Thursday, 26 October 2023

Nonton MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Seru Gak ?


Welcome Back to Sirkuit Mandalika !.

Gak terasa sudah dua tahun MotoGP diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di sirkuit kebanggaan kita bangsa Indonesia, Sirkuit Mandalika. Letaknya di salah satu pulau terindah di negeri ini yaitu Pulau Lombok. 

Sirkuit Mandalika sudah dikenal dunia semenjak pertama kali menyelenggarakan ajang balapan World Super Bike di tahun 2021 lalu. Sirkuit yang berada di Kawasan Ekonomi Kreatif Mandalika, Lombok Tengah ini mampu menjadi salah satu sirkuit terindah di dunia versi Dorna Sport. 

Pecco Bagnaia dan kawan-kawan di Bulan Oktober ini balik lagi berlibur ke Pulau Lombok sambil balapan. Begitupun saya sendiri, balik lagi menonton Pecco Bagnaia dan kawan-kawan balapan di ajang MotoGP Mandalika 2023. 

MotoGP Indonesia di tahun ini merupakan seri ke-15 setelah MotoGP Japan di Motegi Twins Ring Circuit. Berbeda di tahun lalu dimana Motogp Indonesia berada di seri ke-2 setelah Sirkuit Losail, Qatar. 

Kali ini saya gak secara intens membahas jalannya balapan, tapi yang saya akan bahas beberapa fasilitas yang ada di sirkuit ini. Bisa dibilang penyelenggaraan di tahun ini keliatannya agak lebih baik dari tahun sebelumnya. 

Kalian yang menonton MotoGP Mandalika tahun lalu dan datang ke sirkuit ini pasti merasakan betapa dramatisnya perjalanan kita pulang ke rumah disaat balapan telah usai. Macet dimana-mana, ruas jalan yang gak mumpuni dan jumlahnya transportasi yang minim sehingga arus lalu-lintas sangat kacau saat itu. 

Harapan saya dan semua penonton MotoGP Mandalika tahun ini semoga insiden yang terjadi di tahun lalu, gak terulang lagi di tahun ini. Amin.




Berawal dari pesan masuk ke whatsApp dari Mbak Ayes. Dia bertanya apakah saya sudah dapat tiket nonton Motogp. Saya jawab saja, "belum dapat dan tiketnya sangat mahal". 

Eh, bukannya mengejek tapi dianya menawarkan satu tiket untuk nonton dua hari atau sebutan kerennya "Weekend Pass". Langsung syok dong baca balesan chatnya. 

Gak mikir dua kali, saya pun menjawab, "boleh dah tapi gratis kan?". Saya masih belum percaya mau dikasi cuma-cuma atau bayar separuhnya.  

Yang lebih syok lagi, mbak Ayesh kasi dua tiket buat nonton dua hari yaitu Sabtu dan Minggu. Gak mikir dua kali, saya pun langsung menemui si mbaknya di ruangan tempat tugasnya. Kebetulan saya dan Mbak Ayesh kerja di satu rumah sakit. 

Pastinya satu tiket buat saya sendiri dan satunya lagi saya tawarin adek saya. Gak lama bales pesan whatsapp, dia pun mau. Berarti kami berdua akan berangkat bareng ke sirkuit. 

Keesokan harinya, kami berdua siap-siap berangkat. Kali ini kami ke sirkuit pakai motor saja biar santai di jalan dan gak kena macet. Perjalanan dari rumah ke sirkuit membutuhkan waktu setengah jam saja. Saya yang menunggu jemputan di rumah sudah persiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Antara lain; topi, kacamata, masker, sunblok dan botol air. 

Apalagi Motogp Mandalika tahun ini diprediksi berlangsung dengan kondisi cuaca panas. Berbeda di tahun lalu, dimana balapan berlangsung di tengah guyuran hujan. Meskipun kami di Pulau Lombok dan sekitarnya dilanda musim kemarau panjang dengan cuaca yang sangat panas, gak menyurutkan semangat saya buat datang langsung ke sirkuit untuk melihat pembalap idola, Asyiik. 

Sekitar jam sembilan pagi, adek sudah sampai di rumah. Kami berdua pun segera berangkat menuju sirkuit. Hari Sabtu jadwalnya yaitu free practice 1 dan 2. Lanjut qualification 1 dan 2 di kelas Moto3, Moto2 dan Motogp. Tepat jam tiga siang, dilanjutkan dengan sprint race di kelas Motogp. Waktu balapan masih lama, kami pun jalan santai saja. 




