(foto : screenplay films)
Hallo pembaca setia lazwardyjournal. Sudah lama nih saya gak
mereview film lagi. Film yang menjadi korban untuk direview kali ini yaitu
Gundala (Negeri Ini Butuh Patriot). Kalian sudah kenal kan tokoh superhero dari tanah air ini ?. Bagi
kalian yang lahir sekitar tahun 1970-1980an pasti tau sepak terjang dari cerita
Gundala ini. Meski gak semua pernah
membaca serial komiknya dulu (termasuk saya).
Film yang penayangan pertamanya tanggal 29 Agustus 2019 di
bioskop seluruh Indonesia ini, mampu membuat para pecinta Marvel dan DC di
Indonesia, bertanya-tanya “Sekeren apakah film yang digarap oleh Bumilangit
Cinematic Universe ini?”.
Dua kata buat film Marvel versi Indonesia ini yaitu Kece
Abis. Buat pecinta film superhero pasti banyak yang setuju film ini kece,
meskipun belum sesempurna kekecean dari serial Marvel yang sudah kita
tonton. Kali ini saya akan mencoba mereview
beberapa point dari Gundala sesuai apa yang saya dapatkan saat nonton di hari
kedua.
Gundala merupakan seri pertama dari seluruh rangkaian film
yang digarap oleh Bumi Langit Cinematic Universe. Gak tanggung-tanggung, film
Gundala langsung disutradai oleh Joko Anwar yang kita tau sendiri sepak terjang
dari sutradara kondang yang sudah memiliki jam terbang tinggi ini.
Pertanyaannya, apakah film ini seru dan layak untuk ditonton
?. Masih ada diantara kalian yang ragu untuk menonton ?. Secara fakta di
Indonesia sendiri, film yang paling laris ditonton antara lain film drama
alay-alay dan horor. Film horor memang
saya akui Indonesia rajanya. Dibandingkan film superhero yang masih berkiblat
dengan superhero luar negeri. Tapi
apakah film superhero asli Indonesia bisa menjadi raja di hati kalian semua nantinya ?. Kita buktikan di Film Gundala ini
?.
Kehidupan Sancaka
Kecil
Adegan pertama memperlihatkan kehidupan Sancaka kecil.
Sancaka merupakan anak jalanan yang bernasib malang dan sudah terbiasa dengan
kerasnya ibukota. Kondisi saat itu sedang kacau dan dikuasai para preman dan
mafia.
Sebelumnya Sancaka memiliki orang tua yang sangat sayang
sama dia. Bapaknya seorang buruh pabrik dan ibunya hanya seorang ibu rumah
tangga. Mereka hidup bahagia di sebuah rumah kecil di dekat pabrik. Namun entah
kenapa, bapak Sancaka dikhianati oleh sahabatnya sendiri dan terbunuh. Setahun
kemudian Sancaka ditinggal oleh ibunya pergi mencari pekerjaan di luar kota dan
gak pernah kembali lagi. Sancaka
akhirnya memutuskan untuk mencari ibunya dan bertemu dengan Awang.
Awang sendiri yang mengajarkan Sancaka bela diri dan ada
satu kalimat yang dipesankan Awang buat Sancaka yaitu “Jangan pernah ikut
campur urusan orang lain kalau gak mau hidupmu susah !”. Kalimat itu yang
Sancaka pegang sampai dia dewasa.
(foto : screenplay films)
Sampai suatu ketika Awang mengajak Sancaka untuk pergi ke
suatu tempat yang sangat jauh. Ternyata Sancaka ketinggalan kereta yang sudah
dinaiki oleh Awang. Akhirnya keduanya berpisah.
Pemeran dari Awang sendiri gak secara detail dijelaskan disini. Apakah
Awang juga tokoh superhero dari Bumilangit Cinematic Universe ?. Jujur, di awal
film saya sudah penasaran sama karakter tokoh satu ini.
Kehidupan Sancaka
Dewasa
Saat Sancaka sudah dewasa, dia bekerja sebagai security di
sebuah pabrik. Kondisi ibukota semakin kacau. Banyak penjarahan, perampokan,
pembunuhan, pengkhianatan dan kekuasaan para mafia. Namun Sancaka gak memperdulikan keadaan yang
ada. Dia hanya ingin fokus kerja dan gak peduli dengan siapapun karena dia
beranggapan kalau gak mau hidup susah, jangan pernah ikut campur urusan orang
lain.
Tapi suatu ketika, dia harus dihadapkan oleh kekacauan yang
terjadi. Dia bertemu dengan Wulan dan adiknya. Wulan dan adiknya sedang
terancam oleh sekelompok preman pasar. Akhirnya Sancaka mengingat nasihat dari
bapaknya, “Kebenaran harus diperjuangkan !”. Dari situ Sancaka sadar bahwa dia
sangat dibutuhkan saat itu.
