"Lombok is endless when discussing about the natural and cultural tourism. This occasion, I'll tell you about one of the beauty of the northern part of Lombok. Stories about nature as well as cultural tourism. Let's look at!"
Ini cerita sudah lama sebenarnya, sekitar dua tahun yang lalu. Ketika saya pulang berlibur ke Lombok bertepatan dengan liburan menjelang lebaran Idul Fitri, gak sengaja sahabat saya satu kontrakan ikut pulang bareng ke Lombok. Namanya Abi, dia asalnya dari Palembang. Sahabat yang paling gokil dan jengkelin,tapi asyik kalo pergi ngetrip sewaktu masih menjadi mahasiswa di Yogya.
Kisah ini berawal dari agenda kegiatan liburan yang saya telah susun jauh-jauh hari sebelum keberangkatan pulang ke Lombok. Setelah melihat secara gak sengaja di salah satu media sosial mengenai keindahan salah satu desa di bagian utara Pulau Lombok yang bernama Desa Senaru. Alangkah mirisnya saya yang asli orang Lombok belum pernah ke desa ini, bahkan namanya saja baru saya ketahui melalui media sosial. Akhirnya saya memutuskan untuk memasukkan Desa Senaru ke dalam agenda kegiatan liburan di Lombok. Kebetulan juga membawa sahabat saya dari pulau seberang untuk mengenalkan kepada dia tempat-tempat yang indah di Lombok.
***
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu segera tiba, sudah seminggu lebih di Lombok. Tepatnya empat hari setelah hari raya Idul Fitri, kami memutuskan untuk pagi itu juga segera berangkat ke Desa Senaru. Kami gak pergi berdua, tetapi ditemani oleh empat orang personil lagi yaitu adik, sepupu, kakek dan sahabat papa yang kebetulan ingin ikut. Sekitar jam setengah sembilan pagi, mobil yang kami gunakan segera berangkat. Pagi yang cerah dan udara yang sangat sejuk karena malam tadi sempat turun hujan lebat.
Sesudah keluar dari batas kota, mobil kami melewati sebuah tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan yang datang. Nama tempat itu Pusuk Forest atau Hutan Pusuk yang diberi nama oleh masyarakat sekitar. Sebenarnya sudah gak bisa dibilang hutan lagi karena sudah ada jalan raya bahkan sudah menjadi jalan nasional yang menghubungkan Kota Mataram dengan ibukota kabupaten ( Tanjung ). Akan tetapi ada yang unik dari salah satu destinasi yang ada di Lombok ini yaitu di Pusuk memiliki kerajaan monyetnya, sehingga banyak sekali monyet yang berada di pinggir jalan untuk menunggu makanan yang diberikan oleh wisatawan yang kebetulan melewati tempat ini.
"Travel time to Senaru village which is about two hours. Passing through the many forests Pusuk bunch of monkeys. We can rest to enjoy the view of the Forest Pusuk while photographed with a bunch of monkeys and give them snacks that we had brought"
Gak ada salahnya kami juga mampir di Pusuk ini yang kebetulan juga banyak monyet-monyetnya yang lagi tebar pesona. Ada yang lagi gendong anaknya, ada yang berpacaran dengan sesama monyet, ada yang menunggu makanan yang akan diberikan. Jika melihat tingkah laku mereka dengan seksama, binatang ini hampir mirip dengan tingkah laku manusia. Punya tangan, mulut, wajah yang mirip sekali dengan manusia cuman satu perbedaannya, mereka gak punya akal seperti yang manusia punya. Jadi cuman nafsu saja yang mereka kedepankan.
Setelah beberapa menit di Pusuk, kami akhirnya melanjutkan perjalanan ke Desa Senaru. Syukurnya perjalanan dari kota sampai tempat tujuan, lancar tanpa ada masalah di tengah perjalanan. Waktu sudah menunjukkan jam setengah sebelas menjelang siang. Hampir dua jam kami menempuh perjalanan dan itu waktu yang normal bagi kami hingga tiba di desa yang membuat saya penasaran.
