Pulau Lombok terkenal dengan sebutan "Pulau Seribu Masjid" memiliki sejumlah masjid yang wajib dikunjungi, baik untuk beribadah atau belajar sejarah tentang masuknya agama Islam di tanah Gumi Sasak sendiri.
Daya tarik masjid-masjid di Pulau Lombok dapat menjadi destinasi wisata yang kapan saja bisa dikunjungi. Gak hanya pantai dan destinasi wisata alam lainnya yang Lombok miliki. Tapi wisata religinya juga menjadi magnet buat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang ke Pulau Lombok. Bahkan para tokoh agama dari negara Timur Tengah pun pernah datang ke pulau dimana MotoGP diselenggarakan.
Kita sudah mengenal Masjid Hubbul Wathan yang dikenal dengan sebutan Islamic Center Lombok, yang merupakan masjid terbesar di Provinsi NTB saat ini. Ada lagi Masjid Nurul Bilad yang merupakan masjid terbesar kedua di Lombok yang berada di KEK Mandalika, gak jauh dari Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah. Dan masih banyak lagi masjid-masjid yang memiliki bentuk bangunan dan sejarah yang menarik.
Masjid Al-Muttaqin bangunan lama
(sumber :lombokpost.com)
Berkaitan dengan masjid, ada salah satu masjid yang menjadi pusat perhatian di Kota Mataram belakangan ini. Kalian pasti sudah mengenal alm.Syeikh Ali Jaber yang sering nongol di beberapa stasiun televisi. Berdakwah mengajak umat muslim di Indonesia untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Bagi yang belum mengenal atau lupa, saya ingin berbagi cerita kepada pembaca setia semua.
Masjid yang saya maksud di atas yaitu Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara. Masjid yang berada di pusat perdagangan dan bisnis di Kota Mataram. Tempat dimana alm.Syeikh Ali Jaber pertama kali melakukan dakwahnya saat berkunjung ke Lombok sekitar tahun 2004-2005 lalu (diralat bila keliru).
Saya masih ingat dulu pas masih duduk di bangku SMP. Setiap malam Rabu saya selalu menemani almarhum kakek untuk ikut kajian beliau di masjid ini. Alhamdulillah selama beliau berkunjung ke Lombok, saya dan kakek gak pernah absen ikut kajian tentang aqidah yang beliau sampaikan.
Bisa dibilang masjid ini punya cerita yang berkesan buat saya pribadi. Meskipun rumah di Ampenan, tapi tetap semangat datang ke masjid ini, naik motor berdua bareng alm.kakek. Al-Fatihah buat beliau-beliau yang terlebih dahulu kembali ke sisi Allah SWT. Semoga kita khususnya saya pribadi tetap semangat untuk beribadah kepada Allah SWT. Amin.
Dulu bangunan Masjid Agung Al-Muttaqin Cakra gak semodern sekarang. Mengalami renovasi besar-besaran sekitar tahun 2021 lalu. Dan masjid ini resmi digunakan lagi untuk beribadah saat Shalat Ied Idul Fitri tahun 2022. Bisa dibilang pembangunannya memakan waktu kurang lebih setahun. Waw, cukup cepat juga ya.
Memiliki bentuk yang berbeda dari sebelumnya, masjid ini menjadi salah satu ikon Islamic Center di Kota Mataram. Jauh sebelum ada Masjid Hubbul Wathan dibangun, Masjid Al-Muttaqin sendiri sudah menjadi Islamic Center yang ada di wilayah Cakranegara, Kota Mataram.
Pembangunan masjid ini menurut sumber terpercaya disponsori oleh PT. Varindo Lombok Inti M Farid Amir Thalib dan sumbangan dari masyarakat secara swadaya.
Masyarakat muslim di Kota Mataram khususnya di wilayah Cakranegara pasti senang memiliki tempat ibadah yang menjadi destinasi wisata rohani di kawasan perdagangan dan bisnis. Berada di Kelurahan Mayura, masjid ini menjadi simbol toleransi dan keberagaman di Kota Mataram.
Gak jauh dari lokasi masjid, terdapat destinasi wisata sekaligus tempat beribadah umat Hindu yaitu Taman Pura Mayura dan Pura Meru Cakranegara. Selain itu terdapat gereja tempat umat nasrani beribadah.
Belum lagi di wilayah Cakranegara sendiri dihuni oleh beberapa etnis antara lain Suku Sasak sendiri, Suku Bali, Suku Jawa, Chines dan Arab. Meskipin multi etnis, masyarakat Cakranegara tetap hidup harmonis dan rukun.
