Showing posts with label Kedai Kopi Sumbawa. Show all posts
Showing posts with label Kedai Kopi Sumbawa. Show all posts

Friday, 31 March 2023

Bersantai Sambil Menikmati View Sumbawa Besar dari The Hill Cafe


Gak terasa sudah memasuki minggu pertama Bulan Ramadhan. Pastinya yang namanya puasa di hari-hari pertama agak terasa berat. Nungguin buka puasa masih lama. Lihat jam, masih jam 10 pagi,hahaha.


Biar gak terasa lama waktu buka puasa, gak ada salahnya kita melakukan kegiatan yang positif seperti bekerja, tadarusan, mendengar pengajian, nonton film kesukaan, membaca, atau ngabuburit.


Sebelum melanjutnya cerita, saya mohon maaf kalau foto-foto yang saya tampilkan kualitasnya kurang kece. Soalnya gak bawa kamera dslr. So, hanya menggunakan kamera Oppo A54 yang kalau malam kurang begitu bagus. Sorry ya


Ngomonong-ngomong soal ngabuburit, saya mau bercerita salah satu tempat ngabuburit sambil nongkrong menunggu waktu berbuka puasa yang kece habis. Kenapa saya bilang kece ?. Soalnya lokasinya berada di atas bukit dengan panorama laut, perbukitan dan view sunsetnya yang kece habis.


Tepatnya di Kota Sumbawa Besar, Pulau Sumbawa. Sekitar Bulan Juli tahun lalu, saya berkesempatan mengunjungi Kota Sumbawa Besar dalam hal melaksanakan tugas negara sambil nonton event MXGP Samota 2022. Di sela-sela bertugas, kita healing sejenak sambil menikmati suasana Kota Sumbawa Besar menjelang senja tiba.


Bisa baca disini : Gara Gara MXGP Samota Jadi Tambah Suka Motorcross


rambut saya gak karuan,hahaha 


Berawal dari ajakan sahabat saya yang kebetulan menetap di Sumbawa Besar untuk kumpul bareng. Bisa dibilang reunian karena sudah lama gak jumpa.Pas itu juga saya dan Mas Anwar sudah selesai bertugas. Daripada bengong di penginapan, kita cari tempat buat nongkrong sambil ngopi.


Sore itu cuaca di Kota Sumbawa Besar cukup cerah. Kami sudah janjian bertemu di parkiran Pantai Selipir, salah satu pantai favorit warga Sumbawa Besar. 


Mas Amin bersama istrinya sudah terlebih dahulu sampai di lokasi. Setelah bertemu, kami menuju ke sebuah tempat ya bisa dikatakan cafe gitu di daerah Samota sana. Jalurnya sama dengan jalur ke arah Sirkuit MXGP Samota (Rocket Motor Circuit Samota).


Dari Pantai Selipir, kami menuju arah Labuan Sumbawa. Gak jauh dari Labuan Sumbawa kami berbelok ke kiri mengarah ke Jembatan Samota yang sempat nge-hits di awal peresmiannya dulu. Kurang lebih sepuluh meter dari jembatan, kami mengambil jalur tanah perbukitan di sebelah kanan. 


Note, untuk lebih jelas rute menuju lokasinya, nanti saya share di google maps di akhir tulisan ini.



Busyet, ini beneran jalurnya ya ?. Kok ekstrem gitu ya. Tapi kami pede bisa nanjak menggunakan sepeda motor pinjeman jenis matic. Jalur tanah kering berdebu dan bercampur bebatuan. Luar biasa perjuangan kita nih. Semoga kedepannya jalur ini lebih baik lagi alias diaspal gitu biar enak nanjaknya.


Saya gak tau nama bukitnya apa. Yang jelas ini bukit kece banget. Kurang lebih tingginya 100 meter dari permukaan laut. Dari sini kita bisa melihat view Pantai Labuan Sumbawa, rumah-rumah di pusat kota, Jembatan Samota dan di kejauhan sana kita bisa melihat Pelabuhan Badas, Sumbawa. 


