Meskipun kita lagi dihantui oleh Si Covid-19, keindahan Pulau Lombok gak ada habisnya. Mengapa begitu ?. Nyatanya disaat pemerintah masih memperketat protokol pencegahan Covid-19, banyak destinasi wisata baru yang bermunculan di Pulau Lombok. Salah satu contoh tempat tongkrongan baru ala-ala anak muda jaman sekarang yang doyan fotoan instagramable dan mencari tempat ngumpul. Sebut saja namanya Taman Langit Lombok.
Taman Langit Lombok termasuk tempat nongkrong baru yang
menampilkan keindahan perbukitan Pulau Lombok dan yang menjadi ciri khasnya
yaitu pemandangan Kota Mataram dan
sekitarnya saat malam hari. Kela-klip lampu perkotaan di malam hari yang
menambah suasana romantis dari tempat ini. Seperti yang bias kita lihat di
Bukit Bintang yang ada di Yogyakarta, Omah Kayu yang ada di Kota Batu, Malang
dan daerah lainnya. Taman Langit Lombok menurut saya gak kalah dengan keindahan
dari tempat lain yang menawarkan keindahan yang serupa.
Gimana keseruan perjalanan saya menuju Taman Langit Lombok
?, Bacanya dihabiskan ya !.
Berawal dari chat whastapp sahabat jalan saya bernama Mas
Irfan. Dia japri saya mengajak untuk liat sunrise dari atas Taman Langit
Lombok. Gak berdua saja, tapi dia mengajak istri dan anaknya. Gak lama kemudian
nambah satu orang lagi yang ikut, Mas Junk. Sudah lama juga kami gak colab
jalan bareng lagi semenjak saya nikah dan Covid-19 menyerang. Pas ada waktu, Pada hari
itu saya gak ada kesibukan yang lain kecuali sibuk sama istri ngurus si kecil
saja.
Kami janjian Minggu pagi sehabis shalat subuh berkumpul di
salah satu Indo**t yang ada di sekitaran Rembige, Kota Mataram. Sekitar jam
setengah enam pagi, saya meminta ijin ke istri untuk pergi sebentar. Kebetulan
si istri gak bias saya ajak karena ada si kecil. Syukurnya si istri mengijinkan
meskipun dia juga pengen ikut. Sabar ya sayang, nanti kalau anak kita sudah
besaran, baru kita ajak jalan kesana.
Jam enam kurang saya sudah tiba di lokasi tempat kami
janjian bertemu. Hanya ada saya dan si blue alias saya yang dating pertama.
Sudah jam enam lewat, kok belum pada dating ya. Saya kira gak jadi atau
ketiduran. Gak lama ada chat masuk. Mas Irfan dan istri masih di jalan alias
otw ke lokasi. Oke, saya tunggu akhirnya.
Langit sudah mulai terang. Semoga saja sampai di lokasi gak
telat liat sunrisenya. Gak lama kemudian Mas Irfan dan istri tiba di lokasi.
Mau nunggu Mas Junk sepertinya gak ada waktu lagi. Akhirnya saya chat Mas Junk
untuk nyusul kami saja. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan.
Untungnya lokasi gak jauh dari Kota Mataram. Hanya
membutuhkan waktu sepuluh menit saja dengan jalur yang sungguh mempesona,
hehehe. Taman Langit Lombok sebenarnya sudah terkenal beberapa waktu lalu
dengan sebutan Bukit Bengkaung. Berhubung saat itu wabah Covid-19 melanda dunia
bahkan sudah memasuki Indonesia, tempat ini ditutup sementara. Meskipun
ditutup, masih banyak warga yang dating kesini untuk mengabadikan keindahan
Kota Mataram dari atas bukit. Sempat viral di media social khususnya instagram
yang dimana banyak foto-foto kece yang ditampilkan banyak akun.
Saat ditutup buat umum, pihak pengelola yang dimana dari
masyarakat setempat melakukan renovasi sehingga tempat ini menjadi lebih bagus
lagi, dimana ada café atau tempat nongkrongnya. So, tempat ini berubah nama
menjadi Taman Langit Lombok atau Kedai Taman Langit Lombok. Tempat ini baru
dilaunching beberapa minggu yang lalu, tepat tanggal 8 Juli 2020 yang mengusung
konsep kedai kopi sekaligus tempat wisata mirip seperti Taman Adelweis yang
berada di Karangasem, Bali dan Bukit Bintang yang berada di Yogyakarta.
Setelah dilaunching, bukannya masih sepi pengunjung.
Melainkan semakin ramai warga Kota Mataram dan sekitarnya yang berlomba-lomba
datang kesini. Ada yang bareng gebetan (tahap pedekate), pacar baru, mantan
(masih belum move on), pasangan halal, teman dan keluarga. Semakin viral dengan
tampilan baru pastinya. Benar-benar tempat tongkrongan anak muda Lombok dan
sekitarnya.
