Bermalam di Kota Bima bingung mau kemana pas malamnya. Kebetulan pengen nyari makan malam yang lumayan kece gitu. Eh ada salah satu teman asli Kota Bima mengajak buat nongkrong di salah satu cafe yang rekommended di kalangan anak milenial. Sebut saja namanya Surf Cafe. Lokasinya berada di Jalan Lintas Bima Sumbawa, Bima. Tepatnya persis di depan Taman atau Pantai Amahami dan gak jauh dari Masjid Terapung Amahami.
Setelah janjian sehabis shalat magrib menuju ke lokasi, saya yang menginap di Hotel Marina di tengah kota, memesan ojek online (ojol) buat diantar ke Surf Cafe. Sedangkan teman lainnya berangkat dari Hotel Marina Inn yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari cafe tersebut. Bahkan bisa berjalan kaki. Saya saja yang harus menggunakan kendaraan karena jaraknya yang lumayan jauh.
Bapak ojol sudah menunggu di depan lobi hotel. Saya pun bergegas keluar kamar dan menuju lobi hotel. Suasana Kota Bima malam ini cukup ramai. Menikmati suasana malam dari kota yang dikenal dengan julukan Kota Tepian Air ini di atas motor bapak ojol. Untungnya bapak ojolnya ramah sekali. Beliau bahkan sedikit bercerita tentang Kota Bima ke saya. Terimakasi pak atas ceritanya !. Gak lupa bapak ojol memberi nomor kontak beliau ke saya. Siapa tau saya butuh tumpangan lagi.
Sesampainya di lokasi, teman-teman lainnya sudah tiba lebih dulu dan sudah memesan tempat. Terlihat dari depan, penampakan cafenya sih lumayan oke. Saya paham kenapa diberi nama Surf Cafe. Ini menurut saya lhoo ya, terlihat dari beberapa papan selancar dan lokasinya kebetulan di pinggir pantai. So, cocok sekali diberi nama Surf Cafe yang berasal dari kata surfing (selancar). Kece !.
Dari segi bangunan, cafe ini terdiri dari dua lantai. Dimana di lantai pertama hanya ada sebuah distro yang menjual berbagai macam kaos, sepatu, topi dan assesoris lainnya. Ada juga foto booth yang disediakan buat pada pengunjung yang datang dengan tema pantai tropis.
Baru di lantai dua itu tempat cafenya. Ada ruang semioutdoor dan outdoor. Gak ada saya lihat ruang indoornya. Mungkin karena dekat pantai jadinya gak ada disediakan ruangan ber-AC kali ya. Konsep yang dipakai yaitu cafe ala kekinian dengan warna hitam dan merah bernuansa pantai tropis gitu.
Tempat duduknya juga bervariasi. Ada Bean bag warna warni, ada kursi kayu dan meja, ada sofanya juga. Menurut saya tempat duduknya sangat nyaman. Ada live musicnya juga lhoo pada malam hari. Cukup menghibur bagi yang ingin bersantai sambil menikmati suasana pinggir Pantai Amahami. Lagu-lagu yang dibawakan juga gak membosankan. Anak senja juga sangat disarankan buat nongkrong disini juga lhoo.
Berjalan agak kebelakang lagi, ada sebuah tangga buat turun ke bawah. Di belakang cafenya juga terdapat tempat nongkrong yang terlihat cukup romantis. Tempatnya di outdoor gitu dengan meja kursi yang diberi sebuah payung sebagai pelindung dari sinar matahari langsung dah hujan. Cocok sekali buat kalian yang bawa pacar atau gebetan kesini. Asalkan jangan bawa selingkuhan saja lhoo ya. Ntar ketangkep sama jepretan saya lagi, hahahaha.
Untuk mendapatkan suasana yang syahdu, kalian bisa datang dari pukul 16.00 sore sampai pukul 23.30 malam. Kalau saya sih lebih asyik kalau datangnya sebelum malam. Kita bisa lihat sunset dari sini. Harga menu makanan dan minumannya juga sangat bervariasi mulai dari 12 ribuan.
Cafe ini menawarkan berbagai macam minuman seperti kopi, juice, sofdrink dan lainnya. Untuk makanannya ada menu berat dan cemilan. Soal rasa gak perlu diragukan lagi. Seorang pelayan wanita menghampiri kami dengan membaca sebuah notebook dan daftar menu. Daftar menunya hampir sama dengan di tempat lainnya yang pernah saya datangi. Menu-menu umum di sebuah cafe.
Saya memesan seporsi Chicken Rice Bowel dan secangkir jahe hangat. Buat kali ini saya gak memesan kopi karena sudah ngopi dari sore tadi. Nanti saja nyari kopinya setelah kembali ke hotel.
Untuk hidangan Chicken Rice Bowelnya menurut saya sih kurang oke. Dibayangan saya saat memesan, Chicken Rice Bowel itu dihidangkan dalam sebuah mangkuk yang terbuat dari plastik seperti pada umumnya. Jadi bisa dimakan dengan nyaman. Tapi disini dihidangkan menggunakan piring kaca yang ukurannya besar dan lebar. Jadi sama saja seperti makan nasi ayam geprek gitu ya. Mana piringnya tebal dan berat banget. Mungkin itu nilai minusnya.
Tapi soal rasa, lumayan enak. Ayam gepreknya cukup gurih dan daging ayamnya empuk. Bumbunya juga gak pelit. Hanya kurang pedas saja untuk meningkatkan nafsu makan. Nasinya juga gurih dan lembut.
Berhubung malam hari, saya memesan secangkir jahe susu hangat. Nah, ini dia jahe susu hangat terenak yang pernah saya cicipin di Kota Bima. Susunya berasa dan gak buat enek. Pemberian jahenya juga pas dan gak buat tenggorokan terasa panas. Cukup nendang dan buat badan kembali hangat.
So, menurut penilaian saya, untuk tempat sih kece banget karena lokasinya persis di depan Pantai Amahami dengan suasana pantai yang sangat syahdu. Menikmati sunset terindah dari Kota Bima. Sedangkan untuk rasa dan tampilan menunya sih perlu ditingkatkan lagi. Ini menurut saya lhoo ya. Mungkin ada pendapat teman-teman lainnya tentang Surf Cafe ?. Bisa share pengalaman atau cerita di kolom komentar ya. Ditunggu !
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
mantap kang jalan jalannya.. kafenya keren
ReplyDeleteIya. Asyiknya nongkrong sambil menikmati sunset bang
Deletepasti syahdu sekali kalau kesini datangnya pas sebelum gelap...
ReplyDeleteapalagi ditambah dengan musik rege, tambah syahdu mas broo...
DeleteBaguuus kafenya 😍👍. Sebagai penyuka kafe, aku selalu nyempetin nongkrong di kafe2 yang menurutku unik dan nyaman buat lama2. Kayaknya tempat ini pernah juga di-posting Ama temenku yg kerja di Sumbawa. Aku kayak familier Ama hiasan2 papan surfingnya 😅
ReplyDeleteDitambah makanan beragam, jadinya memang enak buat kumpul2 ya mas
Lokasi dan suasananya yg asyik mbak. Persis di pinggir Teluk Bima gtu. Nongkrong sambil menikmati sunset
Delete