"Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali"
Penggalan bait sebuah lagu saat saya masih kecil. Akhirnya saya gak hanya bernyanyi saja, tetapi saya mengalami sendiri naik ke puncak gunung itu rasanya bagaimana. Tepatnya tanggal 30-31 Mei 2015 bersama para sahabat alias para "kru patrick" mengexplore keindahan dari Pergasingan Mountain atau lebih terkenal dengan sebutan Bukit Pergasingan, Kabupaten Lombok Timur.
Saya, Mas Junk, Izza, Odi, Harumi, Nova, Ocha, Lisa, Mas Dika, dan anggota baru "kru patrick" yaitu Si manis Kadek berhasil menaklukkan Bukit Pergasingan dengan susah payah. Jujur saja, banyak diantara kami termasuk saya sendiri yang memiliki sedikit pengalaman naik gunung. Jadi gak heran saat mendaki Bukit Pergasingan, kami cepat lelah. Akan tetapi di dalam hati kami tersimpan semangat yang luar bisa yaitu kami harus berhasil sampai di puncak bukit dengan selamat bagaimana pun caranya. Okelaah, saya mulai saja cerita yang lebih lengkapnya tentang perjalanan kami mengexplore Bukit Pergasingan, cekidoottt...
Bukit Pergasingan merupakan sebuah bukit yang terletak di Desa Sembalun Lawang, Kabupaten Lombok Timur. Desa yang merupakan desa tertinggi di Pulau Lombok dan terletak di sekitar kawah Gunung Rinjani, mirip seperti TN.Gunung Bromo di Jawa Timur. Memiliki ketinggian kurang lebih 1700 mdpl dan termasuk dalam TN. Gunung Rinjani. Sebenarnya menurut saya, Bukit Pergasingan lebih cocok disebut Gunung Pergasingan karena bukit ini memiliki ketinggian 1700 mdpl, jadinya sudah bisa disebut gunung.
Tepat pukul 14.00 WITA kami bersepuluh berangkat dari Kota Mataram menuju Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur menggunakan sepeda motor. Butuh dua jam lamanya yang kami harus tempuh hingga sampai di Desa Sembalun Lawang di kaki Gunung Rinjani. Alhamdulillah, perjalanan kami dari Kota Mataram menuju Desa Sembalun Lawang sangat lancar.
Setelah sampai di Desa Sembalun Lawang, tepatnya pukul 16.35 WITA kami segera menuju pos atau tempat kami memulai treking menuju Bukit Pergasingan. Di pos ini kami bisa menitipkan sepeda motor dan gak lupa kami harus membayar sejumlah uang sebagai tanda tiket masuk menuju Bukit Pergasingan. Setelah semua urusan administrasi dari membayar tiket masuk sampai mendata nama rombongan demi keselamatan bersama, kami akhirnya memulai treking menuju Bukit Pergasingan.
Memulai treking sore hari membuat kami gak kepanasan. Udara perbukitan yang sejuk, sawah-sawah yang hijau serta rumah para penduduk Desa Sembalun Lawang melengkapi perjalanan kami menuju puncak tertinggi di Bukit Pergasingan. Butuh waktu sekitar dua jam bahkan tiga jam lamanya mendaki bukit ini hingga sampai di camp area yang sudah disediakan oleh pengelola Bukit Pergasingan. Cuaca sore itu cukup cerah, walaupun sempat ada kabut yang mengahalangi pandangan mata pada saat kami berada di jalur pendakian.
Alhamdulillah, sekitar pukul 20.30 WITA kami sampai dengan selamat di camp area Bukit Pergasingan. Lama pendakian agak molor beberapa jam dikarenakan kami kebanyakan istirahat di beberapa titik pendakian. Selain jalur pendakian yang memiliki kemiringan hampir 70 derajat, membuat kami lumayan berhati-hati dan lelah pastinya. Pengalaman pertama mendaki bukit dengan kemiringan hampir 70 derajat yang kanan kirinya adalah jurang, bisa dibayangkan sendiri pokoknya.
