Saturday, 11 May 2024

Mengisi Libur Lebaran ke Kebun Raya Lombok, Lemor


Ini cerita saya saat menginap di rumah nenek di Desa Batuyang, Lombok Timur. Seperti di setiap tahunnya, setelah Shalat Eid Idul Fitri dan Makan Opor Ayam ditambah Ketupat, kami sekeluarga berkunjung ke rumah keluarga sekitaran Ampenan untuk bersalam-salaman mengucapkan maaf atas kesalahan yang sudah diperbuat baik sengaja maupun tanpa disengaja.


Siangnya, barulah kami sekeluarga berangkat menuju ujung timur Pulau Lombok, tepatnya ke Desa Batuyang, Kec.Pringgabaya, Kab.Lombok Timur yang merupakan kampung halaman mama. Moment yang dinanti-nanti di setiap tahunnya bisa berkunjung ke rumah nenek. Gak lengkap rasanya kalau gak menginap karena dari rumah nenek, banyak sekali destinasi wisata alam yang bisa kita explore. 


Ada Desa Sembalun, wisata Pohon Purba, Gili Kondo, Bukit Kayangan dan yang kami kunjungi tahun ini yaitu Kebun Raya Lombok atau biasa disebut Kebun Raya Lemor. 


Bisa dibilang ini kali ketiganya saya berkunjung kesini dan pertama kalinya mengajak anak-anak. Pastinya lebih seru dan asyik mengajak anak-anak bermain disini. Apalagi yang namanya anak kecil kalau sudah diajak jalan-jalan ke tempat yang kece, pastinya mereka bahagia banget.


Awalnya pengen ke Desa Sembalun, tapi cuaca lagi gak nentu dan sering turun hujan. So, kita ke Sembalunnya di lain waktu saja. Untungnya di sekitaran Sembalun ada destinasi wisata alam yang pas banget untuk keluarga. Lokasinya ada di Geosite Lemor, Kab.Lombok Timur. 




Jalur menuju kesini, bisa dibilang satu arah menuju ke Desa Sembalun. Dan untuk menuju kesini, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Untuk tranportasi umum menurut informasi yang terbaru, sudah gak ada. Sayang banget ya !. Semoga pemerintah daerah bisa melihat ini. 


Kami berangkat dari rumah nenek sekitar jam sepuluh pagi. Agak kesiangan memang karena menunggu adik bungsu yang dari Mataram belum datang. 


Perjalanan kami mulai dari Desa Batuyang, kemudian menuju arah perempatan eks Pasar Pringgabaya, kemudian belok ke kiri ke arah Makan Selaparang dan Desa Suela. 


Kita akan melewati hamparan sawah dan tanjakan yang sangat keren. Dari kejauhan terlihat puncak Gunung Rinjani bila cuaca sedang bagus. 


Kurang lebih dua kilometer dari Makan Selaparang, kita akan bertemu dengan pertigaan Kantor Camat Suela. Disebelah kiri jalan, ada papan petunjuk. Bila lurus, kita akan ke Aikmel dan Kota Mataram, sedangkan ke kanan kita akan menuju Geosite Lemor dan Desa Sembalun. 


Kami belok kanan menuju Geosite Lemor yang lokasinya sudah gak jauh lagi dari pertigaan tersebut. Jalanan sudah semakin menanjak, pertanda kami sudah berada di ketinggian. Suasana selama perjalanan saat itu cukup ramai oleh kendaraan roda dua dan empat karena memang disaat libur lebaran ini, tujuan wisata yang paling populer yaitu Desa Sembalun. 


Gak sedikit juga saya lihat sepasang muda-mudi berboncengan naik motor, berpelukan dan si laki bawa motornya pelan banget sampai buat macet. Sudah tau jalanan lagi ramai, mana kendaraan di belakangnya gak bisa nyalip. Ujung-ujungnya kayak antri masuk tol. Serasa dunia milik bersama. Pernah gak kalian temuin di jalan seperti ini ? Hehehe. 




Gak lama kemudian, kami sudah sampai di pintu masuk Kebun Raya Lombok yang berada di kawasan Geosite Lemor. Saat menurunkan kaca mobil, udara sejuk khas pegunungan sangat terasa. Adem banget. Ditambah lagi langit agak sedikit mendung, tambah dah tuh pengen berlama-lama disini. 


Masuk ke dalam kebun raya, pengunjung dikenai tarif 5 ribu per orang. Saya lupa, kalau mobil berapa ya ?. Kalau ada yang tau, boleh koment di bawah ya. Setelah melewati portal pintu masuk. Para petugas mengarahkan mobil untuk parkir di area belakang. Area parkirnya cukup luas ya. 


Dari dalam mobil, saya melihat sungguh pemandangan yang sangat hijau. Kiri-kanan banyak pepohonan dan rerumputan hijau yang sangat terawat. Pengunjung pagi itu sudah cukup ramai. Para pedagang dari penjual cilok, balon, dan lain sebagainya sudah ada disini. Tenda-tenda warung juga ada disini. Jadi jangan khawatir kalau laper. Disini banyak makanan ya guys. 


Setelah turun dari mobil, saya dan lainnya jalan kaki menuju area rerumputan hijau yang bisa jadi tempat duduk. Anak-anak pun sudah gak sabar pengen bermain. Kami memilih duduk gak jauh dari area parkir. Rerumputannya boleh diduduki lhoo ya. Dekat juga dengan gazebo (berugaq) tempat berteduh bila hujan turun. 


Kami menyewa tikar jadi alas untuk duduk. Satu tikar dikenakan biaya 10 ribu dipakai sepuanya. Disini tempatnya nyaman ya. Dikelilingi oleh pepohonan yang cukup rindang. Ada pohon mangga, manggis dan lain sebagainya. 


Ini ketiga kalinya saya berkunjung kesini. Saat pertama kali kesini dulu terkesan tempatnya nyaman dan buat betah berlama-lama bersantai. Dan datang kesini lagi bareng keluarga, kesan itu masih sama. Nyaman dan buat betah bersantai-santai sambil tiduran. 


Penyebutan tempat ini sebenarnya ada dua. Ada orang yang menyebutnya Kebun Raya Lemor karena lokasinya berada di Geosite Lemor. Banyak pula orang menyebutnya dengan nama Kebun Raya Lombok. Tapi sebenarnya sama saja dari segi penyebutan. Sah-sah saja, hehehe.





Kebun Raya Lombok merupakan satu-satunya kebun raya yang ada di Pulau Lombok. Tahun 2007, Tim Pusat Konservasi Tumbuhan LIPI melakukan survei lokasi ke NTB dan NTT. Dari hasil survei dan analisis, terpilihlah Hutan Lindung Lemor, Suela, Lombok Timur menjadi kebun raya dan sampai saat ini menjadi tujuan wisata warga Lombok menghabiskan akhir pekan dan libur panjang.


Saat ini Kebun Raya Lombok menjadi hutan lindung dan ditetapkan sebagai Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) melalui Keputusan Menteri Kehutanan (sumber:radarlombok.co.id). Jadi jangan heran, Kebun Raya Lombok memiliki fasilitas yang cukup baik karena dikelola oleh pemerintah.


Memiliki beberapa jenis tanaman kurang lebih 1227 spesies. Dari jenis tanaman bunga sampai tanaman berbuah. Diantaranya ada yang dilestarikan. 


Dari informasi yang saya ketahui dari tempat ini, Kebun Raya Lombok memiliki luas area konservasi yaitu 82.9 hektar. Dimana untuk area terbuka seluas 48 hektar. Kebun raya ini cukup luas. Terasa banget saat saya berjalan mengitari beberapa spot menarik seperti hamparan rerumputan hijau. Melihat area perkebunan buah-buahan. 


Berjalan ke arah selatan, kita bisa melihat tugu buah. Disini terdapat beberapa aneka jenis tanaman buah. Sayangnya pas datang kesini, belum memasuki musim buah. Tapi senang rasanya, saya bisa mengajak anak-anak untuk mengenal alam. Belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Bahkan anak-anak betah bermain disini. 





Saya bersama anggota keluarga lainnya, ada anak istri, nenek, mamak bapak, adek-adek, tante dan sepupu, menghabiskan waktu dari pagi hingga siang hari. 


Sejak pertama hingga terakhir kesini, kondisi kebun raya tetap bersih, asri, nyaman dan tambah teduh karena pepohonan sudah mulai tinggi dan besar. Banyak pedagang kaki lima yang menjual segala macam makanan dan minuman. 


Biar gak boring, kami membeli beberapa cemilan untuk mengisi perut biar gak laper. Disini juga tersedia kopi panas. Enak nih siang-siang di tempat yang adem kita ngopi sejenak. 