Sepanjang perjalanan di area By Pass Bandara Internasional Lombok (BIL) terpantau cukup ramai lancar. Terlihat banyak kendaraan baik motor maupun mobil yang menuju sirkuit. Setelah sampai di bundaran BIL, petugas dari Dinas Perhubungan, Kepolisian dan panitia penyelenggara sudah standby memeriksa kendaraan yang akan menuju langsung sirkuit. 

Disini jalur menuju sirkuit terbagi dua. Dimana bagi penonton yang mendapatkan tiket gelang warna merah, VIP dan VVIP dipersilahkan melewati jalur By Pass Mandalika atau pintu timur. Sedangkan penonton yang mendapatkan gelang warna hijau, dipersilahkan melalui jalur Desa Sade atau Pantai Kuta Mandalika atau pintu barat.

Dari sini, kurang lebih dua puluh menit kami sampai di parkiran pintu timur. Untuk parkiran mobil dan motor dibedakan lokasinya. Untuk parkir motor, kita dikenakan tarif 20 ribu per motor. Lokasi parkirannya cukup luas dan aman. Dari area parkir motor, kami melanjutkan perjalanan menggunakan suttle bus yang sudah tersedia disini. 

Sekitar dua kilometer, suttle bus berhenti di pemberhentian pertama dimana kami semua turun disini untuk berganti suttle bus yang lain. Penonton yang menggunakan mobil dan motor berkumpul disini. Gak lama menunggu, kami pun sudah mendapatkan suttle bus kedua hingga sampai di sirkuit. Berarti kami dua kali naik suttle bus menuju sirkuit. 

Singkat cerita, kami berdua sudah sampai di pemberhentian terakhir. Kami dan penonton lainnya, turun dan berjalan kaki menuju tribun sesuai tiket gelang masing-masing. Saya dan adek kebetulan dapat tribun Zona H (gelang warna merah). Kurang lebih berjalan kaki di bawah terik matahari yang cukup menyengat sejauh satu kilometer.




Welcome to Motogp Mandalika Circuit 2023 !.

Penampakan Pertamina Mandalika Internacional Street Circuit atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sirkuit Mandalika ini sudah lebih kece dibandingkan di tahun lalu. Persiapan penyelenggaraan Motogp kali ini terlihat cukup matang dan teratur. 

Diawali dari ketepatan waktu jalan suttle bus yang gak buat kita menunggu lama. Apalagi kondisi busnya juga baik, aman dan nyaman. Pelayanan para kru juga ramah dan baik. 

Btw, ini kita jalan kaki lagi guys !. Sudah kebayang sih sebelumnya bakalan menghadapi kondisi seperti ini. Apalagi ditambah dengan cuaca ekstrem super duper panas, buat cepat haus dan dehidrasi. Untungnya masih ada angin pantai yang sepoi-sepoi, so gak terlalu terasa sinar matahari menyengat di kulit. 

Oh ya, sedikit bercerita tentang Sirkuit Mandalika. Sirkuit ini dibangun di pinggir pantai dan masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Di medsos sudah banyak tersebar view kece dari sirkuit ini. Memiliki panjang trek 4,3 kilometer di atas lahan 13 hektar ini membuat sirkuit ini menjadi salah satu sirkuit terindah di dunia. 

Untuk pertama kalinya sirkuit ini digunakan secara resmi pada saat pergelaran World Super Bike tahun 2021 lalu dimana kita masih dilanda dengan wabah pandemi Covid-19. 

Dan di tahun ini, sirkuit ini digunakan untuk kedua kalinya dalam pergelaran Motogp. Dorna sebagai pihak penyelenggara Motogp cukup puas dengan pergelaran Motogp di tahun lalu meskipun masih banyak kekurangan disaat itu. 




So, di tahun ini, Sirkuit Mandalika memiliki wajah baru. Semakin kece, semakin cantik dan semakin siap menyambut para pembalap dan penonton pastinya.

Saya dan si mas broo jalan kakinya santai saja. Gak ada yang dikejar sambil menengok kiri dan kanan. Siapa tau ketemu artis cantik atau cewek manis yang berpapasan (inget anak istri di rumah woii !). 

Kami dan penonton lainnya melewati pos penjagaan untuk masuk ke dalam sirkuit. Disini semua barang bawaan diperiksa. Tiket gelang juga diperiksa dengan menggunakan alat scan barcode. Gak ada lagi pemeriksaan aplikasi Peduli Lindungi yang sekarang namanya Satu Sehat. Gak ada lagi sudah vaksin Covid-19 apa belum. Bebas mah sekarang !,hehe.

Pointnya disini, kita gak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari Alfamart eh maksudnya dari luar. Kecuali bawa tumbler berisikan air minum dan tupperware berisikan makan siang. Gak apa-apa, boleh masuk kalau itu. Selain itu barang-barang terlarang seperti narkoba, senjata tajam, payung, tenda dan sejenisnya sangat dilarang.  

