Desa Lebah Sempage merupakan salah satu desa yang pernah saya kunjungi di akhir bulan Agustus lalu. Gak disangka dengan jarak yang cukup dekat dengan pusat Kota Mataram, desa ini menawarkan berbagai destinasi wisata pilihan yang gak kalah dengan di tempat lain.
Masih lanjutan cerita outbond di Desa Lebah Sempage yang sempat saya tulis sebelumnya. Kali ini saya akan membahas kalau di desa ini terdapat beberapa destinasi wisata alam yang bisa diexplore sekaligus. Sempat kaget juga, ternyata gak jauh dari lokasi outbond ada gua dan air terjun yang wajib diexplore.
Sebelumnya saya beneran gak tau kalau tepat di bawah lokasi kita outbond yaitu di Camping Ground Lebah Sempage ada sebuah gua kelelawar yang diberi nama Gua Lawa. Dan lanjut menuruni anak tangga, kita bisa berendam sambil bermain air di air terjun Gua Lawa atau disebut sungai Kumbi.
Sudah kemana saja selama ini dengan jarak yang begitu dekat, hanya memakan waktu setengah jam dari rumah, kita bisa mengeksplor dua destinasi wisata alam di Lombok Barat sekaligus. Mainnya kejauhan sih, yang di depan mata gak dilirik, Asyiik.
Setelah selesai mendaki gunung melewati lembah, semua peserta outbond berkumpul untuk melanjutkan acara berikutnya. Rangkaian acaranya antara lain; sambutan direktur rumah sakit beserta jajarannya. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi tim yang keluar sebagai pemenang. Dan terakhir makan siang bersama.
Di sela-sela acara, ada waktu yang cukup lama buat kita bersantai sejenak. Nah, ini saya dan teman-teman manfaatkan untuk turun menuju air terjun dengan trek yang gak begitu mudah.
Jujur, ini pertama kalinya saya mengexplore alam lagi semenjak off beberapa tahun belakang ini karena sibuk dengan kerjaan dan ngurusin anak-anak. Dalam kondisi kaki yang kurang fit, saya memberanikan diri buat turun melewati anak tangga yang terbilang cukup curam. Harus ekstra hati-hati dalam setiap langkah kita karena kondisi anak tangga yang terbuat dari besi agak kurang terawat.
Bermodal pengalaman yang pernah saya lalui disaat trekking disaat masih bujang dulu. Rasanya gak asing buat saya pribadi berada di alam. Berinteraksi dengan lingkungan di sekitar. Bertemu lagi dengan berbagai macam tanaman yang hidup di tengah hutan, binatang kecil yang jarang ditemui di tengah perkotaan dan suara kicauan burung dan aliran sungai yang menjadi penyemangat saya ketika mengexplore alam Pulau Lombok ini.
Rasanya kembali ke masa-masa dulu. Gak pernah ada di rumah ketika libur kerja. Selalu ngetrip kemana saja yang diinginkan. Mengenal alam yang membuat hati bahagia. Turun gunung lagi untuk melihat begitu indahnya alam Pulau Lombok ini.
Kurang lebih lima menit menuruni anak tangga, saya dan teman-teman lainnya sudah sampai di bibir gua. Ukuran bibir guanya cukup besar dan disini ada sebuah batu besar buat yang ingin mengambil foto eksis di Instagram.
Seperti penampakan gua kelelawar pada umumnya. Terlihat menyeramkan bagi yang agak penakut, hehehe. Tapi sebenarnya mengeksplor gua itu cukup menyenangkan. Apalagi kedalaman guanya cukup panjang. Berjalan pelan-pelan di tengah kegelapan. Mendengar suara-suara aneh dari atas bibir gua. Suara itu berasal dari kawanan kelelawar yang sedang beristirahat di kala siang, biar gak ngantuk piket di malam harinya untuk mencari makanan buat anak istri di rumah.
Gua Lawa ini merupakan salah satu gua yang terdapat di Desa Lebah Sempage. Memiliki kedalaman sekitar dua puluh meter. Terdiri dari dua pintu masuk ke dalam gua. Pintu pertama ukurannya cukup kecil, jadi pengunjung harus menundukkan kepala untuk masuk ke dalam gua. Sekitar sepuluh meter, terdapat pintu kedua yang ukurannya cukup lebar. Di dalamnya terdapat ribuan kelelawar yang bisa kita lihat.
