Showing posts with label Kedai Kopi Bima. Show all posts
Showing posts with label Kedai Kopi Bima. Show all posts

Saturday, 31 December 2022

Menikmati Suasana Malam di Kota Bima : Surf Cafe Bima


Bermalam di Kota Bima bingung mau kemana pas malamnya. Kebetulan pengen nyari makan malam yang lumayan kece gitu. Eh ada salah satu teman asli Kota Bima mengajak buat nongkrong di salah satu cafe yang rekommended di kalangan anak milenial. Sebut saja namanya Surf Cafe. Lokasinya berada di Jalan Lintas Bima Sumbawa, Bima. Tepatnya persis di depan Taman atau Pantai Amahami dan gak jauh dari Masjid Terapung Amahami. 


Setelah janjian sehabis shalat magrib menuju ke lokasi, saya yang menginap di Hotel Marina di tengah kota, memesan ojek online (ojol) buat diantar ke Surf Cafe. Sedangkan teman lainnya berangkat dari Hotel Marina Inn yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari cafe tersebut. Bahkan bisa berjalan kaki. Saya saja yang harus menggunakan kendaraan karena jaraknya yang lumayan jauh.

 



Bapak ojol sudah menunggu di depan lobi hotel. Saya pun bergegas keluar kamar dan menuju lobi hotel. Suasana Kota Bima malam ini cukup ramai. Menikmati suasana malam dari kota yang dikenal dengan julukan Kota Tepian Air ini di atas motor bapak ojol. Untungnya bapak ojolnya ramah sekali. Beliau bahkan sedikit bercerita tentang Kota Bima ke saya. Terimakasi pak atas ceritanya !. Gak lupa bapak ojol memberi nomor kontak beliau ke saya. Siapa tau saya butuh tumpangan lagi. 


Sesampainya di lokasi, teman-teman lainnya sudah tiba lebih dulu dan sudah memesan tempat. Terlihat dari depan, penampakan cafenya sih lumayan oke. Saya paham kenapa diberi nama Surf Cafe. Ini menurut saya lhoo ya, terlihat dari beberapa papan selancar dan lokasinya kebetulan di pinggir pantai. So, cocok sekali diberi nama Surf Cafe yang berasal dari kata surfing (selancar). Kece !.





Dari segi bangunan, cafe ini terdiri dari dua lantai. Dimana di lantai pertama hanya ada sebuah distro yang menjual berbagai macam kaos, sepatu, topi dan assesoris lainnya. Ada juga foto booth yang disediakan buat pada pengunjung yang datang dengan tema pantai tropis. 


Baru di lantai dua itu tempat cafenya. Ada ruang semioutdoor dan outdoor. Gak ada saya lihat ruang indoornya. Mungkin karena dekat pantai jadinya gak ada disediakan ruangan ber-AC kali ya. Konsep yang dipakai yaitu cafe ala kekinian dengan warna hitam dan merah bernuansa pantai tropis gitu. 


Tempat duduknya juga bervariasi. Ada Bean bag warna warni, ada kursi kayu dan meja, ada sofanya juga. Menurut saya tempat duduknya sangat nyaman. Ada live musicnya juga lhoo pada malam hari. Cukup menghibur bagi yang ingin bersantai sambil menikmati suasana pinggir Pantai Amahami. Lagu-lagu yang dibawakan juga gak membosankan. Anak senja juga sangat disarankan buat nongkrong disini juga lhoo.





Berjalan agak kebelakang lagi, ada sebuah tangga buat turun ke bawah. Di belakang cafenya juga terdapat tempat nongkrong yang terlihat cukup romantis. Tempatnya di outdoor gitu dengan meja kursi yang diberi sebuah payung sebagai pelindung dari sinar matahari langsung dah hujan. Cocok sekali buat kalian yang bawa pacar atau gebetan kesini. Asalkan jangan bawa selingkuhan saja lhoo ya. Ntar ketangkep sama jepretan saya lagi, hahahaha. 


Untuk mendapatkan suasana yang syahdu, kalian bisa datang dari pukul 16.00 sore sampai pukul 23.30 malam. Kalau saya sih lebih asyik kalau datangnya sebelum malam. Kita bisa lihat sunset dari sini. Harga menu makanan dan minumannya juga sangat bervariasi mulai dari 12 ribuan.

