Keindahan Pulau Lombok memang gak ada habisnya. Terbukti dari banyaknya destinasi baru yang bermunculan. Lokasinya sudah dari jaman dulu ada, tapi dengan kecanggihan teknologi jaman sekarang dan dibantu oleh media sosial, jadi viralah tempat tersebut.
Sebut saja salah satunya, Orong Bukal yang ada di daerah Sekotong sana. Pastinya kalau explore kesana bakalan seru ceritanya. Saya pun sedang mencari waktu buat datang kesana. Gak hanya destinasi wisata alamnya saja, tapi dunia kuliner dan perhotelan pun banyak yang baru di Lombok. Kece kan !.
Dan lokasi yang saya sudah explore bareng keluarga beberapa minggu yang lalu yaitu Pantai Cemara, Lembar. Sebelumnya saya pernah menulis tentang perjalanan menuju pantai ini, tapi ada yang berbeda. Jangan skip sebelum baca sampai akhir cerita.
Bisa dibilang ini cerita liburan dadakan. Kebetulan lagi libur kerja, saya dan istri berencana mengajak anak-anak main pasir di pantai. Anak-anak memang suka bermain pasir. Berhubung masih pagi juga, enaknya ke pantai itu pagi memang karena udara pagi masih sejuk dan gak banyak orang dibandingkan sore hari.
Hari yang sangat cerah. Menurut informasi dari BMKG juga, gelombang laut dan angin terpantau tenang dan gak ada ramalan akan hujan di sekitaran Pulau Lombok. Bagi yang mager di rumah sih ini berita buruk, tapi kalau seperti kami yang akan liburan, ini berita sangat baik, hehehe.
Pagi hari sekitar jam tujuh, kami sudah bersiap-siap. Nyalakan mesin motor, istri sedang menyiapkan kebutuhan anak-anak selama di pantai. Gak lupa sunblok dan pakaian ganti jangan sampai tertinggal. Bawa makanan dan minuman sebagai pengganjal perut selama di pantai meskipun disana banyak warung makanan.
Perjalanan dari rumah ke lokasi membutuhkan waktu hanya kurang lebih setengah jam saja. Melalui jalur ramai sama truk tronton dan bus yang akan menuju ke Pelabuhan Lembar. Untungnya pagi itu gak banyak kendaraan besar yang lalu lalang. Jadinya saya membawa motor agak santai.
Kakak Ken seperti biasa posisi duduk paling depan, sedangkan Adeq Nala digendong bundanya di belakang. Touring kecil-kecilan, sambil latihan buat touring ke tempat yang lebih jauh lagi. Amin
Melewati Bundaran Gerung, kami mengambil arah ke Pelabuhan Lembar. Sepanjang perjalanan kami dimanjakan oleh area persawahan dan perbukitan. Kondisi jalan yang cukup lebar dengan aspal yang mulus.
Saya sengaja berjalan santai agar dapat menikmati view di pagi hari dengan udara sejuk non polusi. Kurang lebih perjalanan sekitar dua puluh menit, kami sebentar lagi sampai di Pelabuhan Lembar. Tapi belum sampai di pertigaan pelabuhan, di sebelah kanan jalan ada belokan. Kami belok ke kanan mengambil jalur tersebut.
Jalur ini menghubungkan menuju Pantai Cemara, Lembar. Aspal masih cukup mulus meskipun sudah gak selebar jalur utama. Kiri kanan sudah padat rumah penduduk.
Lokasi sudah dekat, kami harus melewati jembatan kayu yang bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat kecuali truk dan bus. Kami sudah berada di area hutan mangrove. Terlihat di kanan kiri jalan, terpadat hamparan tanaman mangrove. Kondisi jalan sudah gak sebaik sebelumnya. Tapi it's oke, anak-anak masih menikmati dari atas motor.
Nah, ini dia yang harus kalian perhatikan. Pantai Cemara itu garis pantainya cukup panjang ya. Jadi jangan keliru sama lokasi pantainya. Tujuan kami ke Pantai Cemara yang berada di sebelah agak selatan. Untuk jalurnya juga berbeda. Kami belok kiri menuju arah Jembatan Gantung Cemare yang baru dibangun dan merupakan salah satu spot foto kece disini.
Melewati jalan yang cukup mengobok-obok isi perut karena kondisi jalan yang masih tanah berbatu. Kurang lebih satu kilometer di sisa perjalanan dengan kondisi jalan yang cukup menantang adrenalin, akhirnya kami sampai di pintu masuk Pantai Cemara atau biasa disebut Beach Camp Lombok (penyeberangan menuju Beach Camp Lombok).
Setelah mencari tempat parkir dan turun dari motor. Kami berempat berjalan kaki menuju salah satu warung atau cafe tempat untuk bersantai. Disini banyak sekali berugaq (gazebo). Tinggal pilih sesuai dengan selera. View dari sini juga kece banget. Ombak pantainya juga gak besar. Air pantai yang tenang dan cocok sekali buat anak-anak berenang atau berendam disini.
