Bulan ini menjadi bulan yang cukup mengasyikkan buat saya
pribadi. Pertama, di Kota Mataram telah dibuka bioskop baru lagi. Jadi untuk
saat ini sudah ada tiga bioksop kece telah hadir di Pulau Lombok. Kedua, ada
film yang sejak lama saya tunggu kehadirannya yaitu Joker.
Bagi kalian penggemar film Batman atau DC, sudah gak asing
lagi dengan namanya tokoh antagonis satu ini. Tokoh yang menjadi musuh
bebuyutannya Batman ini berhasil membuat kita geram di film Batman sebelumnya “The
Dark Knight”. Seorang Joker yang sangat licik dan jahat, mampu membuat isi Kota
Gotham porak-poranda dan diambang kehancuran.
Sejak kecil, saya selalu menonton film kartunnya. Disana
yang menjadi musuh utama Batman yaitu Joker. Lagi-lagi di film selanjutnya
sampai sekarang, hanya Joker yang susah dikalahkan oleh Batman. Memiliki anak buah yang sangat banyak dan dapat mempengaruhi semua orang yang bertentangan dengan
kebijakan pemerintah Kota Gotham.
Jujur, bagi kalian Joker itu jahat atau baik ?. Tergantung
dari sisi mana kalian melihatnya. Mungkin sebelum menonton film Joker, kalian
masih membenci tokoh Si Joker karena dia licik, jahat, sadis, dan sukanya
membunuh. Gimana reaksi kalian kalau sudah menonton film Joker yang diperankan
oleh Joaquin Phoniex ini ?. Apakah kalian masih benci Si Joker atau merasa
prihatin atas nasibnya sejak kecil ?.
Disini saya akan mengulas apa yang saya rasakan setelah
menonton film ini. Mungkin agak banyak spoilernya. Bagi kalian yang belum menonton film Joker, saya harap jangan membaca
tulisan saya ini !.
Mungkin ada pertanyaan, “Kapan Joker itu lahir?”. Jawabannya
ada di dalam film ini. Sejak Joker belum menjadi Joker sampai muncul Joker yang
begitu jahat,licik, dan sadis membunuh orang-orang yang dia benci dan orang-orang yang membuat
masalah sama dirinya.
***
Sepulang dari kantor, saya mengajak istri untuk nonton film
di bioskop yang baru launching beberapa hari yang lalu. Kebetulan kami
berdua memiliki hobi yang sama yaitu nonton film. Hanya saja, si doi gak suka
diajak nonton film horor. Sedangkan saya, lumayan suka nonton film horor
meskipun banyak adegan kaget-kagetnya.
Sehabis shalat magrib, kami berangkat ke Cinepolis. Cinepolis
merupakan sebuah bioskop yang berpatner dengan Cinemaxx. Asal Cinepolis sendiri
dari Mexico dan kabar gembiranya, Cinepolis Lombok baru satu-satunya cabang
Cinepolis di Indonesia. Cukup membanggakan Lombok dipilih menjadi cabang
bioskop yang sangat keren ini.
Dari penampilan bioksopnya sangat keren dan elegan. Memiliki
ruangan dari lobi hingga ruang tunggu penonton bergaya Eropa dan cukup klasik. Didominasi
dengan warna putih biru, membuat Cinepolis berbeda dengan bioksop-bioksop
lainnya.
Cinepolis Lombok berada di Mataram Mall lantai 4. Dibandingkan
para pesaingnya, Cinepolis memiliki lokasi yang cukup strategis diantara pusat
pertokoan dan keramaian Kota Mataram. Untuk tiketnya sendiri lebih murah
dibandingkan dengan pesaingnya. Kalau soal penayangan film, Cinepolis
memiliki empat studio dengan layar yang sangat besar dan kursi yang empuk.
Dijamin nonton kalian akan nyaman dan tenang.
Bukannya ngendorse, tapi ini komentar saya tentang bioksop yang baru
hadir di tengah-tengah warga Kota Mataram.
Setelah membeli tiket nonton seharga 30 ribu per tiket untuk
kelas premium di jam sembilan malam, kami berdua menunggu di lorong ruang
tunggu. Gak ketinggalan berkeliling dalam bioskopnya. Cukup bersih dan adem.
Untuk toiletnya sangat bersih, tapi ada yang kurang. Aroma pewanginya
kurang tercium.
Sebelum melanjutkan membaca review ini, bisa tonton trailernya di bawah ini :
Sebelum melanjutkan membaca review ini, bisa tonton trailernya di bawah ini :
***
Kembali ke dalam film !
