Tuesday, 28 January 2020

Cerita Pertama Kali Mencoba Naik KRL Bekasi - Tanah Abang


Biasanya lihat di media sosial kepadatan para penumpang KRL terutama di jam-jam sibuk, pagi dan sore hari. Gak kebayang kalau saya benar-benar berada di tengah kepadatan para penumpang yang naik KRL. Berdesakan, panas dan rawan akan tindak kejahatan. Bayangan itu berubah menjadi nyata. Saya benar-benar merasakan suasana gimana padatnya para penumpang yang berada di dalam gerbong kereta. Gak dapat jatah duduk, berdiri pun jadi. Lirik kanan-kiri, ada yang tua, anak-anak, laki perempuan berkumpul menjadi satu di dalam gerbong kereta favorit warga Jabodetabek saat ini.

Di awal tahun 2020 ini, saya berkesempatan ke Jakarta lagi. Tepatnya ada perjalanan dinas ke Bekasi, Jawa Barat. Namanya Bekasi, gak jauh-jauh dengan Jakarta. Kita yang lagi di Bekasi, bisa dengan mudah datang ke Jakarta. Banyak transportasi umum yang bisa kita pilih. Dari bus Damri/AKAP, Commuter Line (KRL) dan gak lama lagi akan hadir LRT Jabodebek lhoo. Proyek pembangunannya sedang dalam proses pengerjaan. 

Berhubung stay di Bekasi kurang lebih lima malam, gak ada salahnya donk jalan-jalan ke Jakarta. Setelah tugas semuanya sudah beres, saya bareng temen-temen dari daerah lain janjian nyari oleh-oleh ke Tanah Abang dan Tamrin City, Jakarta Pusat. Kami memilih untuk mencoba naik KRL dari Stasiun Bekasi menuju Stasiun Tanah Abang. Ini pengalaman pertama saya mencoba moda transportasi satu ini. Dulu pernah naik KRL ekonomi jaman gak enak, banyak pengamen, pedagang dan preman pastinya. Tapi KRL sekarang sudah berubah lebih baik lagi. Pastinya gak ada preman, pedagang dan pengamen yang mondar-mandir di dalam gerbong kereta lagi.

Gimana ceritanya, yuuk dibaca sampai selesai !



Berawal dari Abang Fauzan yang mengajak saya mencari pakaian murah di Tamrin City. Berhubung hari itu kegiatan sudah selesai, tinggal menunggu acara penutupan sore harinya, saya mengiyakan ajakan si abang. Rencana jalannya pagi sehabis sarapan di hotel. Kami gak berdua yang akan ke Tamrin City, tapi ada tiga orang temen yang ikut dalam rombongan. Jadi, kami berangkat berlima. Seru nih rame-rame perginya.

Untuk menghindari macet, kami naik KRL dari stasiun Bekasi. Jarak dari hotel gak begitu jauh. Kurang lebih lima menit saja, kami sudah sampai di depan pintu masuk stasiun yang sedang dalam tahap renovasi. Kami menggunakan ojol dari hotel untuk mempersingkat waktu dan jarak tempuh. Kebetulan aplikasi ojolnya sedang ada promo menyambut Hari Raya Imlek nih. 

Ini pertama kalinya saya mencoba merasakan sensasi naik KRL. Sudah lama saya ingin merasakan naik KRL yang kata orang-orang sekarang pelayanan dan fasilitas yang diberikan sudah semakin baik. Sesampai di pintu masuk stasiun, kami segera membeli tiket di loket. Tiketnya bisa dibeli Go Show ya. Harganya pun sangat murah yaitu 3 ribu rupiah saja dari Bekasi ke Tanah Abang. Masing-masing penumpang mendapatkan tiket dalam bentuk kartu yang didepositkan seharga 10 ribu. Uang kita bisa kembali setelah kita selesai bepergian menggunakan KRL pada hari yang sama dengan cara menukarkan kartu sekali jalan ke loket kembali. Bentuk kartunya bisa dilihat di atas ya !

