Dapat kabar untuk berangkat ke Jakarta besok pagi. Syok lah ya, mana belum nyari tiket pula. Antara dapat kabar baik atau buruk nih. Tapi karena memang sudah tugas dari atasan, saya gak bisa nolak. Langsung saja ambil handphone di saku celana dan buka aplikasi tiket.com. Untung semuanya serba cepat zaman sekarang. Tinggal buka aplikasi, lanjut pilih penerbangan mau kemana. Urusan tiket beres.
Celakanya, harga tiket pesawat lagi mahal-mahalnya. Apalagi masih pandemi Covid-19, harus banyak ngelus dada lihat harga tiket penerbangan Lombok - Jakarta dua kali lipat dari harga normal. Okelah ya, setelah konfirmasi total penerbangan pulang-pergi ke panitia penyelenggara dan mereka sudah menyetujui, saya pun memesan penerbangan Lombok-Jakarta dengan total 3,5 juta sekali jalan.
Jangan kaget !.
Berhubung dadakan, saya gak dapat penerbangan langsung Lombok - Jakarta karena sudah full seat. Mau gak mau harus transit dulu. Lucunya lagi, transitnya ke Makassar cuy. Ceritanya, saya disuruh terbang ke arah timur dulu, baru terbang lagi ke arah barat hahahaha. Ini pertama kalinya terbang ke Jakarta lagi semenjak Covid-19. Ditambah lagi pengalaman pertama terbang ke Jakarta transitnya di Makassar.
Urusan tiket sudah beres. Saya akan terbang ke Makassar menggunakan maskapai Wings Air (lagi). Ini kesekian kalinya saya terbang dengan pesawat jenis ATR 72-500. Pesawat baling-baling yang ukurannya lebih kecil dibandingkan tipe Boeing 737-800 atau Airbus A320. Tapi ini pesawat favorit saya lhoo.
Hari Minggu pagi saya sudah bersiap-siap. Istri sudah bangun sejak subuh menyiapkan segala keperluan saya selama di Jakarta nanti. Anak-anak masih pada tidur. Pesan taxi menuju bandara. Untungnya sebelum taxi datang, anak-anak sudah pada bangun. Bisa cium pipi kiri kanan tapi si kakak nangis ayahnya masuk ke dalam taxi. Berat juga sih ninggalin mereka, tapi namanya tugas harus dilaksanakan biar dapat cuan. Hahahaha.
Perjalanan ke bandara gak begitu jauh. Kurang lebih dua puluh menit saya sudah tiba di area keberangkatan domestik. Turun dari taxi, lanjut menuju counter check-in. Untungnya sudah check-in online semalam dan pilih seat sendiri. Antrian lumayan panjang, harus sabar mengantri. Setelah boarding pass sudah tercetak, lanjut menuju ruang tunggu penumpang. Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid pagi itu cukup ramai. Banyak jadwal penerbangan pagi menuju Jakarta, Surabaya dan Denpasar.
Yang jadi pertanyaan, kok gak ada pemeriksaan aplikasi Peduli Lindungi ya. Padahal sudah vaksin booster ? (ah gaya). Setelah melewati pemeriksaan, saya berjalan menuju ruang tunggu penumpang. Pengen nyari sarapan tapi berhubung resto-resto disini harga makanannya mehong, jadi makannya nanti saja sesampainya di Makassar (hanya niat).
Sinar matahari masuk ke dalam ruang tunggu. Cuaca cukup cerah, terlihat dari langit biru tanpa ada awan yang menyelimuti. Saya duduk di kursi panjang yang cukup nyaman. Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid sudah cukup baik. Ada penambahan gate sekaligus ruang tunggu penumpang sehingga terlihat cukup luas.
Gak lama menunggu, panggilan untuk penumpang Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1353 jurusan Lombok - Makassar dipersilahkan naik ke dalam pesawat. Lihat jam tangan, waktu menunjukkan pukul 07.50 WITA. Saya berjalan menuju antrian. Setelah melewati pengecekan tiket, saya pun berjalan menuju pesawat bersama penumpang lainnya. Penerbangan menuju Makassar pagi itu sangat ramai.