Kaki pegel-pegel tetapi badan dan otak jadi seger karena banyak keringat yang keluar selama pendakian. Setelah selesai mendirikan tenda, saya cepat-cepat mengganti pakaian yang sudah basah oleh keringat. Biar saya gak terkena hipotermia, jadinya kondisi badan harus selalu kering. Teman-teman yg lain lagi sibuk eksis di luar tenda, saya bareng Mas Dika istirahat di dalam tenda sambil mendengar musik dan curhat soal cewek yang kami taksir, cihuuuyyyy.
Setelah beres-beres dan makan malam, sekitar pukul 23.00 WITA kami semua harus segera tidur. Soalnya moment yang kami inginkan datangnya esok paginya yaitu sunrise mbak broo. Sumpah keren abis saat sunrise datang. Segera saya menyalakan kamera yang saya bawa agar moment ini gak terlewatkan. Deretan perbukitan segera terlihat dengan jelas, sawah-sawah yang hijau, rumah para penduduk, dan yang gak kalah kerennya yaitu penampakan dari puncak Gunung Rinjani yang tersinari oleh sinar matahari terbit. Ini namanya edisi My Trip My Adventure miliknya "kru patrick".
Gak lupa saya mengabadikan diri saya bersama Gunung Rinjani di puncak Bukit Pergasingan sambil memegang kertas yang bertuliskan " I Love Mama, Bapak, Kakak, Adek". Seperti mimpi saja saya benar-benar berada disini, sebelumnya saya hanya melihat dari foto-foto para backpacker yang sudah kesini, sekarang saya sendiri yang berada di dalam foto bersama Bukit Pergasingan, "Sumpah Indah Banget !!!".
Sepertinya saya bersama para "kru patrcik" lainnya gak mau cepat-cepat turun dari Bukit Pergasingan. Duduk santai di antara rerumputan hijau yang basah oleh embun pagi sambil menikmati landscape Gunung Rinjani dan segarnya udara pagi dari atas bukit ini. Pegel-pegel yang terasa malam sebelumnya tiba-tiba hilang oleh berjalannya waktu. Sungguh indah ciptaan Allah SWT yang Dia berikan kepada hamba-Nya yang selalu bersyukur kepada-Nya.
Lereng perbukitan yang sangat indah melengkapi isi foto-foto yang ada di dalam kamera saya. Melihat para pendaki yang sedang sibuk menurunkan tendanya, ada yang mengambil air di bawah bukit, ada yang sedang menyalakan api untuk memasak air panas dan yang paling gak ketinggalan adalah berfoto eksis ala-ala Syahrini. " Banyak rumput-rumput, bukit-bukit...Olalaaaaaaa "
Semakin siang para pendaki semakin ramai saja berada di atas Bukit Pergasingan. Terdengar dari suara candaan mereka bersama para anggotanya, serta ada juga yang memadu kasih alias pacaran bersama para pasangan masing-masing, sungguh tontonan yang membuat saya mupeng saja. Kami juga gak mau kalah, kami membuat kehebohan sendiri yaitu dengan eksis berfoto sambil bernyanyi. Untung saja ada Odi, cowok rempong yang membuat kru kami hidup jika ada dia.
Sekitar pukul 09.30 WITA kami siap-siap kembali ke pos pendakian. Setelah urusan perut terpenuhi, kami berkemas-kemas dari memasukkan perlengkapan kami ke dalam tas masing-masing hingga sampah dari kami yang harus kami bawa turun sampai ke pos pendakian. Sampah-sampah gak boleh ditinggalkan oleh para pendaki demi kebersihan dan kelestarian lingkungan di sekitar Bukit Pergasingan. Jika ada yang ketahuan meninggalkan sampah di atas bukit, maka siap-siap dikenai denda yang sudah ada. Pilih mana ?.
Saat itu udara tetap sejuk, cuman sinar matahari yang agak terik sehingga kami harus cepat-cepat turun jika gak mau kelelahan oleh panasnya matahari. Disepanjang perjalanan balik ke pos pendakian, saya gak henti-hentinya merasa takjub oleh landscape yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Semakin siang deretan persawahan semakin berwarna hijau dari pantulan sinar matahari, begitu juga perbukitan yang ada di sekitarnya dan gak kalah kerennya keindahan Gunung Rinjani yang selalu menjadi teman saya saat menuruni Bukit Pergasingan.
