Tuesday 17 September 2024

Metik Strawberry Kebablasan, Kebun Strawberry Joko Bedugul


Hari ketiga di Bedugul adalah hari terakhir kami di destinasi wisata yang terkenal di Pulau Bali ini. Sebelum balik pulang ke Lombok, kami manfaatkan untuk mencari sesuatu yang menjadi tujuan kami datang kemari yaitu petik strawberry. 


Menurut infonya, kami datang ke Bedugul saat itu di puncak musim strawberry. Jadi bisa dibilang harga strawberry cukup murah dari biasanya.

 

Saya lihat, sesampainya di Bedugul di hari pertama kami tiba, banyak sekali strawberry di setiap warung buah yang sudah dimasukkan ke dalam kotak mika. Mana terlihat besar dan merah-merah lagi. 


Di Bedugul banyak sekali perkebunan strawberry. Hampir di sepanjang jalan Danau Bratan, banyak tempat wisata strawberry yang bisa dikunjungi setiap saat oleh wisatawan.  


Soal harga bisa dibilang hampir sama. Tapi jangan khawatir, bisa ditawar buat yang pintar menawar,hehehe. 


Kebun strawberry yang dituju, lokasinya gak jauh dari penginapan kami. Kurang lebih sekitar lima ratus meter dengan kondisi jalan berkerikil dan gak begitu mulus.




Habis sarapan di penginapan, kami bersiap-siap berangkat. Suasana Danau Bratan begitu tenang dengan diselimuti kabut. Udara pagi masih terasa dingin menembus kulit. 


Sinar matahari masih bersembunyi di balik bukit yang menjulang tinggi. Pengen rasanya tinggal sehari lagi disini tapi nyatanya harus segera balik ke Lombok. 


Berjalan menuju parkiran motor, saya memakai sweater dan celana panjang. Anak-anak dan istri pun memakai pakaian yang sama. Gak lupa topi kupluk di kepala untuk mengurangi udara dingin yang masih menembus sampai ke tulang. 


Untuk menuju ke lokasi, kami menggunakan motor. Sebenarnya bisa jalan kaki. Tapi untuk menghemat waktu, jadinya pakai motor saja. 


Lokasi kebun strawberrynya berada persis di bawah bukit. Dari jalan utama, kami harus masuk ke jalanan kecil yang sudah dibeton. Butuh kehati-hatian melewati jalanan kecil yang di kiri kanannya ada parit. Apalagi kondisi jalannya yang sedikit menanjak. 


Istri dan Adeq Nala terpaksa turun dari motor karena motor susah jalan karena jalannya yang menanjak. Demi selamat sampai tujuan, harus begitu. Hehehe. 




Gak jauh dari jalan utama, sampailah kami di kebun strawberry yang asri dan tenang. Terlihat sebuah rumah kayu yang gak berpenghuni. Memarkirkan motor di pinggir jalan kecil tepat di pintu masuk ke dalam kebun. Ukuran pintunya gak begitu besar. Hanya bisa dilewati oleh satu orang saja.


Gak lama kemudian, terdengar suara ibu-ibu dari kejauhan. Ternyata yang memanggil adalah ibu pemilik kebun strawberry ini. Ibunya sangat ramah sekali. Beliau mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam kebun. 


Ibu yang saya lupa namanya memberikan empat buah keranjang kecil. Keranjang tersebut sebagai tempat buah strawberry yang sudah dipetik nantinya. 


Terlihat kebun strawberrynya cukup luas. Lebih luas dari tempat lain yang pernah kami datangi sebelumnya. Dari informasi si pemilik, luas area kebun strawberrynya sekitar 50 are. 


Tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara kata si ibu. Meskipun lokasinya cukup jauh dari jalan raya Bedugul. Menurut saya kebun ini sangat kece. Berada di bawah perbukitan dengan udara yang sejuk. View Danau Bratannya dapat banget, apabila kita berada di area kebun strawberry ini. 






Btw, setelah diberi keranjang, kami memulai pencaharian harta karun eh maksudnya strawberry. Ukuran buahnya cukup besar dan merah-merah. Pas saya cicip satu buah, rasanya manis sekali dan banyak airnya. Wah, strawberry disini enak banget ya. 


Berkeliling di area kebun bareng anak-anak dan istri sambil mencari strawberry yang besar dan merah. Anak-anak pun semangat sekali ingin metik sendiri. 


Ibunya mengajarkan kami juga cara memetik strawberry yang benar. Caranya petik tangkainya pakai gunting. Bukan dipetik pakai tangan. Tujuannya agar buahnya bisa bertahan lama dan gak cepat busuk. 