 



Cafe ini menawarkan berbagai macam minuman seperti kopi, juice, sofdrink dan lainnya. Untuk makanannya ada menu berat dan cemilan. Soal rasa gak perlu diragukan lagi. Seorang pelayan wanita menghampiri kami dengan membaca sebuah notebook dan daftar menu. Daftar menunya hampir sama dengan di tempat lainnya yang pernah saya datangi. Menu-menu umum di sebuah cafe.


Saya memesan seporsi Chicken Rice Bowel dan secangkir jahe hangat. Buat kali ini saya gak memesan kopi karena sudah ngopi dari sore tadi. Nanti saja nyari kopinya setelah kembali ke hotel. 


Untuk hidangan Chicken Rice Bowelnya menurut saya sih kurang oke. Dibayangan saya saat memesan, Chicken Rice Bowel itu dihidangkan dalam sebuah mangkuk yang terbuat dari plastik seperti pada umumnya. Jadi bisa dimakan dengan nyaman. Tapi disini dihidangkan menggunakan piring kaca yang ukurannya besar dan lebar. Jadi sama saja seperti makan nasi ayam geprek gitu ya. Mana piringnya tebal dan berat banget. Mungkin itu nilai minusnya. 


Tapi soal rasa, lumayan enak. Ayam gepreknya cukup gurih dan daging ayamnya empuk. Bumbunya juga gak pelit. Hanya kurang pedas saja untuk meningkatkan nafsu makan. Nasinya juga gurih dan lembut. 


Berhubung malam hari, saya memesan secangkir jahe susu hangat. Nah, ini dia jahe susu hangat terenak yang pernah saya cicipin di Kota Bima. Susunya berasa dan gak buat enek. Pemberian jahenya juga pas dan gak buat tenggorokan terasa panas. Cukup nendang dan buat badan kembali hangat.




Untuk makanan lainnya saya gak bisa review satu per satu. Over all, untuk makanan dan minuman disini sih sangat beragam ya. Saya lihat ada juga sofdrink, jus, capucinno dan masih banyak lainnya. Untuk makanan ada varian nasi goreng, mie goreng, sandwich dan cemilan ringan lainnya. 


So, menurut penilaian saya, untuk tempat sih kece banget karena lokasinya persis di depan Pantai Amahami dengan suasana pantai yang sangat syahdu. Menikmati sunset terindah dari Kota Bima. Sedangkan untuk rasa dan tampilan menunya sih perlu ditingkatkan lagi. Ini menurut saya lhoo ya. Mungkin ada pendapat teman-teman lainnya tentang Surf Cafe ?. Bisa share pengalaman atau cerita di kolom komentar ya. Ditunggu ! 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Friday, 15 April 2022

Nongkrong Sambil Ngopi Sore di Kota Bima : Royal Coffee


Beberapa hari berada di Kota Bima, sejauh ini saya cukup merasa nyaman dan senang. Apalagi di kota ini banyak sekali tempat kuliner dan nongki. Jadi kalau pengen nongkrong sambil makan dan ngopi gak bingung. 

Sejak hari pertama di Kota Bima, pikiran saya langsung mencari dimana tempat ngopi yang asyik. Buka-buka google maps, eh ternyata di kota ini ada beberapa kedai kopi gitu tapi jumlahnya gak terlalu banyak. Gak apa-apalah, yang penting ada. Sebenarnya sih ada tempat yang bikin saya penasaran pengen datangi, tapi lokasinya yang cukup jauh dari penginapan. So, saya urungkan buat kesana. Next time, jika ke Bima lagi bakalan datang ke lokasi yang dimaksud. Viewnya katanya kece, bisa liat Teluk Bima dari atas bukit. Hmmmm...kita lupakan dulu.

Kali ini ada sebuah kedai kopi instagrammable yang lokasinya dekat dengan penginapan dan lokasinya sangat terjangkau. Pas liat di akun instagramnya lumayan asyik buat nongkrong sambil ngopi disana. So, saya putuskan untuk menghabiskan waktu sore disana saja sebelum keesokan harinya balik ke Lombok.



Sore hari sehabis mandi dan rapi-rapi, saya keluar penginapan dengan berjalan kaki. Dengan membawa tas kecil yang isinya kamera DSLR dan barang wajib lainnya seperti dompet dan handphone, saya berjalan menuju arah Alun-Alun Kota Bima. Suasana sore itu cukup ramai oleh kendaraan yang lalu lalang. Saya pun sengaja berjalan pelan agar dapat menikmati setiap sudut dari kota ini.