Setelah melewati pos pengecekan, kami berdua melanjutkan jalan kaki menuju tribun. Disini sudah ramai banget sama penonton. Terlihat parkiran kendaraan VIP dan VVIP sudah rapi terparkir. Wajah baru dari sirkuit ini, area parkir di depan sirkuitnya sudah sangat luas sekarang. 



Yang buat saya suka itu saat melewati tunnel atau terowongan untuk menuju ke bagian tengah sirkuit dimana letak tribun kami. Di dinding terowongannya ada beberapa mural yang kece dan bisa buat fotoan. Jalurnya pun dibagi dua. Dimana satunya untuk pejalan kaki dan satunya untuk kendaraan roda empat dan dua yang hilir mudik. 

Setelah kami melewati tunnel, sampailah di area tengah sirkuit. Disini terlihat tribun Zona A dan B yang pakai atap biar gak kepanasan. Harganya tiketnya pun lebih mahal dibandingkan tribun kami. 

Terlihat juga kelas VIP atau paddock dan deluxe class. Harga tiketnya gak perlu ditanyain lagi. Sudah pasti ini kelas paling mahal dibandingkan kelas lainnya. 

Sedikit informasi saja, untuk kelas yang kami dapatkan yaitu reguler class yang harga tiketnya untuk dua hari (Sabtu Minggu) sebesar 1,5 juta. Sedangkan yang premium class sekitar 2.3 juta. Untuk paddock 20 juta dan deluxe class 15 juta rupiah (3 hari). Ada juga kelas sultan yang letaknya di Bukit 360 yang harganya lebih mehong dari yang lain. Yang paling murah ada di kelas festival yang harganya 700 ribuan saja untuk dua hari. 

Infonya bagi yang sering nonton MotoGP di dunia, harga tiket di MotoGP Mandalika ini relatif lebih mahal dibandingkan sirkuit tetangga sebelah. Semoga di tahun depan harga tiketnya gak semahal tahun ini. Saya juga merasakan kemahalan,hehehe.

Untuk menuju tribun, saya melewati beberapa stand yang menjual aksesoris resmi MotoGP seperti baju kaos, topi, gantungan kunci dan masih banyak lainnya. Ada juga stand ternama seperti Aprilia, KTM, Honda, Yamaha dan lain-lain. 

Selain stand, buat kalian yang lagi nyari cemilan atau makan siang, ada banyak sekali tenan-tenan UMKM yang menjajakan makanan dan minuman. So, gak khawatir kelaperan selama berada di area sirkuit. 




Disini sudah sangat ramai sekali. Ribuan penonton sudah memadati area tengah sirkuit. Sambil menunggu waktu balapan dimulai, kita berkeliling terlebih dahulu. Siapa tau ada yang bisa dibeli tapi disini barangnya gak bisa ditawar ya. Sudah harga resmi dari tokonya.

Gak ada dibeli, hanya berkeliling sejenak melihat pameran motor yang dipajang. Keren-keren ya motor 1000 cc ini. Selain itu ada juga deretan bazar UMKM yang menawarkan berbagai produk lokal antara lain kuliner khas Lombok Sumbawa, kerajinan khas Lombok dan masih banyak lainnya. Tujuannya untuk memperkenalkan pariwisata daerah Nusa Tenggara Barat. 

Waktu menunjukkan pukul 12.00 siang. Saya dan adek menuju tribun untuk menonton sesi Kualifikasi 2 kelas MotoGP. Cuaca semakin panas saja. Terlihat gak ada awan di langit. Untungnya masih tertolong dengan angin pantai yang cukup membuat adem. 

Kondisi tribun saat ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Begitu juga jalur pejalan kaki yang sudah disemen cor dan aspal. Sehingga gak terlalu banyak debu bertebaran meskipun di beberapa titik masih berupa tanah berbatu krikil dan semak-semak. 

Untuk mushola, tempat wudhu dan toilet juga cukup tersedia di setiap tribunnya. Kondisinya juga bersih dan kerennya disini airnya tercukupi sehingga gak khawatir kehabisan air untuk ke kamar kecil atau berwudhu. 




Sayangnya yang saya rasakan di lokasi tribun gak ada penjual makanan atau snack. Hanya ada penjual air botol mineral saja. Kalau mau mencari makanan, kita harus berjalan kaki sejauh kurang lebih satu kilometer ke tengah sirkuit. 

Model tribunnya masih seperti tahun lalu. Gak pake atap, so kita harus rela berpanas-panasan untuk nonton dari atas tribun. Saya sih berharap langit agak sedikit mendung atau hujan ringan gitu. Tapi sayangnya sampai selesai sprint race, cuaca tetap saja cerah gak pake berawan. 