Btw, di Pulau Sumbawa banyak sekali destinasi wisata yang gak kalah kece dengan yang ada di Pulau Lombok. Salah satu yang terkenal yaitu Pulau Moyo, Air Terjun Mata Jitu, Teluk Saleh dan masih banyak lainnya. Khusus di Sumbawa Besar, destinasi wisata yang bisa kalian kunjungi yaitu Istana Dalam Loka Samawa, Jembatan Samota, Pantai Kencana, Pantai Selipir dan Sirkuit MXGP Samota. 


Kembali lagi ke tujuan awal. Kurang lebih dua menit menarik gas motor menanjak melewati jalur tanah berbatu, sampailah kami di sebuah cafe bernama The Hill Cafe. Penampakannya sangat sederhana. Semua bangunan terbuat dari bahan kayu seperti rumah panggung khas Sumbawa gitu. Meja kursi juga dari kayu semua. 




Dari namanya saja sudah jelas kalau cafe ini berada di atas perbukitan di Kota Sumbawa Besar. Ini baru pertama kalinya saya datang kesini dan dibuat jatuh cinta sama keindahan panoramanya. 


Menurut info yang saya dapat dari penjaga cafenya, The Hill Cafe buka di akhir tahun 2021 pada saat masih pandemi Covid-19. Dulunya tempat ini hanya bukit biasa tempat para sapi mencari makan. Karena di Sumbawa sendiri, hewan ternak khususnya sapi dibiarkan pergi makan sendirian oleh pemiliknya. Gak ada kata khawatir hewan ternaknya diambil orang. Kece kan !.


Bangunan dari The Hill Cafe terdiri dari dua lantai. Di lantai satu banyak terdapat meja kursi kayu tempat buat nongkrong. Di lantai dua hanya sebagai tempat untuk selfiean saja. 


Di sisi sebelah barat, terdapat beberapa tenda tempat bermalam ala-ala camping ground gitu. Kalau gak salah pas saya tanya, untuk menyewa satu tenda dikenakan biaya 150 ribu selama event MXGP Samota. Artinya kita hanya bayar 150 ribu selama beberapa hari kita bermalam. Itu sudah termasuk sarapan pagi. Fasilitas ada tenda, kasur, selimut dan bantal. Keren juga ya. 


Untuk jam buka dari cafe ini yang buat saya terkejut yaitu 24 jam. Beneran ?. Ternyata emang bener bukanya 24 jam setelah saya bertanya lagi untuk meyakinkan lagi. Di depan cafenya terdapat tanah lapang yang cukup luas. Terlihat juga ada mini panggung kayu yang digunakan untuk menggelar mini konser. Seru juga keliatannya.


Untuk parkir kendaraan sendiri juga gak perlu pakai acara ribet. Disini bebas mau parkir dimana. Cafe ini mengingatkan saya dengan camping ground yang ada di Desa Sembalun, Lombok. 




Bangunan yang sederhana terbuat dari kayu. Gak ada pakai pendingin udara karena disini udaranya sudah cukup sejuk. Udara dari perbukitan dan laut. Apalagi kalau datangnya sekitar jam lima sore hingga malam tiba. Suasananya bisa buat betah berlama-lama disini.


Saat kami datang, belum banyak pengunjung. Jadi bebas mau duduk dimana. Infonya setiap malam Minggu disini ada live musik. Cafe ini juga sering dipakai untuk menggelar acara family gathering, acara kumpul-kumpul dan tempat menghabiskan waktu libur. 


Yang paling saya suka saat datang ke cafe ini yaitu si mas karyawan cafenya sangat ramah sekali. Sempat diajak ngobrol-ngobrol sambil menikmati minum kopi. Tapi sayangnya lupa namanya, hahaha. Secara lokasinya juga sangat cocok untuk tempat nongkrong bareng keluarga, sahabat, teman dan gebetan. 