Disini banyak sekali nama cafenya ya, tapi sekilas seperti warung ikan bakar di pantai biasanya. Gak semewah atau sekece cafe-cafe di perkotaan dan daerah Senggigi atau Kuta sana.
Tapi menurut saya sangat nyaman sekali disini. Harga makanannya pun cukup terjangkau. Dari sekian banyak warung disini, tapi baru beberapa saja yang sudah buka. Dan kami pun memilih untuk bersantai di salah satu cafe bernama Cafe Martin. Keren juga ya namanya. Ada juga namanya Martin disini. Kirain Gading Martin yang punya eh ternyata bukan, hehehe.
Buka google maps juga gak ada muncul Cafe Martin, yaudahlah mungkin belum daftar di google maps kali ya. Yang penting orang yang punya sangat ramah kepada kami. Seorang ibu-ibu yang pas kami datang sudah mempersilahkan untuk memilih tempat duduk.
Sejauh ini anak-anak sangat nyaman dan sudah gak sabar pengen main pasir. Saya pun sudah gak sabar buka baju buat nyebur ke laut. Sedangkan istri hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah laku bapaknya lebih heboh dibandingkan anak-anaknya, hehehe.
Kalau ditanya, "pantai mana di Lombok yang cocok buat anak-anak dengan view kece ?". Saya sarankan sih ke Pantai Cemara bagian selatan ya. Berhubung disini gak hanya melihat view laut saja, tapi di seberang sana, kita bisa melihat perbukitan alam Sekotong. Ditambah lagi melihat lalu lintas kapal ferry dan kapal barang lainnya yang baik dari atau menuju Pelabuhan Lembar. Anak-anak pun senang sekali melihat kapal lewat.
Sedang asyiknya main pasir dan air laut, dari kejauhan terlihat sebuah perahu kayu yang akan akan menepi ke pinggir pantai. Terlihat perahu tersebut baru saja mengantar penumpang menuju seberang sana. Karena di seberang atau berhadapan dengan Pantai Cemara, terdapat sebuah penginapan bernama Beach Camp Lombok. Jadi gak heran nama penyebutan pantai ini Beach Camp Lombok. Kapan-kapan kita review penginapannya ya !.
Saya pun langsung punya rencana buat ngajakin anak-anak untuk naik perahu sambil berkeliling di sekitaran Pantai Cemare dan Teluk Lembar. Istri pun antusias mendengar rencana saya. Akhirnya saya berjalan menuju si bapak perahu yang sedang menarik perahunya ke tepi. Namanya Pak Ahmad. Ini nomornya buat kalian yang mau pakai jasa perahu beliau (087769431314).
Bapaknya sangat ramah sekali. Terlihat dari senyumnnya saat saya tegur. Dari hasil negosiasi, bapak perahunya menyanggupi untuk mengantar kami berkeliling si sekitaran pantai. Untungnya juga cuaca lagi baik. Satu orang dewasa dikenakan tarif 10 ribu, sedangkan anak-anak dikenakan 5 ribu rupiah saja.
Setelah menunggu si bapak lagi ke kamar mandi, kami berempat pun naik ke atas perahu. Ukuran perahunya menurut saya cukup besar. Catnya juga masih baru. Kondisi baik untuk mengajak anak-anak pertama kalinya naik perahu. Kakak Ken agak takut- takut pas naik, akhirnya seneng juga saat sudah duduk di atas perahu. Sedangkan Adeq Nala seneng banget sambil teriak pas digendong naik ke atas perahu. Kalau ayah bundanya jangan ditanya, hahahaha.
Tujuan pertama, kami diantar ke Beach Camp Lombok. Kita bisa foto-fotoan di dermaganya, kata si bapak perahu. Tapi setelah mendekat, kami gak jadi turun buat fotoan. Saya meminta bapak perahu buat muter-muter sekitaran Teluk Lembar sambil melihat puluhan kapal ferry yang sedang anchor.
Air laut hijau kebiruan ditambah angin laut yang sepoi-sepoi, membuat kami sangat nyaman duduk di atas perahu sambil menikmati surga dunia dari Pulau Lombok.
Di tengah perjalanan, bapak perahu menawarkan kami menuju Makan Keramat Cemare yang berdekatan dengan Pelabuhan Lembar. Uniknya makamnya berada di bawah air. Sebagai penanda, dibuatkan lah semacam bangunan permanen dari beton dan semen. Terlihat seperti bangunan masjid lengkap dengan kubahnya. Di dalam bangunan, terlihat bangunan makam salah satu wali penyebar Agama Islam di Pulau Lombok bernama Syekh Maulana Sayyid Alwi Al Bagdadi.