Semenjak selesai dibangun pada tahun 2022, saya baru menyempatkan shalat disini di Bulan Juni tahun 2023. Sudah dua kali melaksanakan Shalat Jumat di masjid ini dengan bangunan yang baru.
Dari penampakan depan, bangunan masjid begitu modern yang dipadukan dengan bentuk bangunan tradisional Suku Sasak sendiri. Terdapat tulisan "Masjid Agung Al-Muttaqin" yang berukuran besar di pagar depan.
Bagi kita yang membawa kendaraan gak perlu khawatir mau parkir dimana. Area parkir kendaraan yang cukup luas. Untuk mobil bisa diparkir di depan masjid atau di dalam halaman masjid yang sudah tertata rapi. Sedangkan untuk motor, kita bisa memarkirkan di basemant masjid.
Bangunan utama masjid semuanya serba putih dengan atap berbentuk atap rumah tradisional Suku Sasak, Lombok. Di depan bangunan utama berdiri sebuah menara putih dengan ketinggian kurang lebih 33 meter. Menara ini difungsikan untuk menandakan keberadaan Masjid Al-Muttaqin Cakra.
Terdiri dari tiga lantai yaitu basemant, lantai satu dan lantai dua Untuk basemant sendiri terdapat area parkir motor, rak menaruh sandal atau sepatu, area wudhu pria dan wanita, dan kamar mandi.
Menaiki tangga ke lantai satu yang merupakan ruang utama untuk melaksanakan shalat. Gak ada ruang indoor melainkan ruang shalat dibuat semi outdoor tanpa ada jendela dan pintu.
Menurut saya sangat nyaman sekali untuk melaksanakan shalat. Udara luar bisa masuk ke area shalat. Di setiap sudut masjid terdapat sebuah kipas angin untuk menambah kenyamanan para jamaah. Lantai granitnya juga cukup dingin di kaki.
Setelah mengambil air wudhu, saya pun bergegas menaiki anak tangga menuju lantai satu. Waktu Jumat sudah tiba. Adzan pun berkumandang dengan merdunya. Saya dan Kakak Ken duduk di deretan shaf tengah agak pinggir. Biar Kakak Ken lebih nyaman juga. Ini pertama kalinya saya mengajak Kakak Ken Shalat Jumat di Masjid Al-Muttaqin Cakra ini. Kakak Ken seneng diajakin shalat kesini.
Buat kita yang sedang berlibur ke Kota Mataram, gak ada salahnya berkunjung ke masjid ini. Bagi teman muslim yang habis berbelanja di Pasar Cakra atau sedang mencari tempat makan di area Cakranegara, bisa melaksanakan ibadah shalat disini. Jaraknya gak begitu jauh dari pusat perbelanjaan.
Di sekitar masjid juga terdapat beberapa penginapan atau hotel dari kelas melati hingga bintang empat antara lain Lombok Plaza Hotel, M-Hotel dan masih banyak lainnya. Jadi gak perlu bingung untuk shalat dimana bagi yang ingin shalat di masjid.
Over all, masjidnya sangat bersih dan tertata rapi. Bentuk bangunan juga sangat instagrammable dan cocok sekali buat dijadikan background prewedding atau foto-foto. Asalkan tetap menjaga kesopanan dan gak mengganggu orang beribadah saja.
Selain sebagai pusat kajian Islam, Masjid Al-Muttaqin Cakra menjadi tujuan wisata religi yang ada di Kota Mataram. Ohya, kegiatan lainnya yang bisa kita lakukan di masjid ini yaitu mengikuti kajian Islam yang diadakan setiap Malam Kamis dan Minggu pagi sehabis shalat Subuh (jadwal bisa berubah).
Para tokoh agama setempat berharap dengan keberadaan Masjid Agung Al-Muttaqin Cakra ini warga Kota Mataram khususnya warga Cakranegara selalu mempererat tali silaturahmi antar sesama dan selalu menjaga toleransi antar umat beragama.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
wih jadi keren banget sekarang ya,
ReplyDeletedulu pernah maghriban disini, masih bangunan lama
Iya mas broo. Pas sudah direnovasi semakin bagus dan nyaman utk shalat.
DeleteAku sukaaa banget kalo melihat mesjid yg dibangun dekat dengan tempat ibadah lain. Dan senengnya di beberapa kota sudah banyak yg begitu. Menunjukan semua masyarakatnya sudah bisa menjaga toleransi dan menghormati keberagaman.
ReplyDeleteSampe temen saya yg orang asing, pas DTG ke JKT, dia kagum Krn mesjid Istiqlal bisa dekat banget dengan katedral. Di negaranya itu ga mungkin bisa.
Seandainya negeri ini seharmonis itu ya mbak. Pasti negeri ini aman dan tentram. Amin
Delete