Untuk masuk ke dalam gua, pengunjung gak diijinkan masuk tanpa adanya pemandu dari pengelola. Kita akan ditemani oleh pemandu selama berada di dalam gua agar menghindari hal-hal yang gak diinginkan seperti tersesat atau menghilang diculik oleh kelelawar, habis itu berubah jadi Batman (khayalan tingkat tinggi).
Sayangnya saya gak sempat masuk ke dalam gua lebih dalam karena sudah gak sabar untuk turun ke bawah menuju Sungai Kumbi. Dari bibir gua, kita harus menuruni anak tangga yang cukup curam. Selain itu kita harus berpegangan pada sebuah tali tambah untuk menuju ke bawah. Perjuangan ke tempat kece itu gak mudah Ferguso !.
Nafas sudah gak karuan tapi tenaga dan semangat masih berkobar, asyik. Saya dan teman-teman lainnya berhasil melewati puluhan anak tangga dari atas hingga ke bagian paling bawah. Kami sudah sampai di sungai. Kaki yang tadinya agak gemetaran merasakan air sungai, rasa pegal itu hilang seketika.
Udara disini sangat bersih. Suara kicauan burung dan air terjun menambah suasana hati menjadi bahagia. Teman-teman lainnya pun ikut bahagia dan gak lupa kami mengabadikan moment dengan berfoto bersama.
Penampakan air terjunnya cukup kece dengan debit air yang jatuh ke permukaan cukup deras. Air sungai yang mengalir di celah bebatuan sangat jernih sekali. Asyiknya disini, sungainya gak begitu dalam. So, kita bisa berjalan menyusuri sungai dan berpijak pada bebatuan dengan ukuran yang cukup besar untuk duduk sejenak menikmati surga dunia Pulau Lombok ini.
Cahaya matahari pun mengintip dari celah ranting-ranting pohon. Suasana sejuk tanpa memikirkan gimana caranya naik kembali ke atas lagi. Pastinya lebih berat dibandingkan turun tadi, hehehe.
Rasanya badan sudah gatel pengen mandi di bawah air terjun. Tapi sayangnya gak bawa pakaian ganti. Yasudah, cuci muka sambil bersantai sejenak di bawah air terjun saja.
Sekitar lima belas menit berada di Sungai Kumbi, saya dan sebagian teman lainnya kembali ke atas lagi. Sedangkan beberapa rombongan lainnya masih stay di bawah.
Destinasi wisata alam ini cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik. Menurut informasinya, rata-rata lima puluh orang yang datang di hari biasa dan seratus orang di hari libur.
Salah satu destinasi wisata alam yang sangat menarik dan wajib dirawat dengan baik. Perangkat desa disini pun sedang melakukan beberapa program untuk memajukan desa ini. Salah satunya selain mengexplore gua dan sungai, pengunjung juga diajak untuk menikmati hasil perkebunan disini salah satunya buah-buahan dan sayur-sayuran.
Bagi teman-teman yang berlibur agak lama di Pulau Lombok, gak ada salahnya mengunjungi Desa Lebah Sempage yang berada di antara Desa Sesaot dan Desa Suranadi, Lombok Barat ini. Jaraknya pun dari Kota Mataram sekitar sebelas kilometer saja. Bisa menggunakan motor atau mobil. Lebih seru lagi gowes kesini bareng tim gowes kalian.
Habis nonton MotoGP Mandalika, Jangan Lupa datang ke Desa Lebah Sempage !.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Kayaknya saya sdh pernah ke spot ini. Tapi duluuu banget, waktu masih di kampus Putih Unram, alias FKIP.
ReplyDeleteTapi paling pas ya kalau main ulang si
Banyak spot kece di area ini Bun. Boleh nih diulang lg hehehe
Deletewah kalau kesitu harus bawa baju ganti nih, wajib nyebur
ReplyDeletePenyesalan yg gak bisa dilupakan gak bawa pakaian ganti
DeleteWah nambah daftar satu lagi tempat buat liburan kalau sudah pindah ke Lombok :D
ReplyDeleteBaliknya makin berat dong yaaa 🤣🤣🤣. Itulah ga asiknya wisata air terjun, perginya berat, tapi ga berasa Krn udh kebayang cantik dan segarnya Curug juga air. Tapi begitu pulaaang, ampuuun lah, berasa pengen punya pintu kemana saja 😂😂. Apalagi kalo nanjak hahahahha.
ReplyDeleteThe RAB is very crucial for managing the costs of building a residence. rab perumahan type 36 subsidi
ReplyDeleteWithout RAB, it can be wasteful and the project is delayed. rab rumah konstruksi baja wf