Untuk menunya sih beragam ala-ala cafe gitu. Gak banyak yang istimewa dari menunya menurut saya. Tapi ada beberapa menu yang menjadi perhatian saya yaitu kopi desa jahe. Saya memesan satu kopi desa jahe hangat dengan cemilannya pisang bakar dan tempe mendoan. Yang lainnya ada yang pesan Es Cappucino dan lain-lain.


Untuk harganya tergolong murah. Satu cangkir kopi desa jahe seharga 10 ribu. Tempe Mendoan seharga 18 ribu dan Pisang Bakarnya seharga 15 ribuan. Murah kok !. 


Menu-menu beratnya juga ada dan beragam dari mie goreng, nasi goreng dan masih banyak lainnya kisaran harga 20 ribu - 25 ribuan. Tapi saat itu gak pesan menu berat karena kami berencana makan malam di tempat lain. Untuk lokasinya rahasia ya, hehehe.





Sayangnya, kami menunggu agak lama menu yang dipesan. Gak tau kenapa kok bisa lama ya. Alasannya pas saat itu juru masaknya sedang otw ke lokasi. Untungnya, tempatnya kece. Jadi gak terasa waktu setengah jam menunggu pesanan datang.


Next time, kalau datang kesini lagi, bakalan pengen bermalam di tendanya sambil mencoba menu-menu beratnya. Sepertinya sangat menarik bawa anak istri kesini. Terpenting siapin lotion anti nyamuk biar gak digigit nyamuk-nyamuk nakal. 


Buat kalian yang sedang berada di Sumbawa Besar, cobain datang ke The Hill Cafe Sumbawa yang lokasinya kurang lebih lima kilometer dari Rocket Motor Circuit Samota dan Hotel Grand Samota. 


Menikmati secangkir kopi desa jahe dengan cemilan pisang bakar dan gorengan di kala senja menggoda. Memandang pemandangan yang luar biasa dari atas bukit The Hill Cafe. Langit yang berwarna jingga. Lautan yang berubah warna menjadi gelap. Lampu-lampu rumah penduduk sudah menyala dengan gemerlap. Udara dari perbukitan yang cukup menyejukkan hati dan pikiran. 


Untuk harga menu di The Hill Cafe Sumbawa sangat terjangkau. Buat yang punya budget terbatas, jangan khawatir !. Kalian bisa bawa gebetan kesini menikmati panorama alam Sumbawa sambil kulineran sederhana dengan harga mahasiswa. 


Mungkin buat kalian bertipe gak sabaran, harap agak sabar sedikit kalau datang ke cafe ini. Menurut saya sih ini cafe buat untuk bersantai sambil menghabiskan waktu ngobrol bareng teman-teman sambil menikmati menu-menu disini. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Saturday, 8 January 2022

Menikmati Senja Di Atas Akaya Rooftop Bar, Sumbawa Besar


Sore-sore di Sumbawa Besar enaknya kemana ya ?. Nongkrong kali ya biar lebih asyik. Tapi nongkrong dimana. Di sebelah hotel saya menginap, ada sebuah cafe yang cukup nge-hits di kota ini dengan konsep rofftop gitu. Letaknya berada di lantai paling atas Hotel Kaloka. Akaya Rooftop Bar namanya. Cafe ini masih satu manajemen dengan Hotel Kaloka yang beralamatkan di Jalan Garuda No.44, Lempeh, Sumbawa Besar. Bisa dilihat dari postingan-postingan di instagramnya. Apa disana saja ya nongkrongnya ?.

Btw, ini kelanjutan cerita saya di Sumbawa Besar dari part 1. Bisa dibilang ini cerita part 2 berada di kota yang terkenal dengan Madu Sumbawa dan Susu Kuda Liarnya ini. Oke kita mulai saja ya ceritanya !

Di hari pertama saya sampai di Sumbawa Besar, saya istirahat terlebih dahulu di hotel yang sudah saya pesan. Setelah bangun tidur , waktu sudah sore saja. Bosen dong hanya berdiam diri di dalam kamar. Untuk hari ini memang free karena mulai nugasnya esok hari. Terima pesan whatsapp dari dokter Art, salah satu rekan yang akan nugas bareng. Beliau sedang perjalanan dari Kota Mataram menuju Sumbawa Besar menggunakan mobil travel. Diperkirakan sampainya tengah malam nanti dengan memakan waktu tempuh tujuh jam perjalanan.



