Di awal cerita ini, saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Minal Aidin Walfaidzin. Mohon Maaf Lahir dan Batin untuk seluruh pembaca setia Lazwardy Journal dimanapun berada. Dan saya ucapkan banyak terimakasi sudah setia mampir di blog ini dengan segala keterbatasan yang ada.
Gak terasa kita sudah melewati Bulan Ramadhan dan Idul Fitri dengan rasa suka cita. Banyak moment-moment indah bersama keluarga dan teman. Buka puasa bareng, shalat terawih berjamaah, sahur bareng, hari raya bareng dan lain-lain.
Saat long weekends beberapa saat yang lalu, saya dan istri mengajak anak-anak untuk bermain di luar rumah. Kali ini Kakak Ken dan Adeq Nala minta main pasir pantai.
Dalam kondisi berpuasa, enak kali ya pergi ke pantai sambil ngabuburit menunggu waktu berbuka disana. Akhirnya saya mencari tempat yang nyaman dan aman buat anak-anak main pasir pantai.
Baju renang dan perlengkapan bilas seperti sabun dan handuk gak lupa disiapkan. Gak lupa istri pun membawa takjil buat dibawa untuk berbuka puasa disana.
Tujuan kami yaitu ke Pantai Batas Senja Dua yang berada di perbatasan Kota Mataram dan Lombok Barat. Lebih tepatnya berada di Jempong Baru, Kecamatan Sukarbela, Kota Mataram.
Cuaca sore itu cukup cerah. Anak-anak juga sudah gak sabar pengen main pasir di pantai. Saya siapin motor dulu dan beberapa perlengkapan yang ditaruh di dalam jok motor. Setelah semuanya sudah siap, barulah kami berangkat.
Kurang lebih lima belas menit waktu tempuh dari rumah hingga sampai di lokasi, tibalah kami di sebuah pantai bernama Pantai Batas Senja Dua. Kenapa namanya ada akhiran dua ?. Saya pun kurang tau karena ini penamaannya dari warga sekitar.
Lokasinya juga ada di area pemukiman nelayan. Jadi jangan heran kalau jalur menuju kesini, kita akan melewati rumah-rumah penduduk kampung nelayan. Untuk lebih jelas jalurnya, nanti saya kasi mapsnya di akhir tulisan.
Sesampainya di lokasi, suasana masih sangat sepi. Terlihat ada dua cafe yang lagi bersiap-siap untuk buka. Salah satu karyawan cafenya sedang menata tempat duduk dan meja. Beberapa bean bag yang warna-warni sudah ditata bersama meja kayu kecil dan payung sebagai atap melindungi dari hujan dan panasnya matahari.
Angin pantai pun gak begitu kencang. Suara deburan ombak menyambut kami dengan suka cita. Untuk bayar masuk ke pantai ini gak ada ya alias gratis. Hanya bayar parkir motor saja 2 ribu per motor.
Berhubung emang sengaja mau main pasir dan berbuka puasa di pantai, akhirnya kami memutuskan untuk nongki di salah satu cafe yang sudah buka, bernama Sunshine Cafe.
Penampakan cafenya sih mengambil konsep tropikal. Bangunan utamanya pun sederhana. Terbuat dari pondasi semen, dinding dan atap dari kayu. Untuk tempat duduknya semuanya di outdoor dengan bean bag sebagai tempat duduk dan meja kecil dari kayu. Ditambah lagi ada payung untuk berteduh. Pohon-pohon kelapa menambah nuansa tropikal dari cafe ini.
Yang saya suka dari cafe ini yaitu pengelolanya sangat ramah kepada pengunjung. Kebetulan saat itu pengunjungnya hanya dua rombongan. Ada kami dan satunya lagi duduk di sebelah. Syukurnya gak rame ya seperti beberapa tempat bukber lainnya. Bener-bener suasana pantai banget. Tempatnya tenang dan gak banyak pengganggu.
Apalagi kita gak perlu ribet untuk booking jauh-jauh hari. Sampai disana langsung pesan tempat dan dilayani dengan baik. Emang rezeki anak sholeh nih. Syukurnya lagi, tempatnya pas banget untuk menikmati sunset dengan view yang kece.
Sayangnya untuk masalah kebersihan pantainya agak kurang ya. Banyak sekali sampah plastik yang berada di pinggiran pantai. Padahal garis pantainya bagus sekali. Landai dan lebar. Cocok buat area bermain pasir anak-anak. Bisa juga dijadikan lapangan bola pantai.
Semoga para pengelola pantai atau warga kampung dan pengunjung khususnya juga bisa membuang sampah pada tempatnya. Agar pantai kembali bersih dan nyaman buat kita menikmatinya. Gak nyaman kalau kita bersantai di pantai, terus mencium aroma yang gak sedap. Ya kan ?.
Setelah meletakkan barang bawaan di atas bean bag, anak-anak pun sudah gak sabar mengambil perlengkapan mainan mereka. Seperti mainan skop, garputala, mangkok dan lain-lain. Katanya mau buat menara pasir.
Saya juga ikutan main pasir, sedangkan istri lagi sibuk buka daftar menu buka puasa. Waktu menunjukkan jam setengah enam sore, masih banyak waktu untuk bermain dan menikmati suasana pantai. Awalnya sih saya mau mandi di pantai, tapi anak-anak lagi gak berani mandi.
Biasanya sih kalau sore-sore gene, banyak muda-mudi yang datang kesini untuk pacaran. Duduk berdua sambil ngobrol ngalor-ngidul yang ujung-ujungnya jadi berantem. Yang cewek ngambek, dan cowoknya melas-melas minta maaf. Duh, khayalannya jauh amat yaak ? Hahahaha.
