Saturday, 18 February 2023

Ke Kota Bima Nginapnya di Marina Hotel : Mampir di Terminal Dara Bima


Nginapnya kapan, nulisnya kapan !. Agak lumayan lama tersimpan di dalam draft. Akhirnya selesai juga tulisan ini. Dua tulisan sebelumnya tentang cerita saya menginap di salah satu hotel. Nah di cerita ketiga di awal Februari ini masih tentang sebuah hotel yang ada di Kota Bima.

Cerita saya saat bertugas ke Kab.Bima di tahun lalu bareng temen-temen Kemenkes RI. Kalian masih ingat cerita hampir ketinggalan pesawat Wings Air Lombok-Bima waktu itu ?. Nah ini dia kelanjutan ceritanya. 

Bisa buka link blognya disini : Hampir Ketinggalan Pesawat Wings Air




Saat itu lagi hari apes saya kali ya. Dari berangkat sudah hampir ditinggal pesawat gara-gara tiket saya dipakai sama salah satu keluarga pejabat. Sampainya di Bima, saya sendiri yang gak menginap di hotel yang sama dengan rombongan lain karena kehabisan kamar. 

Pikir-pikir lagi. Dibilang apes, gak juga. Disitu saya sempat bersyukur gak bareng rombongan karena gak mau ribet. Kebetulan juga hotel rombongan lainnya lumayan jauh dari pusat makanan. Dibandingkan dengan penginapan saya kali ini yang berada di pusat Kota Bima dan jantungnya kulineran. 

Meskipun hotelnya terbilang cukup sederhana (bintang dua), tapi menurut saya hotel ini sangat rekommended buat kalian para backpacker yang mencari penginapan murah di Kota Bima. Salah satunya di Marina Hotel. 

Marina Hotel masih satu saudara dengan Marina Inn tempat menginapnya rombongan lainnya. Dibandingkan dengan Marina Inn, cukup jauhlah dari segi gedung dan fasilitasnya. Marina Inn, hotel baru yang dibangun dengan desain modern yang lokasinya berada persis di seberang Pantai Taman Amahami dan gak jauh dari Masjid Terapung Amahami, Kota Bima. 

Sedangkan Marina Hotel, bangunan hotelnya bersebelahan dengan pertokoan gak jauh dari Pasar Senggol, Kota Bima. Lokasinya juga sangat strategis dan jalanan di depan hotelnya cukup ramai lancar. Di sekitar hotel ini juga banyak penjual buah srikaya atau orang Bima biasa menyebutnya geroso. Buah srikayanya besar dan dagingnya tebal. Perlu dicoba dan dibawa pulang buat oleh-oleh orang rumah.




Dibilang kecewa gak dapat penginapan di Marina Inn sih gak juga. Marina Hotel juga cukup nyaman dan dekat dari manapun. Mau ke Museum ASI Mbojo Bima cukup dekat. Mau ke Pantai Amahami juga dekat dengan berjalan kaki. Dan yang buat saya seneng itu, sangat dekat dengan Terminal Dara, Kota Bima. 

Ada apa dengan Terminal Dara ?. Saya sangat suka dengan dunia per busan. Anak busmania gitu deh sejak kecil. Hampir semua nama PO bus saya tahu. Untuk jurusan Mataram - Bima, PO nya cukup ramai yang beroperasi. Kurang lebih ada sembilan PO bus yang masih beroperasi di lintasan ini. Terminal Dara sangat ramai disaat menjelang malam. semua bus yang menuju Kota Mataram jadwal keberangkatannya sekitar jam enam sore sampai delapan malam. 

Kok ngebahas bus sih ?. Kembali ke Marina Hotel.