Dengan kartu ini kita baru bisa masuk dan keluar stasiun. Jadi jangan hilangkan kartu ini bila masih menggunakannya. Bisa-bisa kalau hilang, turun dari KRL eh malah gak bisa keluar stasiun tujuan.  Kan lucu ceritanya. Suasana di stasiun Bekasi pagi itu cukup ramai. Ternyata kita berangkatnya kepagian alias masih kategori jam sibuk. Tapi gak apa-apa, sudah terlanjur juga. Dari stasiun ini, kami menaiki KRL jurusan Jakarta Kota transit stasiun Manggarai. 

Untuk tipsnya, kita jangan sampai kebingungan kereta mana yang akan dinaiki. Setiap peron ada running textnya yang bertuliskan tujuan kereta. Kalau masih ragu, kita bisa menanyakan kepada petugas berbaju hitam dengan rompi berwarna hijau muda lengkap dengan topi berwarna orange. Abang petugasnya ramah-ramah dan hafal jalur kereta. Jelas harus hafal, kalau gak hafal nanti kita dapat zonk. Mau ke Tanah Abang eh malah ke Bogor. Mau ke Tamrin City, eh malah ke hatimu, asyik.

Lanjut !.








Kami sudah siap, pasrah dan tetap waspada dengan kondisi sekitar. Kereta yang akan membawa kami ke stasiun Manggarai berada di jalur 3. Kurang dari lima menit lagi, kereta akan berangkat. Kami sadar kalau kecil kemungkinan mendapat tempat duduk. Masuk di gerbong paling depan, suasana di dalam gerbong sudah ramai banget. Hampir seluruh tempat duduk sudah terisi semua. Ada yang sampai sudah berdiri memegang pegangan tangan yang tergantung di bagian sisi atas gerbong.

Kami gak menyerah, saya bersama yang lainnya terus berjalan menuju gerbong demi gerbong sampai kami berada di gerbong paling tengah. Hasilnya sama juga, gak ada tempat duduk buat kami. Yasudah, kami akhirnya berdiri memegang pegangan tangan yang menggantung sambil bersenda gurau. Saya memilih untuk berdiri di sisi sebelah kanan pintu kereta. Tepat lima menit kemudian, pintu kereta tertutup otomatis. Saya mendengar informasi dari toa yang berada di sudut stasiun bahwa kereta akan segera berangkat menuju stasiun selanjutnya. 

Saya pun tersenyum dan senang dalam hati. Akhirnya saya pun naik KRL juga. Agak katrok memang, tapi inilah saya. Saya sangat suka bepergian menggunakan transportasi umum dari bus, kapal laut, pesawat dan kereta. KRL berjalan dari lambat dan perlahan-lahan semakin cepat. Suara gesekan roda dengan rel kereta begitu khas. 

Suasana di dalam kereta cukup hening. Gak nyangka ternyata para penumpang cukup tertib. Sangat nyaman sekali dan paling penting di dalam gerbong kereta sangat adem. Jalan kereta sangat mulus, masinisnya cukup cekatan menjalankan kereta ini. Berbeda dengan dua belas tahun yang lalu, dimana KRL dulu dikenal dengan sebutan kereta listrik kelas ekonomi. Dimana gerbong yang dipenuhi oleh penumpang yang saling berdesakan. Ditambah lagi dengan pedagang, pengamen dan gak jarang kita temui preman yang memasuki gerbong kereta. Manalagi KRL jaman dulu ada dua jenis, ada yang pakai ac dan non ac. Harganya pun berbeda, jelas lebih mahal yang pakai ac. Sekarang KRL kelas non ac sudah dihapus. Lebih nyaman dan aman lah sekarang dibandingkan dulu. God Job buat pemerintah yang selalu memperhatikan perkembangan perkeretaapian. 







Kurang dari setengah jam, kami sudah tiba di stasiun Manggarai. Kami turun dari kereta untuk transit disini. Melanjutkan perjalanan dengan KRL yang berbeda. Kami harus menunggu KRL yang melewati stasiun Tanah Abang. Bisa dibilang stasiun Manggarai merupakan stasiun transit terbesar yang memiliki banyak percabangan. Bagi yang akan ke Bogor, Cikarang, Tangerang, Tanah Abang, Kemayoran, Bekasi, Sudirman dan Jakarta Kota transitnya di stasiun Manggarai. Pertama-tama ribet memang, tapi kalau sudah dipelajari gak begitu susah. 

Makanya di dalam gerbong kereta, di atas pintu kereta tertempel jalur KRL se-Jabodetabek. Tujuannya untuk mempermudah para penumpang yang baru pertama kalinya naik KRL. Jalur yang tertempel sudah jelas memberikan informasi jalur mana saja yang dilewati KRL dari Bekasi, Bogor hingga sampai ke Jakarta Kota. Semuanya nama stasiun tertera di dalam KRL Maps. Bila masih ragu atau ingin mempertegas, kalian jangan segan-segan tanya penumpang di sebelah kalian. Mungkin saja mereka paham sama jalur yang kalian tanyakan. 

Gimana suasana di Stasiun Manggarai alias stasiun transit menuju Tanah Abang ?

Luar biasa ramai nan padat. Sudah jam sepuluh pagi, para penumpang masih ramai saja. Lebih ramai daripada penumpang yang hilir mudik di stasiun Bekasi. Sudah jelas penyebabnya karena ini stasiun transit. Penumpang dari berbagai arah, bertemunya di stasiun ini. Pemandangan yang cukup menghibur buat saya. Gak lupa suasana di stasiun saya abadikan dalam sebuah foto-foto yang lumayan lah, maklum fotografer amatiran. Saya terheran-heran, ini orang yang jumlahnya banyak banget datangnya darimana saja ?. Gak habis-habis yang naik dan turun kereta. 

Kurang lebih sepuluh menit, kami harus menunggu kereta yang akan menuju stasiun Tanah Abang. Disini kami harus bertanya lagi dengan petugas, jalur berapa kereta yang akan ke stasiun Tanah Abang. Bapak petugas memberitahukan kalau kereta ke Tanah Abang datang dari jalur 5. Kami langsung buru-buru berjalan menuju jalur 5 karena kereta akan segera tiba. 

Bener dugaan saya, keretanya lebih ramai lagi dari kereta sebelumnya. Hampir penuh dengan penumpang. Gak dapat tempat duduk, akhirnya kami berlima berdiri lagi. Telapak kaki sudah terasa pegal tapi harus dinikmati perjalanannya. Untung saja, jarak yang ditempuh gak terlalu jauh. Hanya melewati satu stasiun saja yang saya lupa namanya, akhirnya kereta kami sudah tiba di stasiun Tanah Abang. 

Kereta berjalan melambat dan akhirnya berhenti dengan sempurna. Pintu otomatis terbuka dan kami bersama penumpang lainnya, turun dari kereta di stasiun Tanah Abang. Waaah, stasiun ini sudah banyak mengalami perubahan. Sudah keren dan nyaman. Tapi tetap saja penumpang yang turun dan naik disini sangat ramai. Bisa dibilang yang ke Tanah Abang juga sangat ramai di jam-jam segini. 

Kesimpulannya apa ?.

Saya baru tau kalau penampilan KRL sekarang gak sejelek yang saya bayangkan, peace. Pertama kali naik KRL Jabodetabek saya langsung takjub. Keren, mewah, nyaman, wangi, kursinya empuk, aman dan yang paling penting bersih. Jadi pengen naik lagi di lain kesempatan. Next time kalau ke Jakarta lagi, saya bakalan naik transportasi umum ini. Apalagi harganya sangat terjangkau. 

Buat kalian yang belum berkesempatan mencoba KRL, boleh dicoba kalau ke Jakarta. Aksesnya juga sangat terjangkau, sudah terhubung dengan shelter TransJakarta, MRT, LRT dan stasiun kereta api jarak jauh seperti Stasiun Pasar Senen, Gambir, Tanah Abang, Jatinegara dan Bogor.

Saran saja, kalau ingin naik KRL bisa menghindari waktu-waktu sibuk seperti jam enam pagi dan jam lima sore hingga delapan malam. Khusus di stasiun Manggarai, bila yang ingin melanjutkan ke bandara Soekarno Hatta, kalian bisa mencoba menggunakan kereta bandara. Saya sudah mencobanya. Gimana ceritanya, sabar dulu ya. Di postingan selanjutnya saya akan menulis kesan-kesan naik kereta bandara dari stasiun Manggarai ke Bandara Soekarno Hatta. 

Comming Soon !!!

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

2 comments:

  1. Makasi infonya, lain kali ajak2 ya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Atur jadwal rame2 nyobain KRL pasca perubahan wesel baru 😊😊😊

      Delete