Oke, sambil menunggu beliau datang. Saya bebas mau kemana saja, hehehe. Habis mandi dan shalat ashar, saya langsung ke luar hotel. Gak mikir-mikir lagi, saya langsung berjalan ke sebelah hotel tempat saya menginap yaitu Hotel Kaloka. Jalan hanya beberapa langkah saja dari hotel, saya sudah berada di depan hotelnya. Ke atas lewat mana ya?. Saya bertanya ke petugas Hotel Kaloka untuk naik ke cafe lewat mana. Dengan ramahnya, masnya langsung menunjukkan anak tangga yang terletak persis di samping hotel. 

Bisa klik disini : paket tour lombok

Untungnya Hotel Kaloka gak begitu tinggi bangunannya. Hanya tiga lantai kalau gak salah. Saya pun tiba di Akaya Rooftop Bar. Sore itu belum banyak pengunjung. Jadi masih bebas milih tempat duduk sesuai keinginan. Cukup panas juga,padahal sudah jam lima sore. Tapi gak masalah, yang penting bagi saya bisa menikmati moment saat itu.





Meja kursi tertata rapi. Cafe ini terbagi menjadi dua ruang. Ada outdoor dan semi outdoor. Gak ada ruangan ber-AC ya disini. Tempat duduk sangat beragam. Kita bisa milih duduk di sofa empuk, kursi kayu atau kursi yang terbuat dari semen yang sudah diaci. Semua meja kursinya masih kinclong alias baru guys. 

Saya memilih duduk di outdoor saja biar kena angin sore. Anginnya sepoi-sepoi disini. Maklum saja cafe ini posisinya berada di rooftop hotel. Uniknya disini, kita bisa melihat bandara lengkap dengan runway Bandara Sultan M.Kaharudin. Sayangnya gak ada pesawat yang landing dan take off sore itu karena penerbangan ke Sumbawa Besar hanya pagi menjelang siang dan itupun hanya sekali sehari. Seandainya ada penerbangan sore hingga malam hari, kita bisa melihat pesawat landing dan take off dari atas cafe ini. 

Dilihat dari penampakan cafenya sih sama saja seperti cafe pada umumnya. Yang menjadi nilai plusnya kita bisa melihat sebagian view Sumbawa Besar dari cafe ini. Terlihat beberapa bangunan rumah yang berada di atas perbukitan. Jadi Sumbawa Besar ini berada di pinggiran pantai dengan dikelilingi perbukitan. Di sebelah barat terlihat pegunungan yang cukup tinggi, kalau gak salah namanya Olat Poneik (koreksi bila salah). Tapi meskipun begitu Sumbawa Besar terkenal puanas.eheemm. 

Kapan-kapan kita bahas tentang Kota Sumbawa Besar sambil berkeliling kotanya yang sudah gak asing bagi saya sendiri. Dulu orang tua pernah tugas disini sekitar lima belas tahunan. Cukup lama juga. So, saya sering ke kota ini untuk berlibur karena saya bersekolah dan tinggal bersama kakek dan nenek di Kota Mataram, Pulau Lombok.



Kembali ke Akaya Rooftop Bar !

Untuk memesan menu disini cukup baru buat saya. Di setiap meja ada tertempel bar kode gitu. Tinggal arahkan handphone dengan membuka google kamera ke arah bar kode tersebut. Gak lama akan masuk ke dalam website cafenya yang dimana disana kita tinggal memilih menu yang akan dipesan. Cukup praktis sih tapi yang lupa bawa handphone gimana ya caranya ?. Apa boleh pinjam handphone mbaknya yang duduk di meja sebelah gitu sambil masukin nomor whatsapp kita, hahaha..itu mah modus. Tambah ngawur aja nih pembahasannya. 

