Di Yogya selain wisata kulinernya seperti Gudeg dan
Angkringan, Yogya juga memiliki wisata kuliner yang di kalangan mahasiswa
disana sangat familiar sekali yaitu warung burjo singkatan dari “Bubur Kacang Hijau”. Orang yang pertama
kali menginjakkan kaki di tanah “ Seribu
Candi “ tersebut, apalagi yang hanya pergi berlibur ke Yogya, kalo gak
nyari tempat makan Gudeg yang enak dimana, ya ujung-ujungnya makan di
Angkringan yang banyak menunya. Banyak sekali tempat-tempat yang menjual Gudeg
yang enak dan Angkringan yang menyajikan beberapa menu yang sangat lezat atau
tempat lain yang mempunyai menu yang spesial.
Bicara soal Gudeg dan Angkringan yang gak ada
abis-abisnya. Warung burjo pun gak kalah abisnya jika dibahas. Saya sendiri
sebagai anak perantau yang kuliah dari tempat yang sangat jauh, sangat
bersyukur ada yang namanya warung burjo. Disamping tempat makan, tempat ini
juga bisa dijadikan tempat berkumpul untuk saling sapa entah berkumpul dengan
orang yang udah kita kenal maupun dengan masyarakat di sekitar.Dari katanya saja burjo , banyak beranggapan
tempat itu cuma menjual bubur kacang ijo. Namanya saja begitu tapi sebenarnya
selain menjual menu utama bubur kacang ijo, disana juga ada beberapa menu favorit
bagi mahasiswa yaitu nasi telur,mie instan,magelangan yang dibuat dari nasi
goreng dan mie goreng dan masih banyak yang lainnya. Disamping rasanya yang
lezat dan sangat sederhana, harganya juga lumayan murah dan hemat. Jadi gak
heran kalo banyak warung burjo yang dijadikan tempat tongkrongan nomor satu
oleh mahasiswa di Yogya.
Nah, mungkin banyak diantara kita belum mengetahui
asal mula warung ini menjamur di setiap sudut Yogyakarta. Warung makan
yang buka rata-rata selama 24 jam setiap harinya, merupakan warung makan yang
pemiliknya sebagian besar berasal dari Jawa Barat, lebih tepatnya dari daerah
Kuningan,Jawa Barat. Jadi gak heran jika datang ke warung ini, bahasa
pengantarnya yaitu Bahasa Sunda. Panggilan “Aa
atau Teteh” juga selalu kita dengar
apabila ada pelanggan yang memesan makanan ato yang mau bayar kepada pemilik
dan pelayan warung. “Aa” adalah
panggilan kakak laki-laki ato mas dan “Teteh”
untuk mbak ato kakak perempuan bagi orang Sunda. Mereka merantau ke Yogya untuk membuka warung 24 jam, dimana setiap warung memiliki nama dan kekhasan masing-masing.
Dari hasil wawancara saya kepada pemilik burjo
beberapa waktu silam, bahwa awal mulanya mereka berdagang cuma menjual bubur
kacang ijo dan bubur ketan item sebagai menu utama. Tapi dengan berjalannya
waktu, karena adanya tuntutan dari kebanyakan mahasiswa terhadap faktor
kebutuhan perut untuk selalu penuh diisi dan adanya persaingan dengan tempat
makan yang lain. Maka setiap warung mulai melakukan penambahan menu,
tidak sekedar bubur kacang ijo dan bubur ketan item tapi ada juga menu-menu
lain yang memiliki cita rasa yang lezat.
Tidak salah kalian mencoba makan di warung yang
sederhana ini, tapi memiliki banyak menu yang mengenyangkan tanpa mengeluarkan
duit banyak. Apalagi bagi mahasiswa yang di daerah asalnya mungkin tidak ada
warung semacam ini. Bisa dijadikan penyelamat perut jika uang bulanan belum
dikirim dari rumah. Saya sendiri juga adalah pelanggan setia salah satu burjo di Yogya. Hampir tiap hari selalu datang untuk sekedar makan dan
berkumpul dengan teman-teman kampus. Berasa bener-bener jadi orang perantauan
yang jauh dari kampung halaman, dimana kalo nongkrong untuk sekedar makan dan
minum sambil berkumpul dengan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia. Dapat memperkaya bahasa berbagai daerah karena secara tidak langsung
kita bisa belajar bahasa mereka, seperti contoh ; Bahasa Sunda,Banjar (
Kalimantan Selatan ), Dayak, Padang, Bengkulu dan tidak lupa Bahasa Jawa
pastinya. Masih banyak lagi bahasa-bahasa yang dapat kita dengar disana. Yogya
gitu loooo…
Mungkin itu saja beberapa catatan saya tentang
Warung Burjo yang bisa disampaikan kepada anda melalui blog ini. Semoga bisa
menjadikan referensi wisata kuliner bagi anda yang akan berkunjung ke Yogya ato
bagi mahasiswa baru yang datang di Yogya dan belum terlalu mengenal tempat-tempat
makan di Yogya, bisa dijadikan referensi tempat makan anda semua.
Selamat berkunjung…
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
0 comments:
Post a Comment