Saturday, 1 June 2019

Lury Sunset Moktail Minuman Menemani Buka Puasa : Kedai Lury


Gak terasa kita sudah berada di penghujung Bulan Ramadhan. Segala macam hidangan menu favorit disaat berbuka selalu tersaji setiap hari bersama orang tersayang. Belum lagi bukber di luar rumah. Mencari resto atau cafe untuk ngumpul bersama keluarga besar, teman lama (reunian),teman kerja, genk, pasangan dan gebetan mungkin.

Berhubung Bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi,  saya punya tempat bukber rekomended buat kalian yang berada di sekitaran Pantai Senggigi, Pulau Lombok. Tempatnya baru dan asyik buat yang mencari tempat dengan suasana pantai. Sebut saja namanya Kedai Lury (bukan ngendorse). Lokasi di Tanjung Bias, Montong, Lombok Barat. Tepatnya menuju jalur Pantai Senggigi dari Kota Mataram. Di Tanjung Bias, banyak sekali deretan kedai/lesehan yang menawarkan aneka macam seafood sebagai menu andalan. Salah satunya Kedai Lury ini.

Beberapa hari yang lalu saya bareng keluarga besar yang terdiri dari istri, papa, mama, bapak mertua, ibu mertua dan adek-adek bukber di kedai ini. Alasannya karena ingin mencari suasana berbeda. Intinya ya mencari moment bisa kumpul bareng keluarga baru. Kapan lagi kalau gak di Bulan Ramadhan.

Kita gak perlu bingung mencari lokasi kedai ini karena lokasinya sudah ngehits di medsos. Sebenarnya yang ngehits itu kedai di sebelahnya yaitu Kedai Panorama. Ngehitsnya hampir sama seperti VPN beberapa hari yang lalu, hahahaha (anak milenials pasti ngerti). Tapi berhubung kami telat memesan tempat, jadinya kami bergeser bukber di sebelahnya yang lumayan kece juga. 






Sekitar jam lima sore, kami sekeluarga bersiap-siap menuju Kedai Lury. Sementara bapak dan ibu mertua, sudah janjian bertemu kami di lokasi saja. Cuaca saat itu cukup berawan. Asyiknya angin pantai gak terlalu kencang, jadi masih santai menikmati suasana. Perjalanan dari rumah juga lancar. Mobil menuju arah Pantai Senggigi kemudian setelah sampai di perempatan Montong, berbelok ke kiri menuju perkampungan nelayan Tanjung Biasa.

Kok menuju kampung nelayan?. Ya bener, lokasi tempat kami bukber ini berada gak jauh dari perkampungan nelayan. Kurang lebih hanya lima puluh meter saja. Setelah bertemu dengan jalan mentok, belok ke kanan menuju deretan kedai/lesehan. Banyak nama-nama kedai yang terpampang, so.. tinggal memilih sesuai dengan selera.

Kami memilih Kedai Lury bukan karena bersebelahan dengan Kedai Panorama, tapi menurut saya bareng istri, kedai ini lumayan nyaman. Khusus di Bulan Ramadhan, bagi yang ingin berbuka di lokasi Tanjung Bias harus memesan sebelumnya. Tapi di hari biasanya, bebas mau datang kapan saja (sesuai jadwal buka lhoo ya). Banyak pilihan tempat duduk. Ada yang menggunakan bean bag warna-warni, meja dan kursi kayu dan ada juga di berugak. Awalnya saya pengen memesan bean bag, tapi sudah dipesan semua. So.. Saya memesan meja dan kursi kayu untuk sembilan orang.

Sesampai di lokasi, ribuan orang yang akan berbuka sudah duduk manis selfiean di tempat mereka masing-masing. Setelah turun dari mobil, kami menuju Kedai Lury. Bagusnya disini, lokasi parkirnya tertata rapi baik roda dua maupun roda empat, I like it. Setelah sampai di kedainya, kami disambut oleh salah satu karyawan kedai dan mempersilahkan kami menuju tempat yang sudah disiapkan. Posisi tempat duduk kami bisa dibilang kece. Tepat berada di pinggir pantai dengan pasir berwarna hitam. Pantainya lumayan bersih. Dan uniknya disini ada beberapa ayunan yang terbuat dari kayu dengan desain yang berbagai macam, instagramable banget. Bagi yang sering buka instagram, pasti pernah liat model ayunan seperti ini. Sayangnya saya gak sempat mencoba ayunannya, hehehe.











Oke kita lanjut ke menunya !!!

Menu yang kami pesan lumayan banyak. Diantaranya ada Ikan Kakap Rajang, Ikan Kakap Bakar, Ikan Baronang Bakar, Ayam Bakar Madu, Udang Asem Manis, Cah Kangkung, Tahu Tempe Goreng, Es Teh, dan Minuman favorit saya yaitu Lury Sunset Mocktail.

Soal rasa, yang paling berkesan buat saya yaitu Ikan Kakap Rajang sama Udang Asem Manisnya. Bumbu Rajangnya gak terlalu strong, pas dilidah. Kuahnya juga gak terlalu kental dan gak terlalu cair. Tekstur daging ikannya juga lembut dan gak amis. Untuk Udang Asem Manisnya, enak banget. Gak terlalu pedas juga. Apalagi saos asem manisnya, enak bener.

Sayangnya, tahu dan tempenya menurut saya terlalu asin. Entah asin dari tahunya atau dari bumbunya. Tapi, over all semuanya enak dan kami sangat menikmati. Habis makan, gak enak kalau gak mencoba minuman yang dingin-dingin. Saya memesan Lury Sunset Mocktail. Setau saya sunset mocktail ini bahannya terdiri dari sirup marjan cocopandan, jus mangga, jus apel, soda /sprit (pernah buat sendiri). Tapi sunset mocktail khas Kedai Lury punya kekhasan soal rasa. Khasnya apa, rahasia perusahaan donk, hahaha.

Untuk harga menu yang ada, bisa kalian liat foto daftar menu di atas. Masih banyak menu-menu favorit lainnya yang kebetulan kami gak pesan. Over all, untuk pelayanan lumayan oke. Karyawannya juga ramah-ramah. Dan terpenting suasana kedai di pinggir pantai yang kece. Menikmati buka puasa bareng keluarga besar sambil meliat senja, suatu kenikmatan dan indahnya Bulan Ramadhan di tahun ini. Sudah punya keluarga baru dan istri terbaik. Alhamdulillah...





Setelah berbuka puasa dan shalat magrib, sepertinya ada yang kurang. Pengennya langsung pulang ke rumah, tapi rasanya berat banget. Kenapa ya? 

Ternyata jawabannya, semakin malam suasana semakin kece saja. Para pengunjung belum beranjak dari tempat duduk mereka masing-masing. Lampu kelap kelip yang menghiasi kedai ditambah lagi suara deburan ombak dan angin pantai sepoi-sepoi,membuat kita malas untuk balik ke rumah. 

Langit yang tadinya berwarna kuning orange squash di ufuk barat, berubah menjadi biru kemerahan dan semakin lama warna itu semakin memudar ditelan malam. Penggantinya, muncul jutaan bintang kelap kelip menghiasi langit malam itu. Awan pun seakan segan untuk menutupi mereka para bintang.  Sangat cantik dipandang, seperti memandangmu yang berlari dengan wajah tersenyum di pinggir pantai, eheeemm. Rekommended dari saya buat kalian. 

Untuk jam bukanya sendiri, di hari biasa mulai jam sepuluh pagi sampai sepuluh malam. Sedangkan saat Bulan Puasa buka dari jam empat sore sampai sepuluh malam. Buat kalian yang ingin berbuka puasa di Kedai Lury atau kedai sekitarnya, bisa pesan sehari sebelum via telpon atau whatsapp. Atau yang gak punya nomor kontaknya, bisa datang langsung untuk memesan. 

Gimana, kalian tertarik?. Yuuk mumpung Bulan Puasa tersisa beberapa hari lagi, kita adakan moment buka puasa dan kumpul bareng keluarga demi mempererat tali silaturahmi. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

0 comments:

Post a Comment