Sprint Race Time !

Saatnya menikmati tontonan yang sangat seru. Bisa mendengar suara mesin dari motor Desmosedici GP23 yang sangat bising dan halus secara langsung itu luar biasa puasnya. Siap-siap pasang penutup telinga atau peredeman disaat rombongan pembalap melintasi tribun tempat kita menonton. 

Ohya, yang keluar menjadi pemenang di sprint race yaitu Jorge Martin dari Tim Pramac Ducati. Posisi kedua ada Bezzecchi dan Luca Marini dari tim VR46 Ducati. Next, di Hari Minggunya, yang keluar menjadi pemenang di race kelas MotoGP yaitu Pecco Bagnaia dari tim Lenovo Ducati. Posisi kedua ada Marck Vinales (Aprilia) dan ketiga ada Fabio Quartararo (Yamaha). 
 



Btw, ada cerita lucu tapi jangan dicontoh ya guys !. Disaat berlangsungna sprint race Motogp, saya dan adek memutuskan untuk pindah tribun yang lebih adem karena sudah gak tahan kepanasan. Jam tiga siang, matahari lagi teriknya. Kami berdua pindah ke tribun Zona A atau Granstand Premium Class. 

Yang buat kami kaget, penjagaan di setiap pintu masuk ke tribun agak longgar. Sehingga penonton dengan gelang tiket di zona berbeda bisa masuk. Mungkin saat itu lagi rezeki kami, akhirnya kami berdua bisa nonton balapan sampai finish. Kece kan ? hehehe.

Over all, jalannya balapan di dua hari sangat seru sekali. MotoGP Mandalika tahun ini berjalan dengan sukses. Dimana kita gak melihat lagi kejadian di tahun lalu. Arus lalu lintas bisa diatasi dengan baik. Para penonton yang akan balik ke rumahnya masing-masing bisa pulang dengan senyuman puas. Meskipun agak sedikit terjadi kemacetan tapi masih status wajar. Semoga di tahun berikutnya penyelenggaraan MotoGP Mandalika semakin baik lagi tertuma harga tiket "JANGAN KEMAHALAN !".




Sampai cerita ini ditulis, MotoGP sudah menyelesaikan seri ke-16 yaitu di Phillip Island Australia. Buat MotoGP mania pasti selalu ngikutin perkembangan MotoGP. Klasemen sementara setelah race di Phillip Island Circuit dimana Pecco Bagnaia masih unggul 27 point dari Jorge Martin yang menempati posisi runner-up. 

Next race.... Kita akan menunggu keseruan race selanjutnya di Buriram, Thailand tepatnya di Chang International Circuit. Jangan lupa tonton ya !. 

Catatan Penting : saya dan mungkin hampir semua penonton yang nonton di tribun tanpa atap pasti ngeluhnya sama "Kepanasan". Semoga pihak MGPA dan ITDC bisa merubah desain tribun biar penonton gak kepanasan dan kehujanan lagi. Apalagi lagi musim kemarau panjang gene. Rumput di area trek juga menguning dan perbukitan di sekitar sirkuit juga gersang. Berbeda dengan di tahun lalu, dimana semua rumput dan perbukitan di area sirkuit hijau sehingga enak dipandang. Semoga ini menjadi perhatian semua pihak agar Sirkuit Mandalika semakin kece dan cakep. 




Penulis : Lazwardy Perdana Putra

4 comments:

  1. Buatku menonton langsung seruuu polll, tahun ini aku absen. Tapi momen waktu event yang pertama masih terekam dengan baik dan seseru itu, jalan kaki panas-panasan dan jauh pula.
    Penonton antusias semua pokoknya.
    Senengnya kalau tahun yang sekarang udah lebih baik dari yang awal pertama dulu, dulu waktu mau balik ke mataram dari area sirkuit, nunggu bisnya lama banget dan pake rebutan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tahun depan wajib balik lg k Lombok nnton MotoGP mbak ! Amin

      Delete
  2. Naaah aku td pas liat foto2nya udh kebayang kok mas ini kok gersang banget 🤣. Tapi mikirnya ya Krn memang kemarau, mau bilang apa kan. Tapi agak kelewatan kalo di tribun ga pake atap 😄. Ya ampuuun bisa demam aku pulang dari dr sana 😅

    Tapi kalo perlahan membaik, ada harapan sih THN depan bisa lebih cakep lagi aturannya dan fasilitas 👍👍

    Itu parkir motor aja 20rb, berapa kalo mobil ya 😅?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insyaallah tahun depan tribunnya pake atap semua. Doain saja. Amin

      Klo kemarau gene, sirkuitnya kayak di Laguna Seca, Amerika yaaak hehehe

      Delete