Tuesday, 30 January 2018

New Pasar Pancingan : Lebih Seru dan Kece


Sudah tau gak Pasar Pancingan pindah lokasi ?. Dua minggu yang lalu salah satu pasar digital di Indonesia ini yaitu Pasar Pancingan pindah lokasi 200 meter di baratnya lokasi sebelumnya. Saya pun baru mengetahuinya  di minggu yang lalu. Saya tau karena melihat temen-temen Genpi Lombok Sumbawa dan lainnya memposting foto-foto di instagram dan sempat trending topic nasional di twitter meskipun gak nomor satu,hehehe.

Rekommended ?,yang jelas pasti rekommended dong. Tempat baru, penampilan baru, dan pastinya suasana baru dan lebih kece. Ohya, mungkin ada di antara kalian pembaca blog setia yang belum mengetahui  Pasar Pancingan itu apa sih ?. Pasar Pancingan adalah pasar digital yang dibentuk oleh Kemenpar dan Dinas Pariwisata Provinsi NTB bekerjasama dengan Genpi Lombok Sumbawa sekaligus sebagai penggeraknya. Buka setiap hari Minggu dari jam tujuh pagi sampai sebelas siang.

Bisa dibilang Pasar Pancingan merupakan Pasar Jaman Now yang instagrammable banget. Meskipun jaman now, pasar ini ramah anak, orang tua, dan berkebutuhan khusus. Lokasinya juga gak susah. Siapapun boleh datang. Pak Kepala Dinas Pariwisata NTB sudah kesini bareng keluarga dan di launching pertama Pasar Pancingan juga turut mengundang artis ibukota yaitu Gracia Indri. Mereka orang penting saja datang ke Pasar Pancingan, masak kita gak, ya kan? hehehe.

So.. mana yang menarik Pasar Pancingan Jaman Old atau Jaman Now ?. Untuk jaman old, kalian bisa baca postingan saya disini Pasar Pancingan Jaman Old .

Next.. Apa saja yang berubah dari Pasar Pancingan di lokasi yang baru ?. Simak terus tulisan saya ini sampai selesai ! hehehe.





Lokasi yang baru dengan wajah yang baru pastinya. Masih berada di Desa Bilebante, Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam dari Kota Mataram. Kita bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun sewa. Bisa juga menggunakan taksi atau ojek online yang saat ini lagi ngehits. Gimana kalau naik sepeda ?. Bisa saja, justru lebih asyik sebenarnya kalau sepedaan ke Pasar Pancingan.

Kali ini saya ditemani oleh adik saya yang suka diajak jalan. Itu lho Si Eci yang di postingan saya "Juragan Sosis". Kebetulan juga lagi sama-sama jomblo (kagak nanyak). Seperti biasa berangkat jam tujuh pagi. Saya terlebih dulu jemput Si Eci. Sengaja berangkat pagi-pagi biar sampai di lokasi belum ada pengunjung yang datang. Biar leluasa untuk fotoan gitu. Gak kebayang kalau banyak orang, bisa ngantri kita untuk fotoan.

Sesampainya di lokasi, banyak anak-anak muda Desa Bilebante yang nongkrong di pinggir jalan menyambut para pengunjung yang datang. Maklum saja, lokasi Pasar Pancingan berada agak dalam dari jalan raya. Mereka mengarahkan kami yang membawa motor menuju parkiran yang sudah disediakan. Area parkirnya dijamin aman karena dijaga ketat sama mereka.

Sekitar lima puluh meter dari parkiran, kami berjalan melewati perkampungan menuju lokasi baru Pasar Pancingan. Di pertengahan jalan kami mencium aroma khas yang bisa dibilang enak-enak sedap. Apa itu ?. Kami berdua melewati kandang sapi milik warga desa. Tau kan aroma kandang sapi. Bagi yang gak bisa menciumnya, harap menutup hidung dengan masker atau sapu tangan. Gak jauh dari perkampungan, kami berdua sudah berada di kawasan Pasar Pancingan. Terlihat berbeda dan penampilan lebih kece lah dibandingkan lokasi yang lama. Itu menurut saya lhoo ya. Mungkin ada yang gak sependapat ? hehehe.




Pasar Pancingan gak lepas dari namanya Kepeng. Kepeng berasal dari bahasa Sasak (Lombok) yang artinya uang. Jadi kepeng disini berfungsi sebagai alat tukar kita untuk berbelanja. Bentuknya pun sangat unik dan wajib kalian mendokumentasikannya. Tapi ingat kepeng hanya bisa digunakan di Pasar Pancingan saja lhoo, gak bisa digunakan di tempat lain. 

Abang Emen yang saat itu bertugas di bagian Money Changer menyambut dengan ramahnya kepada setiap pengunjung yang ingin menukarkan uang asli dengan Kepeng. Kepeng disini memiliki pecahan 2,5, 5 dan 10 Kepeng. Saat itu saya menukarkan uang 50 ribu dengan 50 Kepeng. Setelah 50 Kepeng ditangan, saatnya sarapan dulu. Kebetulan sudah laper banget, jadi kami mengisi perut dulu sebelum mengexplore New Pasar Pancingan. 