Dua hari setelah launching, saya melihat banyak foto-foto
yang berjamuran di instagram. Jadi pengen dong datang kesini, tapi saat itu
masih disibukkan dengan pulang pergi kantor. Memang rezeki namanya, ada yang ngajakin
ramai-ramai kesini yaitu Mas Irfan dan kawan-kawan. Cerita dari teman yang
sebelumnya sudah datang kesini, tempatnya sangat ramai. Apalagi menjelang sore
hingga malam, bakalan ngantri untuk masuk karena tempatnya gak terlalu luas
juga.
Biasanya banyak pengunjung yang datang ketika malam hari
agar bisa menikmati view Kota Mataram yang penuh gemerlap dengan cahaya lampu
dari atas perbukitan. Biar lebih greget lagi, dibangun juga dua spot foto yang
sangat instagenic dan ini yang saya bilang sebelumnya, spot yang fotonya banyak
berjamuran di media social khususnya instagram.
Ada yang mengatakan, kalau belum fotoan disini, belum ke Taman Langit
Lombok. Ada-ada saja warga +62 ini, hehehe. Pokoknya spotnya sangat recommended
banget untuk berfoto eksis, mamerin ke dunia social media kalau sudah fotoan di
Taman Langit Lombok.
***
Bagi yang masih ragu datang kesini karena melihat tempatnya
di atas perbukita, jangan khawatir. Kondisi jalannya baik dan mulus, meskipun
berkelok-kelok dan menanjak di beberapa titik. Melewati persawahan dan
perkampungan dengan udara pagi yang aduhai menambah semangat untuk segera
sampai di lokasi tujuan. Taman Langit Lombok berada di Desa Lembah Sari,
Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Berjarak sekitar 10 kilometer dari
pusat Kota Mataram dengan waktu tempuh 10 hingga 20 menit. Kita bisa mengambil
jalur ke arah Pusuk dari Kota Mataram. Setelah sampai di perempatan Pasar
Gunungsari, kita bisa memilih dua jalur. Pertama, kita belok kiri dari Pasar
Gunungsari kemudian sesampainya di Pasar Puncang, belok kanan menuju jalur ke
Penyawangan Resto.
Bisa baca juga : Panyawangan Resto
Pilihan kedua, dari Pasar Gunungsari, kita mengambil arah
lurus saja. Setelah melewati Pom Bensin Gunungsari dan Kolam Renang Cafless
Waterpark, ada jalan kecil di kiri jalan. Belok kiri dan ikutin saja jalannya
sampai bertemu pertigaan, belok kiri dan pertigaan kedua, belok kanan. Bingung
kan ?. Kalau masih bingung, kalian bisa buka google maps. Tinggal ketik Taman
Langit Lombok langsung terakses lokasinya.
Keren bukan ?.
Tempatnya sendiri berada di daerah perbukitan yang lumayan
tinggi. Buka informasi di google, ketinggian tempat ini sekitar 550 mdpl. Gak
heran kalau viewnya memang cakep dari ketinggian tersebut.
Yang menjadi tantangan tersendiri itu, tanjakan dengan jalan
yang berkelok-kelok. Sebelum datang kesini, dipastikan kendaraan kita dalam
kondisi baik. Selain itu, jalurnya sangat cocok bagi yang hobi bersepeda dan
mencari tantangan tersendiri. Perlu saya coba bersepeda kesini. Siapkan tenaga
yang banyak nih.
Setelah sampai di lokasi, kalian jangan bingung lagi. Disini
selain Taman Langit Lombok, ada juga tempat-tempat lain yang dibangun dengan
view yang sama. Sama-sama berada di Bukit Bengkaung, tapi pengelolanya
keliatannya berbeda. Dan yang ngehits saat ini ya Kedai Kopi Taman Langit
Lombok. Oh ya, kalian harus hati-hati ya, posisi tempat ini tepat di belokan
yang cukup terjal dan menanjak. Dipastikan lagi yang membawa kendaraan harus
ekstra hati-hati dan gak ugal-ugalan.
Sekitar jam setengah tujuh pagi, saya bersama teman-teman
sampai di lokasi. Alhamdulillah gak kesiangan. Sebelumnya menikmati sunrise
dulu di lokasi yang berbeda, gak jauh dari Taman Langit Lombok. Foto dan
videonya saya tampilkan di atas ya.
Yang saya suka dari kedai kopi ini yaitu penataanya yang
cukup baik. Ada area parkir kendaraan yang cukup luas, sudah disiapkan
Thermalgun dan Sabun untuk cuci tangan, lengkap dengan bak airnya. Para
pengunjung dicek suhu badan dan kesehatannya. Bila sedang sakit, dilarang masuk
ke dalam kedai kopi. Sangat bagus disaat ini, negeri kita masih dilanda wabah
Covid-19 yang gak kunjung hilang dari muka bumi. Meskipun kita jalan-jalan,
tetap harus memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Jaga jarak, pake
masker, dan cuci tangan pakai sabun bila sudah menyentuh benda di sekitar kita.
Dengan adanya ini semua, saya merasa tenang berada di tempat
seperti ini. Para pengunjung terlihat mematuhi protokol yang sudah ditetapkan
meskipun masih ada beberapa pengunjung yang masih bandel, gak pake masker. Tapi
sudahlah, yang penting kita sudah bisa menjaga jarak dan selalu waspada.
