Dream Island Blues Festival : Senggigi Beach

Beberapa minggu yang lalu, kita dikejutkan oleh letusan Gunung Agung, Pulau Bali. Beberapa media ramai membicarakan tentang dampak dari letusan Gunung Agung. Begitu juga dengan wisatawan yang sedang atau akan berlibur ke Pulau Bali. Banyak diantara mereka yang khawatir oleh bencana alam ini. Meskipun dampak dari letusan ini gak terlalu mengkhawatirkan bagi pariwisata Bali. Tapi dari beberapa media ada yang berlebihan memberitakan dampak dari letusan ini, sehingga gak sedikit masyarakat yang takut untuk mengunjungi Bali. Sangat disayangkan sekali ada hal seperti ini.

Bali punya cerita, Lombok pun punya cerita tentang dampak letusan Gunung Agung. Banyak para wisatawan yang beralih berlibur ke Pulau Lombok karena bencana alam ini. Ada juga yang mempunyai kekhawatiran yang sama karena Pulau Bali bertetangga dengan Pulau Lombok. Meskipun dampak yang dirasakan di Lombok gak begitu mengkhawatirkan dibandingkan di Bali. So... biar Gunung Agung sedang batuk-batuk, Pulau Bali dan Pulau Lombok dijamin AMAN !!!, It's Okeey... 

***

Di tahun 2017, banyak sekali event dan festival yang diadakan di Pulau Lombok. Apalagi akhir-akhir ini Pulau Lombok sedang dilirik oleh wisatawan mancanegara. Banyak artis ibukota yang datang berbulan madu atau mengisi acara di Pulau Lombok. Pulau Lombok sedang naik daun sekarang ini. 

Di akhir pekan ini saya punya cerita tentang event kece yang diselenggarakan di Pantai Senggigi, Lombok. Setelah beberapa bulan yang lalu telah diselenggarakannya Jazz Festival di Sheraton Hotel. Di bulan Desember 2017 ini ada lagi fetival musik yang diselenggarakan. Sebut saja Dream Island Blues Festival, Sentosa Hotel, Senggigi. Lokasi acara di Pantai Senggigi, depan Sentosa Hotel. 

Berhubung di hari Sabtu akhir pekan ini, saya bareng kedua teman kantor ( Mas Junk dan Mbak Luh ) pergi ke acara festival ini. Acaranya mulai jam empat sore. Kami bertiga sepulang dari lembur kerja langsung menuju ke lokasi acara. Cuaca sore itu sangat bersahabat. Berpenampilan ala-ala Travelers Jaman Now, kami bertiga sangat bersemangat untuk ikut bergabung, mumpung gratis juga,hehehehe. 

Kalau boleh jujur, saya kurang mengikuti perkembangan musik blues. Berhubung dapat undangan dari Komunitas Blogger Lombok, saya pun semangat untuk datang. Melupakan kerjaan dulu, saatnya menikmati alunan musik blues sambil menunggu datangnya senja, Beautiful Guys !!!.

Untuk menuju ke lokasi acara, ada dua alternatif. Yang pertama, bisa melewati Pasar Seni Senggigi dan kedua, bisa melalui parkiran Dermaga Cicak Senggigi Beach. Kalau kami memilih melalui Pasar Seni Senggigi karena lebih dekat dari lokasi. 

Saat itu waktu sudah mendekati senja, cahaya matahari sore itu hangat menyapa kulit. Hembusan angin pantai sepoi-sepoi, dilengkapi dengan alunan musik blues yang dimainkan. Meskipun gak tau judulnya, tapi musiknya enak didengar, damai di hati dan pikiran. Sambilan cuci mata lirik sana lirik sini, siapa tau berjumpa sama mantan eeh, sama gebetan baru maksudnya hehehehe. 

Di lokasi acara banyak para wisatawan yang berjalan lalu lalang. Ada juga yang sempat berhenti sejenak untuk menyaksikan vokalis yang sedang memainkan gitarnya sambil bernyayi. Gak sedikit juga, para tamu hotel ( Sentosa Hotel, Senggigi) yang ikut bergabung sambil nongkrong di resto hotel. Suasana Sabtu sore itu sangat luar biasa kece.

Dari anak-anak sampai orang dewasa terlihat menikmati lagu yang dinyanyikan. Gak ketinggalan juga para emak-emak berhijab alias warga lokal yang duduk di atas pasir dengan santainya. Mungkin para Emak Jaman Now ini baru mendengar lagu blues (hanya dugaan saya saja).

Selain para Emak Jaman Now, ada juga wisatawan asing yang ikut bergabung di tengah-tengah wisatawan lokal. Saya juga melihat seorang bapak paruh baya gak pakai baju dan tubuhnya penuh dengan tato, rambutnya dibiarkan panjang sedang asyik duduk di depan panggung. 

Dari lagu berbahasa Inggris sampai berbahasa Indonesia, semuanya enak didengar meskipun gak paham ceritanya. Saya masih mengingat ada salah satu lagu yang judulnya Hantu Pantai yang dinyanyikan saat itu. Musik lagunya enak banget, syahdu dan membuat kita secara gak sadar bergoyang ala-ala anak pantai,  bukan hantu pantai lhoo ya.

Kami bertiga memilih untuk bersantai di samping kanan panggung sambil menunggu datangnya sunset. Ombak laut gak begitu deras, angin pantai pun gak terlalu kencang. Langit biru dan awan putih secara perlahan berubah warna menjadi orange kekuningan. Pertanda kita akan menyambut malam minggu di Pantai Senggigi. 

Gunung Agung yang jelas terlihat di seberang sana, masih mengeluarkan isi perutnya ke angkasa. Meskipun gak sebesar saat pertama kali meletus, tampak gunung ini masih aktif-aktifnya mengeluarkan muntahannya. Semoga semakin hari, keadaan Gunung Agung semakin membaik sehingga saudara kita di Bali bisa kembali ke rumah mereka masing-masing, Amiiin. 

Gak terasa matahari pun sudah tenggelam. Sunset terkece di bulan Desember yang saya lihat secara langsung. Semakin malam, para pengunjung semakin ramai saja yang berdatangan ke lokasi acara. Kami bertiga memutuskan untuk pulang karena festival lagi diistirahatkan sejenak karena shalat magrib sudah tiba dan akan dilanjutkan kembali setelah shalat isya selesai dilaksanakan. 

Sepanjang perjalanan dari lokasi acara ke parkiran motor, gak henti-hentinya kamera jepret sana jepret sini 

"Sunset Moment". Kece sekali, apalagi menikmati moment ini dengan sahabat tercinta. Mantaaap Jiwa !!! Berhubung perut laper, kita makan malam dulu sambil menghabiskan malam minggu di daerah Senggigi. 

Thanks Dream Island Blues Festival and Kami tunggu Festival selanjutnya di Pulau Lombok. Salam Pesona Indonesia !

Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com