Hello Lombok, How Are You !!!
Gimana kabar kalian semua para pembaca setia www.lazwardyjournal.com ?. Semoga sehat-sehat semua. Amiiin. Sudah siap membaca cerita jalan-jalan saya kali ini?. Pasti sudah siap dong. Siapin pisang goreng dan kopi hitam yaak ! Hehehe.
Okeh.. Dimulai saja curhatnya, eh cerita maksudnya. Maaf agak grogi, soalnya di dalam cerita ada seseorang yang sangat spesial, Asyiik. So.. Harap maklum kalau ada kalimat-kalimat yang mengarah ke arah romantisme gitu. Jangan baper yaak! (apaan sih).
Gempa sudah berlalu, beberapa destinasi wisata di Lombok sudah mulai dibuka kembali. Ada juga beberapa destinasi yang masih ditutup untuk umum dikarenakan faktor keamanan. Gunung Rinjani, Air Terjun Tiu Kelep dan Air Terjun Mangku Sakti contohnya. Tapi gak sedikit juga destinasi kece lainnya yang sudah dibuka untuk umum. Masyarakat Lombok sudah move on dari gempa dan mulai bangkit. Beberapa kegiatan trauma healing terus dilakukan untuk menghilangkan rasa ketakutan dan trauma yang masih menghantui. Promosi wisata juga sudah gencar dilakukan pasca gempa.
Perjalanan ke Pantai Kuta Mandalika
Ngomong-ngomong soal trauma healing, beberapa hari yang lalu sepulang kerja saya bareng si doi pergi touring ke Pantai Kuta Mandalika. Saya sudah beberapa kali menulis tentang pantai ini, bisa dicek langsung di daftar tulisan saya yaak !.
Sudah pada tau kan Pantai Kuta Mandalika dimana ?. Yuups, benar. Pantai Kuta Mandalika berada di daerah Lombok Tengah bagian selatan. Lima belas menit waktu tempuh perjalanan dari Bandara Zainudin Abdul Madjid, "Bandara ZAM" (eks.Lombok International Airport). Sedangkan dari Kota Mataram, kita menempuh waktu kurang lebih tiga puluh menit menuju pantai ini.
Perjalanan sore hari cukup lancar. Langit biru dengan awan putih membentuk lukisan yang sangat indah. Perbukitan sepanjang jalan By Pass Bandara ZAM masih agak menguning dikarenakan jarang turun hujan. Motor yang kami kendarai agak sedikit oleng karena angin sore itu cukup kencang. Tapi kondisi jalan aspal dari Kota Mataram sampai di lokasi pantai sudah mulus.
Melewati Bandara Internasional ZAM, kemudian say hello dari motor dengan para warga Desa Sade dan gak terlalu jauh dari desa wisata "Desa Sade", Pantai Kuta Mandalika sudah menunggu kami berdua.
Sekitar jam lima sore, kami berdua sudah sampai lokasi.
Meskipun di hari biasa, pantai ini gak pernah sepi dari pengunjung dan pedagang souvenir. Terlihat deretan penginapan, conttage, cafe dan resto yang berada di sepanjang jalan kawasan Pantai Kuta Mandalika. Jalan di sepanjang pantai sudah diganti menjadi paving block yang sudah tertata rapi dan mempunyai kesan estetika yang kece.
Berbeda dengan kondisi dua tahun yang lalu, dimana kawasan Pantai Kuta masih belum sebagus dan serapi sekarang. Masih terdapat bangunan liar, warung-warung dengan tenda-tenda berwarna biru. Belum lagi para pedagang souvenir khas Lombok yang sedikit memaksa kepada para calon pembelinya. Terkadang agak sedikit buat risih sih. Beda dulu beda sekarang, dimana sudah gak terlihat lagi bangunan liar dan tenda-tenda biru. Namun, ya gitu tadi. Para pedagang souvenir masih membuat risih para pengunjung yang agak sedikit memaksa untuk menawarkan dagangan mereka (pengalaman pribadi).
sebelum ditegur sama pak satpam,hehehehe
antara maen COC, Mobile Legend atau AOV
The New Mandalika Kuta Lombok
Pantai Kuta Mandalika termasuk dalam kawasan KEK Mandalika yang diresmikan oleh Presiden Indonesia, "Pak Jokowi" di tahun 2017 lalu. Memiliki nama baru yaitu "The Mandalika Kuta Lombok", tapi saya lebih senang menyebutnya dengan nama Pantai Kuta Mandalika biar terkesan Indonesia gitu, hehehe.
