Menjelang akhir bulan April, saya kembali melakukan touring ke Pulau Dewata, Bali. Kali ini saya membawa dua sahabat yaitu Mas Junk dan Nova. Destinasi pertama yang kami explore yaitu area persawahan Tegalalang, Ubud. Kurang lebih satu jam perjalanan dari Pelabuhan Padangbai hingga sampai di Tegalalang. Harapan saya sampai di Tegalalang saat matahari baru muncul, Jadi dapat menikmati sunrise. Namun kapal kami telat sampai di pelabuhan, jadi sampai di Tegalalang sekitar jam sepuluh pagi. Agak kecewa sedikit sih.
Ketika sampai di lokasi, kecewa yang saya rasakan terbayarkan oleh panorama alam persawahan Tegalalang yang dikenal dengan sebutan " Tegalalang Rice Terrace ". Meskipun sudah menjelang siang, udara sejuk Tegalalang masih terasa dan panorama alam yang sangat kece. Warna hijau dari berbagai macam tanaman seperti padi, pohon kelapa dan rerumputan melengkapi kebahagiaan saya saat itu. Agak siang saja masih sejuk, apalagi masih pagi yaak. Didukung dengan cuaca cerah, langit biru diselimuti awan putih tipis membuat awal perjalanan saya mengexplore Pulau Bali hampir sempurna.
Dulu sejak kecil saya suka sekali pergi ke sawah sambil main layang-layang bersama adik. Berhubung rumah dekat dengan sawah dan sungai, saya gak bosan bermain di sawah. Selain pantai dan hutan, saya suka dengan persawahan. Suka dengan aroma lumpur dan aliran sungai sambil duduk santai melihat para petani bercocok tanam. Meskipun bukan berasal dari keluarga petani, saya sangat suka dengan suasana di sawah. Bermain dengan aliran air dan gak jarang menangkap belalang hijau dan jangkrik. Masa kecil yang sederhana tapi bahagia!!! hehehe...
Meskipun sejak kecil sudah sering main di sawah orang, bentuk sawah di dekat rumah dengan di Tegalalang jauh berbeda. Area persawahan disini bertingkat-tingkat yang dikenal dengan istilah terasering atau sengkedan. Bentuk persawahan semacam ini baru saya lihat. Di Lombok sendiri, sudah ada beberapa metode terasering, tapi belum ada bentuk terasering seperti di Tegalalang punya.
***
Dari sisi jalan raya, saya menuruni tangga menuju area persawahan. turunannya agak dalam dan lumayan menanjak saat balik lagi ke lokasi semula. Saat menuruni undak-undak yang dibuat oleh warga setempat, saya berjumpa dengan sistem aliran air yang dikenal dengan sebutan subak. Gak lupa juga saya berjumpa dengan anak-anak kecil menawarkan jasa mereka untuk mengantar kami mengelilingi area persawahan sambil membawa beberapa foto destinasi di Ubud, desa tempat mereka tinggal. Bener-bener dah warga Tegalalang sangat ramah dengan para pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Itu yang saya rasakan ketika berada dan berinteraksi dengan mereka.
Sebelum berkeliling agak jauh, saya menyapa seorang ibu yang sepertinya pemilik sawah ini. Si Ibu menyetop kami saat melewati gubuk beliau dan mengatakan kepada saya bahwa sebelum masuk area persawahan, kami harus mengeluarkan uang suka rela asalkan ikhlas. Hitung-hitung bayar uang masuk. Setelah mengeluarkan uang seikhlasnya, saya meminta ijin kepada si ibu untuk istirahat sebentar sambil ngobrol-ngobrol dengan beliau tentang Tegalalang Rice Terrace ini. Beliau gak pelit informasi, dengan senyum dan ramah beliau bercerita tentang kehidupan menjadi seorang petani di Tegalalang. Lebih lengkapnya, saya gak akan membocorkan curhatan si ibu. Biar menjadi rahasia saya bersama si ibu, ahaaaaiiiii.
Berjalan menaiki satu demi satu undak-undak sawah yang dibuat dari blok-blok batu yang sudah tertata rapi dan aman bagi para pengunjung untuk berjalan kaki. Di area ini banyak spot-spot kece yang bisa kita abadikan dalam sebuah foto.
Kami bertiga gak sendirian, banyak para pengunjung yang kebanyakan dari luar negeri datang kesini. Di negara mereka mungkin gak ada tempat seperti ini. Sebagian berbahasa Inggris dan China. Dari senyumannya, mereka sangat menikmati tempat ini sama seperti saya.
Berjalan kaki langkah demi langkah, saya sangat menikmatinya. Surga dunia berbentuk lembah-lembah sawah dilereng perbukitan dengan aliran air yang mengalir dari tingkatan paling atas ke tingkatan paling bawah.
Saya susah bercerita lebih jauh lagi tentang kekecean tempat ini. Hanya bisa dirasakan sendiri dan wajib bagi teman-teman yang berlibur ke Bali untuk mencoba mengexplore "Tegalalang Rice Terrace". Saya sudah menikmati suasana area persawahan Tegalalang. Sekarang giliran teman-teman yang langsung datang ke Bali dan merasakan sendiri suasana berada di lembah-lembah dan lereng bukit persawahan yang sangat terkenal di Bali ini. Insyaallah di lain waktu saya akan datang kesini lg untuk mengexplore lebih jauh lagi tentang alam Ubud, khususnya Tegalalang. Amiinn...
Kalo sudah kesini, jangan lupa share cerita teman-teman ke saya yaaak !!! Ojo lali yo yaak hehehe
Lokasi : Tegalalang Rice Terrace, Ubub, Kabupaten Gianyar.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com
Cantikk.....
ReplyDeleteCantikan mana sama loe ??? Hehehe
Delete#Eaaaa...awas ada yang Baper...
DeleteHahahaha... baper sejak awal melihat loe
ReplyDelete#eaaaa....
ReplyDeleteHahahaha... Hoaaam
Delete