Saturday, 19 July 2014

Menunggu Waktu Sahur edisi : Tugu Yogyakarta

Punya kebiasaan unik, itu adalah saya sendiri. Apalagi ada dukungan dari temen-temen yang gak kalah uniknya. Kekonyolan yang kami lakukan gak hanya di lingkungan kampus saja tetapi di luar kampus juga lebih parah lagi. Contohnya saja yang udah dilakukan beberapa waktu yang lalu, yaitu begadang di Tugu Yogyakarta. Bagi yang udah pernah ke Yogya ato yang merantau ke Yogya, pasti tau tempat ini. Tempat dimana berkumpulnya para jomblowan-jomblowati yang lagi tebar pesona ato yang udah punya pasangan, tapi pengen mencari hiburan di malam hari. 

Dari beberapa informasi yang saya peroleh dari internet, Tugu Yogyakarta ini merupakan sebuah tugu ato monumen yang sering dipakai sebagai simbol yang melambangkan Kota Yogya. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwono I sekaligus pendiri Kraton Yogya. Tugu ini juga memiliki simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis yang menghubungi laut selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi. Konon, pada saat melakukan meditasi, Sultan Hamengkubuwono pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah mengahadap puncak Gunung Merapi.

Tempatnya oke habis, pencahayaan lampunya yang keren, struktur bangunannya yang indah, dan melambangkan Kota Yogya itu sendiri lebih tepatnya. Tugu ini terletak di tengah kota dan sangat strategis sekali. Yang lebih kerennya itu, tugu ini terletak di tengah-tengah perempatan jalan. Waktu yang paling tepat kesini yaitu malam hari ato tengah malam biar gak panas, lagian kalo malam kita bisa melihat suasana malam hari Kota Yogya.

Hilang ngantuknya kalo udh di depan kamera

Kekonyolan kami berawal dari sebuah ide dari temen satu kelas yang pengen mencari suasana baru biar gak bosen. Timbullah ide untuk begadang menunggu makan sahur. Awalnya sih mau ke sebuah cafe buat ngobrol-ngobrol, tapi kayaknya ide itu gak berhasil. Bukannya begadang malah nanti pada ngorok semua liat sofa empuk. Akhirnya diputuskan untuk pergi ke tugu dan semuanya pada setuju. 

Tibalah waktu memulai petualangan, ketika itu sekitar pukul 00.00 waktu sana, kami udah berkumpul dan bersiap-siap. Saya bersama teman boncengan naik motor dan yang lainnya pada bawa motor masing-masing. Menyusuri jalan-jalan kota di malam hari, suasana saat itu masih rame oleh kendaraan bermotor. 

Awas mbak-mbak nanti ketabrak lhooo !!!

Mahasiswa / siswi yang kurang kerjaan 

Kira-kira sepuluh menit kemudian kami tiba di tempat tujuan. Nah, mulailah kegilaan demi kegilaan yang dilakukan. Mulai dari foto dengan gaya biasa-biasa saja, ampe foto dengan gaya duduk di tengah jalan. Awalnya sih malu-malu kucing buat di foto, tapi lama-lama jadi malu-maluin he..he..he..  Suasana pada saat itu heboh, selain kami ada juga para kelompok-kelompok mahasiswa yang kesana dengan melakukan hal yang sama. Walaupun melakukan hal yang sama, kehebohan kamilah yang menjadi tontonan orang-orang yang berada disana.

Eunaaaak tenan nongkrong disini 

Udah capek berfoto ria, kami istirahat di bawah tugu. Enak sekali nongkrong disana pada saat itu bersama teman-teman tercinta. Setelah beberapa saat menghabiskan waktu disana, kami melanjutkan petualangan di tempat lain yaitu " 0 km ". Dari berfoto-foto dengan latar belakang bangunan yang ada disana ampe pinjem rombong wedang ronde milik mas penjual yang lagi berjualan disana untuk dijadikan latar belakang buat foto. Ditunggu cerita di "0 km" yang gak kalah heboh dengan di Tugu Yogyakarta.

Notes :
1. Kalo mau ke Tugu Yogya, enaknya malam hari di atas pukul 23.00
2. Bagi para wisatawan bisa jalan kaki ato naik becak bila tempat penginapan dekat dengan Tugu Yogya
3. Tugu Yogya terletak di sebelah utara Malioboro.
4. Bila membawa kendaraan pribadi, kendaraan bisa diparkir di tempat-tempat yang udah disiapkan dan ingat parkir kendaraan yang ada tukang parkirnya biar aman.
5. Bila ingin menanyakan informasi mengenai Yogya, disana ada pos polisi yang siap melayani kalian semua. 


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


0 comments:

Post a Comment