Apa yang kalian bayangkan tentang Pulau Bali, pantainya, budayanya, atau hiburannya kah ?
Memang gak ada habis-habisnya bila kita berbicara tentang pulau yang memiliki banyak keindahan alam dan keseniannya ini. Memiliki julukan "Pulau Seribu Pura" karena mayoritas penduduk di Pulau Bali adalah beragama Hindu. Jadi jangan heran di sepanjang jalan kita banyak melihat tempat ibadah umat Hindu ( pura ) dengan bentuk bangunan yang khas dan unik.
Memang gak ada habis-habisnya bila kita berbicara tentang pulau yang memiliki banyak keindahan alam dan keseniannya ini. Memiliki julukan "Pulau Seribu Pura" karena mayoritas penduduk di Pulau Bali adalah beragama Hindu. Jadi jangan heran di sepanjang jalan kita banyak melihat tempat ibadah umat Hindu ( pura ) dengan bentuk bangunan yang khas dan unik.
Next... Kalian semuanya pasti sudah tau beberapa bulan yang lalu, kita dikejutkan oleh letusan Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali. Hampir seluruh media di dunia mengabarkannya. Beberapa wisatawan khawatir dengan dampak letusan yang ditimbulkan, tapi banyak juga yang biasa saja menghadapi bencana alam ini. Bahkan dari beberapa pengunjung yang berhasil saya wawancarai, mereka kebanyakan gak takut. Mereka santai saja, bahkan penasaran ingin melihat letusan Gunung Agung dari dekat. Amazinggg...!!!
Apapun itu, kondisi di Pulau Bali saat ini sudah kembali pulih dan aman. Terlihat beberapa wisatawan bersama keluarga mereka sedang asyik menikmati liburan di Pulau Bali. Gak ada kesan was-was yang terlihat di wajah mereka.
Kalau ditanya liburan ke Pulau Bali kemana saja, Pantai Kuta, GWK, Pantai Sanur, Bali Zoo, atau tempat lainnyakah ?. Nama-nama yang saya sebut tadi mungkin sudah gak asing lagi di telinga kita. Mungkin ada juga diantara kita yang sudah bosan datang kesitu-situ saja bila berlibur ke Pulau Bali.
Biar gak bosan, saya punya cerita nih tentang suatu tempat yang kece habis dan rekommended. Apa itu ? Simak terus yaa !!!
Beberapa hari yang lalu, tepatnya di Hari Natal saya bareng Mas Junk menemukan tempat yang asyik untuk fotoan dan beberapa diantaranya sudah eksis di instagram. Dibuka beberapa bulan yang lalu, membuat saya penasaran untuk datang kesini.
Biar gak bosan, saya punya cerita nih tentang suatu tempat yang kece habis dan rekommended. Apa itu ? Simak terus yaa !!!
Beberapa hari yang lalu, tepatnya di Hari Natal saya bareng Mas Junk menemukan tempat yang asyik untuk fotoan dan beberapa diantaranya sudah eksis di instagram. Dibuka beberapa bulan yang lalu, membuat saya penasaran untuk datang kesini.
Wanagiri Hidden Hill, namanya inggris banget yaa, hehehe. Sebuah destinasi yang berada di daerah Desa Wanagiri. Lokasi gak jauh dari Danau Beratan, Bedugul. Sekitar lima belas menit ke arah barat dari Bedugul atau ke arah Danau Buyan.
Wanagiri Hidden Hill berada di Dusun Asah Panji, Desa Wanagiri, Buleleng. Iya kita sudah berada di Kabupaten Buleleng nih. Gak terasa, jauh juga kami berdua touringnya dari Padangbai ke Denpasar, kemudian dilanjutkan perjalanan ke Bedugul dan terakhir ke Desa Wanagiri, Buleleng.
Semenjak pertama kali melihat beberapa foto teman-teman di instagram, kaki terasa gatal untuk secepatnya datang ke spot yang kata orang tempat ini dulunya serem. Apanya yang serem nih ?.
Sebelum ngebahas yang serem dari Desa Wanagiri, saya punya cerita lucu tapi menguntungkan. Saya bareng Mas Junk kebingungan menuju lokasi. Maklum jalanan di Bali sampai sekarang selalu membingungkan saya. Sengaja gak pakai google map biar terasa perjalanannya. Jadi kita pakai feeling dan nanyak sana-sini sama penduduk desa setempat.
Kecenya disini meskipun mereka penduduk asli desa dan jauh dari lokasi yang menjadi tujuan kami, tapi mereka tahu dimana saja destinasi yang sedang nge-hits. Itulah Pulau Bali, memang kalau dibandingkan dengan daerah lain, sumber daya manusia di Pulau Bali saya acungin jempol dah kalau ditanya lokasi wisata. Ibaratnya google map berjalan,hehehehe. Perlu kita contoh.