Setelah mengantarkan rombongan yang menginap di Marina Inn Hotel, saya melanjutkan perjalanan menuju Marina Hotel yang jaraknya gak begitu jauh. Saya diantar oleh mobil sewaan, so gak perlu memesan ojek online lagi. hehehehe. Menyusuri Jalan Sultan Kaharuddin, sore itu sambil melihat suasana Kota Bima yang terbilang ramai lancar. Gak lama kemudian mobil sudah berhenti di depan sebuah hotel dengan penampakan sebuah gedung kaca dengan cat warna orange. Saya pun turun dari mobil membawa tas ransel yang selalu setia bersama kemanapun saya pergi. 

Sesampainya di depan hotel, saya melihat jam tangan. Waktu sudah menunjukkan jam lima sore. Mata sudah mulai mengantuk dan badan terasa lengket. Sudah saatnya beristirahat biar esok harinya kembali segar. Masuk di ruang lobinya yang gak begitu luas. Hanya terdapat meja resepsionis lengkap dengan petugas hotelnya dan satu deret kursi besi. 

Petugas check in nya cukup ramah, cantik pula. Gak menunggu lama mbaknya memberikan kartu sebagai kunci untuk satu kamar yang lokasinya berada di lantai dua. Gak ada lift, hanya terdapat tangga menuju lantai dua. Melewati sebuah restonya yang cukup luas. Ada sofa panjangnya juga untuk bersantai. Suasana sepi banget, terasa horor sedikit.

Kamar saya berada di bagian belakang. Masuk ke dalam kamar dengan menempelkan kartu (seperti hotel pada umumnya). Suasana kamarnya cukup bersih dan gak lembab. Fasilitas seperti hotel pada umumnya. Ada satu bed besar untuk dua orang. Ada kamar mandi dalam yang cukup bersih. Ada layar tv berukuran 45". Ada lemari baju, meja kerja dan jendela yang bisa melihat ke arah luar hotel. Buka gorden jendela, hanya terlihat atap rumah orang sebelah. It's oke-lah, terpenting bisa melihat langit dikala senja tiba,Asyiiik. 




Eh lupa, di kamarnya juga ada AC-nya yang sangat dingin, habis diservice mungkin kali ya. Kasur lengkap dengan dua bantal yang empuk. Hanya saja gak ada guling saja pemirsa. Guling hidupnya ada di rumah, so gak dibawa,hehehe (receh). Berhubung acara sore itu santai-santai, saya pergunakan untuk mandi biar bersih dan wangi, biar gak diikutin sama jin. 

Kamar mandinya juga ukurannya lumayan besar. Ada handuk mandi, handuk kecil, sabun, shampo, sikat gigi, pasta gigi, wastafel, shower, closed duduk dan kamar mandinya cukup wangi. Airnya juga lancar. Enaknya wifinya masuk ke dalam kamar mandi. Jadi bisa nonton youtube sambil nongkrong di dalam kamar mandi ( ngerti kan maksudnya, hehehe). 

Setelah mandi, lanjut rebahan di kasurnya sambil nonton tv. Hmmmm, sayang sekali chanel tvnya gak ada yang sesuai dengan tontonan. Oke, saya buka hanphone saja dan mengaktifkan wifi hotelnya. Sinyal wifinya cukup kenceng. So, nonton youtube saja sampai ada panggilan whatsapp untuk makan malam bareng temen-temen rombongan. 

Enaknya disini itu kalau mau makan keluar, tinggal nyeberang hotel atau di sebelah hotel juga ada abang penjual nasi goreng. Kalau mau makan gado-gado atau sate madura, bisa berjalan kaki ke Lapangan Merdeka Serasuba yang berada di depan Museum ASI Mbojo. Disana banyak sekali penjual makanan dan warung kaki lima. Cukup berjalan kaki sekitar lima menitan, kita sudah sampai di lokasi.






Keesokan paginya, saya sengaja bangun agak pagian sehabis Shalat Subuh untuk berolahraga berjalan kaki sekitar hotel saja. Muter-muter Lapangan Serasuba, selfiean di depan Museum ASI Mbojo Bima. Lanjut ke Terminal Dara buat nongkrong sambil ngopi yang akhirnya gak jadi ngopi, hahaha. 