Setelah memarkirkan kendaraan, kami segera masuk ke dalam.
Sebelumnya suhu badan kami dicek terlebih dahulu menggunakan Thermalgun. Saat
itu suhu badan saya berkisar 36,3 derajat celcius. Cukup aman lah. Untuk tarif
masuknya, kita dikenakan 5 ribu per orang. Sedangkan untuk parkirnya dikenakan
tariff 2 ribu rupiah untuk motor dan 5 ribu untuk mobil.
Setelah masuk, saya melihat sudah ramai saja nih pengunjung
yang datang. Syukurnya, tempat duduk masih banyak tersedia. Kita bisa memilih
mau duduk dimana. Ada berbagai lokasi tempat duduk yang bisa kita pilih. Mau duduk
di lantai bawah, lantai dua atau di atas gazebo yang dibangun hanya
satu-satunya. Meja kursinya semuanya dari kayu yang ditata semenarik mungkin.
Kami pun memilih untuk bersantai di atas gazebo sambil
menikmati view Kota Mataram dan perbukitan. Gak hanya view kota dan perbukitan
saja, tapi kita bisa melihat garis pantai dan lautan yang berada di sebelah
barat dari Kota Mataram. Gak berhenti sampai situ saja. Bila cuaca cerah, kita
bisa melihat penampakan puncak Gunung Agung yang berada di Pulau Bali. Kece kan
?.
Dapat tempat santai sudah, tinggal mengantri untuk berfoto
di spot yang lagi cetar membahana seperti kata Syahrini. Ada dua spot yang ada
di Taman Langit Lombok. Spot sayap malaikat dan spot pintu langit. Sangat cocok
dari namanya Taman Langit Lombok dimana ada sayap malaikat dan pintu langit
(bukan pintu Doraemon ya).
Nongkrong menikmati surga dunia gak lengkap kalau gak ngopi
pagi disini. Saya memesan secangkir Kopi Sasak yang tekenal dengan aromanya
yang khas. Biasanya kalau bertamu ke rumah keluarga atau kerabat di Lombok,
pasti dihidangkan ngopi ini. Selain kopi, saya memesan seporsi Pop Mie karena
perut sudah lapar. Harga makanan dan minuman standar warung kopi. Jadi cukup
terjangkau buat kalian-kalian dengan modal terbatas yang membawa pasangan untuk
mentraktir. Lumayan jadi modal pedekate, biar pasangan kalian tambah sayang dan
cinte gitu. Asyikkkk.
Taman Langit Lombok dibuka dari jam enam pagi sampai sepuluh
malam. Untuk kedai kopinya dibuka dari jam sepuluh pagi hingga sepuluh malam.
Jadi bagi kalian yang sudah datang sebelum jam sepuluh pagi, jangan khawatir.
Pengelola siap melayani hanya pembuatan kopi dan pop mie ya guys. Selain itu
ditunggu kedai kopinya buka ya guys. Harap bersabar !.
Lengkap sudah Minggu pagi ceria, bisa berkumpul bercanda
gurau bersama sahabat yang sudah lama gak jalan dan nongkrong bareng karena
kesibukan kita masing-masing. Gak hanya nongkrong dan foto-foto saja. Secara
gak sengaja kita buat konten video perjalanan ke Taman Langit Lombok. Videonya
saya tampilkan di akhir cerita ini ya.
Kalau boleh saran, waktu yang pas datang kesini yaitu malam
hari. Kita bisa melihat view Kota Mataram malam hari. Tapi terserah kalian mau
datang jam berapa. Bagi saya datang ke Taman Langit Lombok gak cukup sekali
saja. Kayak judul lagu?. Harus datang pas malam harinya ini. Datang bareng
keluarga enaknya sambil kuliner dan ngopi. Pasti kece dah.
Sudah di penghujung cerita nih. Buat kalian yang sedang berada di Pulau Lombok, gak ada salahnya datang kesini. Hitung-hitung mengobati kejenuhan di rumah saja. Tapi harus selalu menerapkan protokol pencegahan Covid-19 ya. Selalu pake masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun biar kita terhindar dari virus bernama Si Entong eh salah Si Covid-19 maksudnya.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
saya belum ke sini
ReplyDeleteBuruan ksini keburu semakin ramai org kesini 😁😁😁
DeleteKlo Kenzi udh gede.. ajakin kesini lagi ya ayah 😘
ReplyDeleteSiap..akhir tahun ya bunda 😊😊😊
Deletewih, enak nih ngopi sambil melihat pemandangan indah ijo ijo
ReplyDeletenext time kalau ke lombok, wajib mampir nih
Wajib mas broo mampir klo k Lombok. Pertanyaannya, kpn k Lomboknya ? 😂😂😂
DeleteRindu Lombok
ReplyDeleteAyoo ke Lombok
DeleteRindu Lombok
ReplyDeleteLombok selalu dirindukan 😊😊😊
DeleteBuka nggak kalau pagi besok mas
Delete