Nah, letak lucunya disini. Saya salah mendengar penjelasan si bapak yang dengan ramah menjelaskan jalur menuju Wanagiri Hidden Hill. Jadi begini, dari Pura Ulun Danu Bedugul, kita lanjutkan perjalanan ke arah Singaraja. Nanti gak jauh dari Bedugul, kita menjumpai pertigaan patung Strauberry. Dari patung Strauberry kita mengambil jalur ke kiri. Nanti ada pasar, kita mengambil arah jalan yang menanjak.
Disini letak kekeliruan kami berdua, kami melihat papan reklame yang menunjukkan daerah Taman Wisata Alam Danau Buyan dan Tambilangan. Akhirnya saya mengarahkan motor Nmax saya ke lokasi tersebut. Saya kira disana letak spot kece itu berada. Dugaan saya salah, ternyata tempatnya bukan disini tapi di daerah atas. Meskipun salah lokasi, tapi kami terpesona melihat keindahan Danau Buyan dari dekat. Kece...!!!
Gak ada rasa jengkel karena salah jalur, yang ada justru perasaan takjub melihat pemandangan yang sangat jarang saya lihat secara langsung. Menurut informasi dari si bapak penjaga tempat ini. TWA Danau Buyan ini digunakan untuk tempat camping. Harga ngecamp disini tergolong murah yaitu 10 ribu per orang. Murah banget kan, kapan-kapan saya pengen ngecamp disini. Gak perlu cari hotel atau homestay, cukup bawa tenda dan ngecamp disini. Sudah murah bahkan dapat bonus danau yang keren.
Menenangkan, jauh dari keramaian, udara dingin apalagi sehabis turun hujan. Kabut sore yang menyelimuti perbukitan Danau Buyan. Ini baru namanya surga dunia yang dimiliki Pulau Bali. Keindahannya gak jauh beda dengan Danau Beratan di Bedugul. Danau Buyan lebih sepi dibandingkan dengan Danau Beratan yang gak kebayang lagi macetnya bila musim liburan tiba.
Ohya saya lupa menjawab kenapa tempat ini menyeramkan. Menurut beberapa informasi yang saya baca di sosial media, Dusun Asah Panji, Desa Wanagiri ini beberapa puluh tahun yang lalu adalah tempat pembuangan mayat. Jadi gak kebayang seremnya dulu.
Meskipun cerita dulunya menyeramkan, tapi saat ini Desa Wanagiri adalah desa yang sudah mulai dilirik oleh wisatawan karena beberapa spotnya yang kece buat fotoan ala-ala instagram. Buktinya saya lihat sendiri, banyak wisatawan yang mengarahkan kendaraan mereka menuju desa ini. Di Wanagiri juga terdapat banyak sekali warung-warung makan yang menjual menu serba Babi
Okey.. Setelah puas mengexplore Danau Buyan, kami pun menuju Wanagiri Hidden Hill yang letaknya tepat di atas Danau Buyan. Dari Danau Buyan terlihat jelas spot kece ini dengan ditandai oleh deretan bangunan cafe dan deretan warung-warung yang menjual menu serba Babi dari atas.
Perjalanan pun gak memakan waktu lama. Setelah pertigaan pasar tempat berdirinya papan reklame TWA Danau Buyan, kita belok ke kiri. Kemudian kita bertemu dengan tanjakan berkelok-kelok. Kurang lebih seratus meter sebelum lokasi, kita berada di pertigaan yang cukup curam menurut saya. Bila lurus, kita menuju Gitgit dan Singaraja, sedangkan belok ke kiri kita menuju Wanagiri Hidden Hill. Buktikan saja sendiri gimana bentuk pertigaannya, Sereem euy. Harus ekstra hati-hati bila membawa kendaraan,hehehe.
Akhirnya tiba juga kami berdua di lokasi. Gak terasa hampir seharian kami touring di Pulau Bali dan ini destinasi terakhir kami sebelum balik ke Pulau Lombok. Melihat di sepanjang jalan banyak sekali warung yang saya ceritakan tadi.
Sangat ramai sekali para wisatawan yang datang untuk mencicipi beberapa menu kuliner khas Bali ini kecuali buat temen-temen yang muslim, sudah tau sendiri kan?hehehe. Okey lupakan, kita fokus ke spot kece yang menjadi topik utama di tulisan saya kali ini.
Awalnya saya bingung, kok tempatnya ramai sekali yaa ?. Pakai acara ngantri-ngantri segala untuk berburu foto. Inilah Pulau Bali yang selalu didatangi oleh ribuan wisatawan dari seluruh dunia yang berlibur. Jadi jangan heran bila spot sekece ini ramai, justru kalau sepi harus dipertanyakan,hehehe.
Kami berdua masuk ke lokasi, letaknya tepat di pinggir jalan raya Wanagiri. Dengan membayar 20 ribu per orang, kami sudah bisa fotoan sepuasnya di beberapa anjungan yang sudah disediakan. Ada sarang burung yang terbuat dari kayu dan pelepah daun kelapa yang dikeringkan. Ini spot yang sering saya lihat di instagram. Bentuknya unik dan aman dinaikin untuk lima orang (maksimal).