Lanjut ! 

Pengennya sih sekalian makan malam tapi liat-liat menunya sih gak begitu tertarik. Niat diawal ya pengen duduk cakep sambil ngopi dan makan cemilan aja. Nyari daftar menu perkopiannya, saya memilih Es Cappuccino ditengah cuaca yang cukup panas. Untuk cemilannya saya pesen kentang goreng. 



Pelayanannya sejauh ini cukup memuaskan. Gak nyangka aja ada cafe sekece ini di Sumbawa Besar. Sangat jauh berbeda bila melihat kota ini sepuluh tahun yang lalu. Sekarang perlahan-lahan beberapa cafe yang memiliki konsep modern dan anak muda banget sudah ada di kota ini. Untuk harga juga cukup terjangkau dan gak jauh berbeda dengan cafe-cafe yang ada di Kota Mataram.

Sambil menunggu pesanan datang, saya mencoba berkeliling di area cafenya. Menikmati suasana sore hari kota ini. Cuaca untungnya cerah, jadi bisa menunggu senja tiba. Kata salah satu pelayan cafe disini, lihat sunset dari sini itu bagus. Wah, jadi penasaran nih nungguin sunsetnya. Semoga saja gak terhalang oleh awan tebal ya. 



Pesanan pun sudah datang. Saya kembali ke meja sambil membuka kamera handphone. Sudah tau kan mau ngapain ? Hehehe. Terlihat Es Cappucinnonya sangat menyegarkan dengan porsi yang cukup besar. Disampingnya ada cangkir kecil yang berisikan gula cair. Bila kurang manis, bisa ditambahkan gulanya. Apalagi yang minum sudah manis, gak tau dah kadar manisnya gimana, hehehe. Yang penting jangan berlebihan, biar gak kena diabetes. Soal rasa sih hampir sama seperti cappucinno yang pernah saya minum. Untuk harga juga hmmmm, cukup mahal sih menurut saya yaitu 33K. 

Cemilannya, saya memesan kentang goreng yang porsinya cukup besar. Rasanya juga enak dan berbumbu. Dicocol dengan saos sambal, jadi tambah gurih. Nah untuk harga juga lumayan mahal yaitu 25K.  Apa mungkin karena di rooftop hotel jadinya agak lumayan mahal ya ?. Terlepas dari itu, saya menikmati semua menu yang dipesan. Untuk menu yang lain, kalian bisa melihat di akun instagram Akaya Rooftop Bar atau Hotel Kaloka !. Kalau datang kesini lagi, saya mau pesan menu lainnya. 





Gak terasa waktu sudah mulai senja. Suasana di dalam cafe sudah cukup ramai. Sudah banyak para pengunjung yang berdatangan. Asyiknya memang datang kesini menjelang malam karena viewnya kece. Bisa menikmati senja sambil nongkrong di rooftop. Lampu-lampu cafe sudah mulai dinyalakan menambah indahnya sore menjelang malam.

Terlihat dari kejauhan warna langit yang orange kebiruan, sangat cantik. Sayangnya gak bisa melihat sunset karena terhalang oleh awan tebal. It's oke, gak apa-apa. Yang penting sudah merasakan nongkrong di Akaya Rooftop Bar yang buka setiap hari dari jam 2 siang sampai jam 10 malam. 

Over all, saya sangat suka dengan cafe ini. Punya konsep rooftop dan kekinian. Menu-menunya juga sangat beragam dan wajib kalian coba. Buat yang sedang berada di Sumbawa Besar, cobain datang ke Akaya Rooftop Bar. Rasakan sensasi nongkrong sambil menikmati sunset yang berada di seberang  Bandara Sultan M.Kaharudin, Sumbawa Besar. Btw,yang ada rekommendasi tempat nongkrong asyik di Sumbawa Besar lainnya, bisa koment di blog ini ya. Siapa tau nanti pas ada kesempatan ke Sumbawa Besar lagi, bisa mampir.

Penulis : Lazwardy Perdqana Putra