Gak hanya pedagang kaki lima saja, tapi ada bapak penjual balon dan gelembung sabun juga. Anak-anak minta dibelikan balon dan gelembung sabun. Mereka pun bermain dengan senang. Berlarian kesana-kemari tanpa ada rasa capek. Dunia anak-anak banget ya. 


Buat kalian para penggemar cilok, disini banyak pedagang cilok yang sudah legendaris. Rasa ciloknya enak bener. Harganya pun murah meriah. 


Semakin siang, para pengunjung semakin ramai yang berdatangan. Terlihat dari beberapa spot sudah terisi oleh para pengunjung yang datang bersama keluarga. Ada pula yang mendirikan tenda ala-ala camping gitu. Jadi pengen next time bawa tenda juga. 


Ada juga yang datang berpasangan, entah itu sudah sah suami istri atau pacar, gebetan atau selingkuhan, hahaha... Suzana saja nih orang (suuzan maksudnya). 



Ohya, sekedar informasi. Di Kebun Raya Lombok ini juga kita bisa mengadakan acara atau kegiatan seperti camping, family gathering dan outbond. Tempatnya pun sudah disediakan bagi siapa yang mau. Anak-anak sekolah kebanyakan datang kesini untuk camping dan outbond. Tempatnya emang cocok dan nyaman. 


Gak banyak yang saya lakukan disini. Saya hanya bersantai menikmati suasana saat itu sambil mengawasi anak-anak main gelembung balon. 


Over all, lokasinya sangat terjangkau dari pusat Kota Mataram. Berada di jalur menuju Desa Sembalun. Fasilitas umum seperti mushola, kamar mandi dan tempat sampah pun tersedia. Pengelolaannya cukup terjaga. Gak ada sampah satupun yang saya lihat saat berada disana. Petugasnya pun ramah-ramah dengan pengunjung. 


Kurangnya, untuk transportasi umum sangat sulit ditemui. Bahkan di era sekarang pun sudah gak ada angkutan umum atau desa yang melintas ke Kebun Raya Lombok karena warga sudah menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. 


Itu dulu cerita libur panjang lebaran saya bersama keluarga. Liburan gak perlu menghabiskan uang banyak. Tempat di sekitar kita pun bisa didatangi dengan harga dan akses terjangkau. 


Catatan : 

Jalur Menuju Kebun Raya Lombok

1. Kota Mataram - Narmada - Mantang - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela - Lemor - Kebun Raya Lombok.

2. Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid - Batu Jai - Kota Praya - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela - Lemor - Kebun Raya Lombok.

3. Pelabuhan Bangsal - Pemenang - Tanjung -  Bayan - Sajang - Desa Sembalun - Kebun Raya Lombok.


Penulis : Lazwardy Journal


Location: FHQ5+QH Kebun Raya Lemor, Suela, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara, Indonesia

6 comments:

  1. Itulah enaknya anak muda
    Bikin iri yang melihatnya hehe, macet
    Tempatnya keren banget, ramai pengunjung
    Masih alami dan asri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tempatnya nyenengin dan buat betah berlama-lama disini.

      Disini jg banyak pasangan yang menganggap dunia milik berdua mas. Hahahaha

      Delete
  2. aku gagal melulu tiap mau ke Sembalun, waktu itu mau nekat sendirian kesana pakai motor, tapi karena waktu terbatas, batal lagi deh
    asik juga ya kalau refreshing ke kebun raya, aku kira di Lombok ga ada kebun raya. kalau kesini sama keponakan yang masih bocah dijamin betah pastinya karena bebas mau lari-larian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ditunggu liburan di Lombok lg mbak. Terimakasi sudah mampir

      Delete
  3. Agak susah kalo ga ada transportasi umum utk para turis ya mas. Mau ga mau sewa kendaraan atau pakai taxi/taxol.

    Aku pas liat fotonya langsung sukaaa ih. Hijau bangetttt viewnya. Berasa sejujurnya jadinya. Mau datang saat panas , kayaknya ga bakal kepanasan banget 😅.

    Paling sebel kalo nemu orang naik motor, di jalan sempit, pelan pula 🤣. Apalagi sambil boncengan ama pasangan. Berasa mau diklakson, ga liat bikin macet apa 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengen buat halaman belakang rmh seperti ini mbak hehehe

      Delete