Sesampai di desa kami disambut oleh salah satu masyarakat disana. Namanya saya lupa siapa, tetapi beliau sangat ramah kepada pengunjung. Desa yang menjadi desa wisata dan memiliki beberapa rumah adat suku sasak yang masih dipertahankan dan beberapa kain khas Lombok yang dibuat pake tangan sendiri, dapat dijumpai disini. Gak lupa kami membeli salah satu kain untuk dijadikan sapuk ( ikatan kepala khas Lombok ). Sebenarnya desa ini berfungsi sebagai pintu masuk para pendaki yang akan menuju Gunung Rinjani karena desa ini sudah memasuki wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani. Disamping itu, ada satu tempat yang masih belum banyak diketahui oleh para pendaki di desa ini.
"Senaru village is a village located in the district of Bayan, North Lombok. The village is the entrance to the summit of Mount Rinjani. There is an empty villa that provides natural mountain scenery is very beautiful. We can also see the peak of Mount Rinjani on the front page of the villa."
Desa Senaru memiliki sebuah villa yang saya sendiri gak tahu namanya apa. Menurut beberapa sumber yang dapat dipercaya, villa tersebut dahulu dimiliki oleh orang asing, karena ada masalah tentang hak milik tanah oleh masyarakat disana, jadinya villa yang malang tersebut, ditinggal oleh pemiliknya. Jadinya sekarang villa tersebut dibiarkan kosong. Disamping itu, villa ini memberikan keuntungan buat kami. Kami bisa menikmati alam pegunungan Lombok bagian utara dari depan villa sekaligus jika cuaca cukup cerah, kita bisa melihat puncak Gunung Rinjani dari dekat. Akan tetapi sayang sekali, cuaca agaknya gak mendukung cerita dari perjalanan kami untuk bisa melihat secara dekat puncak Gunung Rinjani dikarenakan kabut yang sangat tebal yang menutupi puncak gunung tersebut.
Selain itu, dari tempat ini juga kami bisa melihat indahnya Air Terjun Sendang Gile yang terletak di bawah perbukitan tempat villa ini berdiri. Suara air terjunnya sangat jelas didengar dan suara para pengunjung yang menghabiskan waktu bermain air di air terjun pun ikut terdengar dari atas villa. Udara yang sejuk dan gak pengen cepet-cepet pulang. Wah, gak nyesel kami ke tempat ini, indah banget mas / mbak broo !. Tapi inget, selain menikmati wisata alam di Lombok, harus tetap menjaga kebersihan tempat wisata agar enak dipandang dan baik buat kesehatan. Buang sampah pada tempatnya atau jika gak ada penampungan sampah, bawa tas khusus buat sampah biar nanti dibuang di tempat khusus buat sampah.
Notes :
- Jalur yang bisa dilewati menuju desa wisata ini yaitu Kota Mataram - Pusuk Forest - Pemenang - Kota Tanjung - Bayan - Desa Senaru.
" Paths that can be passed to the tourist village is the city of Mataram City - Pusuk Forest - Pemenang - Tanjung City - Bayan - Senaru Village"
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Selain itu, dari tempat ini juga kami bisa melihat indahnya Air Terjun Sendang Gile yang terletak di bawah perbukitan tempat villa ini berdiri. Suara air terjunnya sangat jelas didengar dan suara para pengunjung yang menghabiskan waktu bermain air di air terjun pun ikut terdengar dari atas villa. Udara yang sejuk dan gak pengen cepet-cepet pulang. Wah, gak nyesel kami ke tempat ini, indah banget mas / mbak broo !. Tapi inget, selain menikmati wisata alam di Lombok, harus tetap menjaga kebersihan tempat wisata agar enak dipandang dan baik buat kesehatan. Buang sampah pada tempatnya atau jika gak ada penampungan sampah, bawa tas khusus buat sampah biar nanti dibuang di tempat khusus buat sampah.
Notes :
- Jalur yang bisa dilewati menuju desa wisata ini yaitu Kota Mataram - Pusuk Forest - Pemenang - Kota Tanjung - Bayan - Desa Senaru.
" Paths that can be passed to the tourist village is the city of Mataram City - Pusuk Forest - Pemenang - Tanjung City - Bayan - Senaru Village"
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
0 comments:
Post a Comment