Melihat berita di media sosial tentang wabah penyakit yang mematikan bernama Covid19 atau bahasa kerennya Virus Corona, membuat banyak orang enggan untuk bepergian ke luar negeri yang terjangkit. Lebih-lebih saat cerita ini saya tulis, Corona sudah masuk ke wilayah negara kita tercinta. Sudah ada beberapa kasus yang terjadi di negeri ini. Harapannya, semoga gak bertambah lagi.
Bukan tentang Virus Coronanya yang akan saya ceritakan disini, tapi pengalaman saya terbang dari Lombok ke Jakarta disaat wabah ini terjadi. Gak boleh panik, tapi tetap waspada !. Kalimat itu yang selalu muncul disaat saya ragu berangkat ke Jakarta beberapa minggu yang lalu.
Virus ini masih satu keluarga dengan SARS dan MERS yang pernah ngehits beberapa tahun yang lalu. Tapi virus masih masih tergolong gak mengkhawatirkan dibandingkan kedua saudaranya yang saya sebutkan tadi. Mematikan sih iya, tapi gak mengkhawatirkan. Bisa sembuh dengan sendirinya bila dilakukan penanganan yang maksimal sesuai protap dan standar WHO.
Berangkat sekitar jam dua belas siang waktu Lombok menggunakan maskapai Batik Air. Ini pertama kalinya saya terbang bersama Batik Air. Sudah lama saya menunggu kesempatan satu ini. Bukan ngendorse atau dibayar sama pihak Lion Group. Ini murni saya tulis sesuai pengalaman saya waktu terbang dari Lombok menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Saya memang senang traveling menggunakan apa saja. Dari backpacker, touring, naik bus,kereta,kapal laut dan pastinya pesawat. Sudah beberapa destinasi sudah saya explore baik yang sempat ditulis maupun yang belum. Kebanyakan sih banyak yang gak saya tulis. Sengaja aja biar jadi my diary gitu.
Lanjut !.
Bulan ini menjadi bulan paling sibuk buat saya pribadi. Ditengah sibuk menjadi seorang ayah baru. Sering begadang bareng istri ngurusin si kecil. Kerjaan juga gak kalah sibuknya. Belum lama pulang dari Bekasi, saya ditugaskan kembali ke Jakarta. Namanya staf biasa, harus siap ditugaskan oleh atasan kapanpun dan dimanapun selagi mampu. Lagi-lagi ninggalin anak istri selama empat hari. Ini pertama kalinya saya ninggalin anak pertama saya demi sesuap nasi.
Namanya berangkat ke luar kota apalagi pakai pesawat adalah hal yang paling saya sukai. Saya anggap ini kerjaan rasa traveling. Sambil kerja jangan lupa sempetin traveling biar gak stress. Bukan sempetin shooping lhoo ya. Kalau itu urusan emak-emak. Hahaha...peace.
Sekiranya itu sedikit curhatan dari saya, maaf kepanjangan dan gak jelas, hehehe.
Oke, lanjut cerita terbang bersama Batik Air !
Berhubung jadwal penerbangan pesawat saya jam dua belas siang, jadi dari rumah agak santai jalannya. Cuaca agak kurang bersahabat. Beberapa hari belakangan ini sering turun hujan dibarengi dengan petir dan angin. "Semoga saja dalam penerbangan kali ini dimudahkan dan selamat sampai tujuan, Amin", doa saya dalam hati.
Kurang lebih setengah jam perjalanan dari rumah sampai di Bandara Internasional Lombok (BIL), diantar pakai mobil bareng adik. Masih banyak waktu untuk keliling bandara sejenak. Setelah turun dari mobil, saya langsung bergegas ke counter check in untuk mengambil boarding pass.
Pelayanan di BIL sekarang sudah mulai baik dan tertata. Fasilitas bandara juga sudah cukup oke. Dari area parkir kendaraan, lobi, counter check in, sampai ruang tunggu penumpang, sudah lumayan tertata rapi. Gak malu-maluin lah sama tamu yang datang ke Pulau Lombok untuk urusan kerja ataupun berlibur. Mungkin yang agak perlu ditingkatkan yaitu sumber daya manusianya. Jujur, ada sebagian petugas bandara yang kurang senyum sama penumpang. Itu yang saya alami kemarin.
Setelah mendapatkan boarding pass, saya berjalan menuju ruang tunggu penumpang. Kali ini ruang tunggunya masih lumayan baru. BIL beberapa tahun belakangan ini sudah mengalami renovasi penambahan gedung baru, ruang tunggu, gate dan garbarata. Kebetulan ruang tunggu penumpang Batik Air berada di Gate 5, ruang tunggu penumpang baru di BIL. Ruangannya cukup kece dan banyak tenan-tenan disini. Jadi bagi yang kelaperan, jangan khawatir. Kita bisa nongki sambil mengisi perut sebelum terbang.