Ada beberapa bus yang terparkir di area dalam terminal. Ada bus Tiara Mas berlivery serba pink dan Dunia Mas berlivery serba hijau yang sama-sama bermesin Hino. Ada juga bus-bus berukuran kecil yang melayani rute Sape dan Dompu. Kapan-kapan pengen nyobain naik mini bus ini ke Dompu atau ke Sape, pasti seru cerita perjalanannya. Widih langsung sinyal busmania saya kenceng kalau sudah di terminal. Hahahaa. 

Btw, ini lagi bahas apa sih, hotel apa bus ? Hahahaha. 



Setelah agak lama mampir di Terminal Dara, saya memutuskan untuk balik ke hotel buat sarapan. Katanya menu sarapannya nasi kuning. Sempat tanya sama petugas reseptionisnya tadi pagi kalau sarapannya dimulai jam tujuh pagi. 

Berhubung perut sudah laper, olahraganya kita cukupkan dulu. Saatnya menghajar nasi kuningnya. Tiba di lobi hotel, saya langsung naik ke lantai dua tempat restonya. Cara menghidangkan sarapannya gak prasmanan seperti hotel-hotel pada umumnya. Setiap tamu hotel sudah diberi jatah satu kotak nasi kuning. Seperti acara hajatan gitu ya, hehehe. 

Ya begitulah kebanyakan hotel yang berada di Kota Bima, sarapannya menggunakan sistem nasi kotak. Tapi jangan dilihat dari penampakan kotaknya ya. Cobain dulu rasa nasi kuningnya. 

Terdiri dari satu porsi nasi kuning lengkap dengan lauknya. Ada daging rendang, ayam suwir, telur rebus, mie goreng dan tempe goreng. Gak lupa serundeng yang ditaburi di atas nasi kuningnya. Sebagai pelengkap, diberi sambal goreng juga sebagai penambah nafsu makan. Soal rasa, nasi kuningnya pulen banget. Rasa bumbunya nendang, apalagi yang saya suka daging rendangnya. Hmmmm... Rancak Bana (ala Uda Minang). 

Saya duduk manis di salah satu meja di restonya sambil menikmati nasi kuning di kala pagi menyambut dengan senyum dan semangat. Sinar matahari pagi pun masuk menyelinap di sela-sela jendela kaca hotel (Bukan Anak Senja tapi Anak Pagi). 

Over all, menginap di Marina Hotel itu not bad lah. Hotelnya nyaman, bersih dan gak buat kecewa. Selama dua hari di Kota Bima, saya merasa pelayanannya cukup baik. Rekommended buat kalian yang datang ke Bima untuk urusan bisnis, tugas dinas atau liburan. Bisa cobain hotel ini sebagai tempat stay. Untuk urusan booking, bisa melalui aplikasi online seperti Traveloka atau Tiket.com.

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

6 comments:

  1. Wow keren blognya pak aldi

    ReplyDelete
  2. tiket pesawat dipakai pejabat, ternyata ada hikmahnya juga
    heuheuheu,
    nasi kuningnya menggoda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untungnya bisa berangkat. Jgn lg deh dpt hal yg sama. Spot jantung dibuat. Hahahaha

      Delete
  3. Yg penting mah hotelnya bersih ya mas. Apalagi lokasi strategis dan banyak kuliner, itu enak sih. Aku sendiri kalo milih hotel, kalo bisa ya Deket Ama kuliner, jadi bisa sekalian cobain banyak. 👍

    Nasi kuningnya kliatan enak memang. Yg aku suka Ama nasi kuning di daerah timur, sambelnya pedes. Jadi cocok Ama seleraku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekali2 liburan ke Bima mbak. Deket sama Labuan Bajo jg hehehe

      Delete