Mandalika diambil dari cerita rakyat Suku Sasak, dimana ada seorang puteri raja yang sangat cantik bernama Puteri Mandalika yang berubah menjadi "nyale" (cacing laut) setelah menceburkan dirinya ke laut. Legenda ini sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat Lombok dan pengunjung yang berlibur ke Pulau Lombok.
Selain menawarkan keindahan pantai yang sangat kece, di kawasan Pantai Kuta Mandalika juga punya beberapa fasilitas baru lhoo. Jalan sudah dipaving semua dan dikhususkan untuk pejalan kaki. Ada juga playground gratis untuk anak-anak seperti perosotan dan ayunan. Sayangnya, posisi playgroundnya di area terbuka gitu. Gak kebayang dah kalau siang hari, pasti panas banget dan gosong.
Setelah memarkirkan motor di tempat khusus parkir motor, kami berdua melihat-lihat situasi saat itu ;
Saya : "Kita kemana dulu ?".
Si doi : "Enaknya kita jalan-jalan ke arah playground dulu saja yuuk !".
Saya : "Yang penting jangan dinaikin ya ayunannya, kita berat soalnya. Entar putus lagi ayunannya".
Si doi : (gak berkomentar dan jalan di depan saya).
Gak jauh dari playground, terdapat sebuah bangunan baru. Saya pikir bangunan ini tribun penonton. Mirip soalnya, tapi pikir-pikir lagi, masak sih ini tribun penonton. Mendekati bangunan putih nan kece ini, ternyata ini tempat untuk menitipkan barang bawaan, semacam locker gitu. Selain itu digunakan sebagai toilet, tempat bilas dan ganti pakaian. Keren banget, mirip seperti fasilitas di pantai luar negeri gitu (liatnya di tipi).
Fotoan disini sepertinya kece nih. Si doi saya suruh duduk di atas rumput hijau depan bangunan. Hasil fotonya keren sih, tapi ada cerita lucunya. Saat sedang mengambil foto, pak satpam datang dan menegur kami berdua. "Mbak, rumputnya gak boleh diduduki !". Hahahaha, mau ketawa kok gak bisa ditahan yaak. Si doi yang tadinya senyum-senyum, jadi senyum sumringah. Kami berdua minta maaf, lalu pergi. Untung sudah dapat foto kecenya. Kalau belum dapat, nyesel banget pastinya (fotonya ada di atas ya broo).
Hari semakin sore, kami pun menghabiskan waktu untuk menikmati Pantai Kuta Mandalika. Duduk santai menunggu senja tiba, sunsetan, main pasir, melihat para pengunjung yang mencari ikan disaat air laut lagi surut, melihat bule yang sedang jalan-jalan sore, melihat cabe-cabean yang sedang kenalan sama terong-terongan, memperhatikan seorang remaja laki-laki duduk santai seperti di warung kopi sambil main handphone, sepertinya dia sedang maen COC, Mobile Legend atau mungkin saja main AOV yang ada Wiro Sablengnya, kepo amat sih loe ?. Gak penting juga,hehehehe.
Terpenting di sore itu, bisa melihat senyuman si doi, jalan dan ngobrol berdua sambil menikmati apa yang bisa dinikmati saat itu. Ngobrol tentang masa depan kita berdua dan disana saya meyakini si doi untuk menjalani hubungan yang lebih serius lagi. Si doi pun menerimanya. Pantai Kuta Mandalika menjadi saksi hubungan kami berdua. Thanks ya sayang !
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan tentang Pantai Kuta Mandalika. Biar penasaran, cerita touring kami berdua dilanjutkan di postingan berikutnya saja, hehehe.
"Bersambung"
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
makasih syg 😊
ReplyDeleteSama2 syg 😎😎😎
Deletebagusnyaa
ReplyDeleteAyoook k Lombok
DeleteWah, sekarang udah bagus Pantai Mandalika-nya..
ReplyDeleteJadi inget dulu pas ke sini 2004, masih belum ada apa-apanya..
Ayook k Lombok! 😎😎😎
Delete