Sambil menunggu waktu boarding, saya duduk santai sambil mengisi baterai handphone dan melihat pesawat take off dan landing. Melihat ke langit, bakalan hujan nih. Firasat saya gak lama lagi hujan akan turun. Liat jam, masih lama waktu boarding tiba. Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 7334 yang akan saya tumpangi juga belum tiba dari Jakarta.
Gak lama, hujan pun turun. Seketika pemandangan dari luar kaca menjadi gelap dan berkabut. Derasnya hujan yang turun saat itu. Untungnya semua penerbangan gak ada yang tertunda. Semua berjalan dengan normal baik yang akan berangkat maupun yang tiba. Melihat pesawat yang take off dan landing disaat hujan deras, merupakan pemandangan yang cukup menghibur buat saya.
Teman-teman yang satu pesawat juga sudah tiba. Kami ngobrol santai sambil membicarakan kegiatan selama empat hari di Jakarta nanti. Saya mendengar sebuah pengumuman bahwa kedatangan pesawat kami mengalami delay selama setengah jam. Alasannya, ada keterlambatan berangkat dari Jakarta.
Berita bahagianya, hujan sudah reda tapi langit masih terlihat mendung. Lumayan lama saya bareng penumpang lainnya menunggu. Buka aplikasi trafic radar di handphone, pesawat Batik Air yang dari Jakarta gak lama lagi akan landing di BIL. Terlihat Batik Air A320 dengan nomor pesawat PK LAL landing dengan sempurna di atas runway yang masih basah diguyur hujan.
Jujur, ini penerbangan pertama saya bersama Batik Air A320. Perlu diketahui Batik Air merupakan maskapai yang masih di dalam Lion Group. Batik Air memiliki dua jenis pesawat yaitu Boeing 737-800 dan Airbus 320. Informasinya, saat ini Batik Air sudah mengeluarkan pesawat barunya yaitu Airbus 320 Neo. Kapan-kapan pengen ngerasain terbang bersama Airbus 320 Neonya, Amin.
Setelah waktu boarding tiba, seluruh penumpang diarahkan menuju pesawat melalui garbarata. Hari itu penumpang full. Saya bareng teman-teman lainnya berjalan menuju pintu pesawat. Saya duduk di nomor 10F, kursi spesial buat saya. Letaknya persis di samping pintu darurat. Saat check in online, saya sengaja milih seat ini karena seat favorit saya. Jarak antar seat di depannya cukup lega. Teman lainnya duduk di seat mereka masing-masing. Saya pisah duduk dengan mereka,hehehe.
Tampilan di dalam kabin pesawat Batik Air cukup keren. Terdiri dari dua kelas, kelas VIP dan ekonomi. Dimana untuk kelas VIP terdiri dari dua belas seat dengan kombinasi seat 2-2. Sedangkan kelas ekonomi saya lupa jumlahnya berapa dengan kombinasi seat 3-3. Yang saya suka dengan Batik Air yaitu kursi di kelas ekonominya. Kursinya agak tipis tapi empuk diduduki. Warnanya cokelat dengan kombinasi merah. Apalagi ada layar inflight entertainment di setiap kursinya. Mirip seperti kursi di Garuda Indonesia. Sayangnya gak disediakan headphone. Jadi bawa masing-masing ya. Kece dan rekomended buat kalian yang akan ke terbang kemanapun bisa dengan Batik Air. Ini bukan ngendorse lhoo ya. Ini murni cerita pengalaman saya pribadi.
Proses boarding berjalan dengan lancar. Seluruh penumpang sudah berada di dalam pesawat. Gak ada penumpang yang kami tunggu lagi. Para pramugari berpakaian rapi dengan baju kebaya berwarna putih dan rok kain bermotif batik khas dari pramugari Batik Air, sedang sibuk melayani para penumpang. Captain pilot mengumumkan pesawat akan bersiap-siap untuk take off. Pesawat berjalan mundur kemudian berjalan menuju runway.
Bye-bye Pulau Lombok, sampai jumpa empat hari kedepan lagi. Tiba-tiba kepikiran si kecil dan istri tercinta di rumah. Semoga sehat-sehat selalu selama saya berada di Jakarta nantinya. "Tunggu ayah ya nak, temenin bunda dulu. Nanti ayah bawakan oleh-oleh buat Kenzi dan bunda".
Proses take off pun berjalan dengan lancar. Pesawat terbang dengan sempurna di atas Pulau Lombok. Melihat ke jendela, terlihat perbukitan hijau dan Gunung Rinjani yang tertutup oleh awan tebal. Melihat tiga gili di Lombok Utara (Gili Air,Meno dan Trawangan). Subhannallah, Sungguh indah surga dunia yang Allah ciptakan.
Penerbangan dari Lombok ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta memakan waktu dua jam. Banyak waktu yang saya dapatkan untuk menikmati penerbangan. Di tengah penerbangan, para pramugari sudah sibuk membagikan menu makanan kepada seluruh penumpang. Menu kali ini yaitu sepotong sandwich berisikan potongan daging dan keju. Rasanya enak banget. Saya suka dengan kelembutan rotinya. Bener-bener lumer di mulut. Untuk minumnya kami dibagikan segelas air putih dan kopi hitam. Untuk menu yang dihidangkan cukup mengenyangkan meskipun saya gak terlalu suka makan di dalam pesawat.
Di tengah waktu menikmati makanan dan minum kopi, pesawat mengalami turbulensi. Lihat ke luar jendela, keadaan sekitar tertutup oleh kabut. Pesawat sedang berada di dalam awan tebal. Ini menandakan daerah yang sedang dilalui pesawat kami sedang hujan deras. Turbulensi kencang dengan durasi yang cukup lama membuat saya agak sedikit khawatir. Saya berusaha untuk tetap menikmati penerbangan. Saya mengalihkan rasa kekhawatiran dengan menonton film di layar inflight entertainment. Film yang kebetulan saya tonton yaitu Keluarga Cemara versi bioskopnya. Namun, saya gak ngereview filmnya disini. Dengan menonton film, saya gak sadar turbulensinya sudah gak terasa lagi. Syukurnya, badai sudah berlalu. Pesawat kembali terbang dengan normal.
Sudah dua jam penerbangan, pesawat terasa sudah mulai menurunkan ketinggian. Pesawat sudah memasuki wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Ini juga pertama kalinya saya landing di Bandara Halim Perdana Kusuma. Bandara legendaris di Jakarta sebelum dipindah ke Bandara Soekarno Hatta. Sempat off beberapa tahun lamanya dan kembali lagi dibuka untuk beberapa penerbangan reguler baik domestik maupun mancanegara seperti Kuala Lumpur dan Singapore.
Waktu landing akan segera tiba, tapi pengumuman dari Co-pilot memberitahukan bahwa proses landing agak terlambat berhubung ada antrian panjang untuk landing. Pesawat saja bisa ngantri landing dan take off ya, gak hanya ngantri BBM yang langka dan beras saja.hahaha.
Muter kiri dan kanan nunggu jatah landing sampai saya mules dan mual. Pesawat oleng kapten !. Tumben nih saya mual naik pesawat. Biasanya gak pernah sama sekali. Begitulah kalau landing di bandara kecil tapi padet penerbangannya. Harus sabar-sabar menunggu broo.
Alhamdulillah, pesawat landing dengan lancar dan selamat. Tibalah kami di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Bandaranya gak sebesar bila dibandingkan di Bandara Soekarno Hatta atau di BIL sendiri. Meskipun kecil, tapi pesawatnya ramai dan padet penerbangannya. Gak hanya pesawat Boeing atau Airbus saja, tapi ada juga pesawat kecil atau jet pribadi. Tengok kanan-kiri, siapa tau ada Syharono yang akan terbang pakai jet pribadinya. Tapi gak ada artis satupun, hehehe..ngarep.com.
Selanjutnya kami menuju pintu kedatangan, tapi jangan lupa foto-foto bareng pesawat dulu,hehehe. Welcome Jakarta !!, saya balik lagi dengan mencari destinasi dan cerita yang lebih seru lagi. Ditunggu cerita selanjutnya ya mas dan mbak broo !.
Sudah dulu yee ceritanye, ntar disambung lagi !. (mendadak pake bahasa Betawi)
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
sejak negara api menyerang hingga tiket jadi melambung, maskapain ini jadi alternatif utama saya ut berangkat. Bujet kantor dah gak nopang ut maskapai elang
ReplyDeleteKece jg ney pesawat. Enak landingnya hehehe
Deletesekarang banyak tiket pesawat murah nih, tapi mending di rumah aja dah, heuheuheu..
ReplyDeletebelum pernah naik batik nih, Lion terus,,,,
Sya jg memilih utk lebih di rmh aj. Hahaha
Deletehehe batik air masih terjangkau mas, btw asik juga tuh dari lombok hehe
ReplyDeleteAsyik donk.. Tp buat saat ini berdiam diri d rmh sambil kerja lebih asyik jg hehehe
DeleteAku baru sekali juganaik batik pas ke Medan. Lumayanlaaah,apalagi skr ini Lion group mulai mambaik aku perhatikan. Ga sedelay dulu.. padahal aku sempet kapok naik maskapai Lion group. Trakhir kmrn ngerasain lion lion group pas ke Thailand. Dan surprisingly ga delay blaaas :D.
ReplyDeleteBatik sayangnya memang ga nyediian headset yaaa. Dan aku ga terlalu suka bawa2 headsetpula.jadinya selama penerbangan ga bisa nikmatin inflight entertainment ya :D. Agak nanggung sih mereka utk hal ini .
Batik Air favorit sya banget. Hampir sama sprti Garuda 😊😊😊
Delete