Next ... !!!
Sebelum membaca cerita perjalanan saya yang satu ini, kalian bisa nengok dulu postingan sebelumnya tentang Desa Penglipuran biar nyambung gitu sama cerita yang ini ( modus biar dibaca hehehe ).
Air Terjun Tegenungan, Gianyar. Nama yang saat ini lagi ngehits di Pulau Bali. Saya pun dibuat penasaran dengan keindahan air terjun langganan buat calon pasangan pengantin yang mau prewed disini.
Perjalanan ke Air Terjun Tegenungan bisa dibilang gak susah karena kita bisa meminta bantuan dari google map. Hanya membutuhkan waktu setengah jam dari Kota Denpasar dan satu jam dari Pelabuhan Padangbai saja menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan. Untuk angkutan umumnya saya kurang tau. Yang jelas saya melihat ada angkutan umum yang melintas di daerah air terjun ini.
Air Terjun Tegenungan berada di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Untuk menuju lokasi air terjun kalian gak usah bingung mau menggunakan motor atau mobil. Semua kendaraan bisa masuk menuju lokasi air terjun kecuali bus besar yang agak susah.
Perjalanan kami berdua menuju air terjun ini bisa dibilang susah-susah anyep. Sempat kehilangan arah sampe debat di tengah jalan gara-gara paket internet saya habis ( mau GPSan gak bisa). Akhirnya kami hanya bermodalkan plank petunjuk jalan dengan nalar kami berdua. Maklum ini daerah asing bagi kami, tumben juga touring ke daerah sini.
Dengan mengingat-ingat petunjuk jalur yang sempat saya pelajari sebelumnya di atas kapal ferry yang terombang ambing di tengah Selat Lombok ( kayak baca puisi aje ), Alhamdulillah kami berdua sampe juga di Desa Kemenuh. Nah sekarang tinggal pake jurus terakhir yaitu bertanya dengan penduduk desa dimanakah letak Air Terjun Tegenungan itu ??? ( sambil monyongin mulut saking kesenangan ).
Gak susah bertanya dengan salah satu penduduk desa disini. Orangnya ramah-ramah asalkan kita selalu menjaga sopan-santun. Dengan sok bergaya berbahasa Bali ( hanya logatnya saja, bahasanya tetep Indonesia ), saya bertanya dengan mbok penjaga warung. Kata mboknya kita disuruh jalan lurus saja nanti ada plank di kiri jalan bertuliskan Air Terjun Tegenungan. Hanya lima ratus meter dari pintu masuk, kami sudah sampe di pos air terjunnya.
Sampai juga kami di pintu masuk menuju air terjun. Setelah memarkirkan motor di area parkir, saya membeli tiket masuk seharga 10 ribu per orang, baik domestik maupun mancanegara. Gak terlalu mahal buat kita yang memiliki jam terbang traveling tinggi ( nyombong dikit ).
Kerennya disini, baru kali ini saya menemukan daerah wisata air terjun yang memiliki fasilitas super kece. Gak nyangka saja di tempat seperti ini dari toko oleh-oleh khas Bali, cafe, kamar mandi lengkap disini seperti pasar seni mini gitu. Ini yang sebenarnya perlu dicontoh sama daerah lain khususnya Lombok dalam hal sarana dan prasarana.
Langkah demi langkah kami lalui dengan perasaan heran dan takjub. Tempat yang bisa dibilang baru sudah memiliki fasilitas di atas rata-rata, salut dengan pemerintah setempat, kece.
Setelah melewati pasar seni di kawasan wisata Air Terjun Tegenungan, jalan setapak sudah mulai menurun. Sekitar seratus meter dari pasar seni, kami menjumpai spot bagus lengkap dengan tempat peristirahatan bagi pengunjung. Dari spot ini kita bisa melihat penampakan Air Terjun Tegenungan dari kejauhan. Kereen, akhirnya kami sampai juga di air terjun paling dekat dengan Kota Denpasar ini.