Gak hanya lokasi saja yang baru, tapi menu-menu kulinernya pun ada yang baru-baru nih broo. Ada Nasi Ebatan yang rasanya enak banget. Sejenis nasi campur gitu. Ada campuran urap sambel kacang, tempe, kerupuk, suir ayam dan lauk-lauk lainnya. Satu porsi Nasi Ebatan seharga 10 Kepeng.

Nah ini yang paling baru broo, namanya Bakso Rumput Laut. Bakso yang baru pertama kali saya makan. Rasa mirip dengan bakso-bakso yang seperti biasa saya pernah makan tapi kali ini ada rumput lautnya. Bagi pecinta bakso, wajib makan Bakso Rumput Laut bila datang ke Pasar Pancingan. Satu mangkuk Bakso Rumput Laut seharga 12,5 Kepeng. 

Untuk minumannya, saya mencoba segelas Cendol Rumput Laut. Minuman baru disini dan hanya ada di Pasar Pancingan,hehehe. Habis makan Bakso Rumput Laut dan Nasi Ebatan, enaknya minum Cendol Rumput Laut, Segeeerrr broo. Segelas Cendol Rumput Laut seharga 5 Kepeng.











Semakin siang, para pengunjung semakin ramai saja yang berdatangan. Ada yang bareng keluarga, pacar, dan temen-temen. Paling banyak sih Kids Jaman Now yang dikit-dikit eksis dikit-dikit foto. Soal spot foto,di Pasar Pancingan ada menarik untuk dicoba. Ada sofa lengkap dengan telpon dan radio dengan konsep jaman doeloe. Ada juga beberapa tipi-tipi jaman doeloe juga yang ditata semenarik mungkin. Semuanya dikonsep seklasik mungkin.

Habis makan, kekenyangan terus duduk santai sambil dengerin musik, Enak bener. Segala macam masalah hilang seketika. Bahagia yang sederhana dengan cara yang sederhana. 

Selain itu ada juga spot foto baru lainnya, yaitu rumah pohon yang instagrammable banget. Ada juga jembatan yang terbuat dari kayu dan akar-akar pohon. Kece sekali buat fotoan disini dan masih ada lagi spot foto yang wajib kalian coba dan mengabadikannya di akun instagram kalian masing-masing.

Selain kuliner dan spot foto, ada juga para penjual berbagai macam jenis gerabah yang bentuknya lucu-lucu. Harganya pun bervariasi sesuai ukuran dan bentuk. 



Untuk yang pengen gowes, di Pasar Pancingan disediakan puluhan sepeda yang bisa disewakan. Harga sewanya yaitu 25 Kepeng. Untuk jalurnya, saya belum pernah mencoba jadi belum bisa diceritakan disini. Lain kali saya akan mencoba untuk sepedaan disini. Cuaca untuk saat ini juga kurang mendukung karena hujan terus. Next.. Akan saya coba hehehe. 








Keunikan utama dari Pasar Pancingan yaitu mancing ikan, bukan mancing keributan lhoo ya. Di lokasi baru ini kolam ikannya lebih banyak dari lokasi lama. Bentuk kolamnya juga lebih luas jadi bisa lebih nyaman untuk memancing. Apabila mendapat ikan, kita bisa membawa pulang sesuai dengan jenis ikan yang didapat.Tapi inget, bayar dulu sesuai dengan ikan yang didapat. 

Sambil memancing, kita disungguhi oleh pemandangan yang sangat indah. Persawahan dan pepohonan yang hijau dan menenangkan. Udara pedesaan yang sejuk, jauh dari kata polusi. Apalagi dimanjakan dengan berbagai macam jenis musik yang up to date. Sehingga menambah suasana menjadi syahdu.

Jadi kesimpulannya apa nih ?. Dengan adanya Pasar Pancingan, Pulau Lombok memiliki wajah baru dalam dunia pariwisata. Gak hanya dikenal dengan pantainya yang indah, gili-gilinya yang eksotis, air terjunnya yang  keren dan kemegahan Gunung Rinjani, tapi dari kreativitas anak-anak muda jaman sekarang yang asli Pulau Lombok dan Sumbawa, bisa kita ancungin jempol. Wisata Pulau Lombok semakin Kece kedepannya. Amin

Apalagi ada beberapa spot foto baru, menambah gairah para pecinta fotografi untuk datang. Ada juga berbagai macam jenis permainan tradisional yang pastinya anak-anak kecil menyukainya. Diharapkan dengan adanya Pasar Pancingan yang buka setiap Hari Minggu ini, semua pengunjung diharapkan senang dan menikmati hiburan yang ada. Dimana di setiap mingggunya hadir bintang tamu baik dari berbagai komunitas, band lokal, magician, dan artis ibukota lainnya.

Gimana, kalian menyukai Pasar Pancingan Jaman Old atau Jaman Now ?. Saya tunggu cerita pengalaman kalian saat datang ke Pasar Pancingan minggu depan.hehehe 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com

14 comments: