Gak terasa sudah menginjak umur 7 tahun Rumah Sakit Mata NTB beroperasi. "Selamat Ulang Tahun ke-7 buat Rumah Sakit Mata NTB". Dengan jargon Running to the Fu7ure, harapannya RS Mata semakin berlari menuju masa depan yang lebih cerah. Amin
Di tahun lalu, saya sudah menceritakan kemeriahan di hari ulang tahun RS Mata yg ke-6 waktu lalu di salah satu obyek wisata di Lombok Tengah. Tepatnya di Taman Daye, Puyung, Lombok Tengah.
Bisa baca disini : Taman Daye Puyung, Lombok Tengah
Di tahun ini yaitu Hari Sabtu tanggal 18 Januari 2025, acara ulang tahun diadakan di rumah sendiri alias di halaman parkir RS Mata NTB yang beralamatkan di Jalan Harimau no.1, Pejanggik, Kota Mataram. Kali ini kita gak keluar rumah dulu ya. Cukup acaranya di rumah sendiri. Acara sederhana tapi cukup berkesan.
Disini saya gak banyak menceritakan rangkaian acara yang berlangsung. Hanya garis besarnya saja.
Acara dimulai dengan senam pagi dimulai jam tujuh pagi. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia, dilanjutkan sambutan oleh Direktur RS Mata, dr. Cahya Desi,Sp.M dan kesan-kesan para pelopor bedirinya RS Mata pertama kali yaitu dr.Farida Sp.M dan drg.Bagio. Sehat selalu buat para senior kita. Amin
Biar acara semakin seru, ada game-game menarik yang dimainkan, kemudian ada pengundian doorprise, lomba foto dan kostum terbaik yang diupload di akun instagram bertema "Running to the Fu7ure".
Yang menarik yaitu adanya berbagai macam kuliner yang hadir disini. Ada Sate Usus khas Lombok, Sate Rembige, Pelecing Kangkung, Urap, Siomay, Bakso, Es Cendol, Minuman segar dan jajanan pasar lainnya.
Uniknya, kita berbelanja menggunakan kupon yang sudah dibagikan panitia acara. Masing-masing karyawan mendapatkan lima belas lembar kupon. Dimana setiap lembar kupon seharga 5 ribu rupiah.
Challenge- nya kita harus menghabiskan kupon itu untuk berbelanja. Beberapa tenant sudah disiapkan. Masing-masing tenant sudah ada penjualnya.
Saat panitia sudah memberikan aba-aba kepada seluruh karyawan untuk bisa berbelanja, wih bener-bener antriannya panjang amat. Ratusan pejuang kuliner berbaju biru menyerbu tenant yang ada.
Gak pilih-pilih. Semua tenant diserbu oleh karyawan. Mau pesen makanan saja harus perlu bersabar dengan antrian panjang.
Semuanya makanan nusantara ya. Gak ada pizza, burger atau sushi. Makanan lokal yang menjadi favorit saat itu yaitu Pelecing Kangkung, Sate Rembige dan Sate Usus. Itu sudah satu porsi dimana seporsinya seharga 25 ribu saja.
Buat saya sih, cukup mahal ya. Biasanya kurang dari segitu kalau beli di luar. Tapi biarpun dengan harga segitu, jumlah satenya cukup banyak. Hanya saja lontongnya yang kurang banyak menurut saya.
Soal rasa, cukup enak dan pedasnya berasa. Apalagi bumbu sate dan urapanya yang sedap dan nendang banget. Satenya empuk dan gurih.
Berhubung belinya pakai kupon seharga 25 ribu, saya membeli dua porsi sate dan Pelecing Kangkung. Satu porsinya makan di tempat. Satunya, dibungkus buat dibawa pulang ke rumah.
Sehabis makan Pelecing urap dan sate, saya membeli gorengan seharga 10 ribu seporsi. Isinya ada dua tahu goreng, dua bakwan dan jajanan pasar. Porsi segitu, cukup mengenyangkan. Pas banget buat cemilan.
Sehabis makan, enaknya minum yang seger-seger. Segelas Es Cendol seharga 10 ribu cukup menyegarkan di tenggorokan. Tapi harga segitu bagi saya cukup mahal. Biasanya kalau beli es cendol itu seharga 5 ribu saja. Sama seperti es cendol pada umumnya. Rasanya pun seger dan gurih.
Adalagi Es Jeruk yang sangat menyegarkan. Ukuran gelasnya cukup besar. Harga segelas es jeruk 5 ribu saja. Harga yang cukup murah sesuai porsinya.
Selain itu ada menu bakso seharga 25 ribu. Sayangnya, saya gak sempat mencoba baksonya karena antriannya juga cukup panjang dan pas sepi, ternyata baksonya sudah habis.
Emang ya, perjuangan mendapatkan makanan pakai kupon itu cukup berat. Sama beratnya seperti menanti pengundian doorprise. Berharap dapat doorprise sepeda atau kulkas, eh ternyata rezekinya orang lain. Ini sudah bela-belain ngantri buat dapatin makanan, pas sudah di depan ternyata makanannya sudah habis.
Tapi bersyukurnya, kali ini saya dapat mencoba hampir semua makanan kecuali bakso. Bahagianya lagi, dapat doorprise sebuah kacamata hitam. Lumayan bisa buat touring bareng.
Squads Pharmacy RS Mata NTB |
Sambil menyantap menu-menu yang ada, kita menikmati beberapa hiburan yang hadir seperti live music yang dibawakan oleh band lokal dan teman-teman lainnya.
Kita juga bisa berfoto di boot yang sudah disiapkan oleh panitia berlatar putih bertuliskan Running to the Fu7ure. Gaya foto bebas dan posting foto terbaik di media sosial. Yang terbaik mendapatkan beberapa hadiah.
Terimakasi kepada Rumah Sakit Mata NTB yang sudah menerangi Provinsi NTB dengan pelayanan yang terbaik. Semoga di tahun-tahun mendatang, nama besar RS Mata NTB semakin terbang tinggi menggapai hati seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat NTB.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
0 comments:
Post a Comment