Perjalanan belum selesai, kami berdua harus menuruni tangga demi tangga yang jumlahnya ratusan menuju sungai yang menyatu dengan aliran air terjun. Lumayan banyak juga tangganya, gak kebayang sudah bila balik nanti capeknya minta ampun ( ngomong sama hp ).
Setelah menuruni tangga, kami bertemu dengan sebuah pura. Tandanya tempat ini sangat suci ( menurut kepercayaan umat Hindu ) dan kita harus menjaga sopan-santun.
Gak jauh dari pura, kami melanjutkan berjalan kaki menuju air terjun. Menurut saya ini salah satu air terjun yang berhasil membuat saya penasaran dan ingin segera datang kesini. Air terjun yang indah.
Hanya beberapa meter saja berjalan di pinggir Sungai Tukad Petanu, kami sudah bisa melihat dengan jelas derasnya air yang jatuh dari atas. Welcome to Tegenungan Waterfall !!! ( teriak sendirian kayak orang gila sambil joget ).
Air terjun yang memiliki ketinggian hanya lima belas meter ini sudah menjadi daya tarik para pengunjung karena deras air yang jatuh dengan bentuk air terjunnya yang khas. Khasnya di air terjun ini walaupun gak tinggi, banyak yang tertantang untuk melompat dari sebuah batu dari atas air terjun. Kebanyakan sih para bule yang melakukannya. Walaupun sudah ada aturannya gak boleh melompat kecuali memiliki kedalaman tertentu, tapi tetap saja ada yang melompat. Antara salut dan serem liatnya.
Air terjun ini dikenal memiliki debit air yang deras dan bening, tapi saat kami berdua kesini, airnya keruh dikarenakan lagi musim hujan. Kurang beruntung sih, tapi gak apa-apa. Debit airnya juga gak terlalu besar seperti foto-foto yang ada di instagram. Meskipun begitu, sudah sampai disini saja sudah membuat saya puas.
Suasana yang asri, sejuk, dan indah khas alam Bali. Kereen.. Saya sangat suka tempat ini. Gak ada satupun saya melihat sampah berserakan.
Di area air terjun terdapat sebuah cafe mini lengkap dengan kursi malasnya yang terbuat dari rotan bambu yang terpasang menghadap air terjun. Kece..baru kali ini saya melihat di depan air terjun ada cafe mini keren. Di sebelah kanan air terjun, terdapat ratusan tangga yang langsung menuju bagian atas air terjun. Berhubung kata sahabat saya bayar lagi kalo masuk, jadi kami menikmati keindahan air terjun dari bawah saja. Saya pikir itu tempat penginapan atau privat untuk para pengunjung yang mau naik ke atas air terjun saja.
Okeeh... Berhubung tangan saya sudah capek menulis, jadi ceritanya sampai disini saja, kami berdua mau menikmati keindahan Air Terjun Tegenungan dulu. Dua kata untuk destinasi ini : Bali banget :)
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
google.com
google.com
beberapa kali diliput di acara traveling di TV nih
ReplyDeletemakin terkenal aja air terjun ini
btw itu ada yang jualan bikini juga yaaa? heuheuehu
Mren spintas pas liat sih ada pakaian renang mas.. Hahahaha klo bilang itu ntar takut fitnah hahaha.. Ada2 aj mah si mas broo
DeleteKomentar saya cuma satu : semoga pemerintah banten bisa mengikuti pemerintah bali untuk penyediaan sarana dan prasarana akses ke wisata daerah banten
ReplyDeleteAmiin.. wisata banten apa aj yg menarik dikunjungi ? mungkin klo sya kebetulan k Jakarta bisa mampir d Banten.
DeleteJalan kaki nya kayak nya lumayan jauh kalo di liat #LaluKaesangLelah
ReplyDeleteLumayan bwt kaki pegel klo balik ke atas lg mas broo.. Hehehe
Delete