Jalan-jalan ke Pulau Lombok wajib hukumnya nyobain kulinernya. Khususnya kalau datang ke Sirkuit Mandalika. Kalau dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, ada dua jalur yang bisa dilalui menuju salah satu sirkuit MotoGP terindah di dunia ini. Bisa melalui Bypass Mandalika atau jalur menuju Desa Sade.
Coba deh pilih jalur menuju Desa Sade. Ada tempat makan yang laris manis dengan cita rasa kulinernya yang maknyus. Dari bandara menggunakan mobil atau motor dengan menempuh waktu kurang lebih sepuluh menitan, kita sudah sampai di warung makan Ayam Bakar Ibu Lian. Lokasinya di daerah Sengkol, Lombok Tengah. Tepat di pinggir jalan utama menuju Sirkuit Internasional Mandalika atau persis di depan Rumah Sakit Mandalika.
Nah, saya mau cerita sedikit nih saat bareng temen-temen pergi ke kondangan teman kantor. Tapi berhubung acaranya siang, kami sengaja perginya pagi biar bisa refreshing sekalian. Asyiiik.
Agenda sudah diatur dengan rapi, jadilah kami mampir dulu di Warung Ayam Bakar Ibu Lian. Kata para emak-emak rombongan, ayam bakarnya itu ueenaaak. Jujur, saya yang dulunya sering lewat sini, gak tau ada tempat makan ini (kurang gaul).
Kami berangkat dari Kota Mataram sekitar jam sepuluh pagi. Sesampainya di lokasi sekitar jam sebelas siang. Butuh satu jam perjalanan karena banyak mampirnya (ngantri isi bensi di SPBU).
Sesampainya di lokasi, sudah banyak mobil-mobil parkir. Keliatannya banyak pengunjung yang akan makan siang disini. Kebetulan juga besoknya malam tahun baru, so banyak yang berlibur ke Pulau Lombok.
Keluar dari mobil, aroma ayam bakarnya tercium. "Sedapnya" (ala Upin Ipin). Jadi tambah lapar. Apalagi melihat live cooking alias ayam yang di bakar di atas bara api dan dikipas-kipas oleh seorang emak-emak. Bener-bener cara bakarnya dengan teknik tradisional.
Berhubung kami datangnya di waktu yang gak pas karena ramai di jam makan siang. Untungnya masih ada tempat buat kami. Kami datang bersembilan orang. Salah satu pelayan mengarahkan kami untuk mengambil tempat duduk di dalam saja.
Pengennya sih di berugaqnya (gazebo) biar agak santai, tapi sudah full seat, hehehe. It's okelah, yang penting stok ayam bakarnya masih banyak. Asyiiik !.
Salah satu pelayan menghampiri kami dan mencatat apa saja yang dipesan. Ayam bakar 3 paket untuk kami bersembilan. Itu sudah lengkap dengan sayur kelor, tahu tempe, terong goreng, potongan timun dan sambal terasi.
Meskipun ramai, kami gak menunggu lama. Ayam Bakar 3 paket sudah datang dan tersaji di atas meja. Saatnya makan !.
Ayam Bakar
Ayam yang dipakai yaitu ayam kampung. Jujur, saya salah satu orang yang gak doyan ayam kampung karena daging ayamnya keras atau alot. Nah, saat makan ayam bakar ini kok enak ya. Dagingnya juga empuk dan rasa asinnya pas. Enak banget. Apalagi dihidangkan dengan ayam utuh yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian.
Saya mencoba menanyakan apa saja bumbu yang dipakai untuk ayam bakarnya. Ternyata jawabannya hanya menggunakan air garam yang dioleskan di ayamnya kemudian di bakar di atas bara api. Mungkin saja ada bumbu spesial yang dirahasiakan yaa ? Kepo nih.
Selain ayam bakarnya, sambel terasinya enak banget. Pedasnya nendang cuy. Saya sangat suka dengan sambel terasi atau sambel mentah. Dibandingkan dengan sambel goreng, lebih suka sambel terasi. Sampai sering debat dengan istri mau nyambel pake apa. Istri sukanya sambel goreng dibandingkan sambel mentah, hehehe. Ini namanya Bhineka Tunggal Ika. Asyiiik !.
Sambel terasinya dicocol dengan tahu tempe dan terong goreng. Uenaknya lagi ayam bakar dicocol dengan sambel dan ditambah nasi putih. Lanjut masuk ke mulut sambil meremin mata, rasakan sensasinya. Gak terasa sudah nambah dua piring. Sayangnya jeroannya sudah habis. Padahal itu yang kami cari, Jeroan !
Bila kalian datang kesini, siapin duit 50ribu -75ribu ya. Seporsi ayam bakarnya kisaran segitu tergantung apa saja yang dipesan.
Sebagai pelengkap, saya pesan yang seger-seger yaitu es jeruk. Mantap rasanya. Habis menghabiskan sepaket ayam bakar plus dua piring nasi, apapun makannya es jeruk dong (bukan teh botol Sosro).
Nah ini dia yang kecenya, buat kalian yang ingin bawa Ayam Bakar Ibu Lian ke luar daerah. Bisa dibungkus dan dipacking biar aman. Boleh nih buat dijadikan oleh-oleh buat keluarga, sahabat atau calon mertua. Asyiiik !.
Buka setiap hari dari Senin sampai Minggu dari pukul 09.00 sampai 21.30 malam. Kecuali di hari-hari besar, kemungkinan jam buka bisa berbeda.
Mungkin itu saja yang bisa saya ceritakan ke teman-teman sekalian. Sangat rekommended sekali bila kalian sedang laper setelah mengexplore deretan pantai-pantai selatan Pulau Lombok. Gak ada salahnya mampir dan nikmati kuliner khas Pulau Lombok di Warung Ayam Bakar Ibu Lian (non ngendorse).
Sebagai info tambahan, ada beberapa destinasi wisata yang bisa kita explore yang dekat dengan Warung Ayam Bakar Ibu Lian. Salah satunya Bukit Merese yang lokasinya di sebelah timur dari Sirkuit Mandalika.
Apalagi bentar lagi ada event World Super Bike 2023 di Bulan Maret nanti. Boleh nih sambil nonton WSBK, kita nyicipin Ayam Bakar Ibu Lian. Selamat mencicipi !
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Kalo aku justru paling suka ayam kampung mas 😄. Dagingnya walo kecil tapi manis dan gurih. Cuma memang, kalo ga pinter masaknya alot.
ReplyDeleteIni sbnrnya sama kayak ayam Taliwang ga sih? Makanan Lombok sih aku sukaaa 😄😍. Apalagi kalo udh berbau ayam bakar dan sambelnya pedes pulaaa. Jadi pengen banget ke Lombok ❤️
sya jg sebagai org Lombok, gak bosen2 makan kuliner khasnya termasuk Ayam Bakar
Deletewah baca ini jadi kangen lombok nih
ReplyDeletekangen sambel nyaaaa
huhuhuhu
ayo mas broo. Mutasi ke Lombok lg hehehe
Delete