Mungkin karena bulan puasa, jadi gak ada ya. Hanya ada anak-anak kampung setempat yang sedang bermain di pantai. Duh, bener-bener mengenang masa lalu saat kecil dulu. Setiap sore hampir setiap hari mainnya ke pantai. Main bola, main sepeda, pulang-pulang kena omel karena telat sampai rumah.
Banyak hal yang kita bisa dapatkan bila duduk di pantai sambil melihat sejauh mata memandang ke arah laut. Utang dan mantanpun ikut terpintas di pikiran kita, bener kan? Hehehe.
Kami sudah memesan menu untuk berbuka puasa nantinya. Sambil menunggu pesanan datang, kami melanjutkan main pasir lagi. View sore saat itu sangat indah. Terlihat beberapa deretan pegunungan, Pulau Nusa Penida, Gunung Agung, dan perahu-perahu nelayan yang akan pergi melaut.
Semakin sore, angin semakin sepoi-sepoi. Kami pindah main pasirnya ke sedikit dekat dengan pantai. Disini pasirnya agak basah. Meskipun pasirnya berwarna hitam, tapi cukup bersih dan nyaman untuk anak-anak. Si kecil sangat senang sekali main di pasir. Begitu juga si kakak yang dari kemarin minta terus diajak ke pantai.
Waktu sudah sangat dekat dengan berbuka puasa, matahari pun semakin merunduk bersembunyi di balik awan putih. Dari kejauhan terlihat deretan perbukitan hijau. Terlihat juga deretan perbukitan dan Pulau Nusa Penida yang sudah berwarna kehitaman.
Setelah puas main pasir dan basah-basahan di pantai, kami berbilas dan berganti pakaian di kamar bilas. Disini fasilitasnya cukup lengkap ya. Ada mushola, kamar mandi yang bisa dijadikan tempat bilas dan buang air.
Kurang lebih lagi sepuluh menit waktu berbuka, kami balik ke tempat duduk. Menu yang dipesan tadi sudah datang. Sengaja kami minta untuk diantar saat menjelang berbuka biar makanan masih hangat.
Ada Nasi Ayam Bakar, Nasi Goreng, Mie Goreng, Mango Squash dan Milkshake Strauberry sudah siap di atas meja. Tinggal menunggu detik-detik waktu berbuka tiba.
Melihat matahari terbenam, terasa syahdu sekali. Gak ada suara-suara musik atau orang ngobrol. Hanya terdengar suara adzan Magrib dan suara deburan ombak dengan view yang kece. Langit berwarna orange kekuningan. Air laut menjadi warna keemasan. Angin pantai sepoi-sepoi menemani kami berbuka puasa. Ditambah lagi lampu-lampu hias berwarna kuning sudah dinyalakan.
Kami berbuka puasa sambil menikmati menu yang sudah ada di atas meja. Kurma pun gak lupa dibawa dari rumah, hehehe. Menu yang pengen saya review yaitu Nasi Ayam Bakar dan Mango Squash.
Nasi Ayam Bakar
Menurut saya Nasi Ayam Bakarnya enak banget. Daging ayamnya empuk. Bagian ayam yang dipakai yaitu bagian paha. Bumbu kecap yang dibalur di ayamnya enak banget. Nasinya juga pulen dan gak dingin.
Topingnya ada irisan timun, kembang kol dan sambel matah sebagai penambah nafsu makan. Porsinya menurut saya cukup mengenyangkan. Harganya pun ramah di kantong.
Mango Squash
Menu yang kedua yaitu Mango Squash. Sirup mangganya seger di tenggorokan. Apalagi dihidangkan selagi dingin. Ada kesan sodanya juga. Jadi terasa nyes. Pas banget diminum disaat berbuka puasa.
Porsinya juga cukup besar. Chef-nya gak pelit sama pengunjung nih, hehehe. Harganya pun cukup terjangkau dan ramah dikantong.
Mungkin itu saja dulu yang bisa saya bagi buat kalian semua. Semoga ada cerita-cerita menarik lainnya yang bisa saya tulis lagi di next postingannya selanjutnya.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Wow, buka puasa di tepi Pantai Batas Senja bersama keluarga tercinta terasa romantis sekali, mas hehehe. Mango Squash nya kelihatan menyegarkan tenggorokan. Ayamnya gede2 haha itu ada telurnya juga. Suasananya menenangkan ya, bersih banget.
ReplyDeleteTempat menikmati sunset terbaik di Pulau Lombok mbak. Terimakasi sudah mampir
Deletejarak tempuknya tidak begitu jauh dari rumah
ReplyDeletewah keren banget
pantainya juga bersih, anak-anak jadi betah
wisat plus kulineran
Syukurnya rmh dengan pesisir pantai cukup dekat. Jadi kalau pengen liat sunset, langsung tancap gas ke pantai mas. Terimakasi sudah mampir
DeleteSelalu sedih kalo baca pantai yg kotor ama sampah. Ntah kenapa orang2 ini susah sekali untuk membuang sampah yg bener yaa 😞
ReplyDeleteCantiiik padahal pantainya . Melihat sunset dari sini pastilah nyenengin hati, ngeliat perubahan warnanya pelan2 sampai akhirnya gelap 😍.
Dulu saat msh di aceh, krn daerah pantai juga, jadi beberapa kali suka main pantai di sana. Tp ga pernah sampai sunset, krn pantainya ditutup kalo magrib. Jadi ga mungkin masuk 😄
Makanannya juga kliatan kok porsi ga dikit. Cocok buat langsung makan selesai puasa ya mas
Harus ada kesadaran bersama untuk membuat lingkungan tetap bersih dan sehat. Kalau bukan mulai dari kita, siapa lagi kan ?. Terimakasi sudah mampir
Delete