Mengajak anak-anak ke pantai, kolam renang atau ke mall mungkin sudah hal biasa. Tapi mengajak mereka ke perpustakaan merupakan pengalaman baru yang sangat bermanfaat.
Kota Mataram sudah memiliki gedung perpustakaan yang baru selesai dibangun. Lokasinya berada di Jalan Lingkar Selatan, tepat di depan Tugu Metro Mataram.
Bagi kalian yang sering bersepeda atau joging ke Tebolak dan Tugu Metro Mataram, pastinya sering melihat gedung ini dari kejauhan.
Meskipun belum ada acara peresmian, tapi Perpustakaan Kota Mataram sudah bisa dikunjungi oleh warga sekitar. Baik dari TK,SD,SMP sampai mahasiswa sudah ramai datang kesini untuk berliterasi.
Begitu juga dengan warga umum seperti saya dan istri. Mengajak anak-anak yang masih berumur tiga dan lima tahun merupakan hal menyenangkan bagi mereka.
Beruntung juga anak-anak suka membaca dan menulis di rumah. Jadinya gak ada salahnya mengajak mereka belajar sambil bermain disini.
Termasuk saya dan istri yang suka dengan dunia literasi, meskipun akhir-akhir ini saya sudah jarang baca buku. Seringnya baca media sosial yang isinya campur-campur.
Di era yang sudah serba digital ini, gak ada salahnya kita masih mempertahankan cinta baca buku. Buku adalah jendela dunia. Tanpa membaca buku saya dulunya gak tau apa-apa. Kita bisa membaca sejak kecil karena ada buku dan ibu guru.
Hampir semua jenis buku saya pernah baca, termasuk buku tabungan dan buku cicilan utang.
Dari beberapa sumber terpercaya, saat ini kurang lebih ada 75 ribu buku yang tersedia di perpustakaan ini. Waw, cukup banyak juga ya. Bahkan jumlahnya bisa lebih banyak lagi dari waktu ke waktu.
Penasaran sama apa saja yang ada di dalam gedung perpustakaan ini, kami datang kesini di Hari Sabtu disaat saya lagi libur kerja.
Perpustakaan Kota Mataram buka setiap Hari Senin sampai Sabtu. Khusus di Hari Sabtu, tutup kunjungan jam dua belas siang.
Berangkat jam sembilan pagi. Kurang lebih sekitar sepuluh menit perjalanan dari rumah, kami sudah tiba di area parkiran yang sudah memiliki atap agar gak terkena sinar matahari dan hujan.
Suasana pagi ini cukup lengang. Meskipun pengerjaan seluruh area sekitar gedung utama bisa dibilang belum rampung semua, tapi gedung perpustakaannya sudah seratus persen bisa digunakan.
Seperti area parkir, pintu gerbang, tembok pembatas dan papinblok belum selesai pengerjaannya. Dari infonya di tahun 2025 sudah disiapkan anggaran untuk melanjutkan pengerjaan yang belum selesai. Semoga saja gak kena efisiensi anggaran saja, hehe.
Setelah memarkirkan kendaraan, kami berempat berjalan menuju pintu masuk. Dari bentuk gedungnya saja terlihat sangat kokoh dengan dominasi cat warna krem. Dinding kaca transparan yang terlihat sangat elegan.
Memasuki area lobi, kami diharuskan untuk mengisi daftar pengunjung secara online melalui layar yang tersedia. Setelah mengisi biodata dan sebagainya, kami berjalan menuju ruang baca anak.
Sebelumnya barang bawaan seperti tas harus dimasukkan ke dalam loker. Setiap loker sudah dilengkapi dengan kunci yang bisa kita simpan selama berada di ruang baca agar barang kita tetap aman.
Segala aturan harus diikuti. Secara garis besar aturan umum yang harus kita patuhi selama berada di perpustakaan itu salah satunya gak boleh berisik. Kemudian gak boleh merusak buku. Rusak buku saja dilarang apalagi merusak fasilitas yang ada disini.
Untuk pinjam meminjam buku, kita diharuskan menjadi anggota perpustakaan terlebih dahulu dengan syarat-syarat yang ada.
Anak-anak sudah gak sabar ingin segera bertemu dengan ratusan buku cerita yang biasa mereka baca di rumah. Mereka sangat senang membaca buku cerita bergambar. Disamping menarik, jalan ceritanya juga sangat mendidik anak-anak.
Berjalan melalui ruang lobi. Suasana cukup tenang. Sudah lama sekali saya gak ke perpustakaan. Terakhir kali pada saat nyelesaikan skripsi belasan tahun yang lalu, hehehe.
Btw, ruang lobinya cukup luas dan nyaman. Beberapa foto sejarah Kota Mataram dan sekitarnya terpajang disini lengkap dengan keterangan di setiap fotonya.
Masih di lobi, terdapat fasilitas kursi sofa yang empuk. Kita bisa duduk disini sambil memandang ke luar dari balik jendela. Kita juga bisa membaca buku sambil duduk disini.
Kami mencari ruang baca anak-anak yang berada di bagian belakang bangunan. Kami melewati sebuah taman mini yang dimana atapnya berbentuk lingkaran dan transparan. Sinar matahari masuk dari sini.
Setelah bertemu ruang baca anak-anak, kami memasuki ruang baca yang cukup luas. Dinding dicat dengan warna cerah. Karpet-karpet tertata rapi. Meja-meja kecil juga disediakan. Fasilitas di ruang baca anak menurut saya cukup lengkap. Terpenting ruangnya sangat adem dan nyaman.
Hanya saja penataan buku-bukunya kurang baik ya. Mungkin saja anak-anak selesai membaca, gak ditaruh di tempat awalnya. Kerapian juga masih kurang di ruang baca ini.
Saya pun ikut bersantai sambil mengawasi anak-anak membaca. Memilihkan buku-buku yang menarik buat mereka. Bundanya anak-anak pun sangat bersemangat mencarikan buku yang belum pernah mereka baca di rumah. Pilihan bukunya juga sangat banyak. Jadi bisa sepuasnya baca disini.
Karena baru pertama kali datang kesini, saya ijin ke istri untuk berkeliling di dalam gedung perpustakaan ini. Saya belum melihat ruang baca orang dewasa dimana.
Lirik sana lirik sini, saya melihat ada tangga menuju lantai dua. Di bawah tangga ada toilet laki-laki dan perempuan yang cukup bersih dan wangi.
Saya pun berjalan menaiki tangga. Di dinding tangga terdapat beberapa foto sejarah Kota Mataram dan sekitarnya. Yang saya sempat lihat yaitu foto Jembatan Ampenan tempo dulu. Ada juga bangunan tua di Kota Tua Ampenan tempo dulu yang sampai saat ini bangunannya masih kokoh meskipun sudah dimakan usia. Sambil belajar sejarah kita disini.
Setelah menaiki anak tangga, saya bertemu dengan ruang baca dewasa yang sangat luas. Disini ruangannya semi outdoor. Jadinya ruangannya cukup panas karena gak ada pendingin ruangan.
Suasana di ruang baca dewasa cukup sepi. Terlihat ada satu mahasiswi saja yang berjalan dari satu lemari buku ke lemari buku satunya.
Fasilitas di ruang baca dewasa ini ada beberapa meja dan kursi untuk membaca. Ada juga ruangan khusus bagi yang ingin membaca tanpa ada gangguan orang lain. Biasanya yang introvert paling cocok duduk disini.
Ribuan buku ada disini. Gak sabar rasanya mencari buku yang menarik untuk dibaca. Berkeliling di setiap lemari buku, saya menemukan satu buku yang cukup tebal berkisah tentang pewayangan. Saya lumayan suka membaca kisah pewayangan seperti Pandawa, Arjuna, Bima, Nakula Sadewa dan lain sebagainya.
Berhubung dibatasi dengan waktu, saya gak lama berada di ruang baca dewasa. Setelah berkeliling sebentar melihat suasana dalam gedung perpustakaan ini, saya balik ke ruang baca anak-anak.
Waktu sudah menunjukkan jam sebelas siang, anak-anak belum mau pulang. Saya dan istri bersantai sejenak sambil membaca beberapa lembar buku. Melihat beberapa anak-anak yang datang bersama orang tua mereka. Ada yang asyik mendengar cerita ibunya. Ada juga asyik mewarnai karena salah satu anak membawa crayon dari rumah. Jadinya mereka asyik mewarnai beberapa buku gambar.
Gak terasa sudah hampir jam dua belas siang, kami pun beranjak dari tempat ternyaman kami. Namanya tempat seperti ini buat saya sangat nyaman menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis.
Buat yang sedang suntuk di rumah tanpa mengeluarkan duit sepeserpun. Kalian bisa datang ke perpustakaan di tempat tinggal kalian masing-masing. Pasti di kota tempat tinggal kalian, ada namanya fasilitas umum seperti perpustakaan dan museum yang bisa kalian kunjungi kapan saja.
Gak rugi datang kesini. Selain kalian mendapatkan ilmu. Kalian juga bisa sharing dan berkenalan dengan orang lain.
Budayakan selalu cinta buku dan membaca. Dengan membaca, kalian bisa menjadi orang yang cerdas dan bijak.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Keren mas, sudah mengenalkan wisata edukasi kepada anak"nya. Perpusnya cukup luas dan rapi ya, bikin betah pengunjung
ReplyDeleteIya bang. Terpenting tempatnya nyaman, bersih dan buat betah baca buku. Fasilitas cukup baik meskipun pembangunan belum rampung
Delete