Saat mendaki dan saat turun Bukit Pergasingan memiliki kesan tersendiri. Dimana saat mendaki, kita harus diwajibkan menjaga keseimbangan badan dan telapak kaki harus kuat. Selain beban tubuh, telapak kaki juga harus menanggung beban barang bawaan yang kita bawa, sedangkan saat turun, dengkul kaki yang menjadi kuncinya. Dengkul kaki harus menjadi penahan beban saat kita turun. Jadi menurut saya, lebih baik saat turun dibandingkan saat mendaki, he..he..he.. Butuh satu jam lamanya perjalanan kami saat turun hingga sampai di pos pendakian. Alhamdulillah para "kru patrick" selamat sampai tujuan tanpa ada luka yang sangat serius selama pendakian hingga sampai turun balik ke pos pendakian.
Perasaan campur aduk saat itu di pos pendakian, ternyata kami yang belum punya pengalaman mendaki gunung, berhasil sampai ke puncak Bukit Pergasingan dan selamat balik ke pos pendakian. Meskipun saya sendiri merasa sangat kelelahan saat mendaki dikarenakan badan saya yang agak gemuk, tapi saya sudah membuktikan bahwa saya bisa sampai puncak dengan selamat dan sehat sampai rumah. Sesulit apapun yang kita hadapi, jika dibarengi dengan niat serta keyakinan yang kuat, pasti kita akan memperoleh apa yang kita inginkan. Ingat, jangan merasa takut dan ragu sedikitpun jika itu adalah impian yang kita inginkan. Jalan terus saja, ikutin kata hati. Kunci utamanya adalah usaha yang maksimal serta doa pastinya.
Selamat berbackpacker !!! Lombok itu keren mbak broo.... :)
" Kru Patrick Mengexplore Pergasingan Mountain 1700 mdpl "
- Rute yang dapat dilalui :
1. Kota Mataram - Narmada - Kopang - Masbagik - Aikmel - Suela - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang - Bukit Pergasingan.
2. Kota Mataram - Senggigi - Bangsal - Tanjung - Bayan - Sembalun Lawang - Bukit Pergasingan.
3. Pelabuhan Kayangan - Labuhan Lombok - Pringgabaya - Makan Raja Selaparang - Suela - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang - Bukit Pergasingan.
- Disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau sewa karena alat transportasi susah didapatkan hingga sampai di Bukit Pergasingan.
- Tiket masuk : Rp. 10.000,- per orang ( tiket masuk ), Rp.5000,- per motor ( tiket parkir )
- Disarankan membawa air minum yang banyak karena di atas puncak Bukit Pergasingan gak ada mata air.
- Obyek wisata yang lain di sekitar Bukit Pergasingan antara lain Desa Sembalun, Kebun Strauberry dan Apel, Jalur pendakian Gunung Rinjani, Air Terjun Mangku Sakti.
Penulis: Lazwardy Perdana Putra
Kameramen : Lazwardy Perdana Putra
Mas Junk
Kadek
Lisa dan Izza
well thank you so much already explained about mountain climbing rinjani trek
ReplyDeleteterima kasih banyak gan
ReplyDeleteJalur naik sama jalur turun sama gan? Atau beda ya jalurnya?
ReplyDeletejalurnya ada dua.. tinggal pilih mw sama jalur juga boleh, beda jalur jg silahkan... :)
DeleteJalur naik sama jalur turun sama gan? Atau beda ya jalurnya?
ReplyDeletekeceee bang! aku belum sempat naik
ReplyDeleteAyook naik sebelum terlambat hahaha
DeleteSaya pun ke Pegasingan tapi dibawah nya aja karena ngejar ke pusuk sembalun...Saya rasa pegasingan - sembalun- sepanjang perjalanannya semua indah ya....takjub lah,
ReplyDeleteDesa terindah di Lombok mbak :)
Delete