Sunday 8 September 2024

Motoran dan Bersantai di Sedjiwa Kopi dan Warung, Lombok Utara


Akhir pekan gak lengkap rasanya kalau gak keluar rumah walaupun hanya sekedar makan bareng keluarga atau lihat yang hijau-hijau. 

Ini sih agak random mau kemana. Diskusi bareng istri tapi tetap aja masih random karena banyak pilihan.  

Akhirnya meskipun masih ragu, kami memutuskan untuk motoran ke salah satu spot dengan view kece yang Pulau Lombok miliki. Alasannya karena belum pernah ajakin anak-anak motoran kesana.

Sabtu pagi, setelah bangun tidur kami bersiap-siap untuk jalan. Gak lupa pada mandi dan gosok gigi terlebih dahulu. 

Setelah itu, ambil kunci motor, sambil panasan mesin. Sedangkan istri, lagi nyiapin bekal anak-anak. Siapa tau di jalan mereka minta makan dan minum. 

Sekitar jam sepuluh pagi, kami berangkat dari rumah. Lokasi yang dituju kurang lebih ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan. Syukurnya cuaca pagi itu cukup cerah.

Perjalanan dari rumah ke lokasi, kondisi lalu lintas padat merayap. Beberapa kali terjebak lampu merah di tengah kota. Dari arah selatan, kami akan menuju ke arah utara melewati Kota Mataram.

Melalui Jalan Raya Mataram - Pemenang, kami akan menuju Pusuk Monkey Forest. Itu sih rencana awalnya. Tujuan sebenarnya hanya motoran saja. Habis sampai di lokasi, langsung balik pulang gitu. Kurang kerjaan kan memang, hehehe. 

Pusuk Monkey Forest berada di perbatasan antara Kab.Lombok Barat dan Lombok Utara. Bisa dibilang secara letak geografisnya, Pusuk berada di Kab.Lombok Utara. 

Bila kalian menuju Kota Tanjung, Lombok Utara atau mau menyeberang ke Gili Trawangan melalui jalur Pelabuhan Bangsal,Pemenang. Pastinya akan lewat sini untuk memangkas waktu dibandingkan melalui jalur Senggigi. 

Sesampainya di Pasar Gunung Sari, Kab. Lombok Barat, kondisi jalur sudah menanjak. Di kiri dan kanan terlihat perbukitan hijau dan area persawahan. Disini udara sudah agak sejuk. Saya pun memacu kendaraan dengan kecepatan normal di angka 50 hingga 60 km/jam. 

Pastinya jalan santai agar bisa menikmati perjalanan yang dimanjakan dengan keindahan alam Pulau Lombok yang sangat asri. Jalan aspal yang mulus, kiri kanan terdapat pepohonan yang rindang. Melewati pinggiran aliran sungai dengan air yang jernih dan udara yang sangat sejuk. 

Jalur sepanjang perjalanan yang berkelok- kelok dan menanjak. Kondisi lalu lintas pagi menjelang siang tersebut cukup ramai. Jadinya kami harus ekstra hati-hati karena jalur ini merupakan jalan negara dan jalan antar kabupaten satu-satunya yang menjadi pilihan. Gak heran kalau kendaraan besar juga melintas melalui jalur ini. 

Sesampainya di puncak Pusuk Monkey Forest, niatnya sih pengen berhenti buat istirahat dan foto-foto. Eh, ternyata sudah banyak kawanan monyet yang menunggu makanan di pinggir jalan. Jumlahnya cukup banyak. Jadinya kami gak berani berhenti. Takutnya kami dihampiri dan diambil barang bawaan. 




Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut jalan lagi menuju Desa Pemenang. Kondisi jalan sudah agak berbeda dari sebelumnya. Sudah lama juga gak lewat sini ya. Sekarang jalannya sudah lebar dan sedang ada proyek pelebaran jalan. 

Cukup senang sih lihat perkembangan jalur dari Kota Mataram menuju Kota Tanjung. Khususnya di jalur Pusuk yang sudah terkenal dengan jalannya yang berliku-liku dan sering longsor di beberapa titik bila turun hujan. 

Sayangnya karena ada pelebaran jalan, banyak pohon yang dikorbankan. Jadinya agak panas dan terik dibandingkan dulunya kalau lewat sini, udaranya sejuk dan asri. Namanya juga masih proses, jadinya harus lebih bersabar. 

Singkat cerita. Setelah melewati Pusuk, kami menuju salah satu tempat makan yang gak jauh dari Desa Pemenang. Namanya Sedjiwa Kopi dan Warung. Bisa dibilang sih ini tempat untuk beristirahat dan bersantai buat yang sedang touring keliling Lombok. 

Berhubung anak-anak sudah minta makan dan saya pun sudah agak lapar, kami akhirnya jadi ke tempat yang dimaksud. Ini pertama kalinya kami kesini. Sebelumnya  hanya lewat saja bila sedang motoran ke daerah Lombok Utara. 

Gak lama di perjalanan, kami sudah sampai di lokasi. Tempatnya berada persis di pinggir jalan besar setelah SPBU Pemenang. Jadi gak susah-susah nyari alamatnya. 




Penampakan cafenya cukup unik menurut saya. Bangunan dengan bentuk joglo khas rumah Jawa. Lantainya pun corak Jawa gitu. Tiang-tiang kayunya juga. Perpaduan konsep tropikal dengan Jawa. Memasuki bagian dalam bangunan, terlihat beberapa meja kursi dari kayu. Mesin pembuat kopi yang dipajang. Cat tembok bangunan dominan putih semua dan jendela dengan ukuran lebar.

Untuk bagian luar ada beberapa meja panjang dan bangku dari kayu. Ada juga gazebo bila ingin lesehan sambil menikmati view persawahan dan perbukitan di bagian belakang bangunan cafenya. 

Informasinya, cafe ini sudah berdiri sejak gempa bumi melanda Pulau Lombok di tahun 2018 lalu. Jadi kurang lebih sudah enam tahun cafe ini berdiri. Untuk sekelas cafe-cafe jaman sekarang. Sedjiwa Kopi dan Warung ini lumayan cukup lama bertahan di tengah persaingan coffee shoop yang menjamur belakangan ini di Lombok. 

Baca juga disiniPaket Wisata Gili Trawangan

Kalau menurut saya, saat berada di area cafenya. Kok rasanya kayak nongkrong di salah satu cafe yang ada di Gili Trawangan. Suasana tropikalnya terasa banget. Dari beberapa aksesoris seperti lampu hias, bantal kursi, perabotannya seperti di salah satu cafe yang pernah saya datangi saat ke gili. 

Kami memilih duduk di gazebo dengan view persawahan dan perbukitan yang hijau. Angin sepoi-sepoi sambil duduk dan tiduran di bantalnya. 




Di salah satu dinding bangunan, ada sebuah kalimat semangat. Tulisannya begini "Senyumlah, tak semua masalah di dunia ini milikmu". Saya yang membacanya pun sadar, memang benar di dunia ini setiap orang punya masalah dan jalan keluarnya masing-masing. Jadi jangan terlalu bersedih.

Rasa penasaran saya dan istri semakin besar saat melihat daftar menu. Ada pizza di daftar menu tapi sayangnya pizzanya habis. Akhirnya kami pesan Mie Goreng Telur, Nasi Goreng Telur dan Pancake Banana. 

Untuk minumnya saya pesan Es Kopi Susu Sedjiwa, sedangkan anak-anak dipesankan Jus Semangka dan Milkshake Taro sama bundanya. 


Mie Goreng Telur 15K

Kemanapun dan dimanapun, yang namanya mie goreng merek I**Omi itu favorit saya banget. Ditambah telur mata sapi setengah mateng, menu yang lain lewat dah. 

Biasanya saya suka makan mie disaat hujan atau sedang seru-serunya nonton bola di tv. Pasnya buat cemilan lebih enak. 

Berhubung paginya sudah sarapan di rumah, jadinya pengen makan yang ringan-ringan saja.

Mie goreng telur yang saya pesan rasanya maknyus. Ada rasa kecap manisnya. Mienya gurih dan mengenyangkan. Harganya pun bersahabat di kantong. Sama seperti kita makan mie goreng di warung kopi.


Nasi Goreng Ayam 20K

Kalau menu satu ini, favoritnya anak-anak. Pesan nasi goreng ayam tanpa pedas. Karena penasaran, saya cicip nasi gorengnya. Nasinya gurih, bumbunya gak lebay. Potongan ayamnya juga banyak dan porsinya cukup besar. 

Cara penyajiannya gak kaleng-kaleng. Menggunakan piring ukuran besar dan penyajiannya seperti di resto hotel. Profesional banget. 


Pancake Banana 12K

Nah ini dia menu yang wajib saya pesan kalau melihat nama ini di daftar menu cafe atau kedai yang dikunjungi. 

Jajanan dengan campuran tepung dan telur ini merupakan jajanan manis yang saya suka sejak kecil. Dulu mama sering buat di rumah. Apalagi ditambah dengan potongan buah pisang yang merupakan buah favorit saya. 

Enak, manis, gurih dan ketagihan. Pas dinikmati bersama dengan kopi hangat sambil duduk santai menikmati view cantik yang ada di depan mata. 

Penyajian Pancake Banananya ditambah dengan secangkir kecil madu. Madunya disiram di atas pancakenya. Kemudian dipotong beberapa bagian. Nyuamiii.. enak bener. 


Es Kopi Susu Sedjiwa 18K

Ini dia minuman kopi yang menemani Pancake Banana. Namanya Es Kopi Susu Sedjiwa. Es kopi ditambah susu kental kemudian diberi sirup banana. 

Kopi susu yang enak dan harum. Diminum selagi dingin di tengah cuaca yang panas. Enak bener. Harganya pun cukup bersahabat. 

Recommended buat kalian coba bila mampir di cafe ini. Untuk minuman lainnya yang dipesan semuanya enak dan penyajiannya menggunakan gelas ukuran besar. 


Over all, sepertinya kami harus balik lagi kesini untuk mencoba beberapa menu pizzanya. Untuk tempatnya, saya suka banget. Ruang santainya bersih dan terawat. Ada toilet yang bersih. Dan view di bagian belakang cafenya kece habis. Gak ada obatnya dah. 

Hanya pelayanannya mungkin yang perlu ditingkatkan lagi. Mas karyawannya kurang senyum dan informatif. Agak pendiam kali ya,hehehe. 

Buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai 9 malam, itu info dari masnya yang jaga saat itu. 

Perlu sekali-kali motoran ke luar kota dan nongkrong disini. Tempatnya gak kalah jauh dengan cafe-cafe yang ada di kota atau di beberapa destinasi wisata lainnya di Lombok. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra


2 comments: