Saturday, 20 January 2024

Kemeriahan Acara Puncak Ulang Tahun : Taman Daye Puyung,Lombok Tengah


Siapa yang gak mengenal Nasi Puyung ?. Buat kita yang tinggal atau sedang berlibur di Lombok pasti kalau ke Lombok Tengah tepatnya di Desa Puyung, pasti nyari Nasi Puyung Inaq Esun yang ada logo foto ibu-ibu tua. 


Masakan khas Lombok ini menjadi kuliner yang sudah terkenal sampai di dunia. Bule-bule pun suka makan nasi puyung. 


Btw, dalam tulisan ini saya gak bahas Nasi Puyung. Saya akan menulis cerita di acara puncak ulang tahun tempat saya bekerja yang lokasinya gak jauh dari Nasi Puyung Inaq Esun. 


Gak terasa Rumah Sakit Mata NTB (RSM NTB) sudah berusia enam tahun. Saya pun beruntung sekali bisa ikut merayakan hari puncak Ulang Tahun RSM NTB di salah satu destinasi wisata yang ada di Lombok Tengah. Sebut saja, Wisata Taman Daye (Ig : @tamandaye).


Butuh sebulan persiapan yang dilakukan oleh panitia. Saya pun ikut ke dalam tim di tengah kesibukan tugas yang ada (sok sibuk ceritanya).


Meskipun hari puncak terpaksa diundur dari jadwal sebelumnya dari semula Bulan Desember bergeser ke awal Bulan Januari tahun berikutnya dikarenakan banyak pegawai yang mengambil cuti, gak menyurutkan semangat untuk membuat acara puncak meriah dengan keterbatasan anggaran yang ada. 


Dari cerita teman-teman lain, masih meriahan hari puncak ulang tahun di tahun sebelumnya karena diadakan di hotel dengan hadiah doorprise yang banyak. 


Tapi menurut saya, mau semegah atau semewah apapun acaranya kalau gak berkesan sama juga bohong. Biar sederhana tapi sangat berkesan. Bukan berkesan karena banyak hadiah doorprisenya. Uppssss !.


Kembali ke Laptop !.





Segala sesuatu menyambut hari puncak sudah disiapkan. Acara dilaksanakan di awal tahun, tepatnya Sabtu, tanggal 6 Januari 2024. Kenapa dipilih Hari Sabtu ?. karena kalau Hari Minggu saya nonton Doraemon (gak ada hubungannya).


Berhubung acaranya di luar rumah sakit, panitia sudah menyediakan dua suttle bus untuk mengangkut para pegawai yang berkumpul di rumah sakit. Sedangkan ada juga pegawai yang menuju lokasi dengan membawa kendaraan pribadi dari rumah masing-masing.


Acara dimulai sekitar jam delapan pagi. Saya sudah tiba di lokasi setengah jam sebelumnya untuk mempersiapkan segala sesuatu bersama teman-teman panitia lainnya. 


Syukurnya cuaca pagi itu cukup bersahabat. Langit biru dengan sinar matahari pagi yang terasa hangat menyentuh kulit. Gak menunggu lama, persiapan sudah beres seratus persen. 


Rombongan bus sudah tiba di lokasi tepat waktu. Alunan musik dari band setempat menyambut para pegawai rumah sakit bersama ibu direktur,"dr.Desi" sapaan beliau dan pejabat lainnya. 



Kegiatan pagi itu diawali oleh lomba fashion show. Saya pun ikut lombanya dengan segala persiapan yang terbatas. Jujur, sama sekali gak ada pengalaman ikut lomba beginian. Tapi ya sudahlah, dengan modal pede, sudah siap malu-maluin hahahaha. 


Apalagi jurinya ibu direktur langsung dan juri internal (ordal). Tambah deg degkan rasanya. Jurinya itu lhoo, tampang model di rumah sakit semua. Asyiik !. 


Gak perlu banyak cerita jalan lomba fashion shownya. Para pembaca, cukup bisa melihat foto-fotonya di atas. 


Lanjut, ke lomba berikutnya !.






Setelah fashion show selesai, lanjut rangkaian lomba yang mengandalkan fisik dan kekompakan. Antara lain ada lomba sendok kelereng, hula hup, dan tarik tambang. Kok sedikit ?. Sebenarnya banyak lomba yang ada tapi sudah dilaksanakan sebelum hari puncak seperti lomba karouke, stand up komedi, e-sport/mobile legend dan masih banyak lainnya. 


