Good Morning semua !.
Khusus buat para pembaca setia lazwardyjournal.com, semoga kalian selalu sehat dan masih semangat membaca curhatan jalan dan kuliner saya pastinya (berharap begitu). Karena kalian dan kamu, alasan saya masih semangat untuk menulis "curhatan di awal tulisan".
Masih tentang cerita jalan-jalan saya di Bali bareng si doi. Tapi kali ini kami gak berdua saja, ada teman baru dari Bali yang menemani. Sebut saja, Si Liliy anak asli Karangasem, Bali. Dia sahabatnya si doi dan saya kenal dia dari si doi juga.
Oke, kali ini cerita saya selanjutnya jalan-jalan ke Pantai Sanur, Bali. Waaaah, Pantai Sanur lagi !. Jujur, ini kali kedua saya datang ke salah satu pantai terindah dengan sunrisenya ini. Tapi menurut saya sih, dimana-mana pantai yang berada di sebelah timur, pasti sunsrisenya indah. Tergantung sama kondisi cuaca juga.
Apapun itu, Pantai Sanur sudah dikenal dengan sunrisenya yang indah. Banyak orang yang datang ke Bali, berlomba-lomba bangun pagi untuk mengejar sunrise. Karena lokasinya di pinggiran Kota Denpasar, jadi pantai ini selalu ramai oleh pengunjung.
Lokasi saya menginap gak terlalu jauh dari Pantai Sanur yaitu di daerah Renon sana. Setelah dijemput sama si doi dan Si Liliy, kami bertiga menuju daerah Sanur. Hari libur, membuat pagi itu sudah ramai oleh kendaraan yang lalu lalang.
Melewati Lapangan Puputan, Renon atau lebih dikenal dengan Monumen Bajra Sandhi. Banyak pepohonan, membuat udara pagi itu sangat sejuk. Banyak anak-anak muda dan para orang tua yang memanfaatkan waktu libur untuk joging dan bersepeda.
Selanjutnya melewati Jalan Hang Tuah dan bertemu dengan perempatan lampu merah KFC Sanur, ambil jalur lurus dan memasuki pintu gerbang Pantai Sanur.
Untung saja dekat, so..gak berlama-lama di jalan. Sesampainya di Pantai Sanur, pengunjung sudah ramai saja nih. Sayang sekali, kami gak dapat melihat sunrise karena cuaca lagi kurang berpihak. Alasan utama sih bangun kesiangan, hahaha. Tapi memang bener lhoo, banyak awan yang menutupi matahari sehingga memang gak terlihat sunrisenya, *pembelaan*.
Setelah memarkirkan kendaraan, kami bertiga memasuki kawasan Pantai Sanur. Pantainya mirip seperti Pantai Kuta, hanya saja disini banyak publik boat yang parkir menunggu waktu keberangkatan ke Nusa Penida tiba. So.. Pantai Sanur ini merupakan salah satu penyeberangan ke Nusa Penida selain dari Pelabuhan Padangbai dan Benoa.
Terlihat banyak sekali para penumpang yang beragam rupa alias dari mancanegara membawa koper dan ransel. Menanti boat mereka sambil duduk santai di pinggir pantai. Suasana Pantai Sanur sangat padat dan macet oleh ribuan manusia. Travelers dari berbagai negara ada disini semua.
Ada yang bertanya ngapain saja di Pantai Sanur?
Kami ke Pantai Sanur untuk jalan-jalan pagi saja sambil menikmati suasana pagi hari. Berhubung belum sarapan, jadi kami mencari cemilan buat mengisi perut. Siapa bilang di Bali susah nyari makanan halal bagi kita yang muslim?.
Menurut saya sih, pinter-pinter kita saja untuk memilih makanan yang akan kita makan. Apalagi di Bali sudah banyak penjual makanan pendatang dari luar Bali contohnya dari Lombok dan Jawa. Jadi aman lah buat nyari makanan disini.
Ujung-ujungnya ngebahas kuliner lagi. Memang sih, jalan-jalan itu gak lepas dari cerita kulinernya. Habis jalan kan haus dan pasti laper. Mau gak mau kita mencari tempat makan yang enak dan halal. Apalagi jaman sekarang, banyak tempat makan yang instagrammable banget. Para food blogger pasti sudah paham, hehehe.
Di Pantai Sanur kami menemukan penjual Lumpia. Kata Si Lili Lumpianya enak banget. Apalagi si doi, seneng banget sama makanan khas Semarang ini. Jujur, saya belum pernah makan Lumpia di Pantai Sanur, so penasaran juga pengen nyoba. Hanya bermodalkan wadah yang terbuat dari kaca dan aluminium, mirip wadah akuarium gitu dan mas si penjual Lumpia hanya duduk di atas bangku kecil sambil melayani pembeli.
Tampang baru bangun tidur,hehehe
Sambil melayani pembeli, saya menanyakan asal dari masnya. Penasaran sih biar kita tenang makan Lumpianya, hehehe. Masnya dari Jawa (katanya), cuma gak nyebut Jawa mana. "Yowes, sing penting mas e jowo tulen
Satu porsi Lumpia seharga 5 ribu dollar. Eh salah, 5 ribu rupiah maksud saya, masnya bisa becanda juga ternyata hehehe. Selain Lumpia, ada juga tahu jawa, bakwan dan ada beberapa gorengan lainnya. Satu porsi itu sudah dicampur. Bumbu petisnya pun enak banget. Pedes manis dan gurih. Hanya 5 ribu saja, sudah kenyang. Porsinya pun besar banget. Cocok buat sarapan di Pantai Sanur sambil menikmati lautan yang sangat luas. Indah dan kece, apalagi denganmu itu membuat suasana menjadi milik kita berdua (masuk Pak Eko).
Bagi kalian yang kebetulan ke Pantai Sanur, bisa cobain Lumpia ini. Enak, gurih dan dijamin halal pastinya. #ArisanBloggerLombok
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Rasaq maeh bang?
ReplyDeleteAneh jok Bali kance Fadhil,hehehe..
DeleteAntih bang masih araq te gaweq nee
DeleteSibuk skali mbak blogger satu ini hehehe
Deletehahaha sing penting mas e seneng 🤣
ReplyDeleteNggeh neng... Sing penting bumbu petisne uueenaaak tenan :)
DeleteFoto-fotonya keren. Jadi ke Pantai Sanur cuma buat makan lumpia?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteTujuan utama jalan2 pagi tp nemu makanan Lumpia. Jd dicobain dah hehehe
Deletehuaaa ternyata yang jual orang jawaaaa
ReplyDeleteCampuran sih cuma pas nanya kebetulan yg jual org Jawa hehehe
Delete