Uniknya disini juga, buahnya dilindungi dengan plastik transparan agar gak terkena sinar matahari langsung dan hujan biar gak cepat busuk. Metik strawberry disini bebas, bisa makan sesukanya asalkan di dalam area dan beli pastinya, hehehe. 




Kakak Ken dan Adeq Nala gak mau berhenti metik strawberry. Saya dan istri pun terlena dengan banyaknya buah yang kaya vitamin C ini yang sudah merah dan besar-besar. 


Dari ujung ke ujung kami mengelilingi area perkebunan sambil menikmati view cantik Danau Bratan. Udara sejuk dan jauh dari polusi buat kami betah berlama-lama disini. 


Kebetulan pagi itu baru kami saja pengunjung yang datang. Setelah agak siangan, barulah ada satu dua pengunjung yang datang. 


Kata ibunya, untung saja kami datang pagian. Coba agak siangan, pasti ramai yang datang. Apalagi pas hari itu ada beberapa rombongan wisatawan yang akan datang berkunjung kesini. Wah, beruntung sekali ya kami. 




Keasyikan metik strawberry, baru sadar empat keranjang sudah penuh dengan strawberry ukuran jumbo dan sedang. 


Kami pun kembali ke rumah kayu tempat ibu menunggu pengunjung untuk menimbang hasil berburu strawberry. Dan ternyata empat keranjang yang isinya penuh dengan strawberry setelah ditimbang, beratnya tiga kilo lebih. 


Banyak amat, kami pun gak mampu untuk membawa semuanya karena kami pakai motor. Gak mungkin perjalanan jauh bawa strawberry sebanyak itu. 


Untungnya si ibu berbaik hati ke kami. Sebenarnya kalau buah sudah dipetik, itu sudah wajib di bayar. Tapi karena ibunya sangat baik, kami dikasi gak membayar semuanya. Biarkan sisanya buat ibunya karena bisa dijual ke pengunjung lainnya. 




Akhirnya kami mengambil dua kilo saja. Satu kilo diberi harga 50-60 ribu. Jadi kami membayar total 120 ribu rupiah. Itu sudah termasuk tiket masuk ke dalam kebun. Murah meriah, dapat harga segitu dengan kualitas strawberry super dan manis. 


Dari sekian pengalaman saya metik strawberry, baru kali ini dapat tempat yang terindah dengan hasil strawberry yang baik. Rasanya manis, banyak airnya dan segar. 


Berhubung mau dibawa ke Lombok, kata ibunya ini strawberry bisa bertahan lama asalkan sampai di rumah nanti langsung dimasukkan ke freezer kulkas. Pas banget dibuat jus atau dimakan langsung. 


Waktu menunjukkan jam sembilan pagi, kami pun kembali ke penginapan. Kami berterima kasih kepada si ibu yang sangat ramah kepada pengunjung seperti kami. Gak perhitungan dan sangat baik kepada kami. 


Over all, buat kalian yang sedang berlibur atau ada rencana ke Bedugul, Bali. Bisa mampir di Kebun Strawberry Joko. Lokasinya berada di Jalan Dajan Danu Puncak Sangkur, Temple Candikuning, Bedugul, Kec.Baturiti, Kab.Tabanan, Bali.


Dari Jalan Raya Tabanan-Singaraja atau setelah Obyek Wisata Pura Luhur Ulun Danu, sekitar dua kilometer ada jalan kecil di kanan jalan dengan plank bertuliskan Pandanu Glamping.


Masuk saja lewat jalan kecil tersebut. Sampai bertemu dengan Taman Danu Glamping, jalan terus lagi sekitar lima ratus meter. Di kiri jalan ada jalan setapak yang sudah di beton. Belok kiri dan kalian sudah sampai di lokasi. 


Lebih jelasnya, kalian bisa lihat di google maps di akhir cerita ini. Oke, cukup sekian dulu ceritanya. Ditunggu cerita kami di Bedugul selanjutnya. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Location: P5PJ+MF4 Beratan lake, Jl. Mawar 2 bedugul, Candikuning, Kec. Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia

2 comments:

  1. Mantap banget stroberinya mas, besar-besar dan kok bisaa rasanya manis, hehehe
    kalau di Jakarta, nampaknya harganya sudah bakal berkali-kali lipat ya itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya manis dan banyak airnya. Sepertinya gtu. Pastinya mahal klo sudah sampe Jakarta

      Delete