Tuesday, 17 October 2017

Kecantikan Alam Gerupuk dari Inlight Lombok


Hari Sabtu adalah hari favorit saya sejauh ini. Alasannya karena hari paling tersantai diantara hari lainnya di dalam kerjaan saya sebagai petugas kesehatan sekaligus abdi negara. Dibandingkan Hari Minggu, saya lebih suka dengan Hari Sabtu. Saat masih di bangku sekolah dasar sampai sekarang, Sabtu gak pernah tergantikan di hati,cieeee. Kok jadi baper gene yaak?

Ngomong-ngomong soal Hari Sabtu, di akhir pekan yang lalu saya bareng temen-temen kerja pergi bersantai sejenak menghabiskan waktu. Tujuan selanjutnya yaitu ke sebuah tempat yang lagi ngehits di instagram. Lokasinya di daerah Gerupuk.

Gerupuk ???

Kalian sudah mengenal daerah Gerupuk belum ?. Ada yang sudah mengenal dan ada yang masih asing dengan nama daerah ini. Gerupuk adalah nama sebuah desa atau daerah yang memiliki panorama alam yang sungguh kece. Berada di sebelah timur dari Pantai Kuta Mandalika dan Tanjung Aan. Kurang lebih satu jam perjalanan dari Kota Mataram menuju Gerupuk. Gak terlalu lama memang dengan kondisi jalan aspal yang sudah mulus.

Di Gerupuk ada sebuah desa nelayan dan terkenal dengan tempat budidaya udang dan ikan laut di Lombok Tengah bagian selatan. Gerupuk juga terkenal dengan ombaknya yang cocok sekali buat penggila olahraga ekstrem yaitu surfing. Selain Pantai Kuta Mandalika, pantai-pantai yang ada di daerah Gerupuk juga sangat ramai dikunjungi oleh para tamu asing dari penjuru dunia. Selain surfing, perairan Gerupuk juga sering digunakan untuk kegiatan mancing mania. Beragamnya jenis ikan yang terdapat disini dan panorama alam yang kece, menjadi alasan para pecinta mancing mania untuk berlomba-lomba datang kesini. Keren kan Gerupuk ?

Tempat yang kami datangi yaitu sebuah resto dan penginapan yang aduhai kecenya "Inlight Lombok". Sebenarnya sudah seminggu yang lalu kami mau datang kesini, tapi berhubung sibuk dengan kerjaan, jadinya kesininya dipending dulu. Tepatnya Hari Sabtu kemarin tanggal 14 Oktober 2017 saya bareng temen-temen sudah merawanin tempat ini. Merawanin ? Maksudnya sudah menebar virus lewat foto-foto kece di akun medsos masing-masing hehehehe. 

Gimana tanggapan kalian dengan foto di atas ?. Pasti kalian punya pendapat masing-masing. Yuuk dibaca tulisan saya sampai selesai ! hehehe.





Berangkat sekitar jam dua siang sehabis pulang kantor dengan beranggotakan delapan orang. Anggotanya sama seperti saat cerita saya di Panyawangan Resto  beberapa minggu yang lalu. Cuaca saat itu cerah meskipun paginya turun hujan. Jalur yang kami tempuh melalui By Pass Lombok International Airport kemudian mengarah ke jalur Pantai Kuta Mandalika. Kondisi jalan beraspal mulus meskipun di beberapa titik di daerah Desa Sade sedang ada pelebaran jalan dan membuat macet beberapa ratus meter saja. 

Berhubung disaat ini Pantai Kuta Mandalika dan sekitarnya sedang ada proyek pembangunan dari perbaikan jalan, pembuatan masjid termegah yaitu Masjid Mandalika yang dijadwalkan Bulan September lalu sudah digunakan dan penataan pantai berstandar internasional yang sudah tahap akhir. Awalnya sih mau melewati jalur Pantai Kuta Mandalika, tapi berhubung ngejer waktu biar gak kesorean sampai tujuan. So, saat balik ke Kota Mataram rencananya kami melewati Pantai Kuta Mandalika. 

Jalur yang akhirnya kami lalui yaitu jalur Pantai Bumbang. Katanya Mas Dika yang menyetir mobil saat itu, kita akan melewati proyek pembangunan Sirkuit Kuta Mandalika Lombok. Waaah, mata yang tadinya ngantuk-ngantukan di mobil jadi cerah kembali. Karena penasarannya saya pun gak sabar ingin melihat sirkuit balap yang digadang-gadang menjadi salah satu sirkuit termegah dan terkece di Indonesia bahkan dunia, Amiin.. Memang benar penampakan sirkuit yang baru 50 persen jadi ini  sungguh luas dan keren. Kita lihat saja kedepannya bagaimana bentuk akhirnya. 

Gak terlalu jauh dari sirkuit, mobil kami melewati jalur baru yang sedang dibangun. Tembusannya yaitu jalur menuju Gerupuk, ini termasuk jalan pintas sebenarnya. Busyeet, ini mah jalan masih belum berbentuk, belum beraspal mulus alias masih tanah dan kerikil. Mas Dika nekat sekali lewat sini. Untung saja rombongan gak ada yang doyan muntah, jadinya aman-aman saja. Teriak sana teriak sini saat mobil goyang kesana-kemari, sejauh ini seruu abis. 

Kurang lebih tiga ratus meter lagi sebelum sampai di Inlight Lombok, kami melewati desa nelayan dan melewati jalur menanjak dengan kondisi jalan yang kurang mulus. Harus berhati-hati yang membawa mobil, disini jalannya agak sedikit curam jadi harus pinter-pinter ngegas dan atur gigi mobil. 

Next... Kami pun sampai di parkiran Inlight Lombok. Salah satu karyawan disini menghampiri kami dengan ramah. Kami pun mendengar si masnya yang menjelaskan aturan masuk di tempat ini. Aturannya antara lain, biaya masuk per orangnya 50 ribu itu baru masuknya saja, belum lagi biaya pemesanan makanan dan minuman disini. Untuk harga menu disini hampir mirip dengan resto-resto lainnya yang pernah saya datangi, berkisar 25 ribu - 80 ribu. Ada juga penginapan yang bertarif 1,3 juta per malamnya di hari biasa, Dicatat ! hehehe. Berhubung kami gak menginap, Jadi dikenakan biaya masuk sesuai aturan di atas. 





Setelah si mas karyawan tadi menjelaskan tentang aturan masuk, kami pun diarahkan menuju tempat restonya. Berhubung sisa satu meja lagi dan gak cukup buat kami berdelapan, jadinya kami memilih bersantai-santai di depan kolam renang yang berada di bawah resto. Salah satu karyawan lainnya sibuk menyiapkan tempat buat kami. Resort ini terdiri dari dua lantai, dimana lantai pertama merupakan kamar penginapan dan resto yang dipisahkan oleh tangga utama, sedangkan lantai kedua yang merupakan area kolam renang. Kolam renang di resort ini ada tiga, satu berada di depan resto, sedangkan duanya berada di lantai dua. Ada kolam kecil dan kolam berukuran besar. Arah resort dan kolam renang ini mengarah ke timur, sehingga bisa menikmati sunrise di pagi hari, sedangkan sunset gak bisa kita lihat dari resort ini karena terhalang oleh perbukitan yang berada di bagian atas.

Sayangnya saya dan temen-temen gak ada yang membawa pakaian renang. Pengen banget rasanya segera nyebur ke kolam yang berhadapan langsung dengan Teluk Gerupuk. Next time... kesini lagi bareng kekasih hati untuk nyebur bareng, lhoooo... ?

Datang kesini gak lengkap rasanya bila gak pesan makanan dan minuman. Setelah baca daftar menunya, ada sedikit kejanggalan disini. Apa itu ?. Keanehan yang saya rasakan kok gak ada daftar menu yang berbau dengan ikan, ayam atau daging-dagingan. Semuanya serba sayur alias vegetarian. Usut punya usut, ternyata si pemilik resort ini yang gak lain adalah orang asing, gak suka bawang dan cabe kecil. Si pemilik resort ini juga adalah seorang vegetarian. Jadi sudah terjawab kenapa menu masakan disini gak ada yang berbau daging-dagingan. It's Ok..., saya pun penasaran bagaimana rasanya masakan tanpa cabe kecil dan bawang. Comming Soon !!! hehehe.













Sambil menunggu makanan dan minuman yang sudah dipesan datang, seperti biasa eksis dulu kita. Kali ini kami membawa dua kamera dslr (Cannon 700D dan 70D) dan satu kamera xiaomi yi yang selalu saya bawa. Keindahan alam Gerupuk gak diragukan lagi, saya pun memulai petualangan untuk mengambil spot-spot foto yang kece. Berhubung baru selesai musim kemarau, perbukitan dan pepohonan disini masih kering dan eksotis. Salah satu pohon yang berada di depan kolam renang utama masih tanpa dedaunan yang menggugurkan daunnya ketika musim kemarau tiba. Di sisi sebelah selatan terlihat sebuah bukit kecil yang menjadi kekhasan dari tempat ini.

Waktu semakin sore saja, sedangkan cuaca semakin bersahabat kepada kami. Birunya laut, putihnya buih yang diciptakan oleh ombak-ombak, cerahnya langit yang ditemani oleh deretan awan-awan putih serta terlihat para nelayan bersama perahunya yang sedang berlayar ke tengah lautan untuk memulai petualangan mencari ikan sebanyak mungkin untuk dibawa pulang keesokan harinya. Ditambah lagi pasir putih dan bebatuan pantai yang terdapat di depan resort. Pemandangan yang sangat eksotis dan jarang saya temui di tempat-tempat lain. Resort yang tepat berada di depan pantai yang sunyi, jauh dari perkotaan dan kece pastinya.

***


Kok makanan dan minuman yang kita pesan belum datang juga ya ? Sudah satu jam kita nunggu. Usut punya usut ternyata chef di restonya hanya satu orang saja. Wajar saja apa yang kami pesan lama datang, ternyata masih proses masak-memasak. Jadi harus sabar-sabar menunggu yaa mbak broo. Perlu dimaklumin dalam hal-hal seperti ini. Gak semuanya berjalan dengan mulus, pasti ada saja kelebihan dan kekurangan yang kita dapat. 

Hampir satu jam lebih kami mununggu, makanan dan minuman yang dipesan akhirnya datang juga. Kami sudah kelaparan dan kehausan karena kecapean eksis fotoan. Fotoan juga bisa capek ya, apalagi yang jadi tukang foto ? bayangin saja sendiri, hehehehe. Meskipun semua menu sudah datang, salah satu teman tetap komplain ke bagian restonya. Kebetulan disana ada si pemilik resort, Mr.bule senyum-senyum saja mendengar ocehan salah satu temen, namanya emak-emak pasti cerewet lah bila pesenannya belum datang. Bayangin saja lagi kalo gaji suaminya telat dikasi, ocehannya seperti apa yaak ?,hehehehe. 

Berhubung ada komplain dari kami, salah satu karyawan resort menghampiri kami yang sedang menikmati hidangan yang ada. Ada kabar gembira yang disampaikan oleh si masnya, asyiiikkk... Ternyata kami dapat free biaya masuk, yang tadinya dikenakan biaya masuk 50 ribu per orang, jadi free karena adanya keterlambatan dalam penyajian hidangan yang telah kami pesan. Wajah yang tadinya cemberut kembali ceria. 







Berbicara soal menu disini, sama saja dengan menu-menu yang ada di resto yang pernah saya datangi. Di awal cerita, saya sudah menuliskan kekhasan menu masakan disini. Si pemilik gak suka dengan bawang dan cabe kecil, lebih uniknya lagi disini makanannya berbahan dasar sayur dan buah-buahan. Cocok sekali bagi kalian yang vegetarian. 

Untuk kesempatan kali ini saya gak terlalu banyak bercerita tentang kelezatan masakan disini, biar kalian penasaran, hehehehe. Pastinya ada beberapa menu yang enak disini, yang cocok dengan lidah kita orang Indonesia. Beberapa foto menu yang ada di atas yaitu beberapa menu rekomended sari saya. Apa itu, silahkan langsung saja datang ke Inlight Lombok ! Dijamin gak nyesel dan pengen lama-lama bersantai disini. 

Hari Sabtu yang menyenangkan bagi saya pribadi. Ke tempat baru dengan pengalaman yang unik, ada keberuntungan yang kami peroleh yaitu free biaya masuk gara-gara pesanan kami terlambat datang karena chefnya hanya satu orang, rezeki buat kami. Alhamdulillah hehehe.

"Apapun Masalah yang Kita Hadapi, Disenyumin Saja Meskipun Hati Lagi Bersedih", Jangan Lupa Bahagia !!! hehehe (curhat colongan).



Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com

21 comments:

  1. Ambil hikmahnya, masuk jadi free, heuheuheu
    Belum pernah ke Inlight, tp dulu pernah ke spot ini waktu masih semak belukar, blm ada apa apa. Cuma landmark bukit yg bentuknya seperti bukit terpotong itu aja yg sama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rezeki itu hehehe... Iya goa kotak, sya jg pernah ksana sbelum da tempat ini.. :)

      Delete
  2. Mahal juga biaya masuknya ya...
    Tapi terbayar sama view ny

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener bnget..tp untungny dpt free biaya masuk hehehe.. Lumayan :)

      Delete
  3. iiih foto fotonya keren semuaaa.. Saya pernah ke Mandalika dan Tanjung Aan tp belum sempat mampir ke Gerupuk. Anyway biaya masuknya lumayan juga yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebetulan da yg ngajakin ksini skalian ada acara kecil2an temen2 kantor hehehe

      Delete
    2. Masukx byr 50rb. Mandix byr juga kah?

      Delete
  4. viewnya cakeppppp...pantes biaya masuknya mahal...

    ReplyDelete
  5. Ternyata ini to yg dibalik bangunan.
    Maret lalu aku cuma sampe jalan masuknya saja. ^^

    Keren bener dah spotnya.
    Biru dan laut, thousands of vitamin sea..

    Maaf, baru kunbal sekarang ^^

    ReplyDelete
  6. Udah pernah main ke pantai-pantai ini tapi baru tau ada bangunan ini. Sepertinya asyik juga nginep di sini. Biasanya kan aku nginepnya gak jauh-jauh dari Senggigi. Hiks :'(

    ReplyDelete
  7. Cantik bangeeeet! Pengen nabung dan ke In Light Lombok. Harga mahal tapi terbayarkan lah ya dengan kepuasannya.

    ReplyDelete
  8. Sy trakhir ke gerupuk 2007... Skarang2 ini paling mentok smpe tj.aan

    ReplyDelete
  9. Musim hujan gini jalan masuknya tambah parah g ya? Pengen kesana tp msh was2 jalannya ...maklum bw anak2 kecil

    ReplyDelete
    Replies
    1. Spertinya gak bang.. Cuma nanjak aj sedikit lewatin prkampungan.. :)

      Delete
  10. mas kan udah bayar biaya masuk, kl kita gak ke resto tp cm foto2 dan ke pantai boleh kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo hnya foto2 sih boleh mren tanpa memesan menunya. Tp klo skrg kurang tau.. :)

      Delete