Saat itu di Bima lagi musim groso atau bahasa Indonesianya Buah Srikaya. Bagi yang doyan buah berdaging empuk dan berbiji banyak ini pasti kalau melihat banyak pedagang groso, wajah langsung sumringah. Kalau saya sih gak terlalu doyan sama buah ini, tapi kalau makan ya suka. Sore itu di dekat pasar yang saya lewati, banyak sekali para ibu-ibu yang berjualan buah srikaya. Deretan bakul pun memenuhi pinggiran jalanan pasar dan pertokoan di kota ini. Disini yang berjualan ibu-ibu semua. Emang strong nih emak-emak !.



Gak terlalu jauh berjalan kaki, saya pun sudah tiba di Alun-alun Kota Bima. Disini sudah ramai sekali oleh warga yang sedang asyik bersantai sambil menikmati suasana sore. Para pedagang kaki lima juga sudah banyak yang menggelar lapak. Saya pun melanjutkan berjalan kaki ke arah Museum ASI Mbojo Kota Bima yang dulunya merupakan bangunan Kesultanan Bima. Next time, kita akan bercerita tentang museum bersejarah ini ya !. 

Sekitar lima puluh meter berjalan kaki dari museum, sampailah kita di sebuah kedai kopi yang menjadi tujuan utama saya. Sebut saja Royal Coffee. Kedai kopi yang berada di Jalan Soekarno Hatta, sebelah timur Lapangan Merdeka Serasuba yang bersebelahan dengan Alun-Alun Kota Bima.

Sepertinya asyik ngopi sambil duduk manis menikmati suasana sore hari di Kota Bima. Pengunjung juga belum terlalu ramai. Hanya ada beberapa anak-anak muda yang sedang nongkrong di kedai kopi ini (termasuk saya anak mudanya,hehehe).




Tempatnya cukup nyaman. Ada beberapa meja dan kursi yang berada di dalam maupun luar ruangan. Disini gak ada ruang ber-AC lhoo ya. Harap bersabar !. Saya memilih duduk di luar ruangan saja. Persis di sebelah jalan yang menghadap ke Lapangan Merdeka Serasuba. Menurut saya cukup asyik duduk disini. Bisa melihat aktivitas warga kota dan lalu lalang kendaraan bermotor. Sore itu Kota Bima cukup ramai dengan kepadatan kendaraan. Apalagi menjelang malam mingguan, anak-anak muda pasti banyak yang memilih berkumpul bersama teman-teman sambil menghabiskan waktu di akhir pekan.

Di Royal Coffee ada berbagai macam minuman antara lain Coffee, non Coffee dan Soda. Saya lihat ada berbagai macam jenis perkopian disini beberapa diantaranya ada Kopi Sembalun, Kopi Toraja, Kopi Kintamani dan lain sebagainya. Untuk makanannya ada makanan berat dan ringan. Sayangnya saya gak memesan makanan karena pengen makan sesuatu di luar nantinya,hehehe. So hanya cukup menikmati ice coffee saja biar suasana hati dan pikiran kembali adem,Asyiiik.



Kopi yang saya pesan disini yaitu Royal Ice Coffee yang merupakan campuran kopi susu dengan gula aren. Salah satu kopi favorit saya nih. Udara yang masih panas di Kota Bima, pasnya minum yang dingin-dingin seperti minum ice coffee biar suasana hati dan pikiran kembali jernih lagi karena yang namanya kopi itu bisa buat mood kita kembali baik. 

Over all, untuk pelayanan di Royal Coffee lumayan baik. Para karyawan disini cukup ramah, tapi untuk lama tunggu pesanan menurut saya cukup lama ya. Hanya sekedar pesan Royal Ice Coffee butuh waktu lebih lima belas menit. Disamping gak banyak pesanan lain yang ada saat itu. Mungkin kedepannya kecepatan pelayanan lebih ditingkatkan lagi. Tempatnya juga sudah cukup baik dan nyaman. Sayangnya gak ada ruangan ber-AC. Cocok nih dibuatkan ruangan adem di tengah panasnya Kota Bima. 

Sambil menikmati Royal Ice Coffee, gak lupa juga mendengarkan lagu-lagu hits yang diputar di kedai kopi ini. So, buat kalian yang datang ke Kota Bima, jangan lupa mampir di Royal Coffee ya. Buka dari pukul 15.30 WITA sampai 23.00 WITA setiap harinya. Buat yang masih kepo, bisa kunjungi akun instagramnya di @royalcoffee_id

Penulis : Lazwardy Perdana Putra