Di awal film, Si Arthur berada di dalam ruang khusus
dengan pakaian serba putih bersama seorang wanita muda. Mereka duduk saling
berhadapan. Seorang wanita muda tersebut melayangkan beberapa pertanyaan kepada
Si Arthur, namun dia gak menjawab apa-apa. Hanya gelak tawa yang cukup
menyeramkan dan sampai tersedak di kerongkongan. Tawa yang berasal dari suatu penyakit psikis.
Di adegan selanjutnya, Si Arthur berpenampilan menjadi badut
jalanan yang siap menghibur warga Gotham. Berasal dari keluarga kelas tiga,
membuat kehidupan Si Arthur cukup memprihatinkan. Tinggal bersama ibunya tanpa
adanya seorang bapak, gak menikah dan bekerja menjadi badut di sebuah jasa
panggilan badut.
Si Arhur hidup serba keterbatasan. Dia mengidap penyakit
depresi kronis dan khayalan tingkat tinggi. Saat dia menjadi badut, selalu
diganggu oleh lingkungan di sekitarnya. Apalagi saat insiden pengeroyokan yang
dilakukan oleh anak-anak brandal terhadap dirinya.
Pemecatan yang dialaminya dari tempat dia bekerja yang
disebabkan oleh ulah temannya sendiri. Dia diberikan sebuah pistol oleh
temannya. Gak disangka disaat menghibur anak-anak di sebuah rumah sakit, pistol
itu terjatuh dan pihak rumah sakit melaporkan kejadian tersebut kepada bos Arthur. Awalnya
Arthur gak terlalu peduli dengan pistol tersebut, tapi dia baru sadar pistol
tersebut membuat dia merasa dipermainkan oleh temannya.
Di sebuah kereta saat Arthur pulang ke rumah masih
berpenampilan seorang badut. Dia melihat ada seorang wanita mencoba dilecehkan
oleh ketiga pemuda berpenampilan rapi. Terlihat mereka dari keluarga orang
kaya. Melihat insiden tersebut, penyakitnya kambuh lagi. Tawanya gak bisa
dihentikan sampai ketiga pemuda tersebut merasa tersinggung.
Si Arthur yang duduk gak jauh dari mereka, tertawa
terbahak-bahak sampai tersedak. Mencoba untuk menghentikan tawanya, Si Arthur
dikeroyok oleh ketiga pemuda tersebut. Gak lama, Si Arthur mengeluarkan pistol
yang diberikan temannya tadi. Satu per satu
dia menembaki ketiga pemuda tersebut hingga tewas.
Hari itu revolusi dimulai di Kota Gotham. Polisi memburu
badut tersangka pembunuhan ketiga pemuda tersebut. Sementara warga Gotham yang
muak dengan pemerintah, segera menjadikan topeng dan dandanan badut sebagai simbol
protes.
Dari sini awal Arthur sudah gak takut sama siapa-siapa lagi.
Pembunuhan untuk pertama kalinya yang dilakukan Arthur membuat dia merasa puas.
Belum sampai disini, teman yang memberikan pistolpun dibunuh oleh dia karena ternyata
temannya tersebut biang kladi pemecatan terhadap dirinya. Temannya tersebut mencoba
memfitnah Arthur agar dia segera dipecat oleh bosnya.
Kejiwaan Arthur mulai parah ketika dia mengetahui kebenaran
akan sosok dirinya. Ibu yang selama ini dia sayang dan rawat, ternyata dulunya
sangat jahat kepada dirinya. Ibunya memiliki kelainan psikis sama seperti yang
diderita Arthur saat ini. Kekerasan demi
kekerasan yang dilakukan oleh ibunya kepada Arthur membuat dia menjadi seperti
sekarang. Memiliki penyakit depresi atau trauma di masa lalu.
Mengetahui hal tersebut dari data sebuah rumah sakit tempat
ibunya dulu dirawat. Arthur telah mengetahui yang sebenarnya bahwa dia memiliki
seorang bapak yang bernama Dr.Thomas Wayne. Kemarahan Arthur mulai memuncak. Dia
marah dan membunuh ibunya.
Dia mulai mencari cara untuk bisa bertemu dengan bapaknya.
Suatu ketika di dalam film, Arthur bertemu dengan Bruce Wayne masih kecil. Dia
adalah anak dari Thomas Wayne. Seorang terpandang dan kaya raya di Kota Gotham.
Sosok anak kecil ini nantinya adalah
Batman. Disini Arthur gak berhasil bertemu dengan bapaknya. Hanya bertemu
dengan Si Batman kecil. Arthur sangat baik kepada Bruce. Jadi kesimpulan
sementara yang saya ambil, Joker dan Batman bisa dibilang saudara.
Suatu ketika Arthur berhasil bertemu dengan yang dianggap
bapak kandungnya di sebuah gedung festival. Tapi si bapak gak mengakui bahwa
Arthur adalah anak dari hubungan gelap dengan ibunya. Bahkan Thomas Wayne,
memukul wajah Arthur hingga terjatuh. Arthur gak melawan sedikitpun. Dia hanya
tertawa karena penyakitnya kambuh.
Arthur yang bercita-cita ingin menjadi seorang pelawak. Dia
ingin menghibur banyak orang. Suatu ketika dia dundang dalam sebuah talk show televise
terkenal Live ! with Murray Franklin yang dipandu oleh Murray Franklin. Arthur
menjadi dikenal oleh warga Gotham sebagai ejekan dan Franklin mengundang Arthur datang
ke acara tersebut.
Disinilah Joker itu lahir. Arthur yang berganti nama menjadi
Joker dengan penampilan berbeda. Wajah badut yang menyeramkan, rambut gondrong
berwarna hijau dengan pakaian necisnya.
Kemarahan Joker memuncak disini.
Memiliki gaya yang khas dengan tawanya yang menyeramkan.
Joker sudah lahir menjadi sosok yang jahat, licik, sadis dan gak takut lagi
sama siapa-siapa. Di tengah acara, Joker gak segan-segan menembaki kepala
Murray Franklin karena dia menganggap Murray mengolok-olok dia secara live.
Sontak seluruh penonton berlarian meninggalkan studio. Joker
merasa puas sudah menghabisi orang-orang yang jahat kepada dirinya.
Joker
akhirnya ditangkap oleh polisi. Di dalam perjalanan, mobil yang ditumpangi Joker
ditabrak oleh sebuah mobil ambulance. Joker diselamatkan oleh para warga Gotham
yang pro dengan dia. Joker sadar dia sudah gak sendirian lagi. Dia berhasil
menguasai kondisi. Kondisi Kota Gotham yang diambang kehancuran oleh ulah Joker
membuat dia merasa puas.
Dari kisah seorang Arthur yang memiliki penyakit kejiwaan
dan dikucilkan dari keluarga, teman dan lingkungannya, menjadikan Arthur lahir
menjadi Joker yang begitu jahat, licik dan sadis.
Arthur adalah sosok yang sangat baik. Dia ingin selalu
menghibur orang banyak. Tapi dia selalu dikucilkan, diejek dan dijauhi dari
lingkungan yang semestinya membuat dia merasa nyaman. Hanya orang-orang
tertentu saja yang baik kepada dirinya. Yang peduli dengan kondisinya.
Setelah menonton film ini, saya merasa prihatin akan nasib
Joker dulunya. Memang kita benci dan gak membenarkan apa yang sudah dilakukan
Joker selama menjadi Joker. Tapi disisi lain, dia adalah sosok yang sangat baik
dan peduli kepada lingkungan. Karena banyak orang-orang yang gak peduli dengan
kondisi orang seperti Arthur, yang menyebabkan dia ingin kebebasan dan gak
takut sama siapa-siapa lagi.
Setelah menonton apakah kalian sedikit pro dengan Joker ?.
Todd Philips sang sutradara film Joker, sukses membuat
penonton bingung. Apa benar kehidupan masa lalu Joker seperti ini ?. Banyak
misteri yang diperlihatkan di dalam film ini. Mungkin buat kalian yang sudah
menonton, ada beberapa hal di dalam film yang susah kita tebak akan menjadi
seperti ini. Joker ternyata lahir dari orang baik yang gak dipedulikan oleh
pemerintah.
Buat kalian yang belum menonton, ada beberapa adegan yang
gak sempat saya tulis disini. Sengaja biar gak dibilang spoiler abis ney
blogger, hahaha.
Rekommended buat kalian tonton. Ohya, buat anak kecil dan
yang belum 17 tahun, saya harap jangan menonton film ini. Kalau ingin menonton,
harus dalam bimbingan orang tua.
Over all, Untuk
film Joker saya beri nilai 9 dari 10. Dan saya yakin kalau film ini mampu
meraih Piala Oscar.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Pesan tersiratnya dlam kehidupan nyata mungkin jga penulis jelaskan.. Hehe
ReplyDeleteMantaap Tulisannya broo,,
Thanks masukannya bang broo :)
DeleteHahaha senyum sendiri baca kalimat "istri" gak suka nonton hororπππ klarifikasi yaa.. film horor itu gak seru, banyak ngagetin dan lebih baik ketemu hantunya yg live π€£π
ReplyDeleteWidih gaya ya. Hahahaha
Delete