Cara naiknya gimana ?. Tenang, ada anak tangga yang terbuat dari besi yang didorong dan ditarik karena menggunakan rel, simple dan kreatif. Kesan pertama saya fotoan disini mengerikan. Di bawah sarang burung buatan tergantung ini adalah jurang yang langsung menuju Danau Buyan, Gilaaak parah. Untungnya ada jaring untuk pelindung apabila hal yang gak diinginkan terjadi, misalkan jatuh atau terputus #PutusCinta.
Ada cewek cantik berbaju merah dan putih nih. Namanya touring itu gak lengkap rasanya bila gak berkenalan sama para cewek atau fotoin mereka, kalau bisa dapetin nomor whatsappnya,hehehe (sok kecakepan loe Dik).
Meskipun gak sempat kenalan karena alasan ramai dan mereka bawa rombongan, kami berdua hanya sempat fotoin saja. Jadi jual mahal dikit lah jadi cowok (ngeles aje loe Dik, bilang aja takut dilabrak sama pasangannya),hahahaha. Untuk para cewek yang melihat foto ini, bisa didownload kok secara gratis. Free buat kalian,gayaaa..hehehe. Ada ayunan juga dan spot yang langsung menghadap Danau Buyan.
Selain ayunan dan sarang burung, ada juga spot seperti anjungan kapal yang terbuat dari kayu dan bambu. Ini viewnya keren sekali. Dari sudut manapun, semuanya kece dilihat. Semakin sore panorama alam Danau Buyan semakin indah. Kabut perlahan-lahan menyelimuti perbukitan hijau dan danau.
Meskipun cuaca saat ini lagi mendung dan beberapa hari ini turun hujan, gak mengurangi keindahan dari spot Wanagiri Hidden Hill. Meskipun asyik fotoan, kita juga jangan lupa dengan pengunjung lain yang datang dan menunggu antrian. Jangan egois, mentang-mentang viewnya bagus, kita lupa sama yang dibelakang ngantri,hehehehe.
Jepret sana jepret sini. Gak lupa juga jepret orang pacaran pake gaya alay ala cabe-cabean dengan terong-terongan yang sudah siap diulek. STOP !!!, pembahasan sudah ngelantur kesana kemari nih,hehehe (banyak ketawa loe Dik).
Nah, saya juga punya foto beberapa binatang yang berada satu lokasi di Wanagiri Hidden Hill. Hanya mengeluarkan duit 20 ribu rupiah per orang, kita sudah bisa fotoan eksis dengan beberapa binatang yang bisa kita pilih sendiri. Ada ular, iguana, kelinci, burung kakaktua dan lainnya. Terlihat menyeramkan fotoan bareng si ular atau iguana, tapi bila dilihat di foto, Kece juga. Tapi sayang saya gak sempat fotoan dengan para binatang karena harus buru-buru balik ke Kota Denpasar biar gak kena hujan saat malam (ngeles banget loe Dik, bilang aja gak berani),hehehe.
Waktu sudah menunjukkan jam lima sore, saatnya kami berdua balik ke Kota Denpasar untuk beli oleh-oleh titipan. Saat perjalanan balik ke Kota Denpasar, gak jauh dari Wanagiri Hidden Hill kami melihat banyak para cabe-cabean dan terong-terongan berbelok ke kiri. Ternyata dari kejauhan kami melihat sepasang gerbang khas pura Bali yang banyak kita jumpai fotonya di instagram juga.
Laah, ini kan tempat yang lagi ngehits ?. Ternyata lokasinya gak jauh dari Danau Buyan. Berada diantara jalur Danau Buyan dan Danau Beratan, Bedugul. Namanya Handara Golf & Resort Bali. Banyak para pangunjung yang kebetulan lewat disini, mampir untuk sekedar foto-fotoan. Lokasinya persis di pinggir jalan menuju Gitgit dan Singaraja. Karena lokasinya berada di pinggir jalan, bagi kita yang sempat lewat pasti melihat spot foto ini.
Viewnya keren abis, berlatar belakang perbukitan Bedugul dengan pepohonan yang hijau. Bagusnya fotoan disini saat cuaca cerah dan berkabut seperti beberapa hasil foto yang saya lihat di instagram.
Tulisan pertama saya tentang liburan ke Pulau Bali Spesial Tahun Baru. Next... Masih ada lagi cerita saya di Pulau Bali di destinasi berbeda dengan cerita lucu garing lainnya,hehehe.. Comming Soon
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com
google.com
Seru banget cerita perjalanan menemukan spot kece nya :)
ReplyDeletebener bener kece , heuheuheu
Kece donk... Apalagi Cwek2ny jg hahahahaha
DeleteKece abisss.. Anyway, kalau makan di sana perlu nanya dulu yaa berarti di ruumah makannya jual b*bi atau gk, atau udah ada tulisan di depan warungnya gitu ya?
ReplyDeleteSudah jelas terpampang nyata mbak hehehehe
Delete