Semangat teman-teman lainnya dalam mengikuti lomba terlihat dari jalannya lomba yang sangat seru. Terdengar teriakan penyemangat agar tim masing-masing bisa memenangkan lomba.


Saking semangatnya, ada yang sampai jungkir balik, sepatu sampai copot dan sakit pinggang karena sudah berumur pas ikut lomba tarik tambang yang membutuhkan tenaga dan otot yang kuat. 


Semua lomba berjalan dengan seru. Baik penonton maupun pemain semuanya kompak dan fair. Gak ada kecurangan yang berarti. Meskipun ada insiden kontroversial, yah namanya juga adu strategi biar timnya menang. Hehehe 


Di sela-sela lomba, host membacakan undian doorprise dengan hadiah yang cukup menggiurkan. Ada beberapa teman yang mendapatkan doorprise seperti gelas cantik, peralatan masak dan lain-lain. Hadiah di awal memang yang kecil-kecil dulu. Nanti di akhir acara, doorprise utama baru diundi. Ada kulkas satu pintu, mesin cuci dan sepeda listrik. 


Btw, waktu sudah menunjukkan jam dua belas siang. Segala mata lomba sudah selesai diselenggarakan. Para juara sudah ditentukan oleh juri. Tinggal prosesi penerimaan hadiah saja. Alhamdulillah saya dapat juara tiga di lomba fashion show kategori cowok dengan jumlah peserta cowok hanya tiga orang saja. Hahaha. 


Waktu istirahat sudah tiba. Makanan santap siang sudah siap. Seluruh pegawai dipersilahkan menikmati hidangan makan siang ala prasmanan. 




Review sedikit menu makan siangnya. Kebetulan kalau ada acara hajatan, saya paling doyan dengan menu hajatan pada umumnya. Pastinya sate daging sapi atau ayam menjadi inceran saya pertama kali. Kebetulan pas kemarin dihidangkan sate ayam dengan bumbu kacang yang enak bener. Ada capcai juga.


Apalagi ya ?. Ada sup bakso, ayam suwir, dan udang goreng. Gak lupa pakai kerupuk dong biar nambah selera makan. 


Biar tambah nikmat makannya, gak lupa minum yang seger-seger seperti Es Kopyor. Salah satu minuman seger yang saya suka. Seger dan manis apalagi ada potongan agar-agarnya didalam campuran esnya. 


Menariknya pas saat itu di sela-sela acara, panitia sudah mempersiapkan video 360 yang sedang viral saat ini. Saya dan teman-teman tertarik untuk mencobanya. Hehehe. 


Waktu jeda sekitar satu jam. Kami pun pergunakan untuk makan siang, shalat dzuhur, ngopi, jalan-jalan sekitaran taman dan ngobrol-ngobrol pastinya. 






Taman Daye berlokasi di Desa Puyung, Kec.Jonggat, Kab.Lombok Tengah. Kurang lebih dua puluh menit perjalanan dari Kota Mataram menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. 


Untuk menuju lokasinya cukup mudah. Dari Kota Mataram, kita mengambil jalur menuju arah Kediri kemudian lanjut menyusuri Jalan Raden Puguh menuju Desa Puyung. Setelah perempatan lampu merah Desa Puyung, kita berbelok ke kiri menuju Taman Daye. Sedangkan kalau ke kanan, menuju pusat kerajinan tenun di Desa Sukarare. Setelah berbelok ke kiri dengan kondisi jalan yang mulus, sekitar dua kilometer, kita sampai di wisata kolam renang Taman Daye. 


Untuk masuk ke dalam, kita dikenakan tiket masuk 10 ribu untuk berenang di kolam renang dan all akses. Tapi berhubung ini acara rumah sakit, masuknya gratis ya (dikoreksi bila keliru).


Disini ada apa saja ya ?.


Taman Daye adalah sebuah tempat rekreasi yang terbilang berumur masih muda. Sekitar dua tahun yang lalu tempat ini dibuka. Disini ada kolam renang yang cukup luas. Ada kolam renang untuk anak-anak lengkap dengan wahana bermainnya seperti prosotan, air mancur dan lain-lain. Satu lagi ada kolam renang dewasa dengan kedalaman hanya 130 centimeter saja. 


Ada juga kolam ikan yang berukuran lebar. Disini kita bisa melihat ikan-ikan emas dan Koi. Bila ingin lebih menikmati lagi, kita bisa menyewa perahu berbentuk bebek yang bisa dikayuh seperti sepeda agar bisa berjalan. Perahu bebeknya hanya memuat dua orang dewasa saja ya. 


Bagi kita yang membawa keluarga atau teman, kita bisa duduk-duduk di bawah pohon kelapa. Duduk di atas rerumputan hijau sambil menikmati makanan dan minuman yang dibawa. Ada juga sebuah bangunan semacam pendopo gitu yang difungsikan untuk menggelar acara gathering, resepsi pernikahan atau ulang tahun dan semacamnya. 


Dikelilingi oleh area persawahan dan perkebunan, tempat ini sangat rindang. Apalagi ada parit-parit kecil dengan aliran air sawah yang cukup deras. 


Disediakan juga berugaq (gazebo) untuk kita bisa beristirahat sambil menikmati panorama area persawahan. 



Saya dan teman-teman lainnya sambil menunggu acara selanjutnya dimulai, kami ngopi-ngopi sejenak. Habis makan itu rasanya kalau gak ngopi itu ada yang kurang. Duduk manis sambil ngopi dan bercengkrama bareng temen-temen kerja.


Asyiknya ngopi, eh ternyata tiba-tiba hujan deras. Otomatis semua pegawai pada berteduh di pendopo. Gak lama hujan turun, acara utama dimulai. Saatnya kita bagi-bagi hadiah lomba dan doorprise. 





Host kondang dari Rumah Sakit Mata NTB bernama Mas Ananta dan Mbak Yuni membuka acara utama. Acara pertama yaitu laporan ketua panitia, kemudian dilanjutkan sambutan dari Direktur Rumah Sakit Mata,dr.Cahya Dessy Rahmawati,Sp.M sekaligus sesi tiup lilin bersama sambil menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun.


Waktu sudah menunjukkan jam tiga siang. Hujan pun masih belum reda. Sampai acara berakhir dengan sesi foto bersama, hujan turun dengan syahdunya. Kalau boleh jujur, suasana saat itu sangat nyaman. Melihat hujan turun sambil duduk ngopi di gedung pendopo. 


Over all, acara puncak HUT RSM NTB yang ke-6 berjalan dengan lancar dan sukses. Terlihat dari wajah teman-teman yang ceria entah karena menikmati moment atau menang doorprise. Ada juga yang terlihat kecewa karena gak dapatkan doorprise satu pun. Tahun depan kita coba lagi keberuntungannya ya !. Hehehe.


Untuk lokasinya saya rasa sangat cocok sekali dipilih untuk acara puncak saat itu. Tempatnya nyaman. Ada area hijaunya juga yang dikelilingi oleh pohon kelapa. Angin sepoi-sepoi dari area persawahan. Suara gemericik aliran air dari parit-parit kecil. 


Ngajak anak-anak berenang juga disini ada kolam renang yang aman buat anak-anak. Tapi tetap harus dalam pengawasan orang dewasa. 


Buat saya perlu ditambah lagi fasilitas yang ada disini seperti area bermain anak-anak. Penataannya juga lebih ditingkatkan lagi seperti di area kolam renang. Kalau siang hari terasa panas sekali. Mungkin bisa dibuatkan semacam bangunan untuk tempat bersantai di area kolam renangnya. 


Thanks buat seluruh panitia dan pihak terkait yang sudah menyukseskan jalannya acara puncak HUT RSM NTB. Acara yang cukup sederhana tapi berkesan buat saya pribadi. Terpenting kebersamaan dan kekompakan yang selalu tetap terjaga dan ditingkatkan lagi kepada seluruh pegawai RSM NTB. 



Btw, di awal cerita saya sudah bilang gak akan membahas Nasi Puyung. Ternyata pas mau pulang ke rumah. Pesan whatsapp dari istri berbunyi. Ternyata isi pesannya titip belikan Nasi Puyung Inaq Esun. So, jadinya pulang ke rumah bawa Nasi Puyung Inaq Esun dua bungkus dengan harga 25 ribu rupiah perbungkus.


Rasanya memang enak ya. Ada ayam suwirnya yang terkenal, ada kedelai gorengnya, dan tumis sayurnya. Tapi pedas sekali. Saya lupa pesan ke penjualnya biar gak terlalu banyak dikasi sambel. It's oke-lah, sudah lama juga gak makan nasi puyung yang dibeli di Desa Puyung langsung. 


Mari Makan !.


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


2 comments:

  1. Seru kegiatannya mas...btw ngomongin nasi puyung,saya baru pertama kali nyobainnya pas jalan ke Lombok dua bulan silam,ternyata porsinya dan menu cukup lengkap, mantab rasanya👍

    ReplyDelete