Di setiap tahunnya, banyak yang berziarah kesini. Ada juga dari luar Pulau Lombok seperti Jawa, Sumatera bahkan dari luar negeri ada yang datang kesini untuk berziarah. Untuk menuju makam wali ini, kita bisa diantar oleh perahu warga dengan disewa. Di atas makan sudah disediakan tempat untuk orang duduk dan memanjatkan doa dengan khusyuk.
Keunikan dari makam keramat ini, bila air laut sedang pasang, makan ini tenggelam oleh permukaan air laut. Akan muncul bila air laut sedang surut. Untungnya saat kami datang kesana, air laut sedang surut.
Lokasi Makam Keramat Cemare juga berdekatan dengan kedua pelabuhan yaitu Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gili Mas. Jaraknya gak begitu jauh. Selain mengitari makam keramat ini, kami juga diantar bapak perahu melihat puluhan kapal yang sedang anchor di sekitaran Teluk Lembar.
Kurang lebih setengah jam berkeliling, kami pun balik ke pantai. Perut sudah laper banget. Pastinya menu yang sudah dipesan tadi sudah siap. Sudah gak sabar menyantap beberapa menu seafood yang istri sudah pesan tadi.
Kurang lebih setengah jam lebih kami berkeliling menggunakan perahu. Cuaca saat itu sedang baik. Gak ada arus atau gelombang laut. Air pun sangat tenang. Angin laut juga gak kencang. Anak-anak pun sangat senang. Bahkan mereka minta berkeliling lagi.
Setelah baik ke Warung Pak Martin, kami segera bersih-bersih. Menu yang sudah dipesan sudah siap di atas meja. Bakalan habis nih makanannya.
Yang dipesan ada Ikan Baronang Bakar, Udang Bakar, Sambel Terong Bakar dan Nasi Putih. Untuk Ikan Baronang Bakarnya matengnya pas. Bumbunya juga enak. Tingkat pedesnya sesuai dengan lidah saya dan istri.
Buat saya yang paling enak itu udang bakarnya. Kata istri ini Udang muara. Penampakannya warna merah gitu. Sangat gurih saat dimakan. Kulit udangnya juga sangat renyah. Daging udangnya sangat manis. Apalagi ditambah dengan bumbu pilihan. Buat selera makan bertambah. Maknyus.
Makan siang gak lengkap kalau gak pake sambel terasi. Kebetulan kami gak memesan Pelecing Kangkung. Sebagai gantinya kami memesan terong bakar sambel terasi. Enak bener dan seger. Pas banget dipadukan dengan Ikan Bakar Baronang dan Udang Bakarnya.
Anak-anak juga bisa makan udang bakar karena rasanya manis dan gak pedas. Sebagai pelengkap, istri memesan telur dadar goreng. Tambah lahap tuh anak-anak makannya.
Ada yang bertanya berapaan habis duit kalau pesan menu seperti itu ?.
Berhubung kami berdua suka paket hemat. Jadi Ikan Bakar Baronangnya harganya 35 ribu sesuai berat ikannya. Udang Bakar 10 ribu satu porsi. Terong Bakar 10 ribu. Nasi putih 5 ribu seporsi. Jadi totalnya kurang lebih 70 ribu. Cukup murah kan kalau makan seperti itu dibandingkan makan di mall, hehehe.
Mandi di pantai sudah, keliling di sekitaran Teluk Lembar sudah, makan sudah, dan perut sudah kenyang juga. Saatnya balik pulang ke rumah. Khawatir keburu ngantuk di jalan. Kalau sudah semuanya ngantuk, entar berabe di jalan. Bisa-bisa numpang tidur di warung ibunya lagi, hehehe.
Buat kalian yang pengen berlibur ala-ala kami di Pulau Lombok, boleh dicoba seperti cerita yang saya tulis dari awal berangkat sampai mau pulang.
Liburan itu gak mesti ke tempat yang jauh, liburan di deket rumah juga bisa. Asalkan bisa menikmatinya saja.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Baca menu seafoodnya jdi laper deh... Hahaha
ReplyDeleteBoleh mampir klo libur hehehe
Deletecerita perjalanan yang menyenangkan kak, apalagi cerita kulinernya, bikin lapar kak. Semoga bisa mampir ke Panta Cemare kelak....
ReplyDeleteAyo berlibur ke Lombok kak !
DeleteDuuuuuh makanannya muraaaah amaaat mas... seporsi udang 10kššš. Aku pesen banyak porsi kalo segitu sih š¤£š¤£. Kami sekeluarga pecinta udang, untung ga ada yg alergi.
ReplyDeleteUnik juga makamnya yaa di bawa air laut.
Untung ada penandanya . Kenapa dr awal di makamkan di laut yaa, jadi penasaran ama sejarahnya . Trus kenapa dianggap keramat juga.
Menjawab yg makam keramat itu, dulu ini adalah sebuah daratan. Lama kelamaan terendam oleh air hingga skrg.
Delete