Jreeeng...Jreeeng.... !!!!
Postingan saya kali ini akan bercerita tentang perjalanan saya bersama Crew Patrick ke salah satu bangunan bersejarah di Kota Sumbawa Besar. Perjalanan kali ini masih satu rangkaian dengan touring kami beberapa bulan yang lalu ke Desa Mantar, Air Terjun Agal dan terakhir ke Kota Sumbawa Besar.
Mungkin teman-teman yang jauh disana, masih belum mengenal bahkan belum mendengar nama Sumbawa Besar. Parahnya lagi saat masih kuliah di Yogyakarta dulu, beberapa teman kampus mengenal Sumbawa itu adalah Pulau Lombok. Gimana ceritanya, Sumbawa ada di Pulau Lombok. Keliatan gak lulus ujian sejarah dan geografi pas sekolah...!!! ( Peaceee mas broo... )
Berhubung asli orang NTB, saya akan ceritakan salah satu ikon dari kota yang terkenal dengan masakan Sepat dan Susu Kuda Liarnya ini. Kota Sumbawa Besar merupakan ibukota dari Kabupaten Sumbawa. Nusa Tenggara Barat yang terletak di Pulau Sumbawa.
Bila kita telusuri, kota ini memiliki keunikan tersendiri. Diliat dari letak geografisnya, Kota Sumbawa Besar dikelilingi oleh sebagian besar perbukitan, sedangkan di bagian utara merupakan daerah pesisir. Cuaca disini bisa dibilang lumayan panas sepanjang tahun. Jadi gak heran beberapa teman yang tinggal disini mengeluh cuaca di kota ini sangat panas. So, apapun kondisinya, bagi saya Kota Sumbawa Besar sangat eksotis dan menarik untuk di-explore.
Sebenarnya saya sering sekali ke kota ini karena kedua orang tua dulunya bertugas disini. Dari tahun ke tahun kota ini mulai berbenah diri. Puncaknya saat terakhir saya datang kesini, banyak sekali perubahan yang terlihat. Dari trafic lightnya yang sudah mulai teratur, gedung perkantoran, swalayan dan tempat tongkrongan yang sudah mulai menjamur.
Gak lupa setiap saya datang ke kota ini, pasti mencari masakan favorit saya yaitu Ikan Sepat dan Singang. Yes Sepat & Singang, No Susu Kuda Liar...!!! Jujur, saya gak suka nyium bau jenis susu fermentasi khas Pulau Sumbawa ini. Lain kuliner, lain pula ikon sejarahnya. Siapa sangka ikon dari Provinsi Nusa Tenggara Barat ada di kota ini. Sebut saja, Istana Dalam Loka Samawa atau masyarakat sini menyebutnya dengan Istana Tua Dalam Loka Samawa atau Istana Miring.
Apa itu Istana Dalam Loka Samawa ? Yuuk, kita cari tau...
Istana Dalam Loka Samawa adalah bangunan bersejarah dari peninggalan kerajaan yang berlokasi di Kota Sumbawa Besar. Menurut sumber sejarah, istana ini dibangun pada tahun 1885 oleh Sultan Muhammad Jalalludin III ( 1883 - 1931 ).
Dalam Loka sendiri berasal dari dua kata, yakni dalam dan loka. Dalam berarti istana atau rumah-rumah dalam istana, sedangkan loka berarti dunia atau tempat. Jadi, Dalam Loka berarti istana tempat tinggal raja.
Terdiri dari dua buah bangunan kembar yang disokong oleh 99 pilar terbuat dari kayu jati dan 1 pilar pendek yang terbuat dari pohon cabe. Jadi totalnya berjumlah 99 pilar yang melambangkan 99 sifat Allah dalam Al-Quran ( Asmaul Husna ).
Besar banget istana ini, andaikan saja besar rumah saya seperti ini ya, pasti susah ngerawatnya. Salut bagi orang yang ngerawat istana ini sampai sekarang, acungin empat jempol dah buat beliau-beliau.
Istana ini sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Terakhir pada tahun 2011 lalu, pemugaran besar-besaran dilakukan mengingat umur dan kondisi bangunan yang sudah tua, termakan oleh waktu. Jadi bangunan yang terakhir kami kunjungi ini sudah mengalami proses pemugaran.
Tapi sayang seribu sayang, berhubung hari Sabtu, kami gak diperbolehkan masuk ke dalam bangunan karena ditutup untuk umum. Jadi untuk kalian yang ingin masuk ke dalam rumah adat ini, datang di hari Senin - Jumat. Rumah Adat Dalam Loka Samawa dibuka untuk umum pada hari Senin - Jumat atau dihari kerja pegawai negeri sipil.
Gak bisa masuk, akhirnya kami cuma bisa mengambil foto dari luar bangunan saja. Gak apa-apa, diluar bangunan saja kami sudah puas untuk berfoto ria ala-ala Syahrono ---> colek Elga, Mbak Nisa dan Nova, he..he..he..
Berhubung cuaca saat itu sangat menyengat ( siang hari ), para emak-emak ini enggan untuk berlama-lama berfoto dengan background Istana Dalam Loka Samawa karena takut gosong. Sudah kulit eksotis gitu nanggung untuk gak nambah eksotis lagi, he..he..he..
Emak-emak ini malah pada curhat plus bergosip cantik ala-ala Syahrono ( Elga, Mbak Nisa dan Nova ). Kurang cemilan dan minuman dingin ditambah sama rujak cingur saja yang belum. Jadi penasaran mereka gosipin siapa ya ? Jangan-jangan gosipin saya sama si dia lagi, Alaaahhh ( kegeeran dikit ).
Yang penting gosipnya sesuai dengan fakta saja, gak apa-apa kok, he..he..he.. Jadi kangen saya sama kalian-kalian. Kapan lagi ya kita bisa kumpul plus ngetrip bareng lagi ? Semoga bulan ini kita bisa ngetrip bareng lagi dengan anggota lengkap. Amiiinnnn...
Kembali ke laptop...!!!. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati sejarah.Istana Dalam Loka Samawa merupakan sisa-sisa sejarah yang sampai saat ini masih kokoh berdiri. Bagi kita sebagai anak bangsa, penerus perjuangan bangsa ini, harus menjaga dan merawatnya. Okeehhh.... !!! Salam My Trip My Crew Patrick
Lokasi :
Sebelah Timur Masjid Agung Nurul Huda, Kota Sumbawa Besar ( satu kompleks dengan halaman masjid ).
0 comments:
Post a Comment