Sancaka yang sejak kecil takut dengan petir, ketika petir
menyambar tanah, dia langsung ketakutan dan bersembunyi di balik kursi. Sancaka
yang takut sekali dengan petir, akhirnya memiliki kekuatan petir yang menyambar
tubuhnya. Kekuatan yang berasal dari petir masih belum bisa dikuasai oleh
Sancaka. Dia masih belum tau betul kekuatan petir yang ada di dalam tubuhnya.
(foto : screenplay films)
Yang menjadi pertanyaan saya kali ini, “kok setiap petir
menyambar, Sancaka langsung berdiri di tengah-tengah tanah lapang, menunggu
tubuhnya disambar petir baru kekuatannya muncul?”. Sancaka yang memiliki kekuatan petir bernama Gundala. Saya perhatikan setiap berkelahi, Gundala
jarang sekali menggunakan kekuatan petirnya. Hanya beberapa kali saja kekuatan
petirnya dikeluarkan.
Denger-denger juga, Gundala punya kekuatan bisa lari cepat
seperti Flash. Tapi di film ini gak ada muncul kekuatan ini. Apakah si
sutradara sengaja gak memunculkan semua kekuatan dari Gundala ?. Pasti lah, ini
kan baru film pertama. Sama seperti film pertama Ironman dan Captain America
dulu yang masih punya kekuatan sederhana.
Jadi penasaran kekuatan sepenuhnya dari Gundala. Kita tunggu saja
kelanjutan filmnya,hehehehe.
Musuh Gundala
Di dalam film ini, Gundala harus berhadapan dengan berbagai
macam tokoh antagonis yang dipimpin oleh Pengkor. Pengkor sendiri seorang ketua mafia yang sangat kejam. Siapa pun
orang yang bermusuhan dengan dia, pasti dia habisin. Menurut saya sih, Pengkor
ini orang baik dan dermawan, tapi memiliki gangguan pada psikisnya. Pengkor
memiliki kisah masa kecil yang sangat kelam. Berasal dari keluarga kaya raya
memiliki sebuah perkebunan. Entah kenapa, suatu ketika keluarganya difitnah
membunuh salah satu karyawan perkebunan. Rumahnya dibakar dan orang tuanya
dibunuh. Hanya dia yang selamat, eh Spoiler jadinya, hahaha.
Akhirnya dia beranggapan siapapun orang yang gak sejalan
dengan dia adalah musuh dia. Semua jalan dilakukan demi mendapatkan apa yang
dia inginkan. Tapi semua rencana yang sudah dirancang, dihadang oleh Gundala.
Pokoknya seru deh.
Saya disini gak mau perpanjang lebar bercerita tentang
musuh-musuh Gundala. Banyak sekali tokoh yang hadir disini. Saking banyaknya,
belum semua karakter secara detail diperlihatkan. Jadi ditunggu di film-film
lanjutan dari Bumilangit Cinematic Universe ini.
Kekurang dan
Kelebihan film
Kekurangan
Menurut saya kekurangan pertama dari film ini yaitu terlalu
banyak tokoh yang dihadirkan. Hasilnya beberapa tokoh belum berhasil saya
ketahui karakternya. Setiap tokoh hanya memiliki waktu hanya sedikit
memperlihatkan karakternya. Contohnya saja, anak angkat Si Pengkor. Semuanya
dihadirkan disini dan salah satu dari mereka, termasuk superhero dari Bumilangit
Cinematic Universe nantinya.
Peran Awang disini terlalu nanggung. Durasi pertemuan antara
Si Sancaka kecil dengan Si Awang jaraknya terlalu pendek. Saya pun
bertanya-tanya, siapakah Si Awang ini ? Apakah sutradara sengaja memperliatkan
tokoh Awang ini hanya beberapa menit saja untuk membuat penonton penasaran ?.
Settingan waktu yang kurang jelas. Disini diperlihatkan
bahwa waktu yang digunakan yaitu sekitar tahun 1990an (menebak-nebak saja). Secara
visual juga sangat klasik sekali. Tapi disisi lain, warga sudah menggunakan
smartphone, hahaha.
(foto : screenplay films)
Gak begitu jelas, apakah Gundala ini mengeluarkan
kekuatannya saat terkena petir saja atau sekali terkena petir, dia sudah bisa
mengeluarkan kekuatan petirnya jika dibutuhkan. So,..kekuatan Gundala secara detail belum
terlihat. Mungkin saja sutradara sengaja gak mengeluarkan dulu kekuatan dari
Gundala ini. Intinya setiap berkelahi, yang diutamakan yaitu kontak fisik. Jarang mengeluarkan kekuatan petirnya.
Kelebihan
Alur ceritanya mantap bener. Baru kali ini saya nonton film
superhero Indonesia yang alur ceritanya kece abis. Jujur saya sempat ragu,
apakah film ini berhasil buat saya dan keluarga gak nyesel beli tiket nonton di
bioskop. Ternyata keraguan saya salah. Dari kisah Sancaka kecil sampai dewasa,
dikemas begitu kompleks dan semuanya jelas.
(foto : screenplay films)
Film Gundala memainkan sekitar 1800 pemain dan biaya yang
dikeluarkan untuk film kalau gak salah sebesar 30 miliar rupiah. Wawwww,
sungguh fantastis untuk sekelas film Indonesia. Pakaian yang digunakan Gundala
sendiri, didesain dan dibuat di Holywood lhoo. Ohya, di film ini pakaian
Gundala ada dua lhoo. Pakaian yang dibuat di Holywood ada di penghujung cerita.
Penasaran kan ? hahaha.
(foto : screenplay films)
Efek-efek yang diberikan lumayan keren. Hampir kerennya
sepeti efek-efek di film superhero luar negeri. Tapi buat saya, Film Gundala
ini memberikan angin segar dan semangat buat kita bahwa Indonesia mampu membuat
film-film superhero yang gak kalah dengan film-film Holywood.
Film Gundala berhasil membuat saya penasaran dengan
tokoh-tokoh yang akan hadir di film-film selanjutnya dari Bumilangit Cinematic
Universe ini. Saya sebenarnya gak mau Spoiler secara dramatis. Tapi nanti di
penghujung cerita, ada tokoh superhero yang akan membuat kalian penasaran dari
cerita selanjutnya. Siapakah dia ?. Makanya nonton dulu Film Gundala.
Kerennya film ini, setiap tokoh berhasil memerankan
karakternya masing-masing. Sejauh ini saya puas banget nontonnya. Begitu juga
dengan keluarga saya, mereka penggemar film-film superhero dan merasa puas
nonton kisah Gundala.
Penutup
Banyak sekali pesan-pesan positif yang disampaikan di film ini. Bagaimana kita peduli antar sesama. Hidup sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Menjalani hidup dengan jujur. Siap membela kebenaran dan masih banyak lagi yang lainnya. Negeri ini memang butuh pahlawan (patriot) untuk memperjuangkan kebenaran dan menumpas kejahatan.
Banyak sekali pesan-pesan positif yang disampaikan di film ini. Bagaimana kita peduli antar sesama. Hidup sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Menjalani hidup dengan jujur. Siap membela kebenaran dan masih banyak lagi yang lainnya. Negeri ini memang butuh pahlawan (patriot) untuk memperjuangkan kebenaran dan menumpas kejahatan.
Mungkin itu saja review yang sedikit spoiler tentang Film
Gundala versi lazwardyjournal yang bisa saya ceritakan. Sebenarnya masih banyak
yang pengen saya ceritakan, tapi gak seru kalau semuanya diceritakan disini.
Buat kalian-kalian yang belum nonton, saya recommended buat
nonton film Gundala. Dijamin gak nyesel sudah beli tiket mahel-mahel. Apalagi
ngajakin si doi, sudah beliin tiketnya sampe beliin cemilan dan minuman segala.
Kalian gak bakal nyesel deh, saya jamin.
video on youtube.com
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
waktu itu sempet nonton trailernya mas dan sbnrnya aku udh sukaaa :D.. cuma blm semept nonton aja. padahl awal2 sblm liat trailer, aku mikirnya bakal jd kayak film saras 008 wkwkwkwkwkkwwk... ternyata aku terlalu underestimate ;p.. ntr deh, aku pasti nonton filmnya.. kalo ada film negri sendiri sebagus ini, ya wajiblaaah kita support :D
ReplyDeleteApalagi film sperti ini ada kelanjutannya..kereen.
DeleteUdah dua kali batal nonton. Semoga besok (3/09) bisa kesampaian. Udah gak sabar banget.
ReplyDeleteMakasih reviewnya mas
oke... reviewnya sekedar saja soalnya gak mau trlalu spoiler hahahaha
DeleteWah, penasaran nih pengen nonton...
ReplyDeletewajib nonton mas broo
Deletemantap film ini, sangat menantikan film lain di Jagat Sinema Bumilangit.
ReplyDeletegak sabar nunggu filmnya Sri Asih hehehe
DeleteOh Gundala ini bakalan ada kelanjutanya? Wah, aku belum sempat nonton nih. Masih ada kan ya di bioskop? Buru2 ah cuuuuzzz nonton anak petir :)
ReplyDeleteMasih bnyak kelanjutanny mbak.. Ada lg bsok Gundala Anak Petir... Keren pasti :)
Delete