Pesawat berjenis ATR 72-600 sudah standby di area parkir pesawat. Saya pikir dapatnya yang ATR 72-500 ternyata yang 600. Gak ada perbedaan yang berarti sih antara 500 dan 600, tapi lebih baru saja umur pesawatnya daripada yang 500. Gak lupa abadikan moment dengan berfoto sejenak. Sudah gak sabar rasanya terbang ke Makassar menggunakan Wings Air ATR 72-600 dengan nomor registrasi PK WHW. Udara pagi cukup menyegarkan. Berjalan menuju pintu pesawat sambil menikmati panorama puncak Gunung Rinjani yang terlihat jelas dari kejauhan.
Mbak pramugari dengan pakaian khas pramugari Wings Air yang serba merah, menyapa para penumpang di depan pintu masuk pesawat. Beruntungnya saya duduk di window seat alias di sebelah jendela pesawat. Nomor kursi 16A, posisi di belakang sayap dan baling-baling. Posisi favorit saya kalau terbang bersama Wings Air.
Persiapan untuk take off, pramugari mendemokan aturan keselamatan dalam penerbangan. Pengumuman dari captain pilot bahwa cuaca selama penerbangan cerah. Sekitar pukul 08.15 WITA, pesawat berjalan menuju runway dan seluruh penumpang duduk dengan sabuk pengaman di seat masing-masing.
Bismillah !. Penerbangan yang menempuh waktu dua jam ini semoga lancar dan selamat sampai tujuan. Gak ada perbedaan waktu antara Lombok dan Makassar. Dari jadwalnya sih diperkirakan sampai di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin nanti sekitar pukul 09.50 WITA (cuaca cerah).
Pesawat segera berjalan maju menuju runway yang memiliki panjang 3.300 meter. Pesawat sudah bersiap-siap untuk take off. Gak menunggu lama, pesawat diijinkan langsung lepas landas meninggalkan Bandara International Zainuddin Abdul Majid, Lombok Tengah. Pesawat sudah terbang di atas Pulau Lombok menuju ke arah timur.
Ini yang saya suka bila terbang ke arah timur. Kita bisa melihat view yang sangat kece dari atas pesawat. Deretan pulau-pulau kecil berpasir putih dengan lautan yang berwarna hijau tosqa. Deretan perbukitan hijau bila musim penghujan dan apabila musim kemarau, tampak terlihat perbukitan yang cokelat gersang khas Indonesia bagian tengah dan timur.
Pesawat sudah berada di sisi sebelah timur menuju arah utara Pulau Lombok. Terlihat Gunung Rinjani dengan megahnya dan laut yang berwarna biru tua. Pesawat sudah menembus awan, artinya kita sudah berada di ketinggian lebih dari 10 ribu kaki.
Ngapain saja di dalam pesawat selama dua jam penerbangan ?. Saya sih duduk santai saja di tempat duduk sambil melihat ke arah luar jendela pesawat. Semakin jauh meninggalkan Pulau Lombok, yang terlihat hanyalah lautan biru yang sangat luas. Gak terlihat lagi pulau-pulau kecil yang ada di sekitar Lombok.
Mau tidur, tapi mata ini seperti menolak untuk dipejamkan. Akhirnya saya hanya duduk santai sambil menikmati penerbangan. Untungnya bapak di sebelah saya anteng-anteng saja. Saya jadi nyaman karena gak merasa terganggu. Mau makan tapi lupa bawa makanan di dalam tas. Perut laper sih, tapi bisa ditahan lah. Namanya terbang bersama maskapai low budget seperti Wings Air, jadi kita gak ada dapat service makan lhoo ya. Beda sama maskapai sebelah, sebut saja Batik Air yang masih satu perusahaan dengan Wings Air.
A few moment later !
Sudah satu jam lebih terbang, pilot mengumumkan bahwa pesawat sebentar lagi akan tiba di Makassar. Saya pun melihat ke luar jendela lagi. Sudah tampak terlihat beberapa pulau-pulau kecil yang ada di selatan Pulau Sulawesi. Yang tadinya sudah ngantuk berat, langsung seger seketika. Sudah gak sabar rasanya tiba di Makassar.
Para penumpang dihimbau untuk kembali ke tempat duduk dan menggunakan sabuk pengaman lagi karena pesawat akan landing. Pesawat sudah menurunkan ketinggian dan terlihat Kota Makassar dari jauh. Terdengar roda pesawat juga sudah diturunkan, pertanda tinggal beberapa meter lagi pesawat akan landing. Akhirnya pesawat sudah mendarat dengan mulus.
Welcome to Makassar !
Pesawat berjalan perlahan menuju area parkir. Setelah itu para penumpang dipersilahkan untuk turun dari pesawat dengan tertib setelah pesawat berhenti dengan sempurna dan pintu pesawat dibuka. Tempat parkir pesawatnya agak jauh nih dari gedung terminal kedatangan. Tapi tenang, kita sudah dijemput sama suttle bus milik Lion Grup. Satu per satu penumpang naik ke dalam suttle bus yang sudah disiapkan.
Antara perasaan senang atau sedih. Sayangnya saya hanya transit saja di Makassar. Berhubung jarak penerbangan selanjutnya ke Jakarta gak terlalu lama yaitu sekitar satu jam. Gak mungkin bisa jalan-jalan keliling Kota Makassar. Yang ada bisa keliling Bandara Internasional Sultan Hasanuddin saja.
Setelah turun dari suttle bus, saya menuju counter transit. Syukurnya prosesnya gak ribet. Tinggal memperlihatkan boarding pass yang sudah dicetak kepada petugas. Setelah dicek, saya langsung naik lagi ke ruang tunggu penumpang untuk penerbangan selanjutnya ke Jakarta.
Bandara Sultan Hasanuddin pagi ini sangat ramai sekali di Hari Minggu. Beberapa penerbangan menuju Ambon, Ternate, Timika, Waingapu, Jayapura dan Indonesia bagian timur lainnya sangat ramai pagi itu. Seperti rencana awal tadi, saya akhirnya memutuskan untuk membeli makanan buat sarapan. Gak lupa juga mengabarkan ke istri di rumah kalau sudah sampai dengan selamat di Makassar.
Btw, maskapai apa yang akan saya gunakan terbang ke Jakarta ?. Ceritanya ada di part ke-2 ya. Ditunggu saja cerita selanjutnya.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
wah aku belum pernah naik wings air...pengalaman yang menyenangkan ya, walau harus transit dulu di makassar baru ke barat...agak muter rute jauh hehehe
ReplyDeletememang sih kalau di bandara harga makanannya agak mahal, jadi aku pun selalu beli di luar bandara ...tapi perjalanannya menyenangkan ya bisa melihat gunung rinjani dari atas. ^^
Cobain sensasi terbang dgn Wings Air ATR 72-600. Pesawat baling2 low budget !.
DeleteIya nih, pengalaman pertama jg k Jakarta muter-muter dulu hehehe
naik batik , biar dapat makanan
ReplyDeleteheuheuheu
Sekarang dptnya roti atau Snack klo ke Jakarta hehehe
DeleteBaru tau penerbangan 2 jam pake pesawat baling2 juga. Kirain kalo udh 2 jam ke atas pake pesawat yg lebih besar mas.
ReplyDeleteAku sekali pake wings, pas dari Medan ke Sibolga.
Jadi lumayan muter yaaa rutenya 😂. Aku kangen Ama Makasar. Trakhir kesana puas banget wiskul nya. Enak2
Enaknya klo pake pesawat kecil ATR 72-500 terbangnya gak terlalu tinggi. Jd bisa liat view perbukitan, Gunung bahkan pulau2 kecil. Makassar cocok buat wisata kuliner. Sayangnya kemarin gak sempat keluar bandara cz harus terbang k Jakarta lg
Deletesama kayak mba fanny bilang, aku kira Lombok - Makasar pake pesawat yang gedean, ternyata lion yang type ini. Pesaawat ini yang aku naiki juga untuk rute Lombok - Bali beberapa bulan lalu
ReplyDeleteIya mbak. Dulu pake Boeing 737-800. Skrg pesawatnya yg baling2.
Delete