Yogya, I miss you
Ketika membaca kalimat diatas, pasti siapa aj yang merasa pernah menjadi mahasiswa / pelajar Yogya ato yang pernah merantau ke Yogya buat bekerja dan berbisnis setuju ma kalimat di atas. Gimana gak hampir 95,00 % teman-teman yang saya survei semuanya bilang kangen dengan kota satu ini termasuk saya sendiri . Saya kebetulan tinggal di Yogya selama 6 tahun pas dikit ( 6 tahun, 3 bulan, 21 hari dan jam nya gak inget ) untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang cukup terkenal di Yogya,katanya sih gitu. Pas awal-awal tinggal di kota ini sih masih belum betah,maunya nelpon ortu aj di Lombok ampe pacarpun ngantri buat saya telpon. Berhubung saya sama pacar dulunya pas SMA menjadi pasangan Mes""a karang mah jadi pasangan Ngenes alias LDR jadi bertambah lagi penderitaan saya pada saat itu. Awalnya saya juga udah lupa kenapa saya ngebet sekali kuliah ke Yogya, padahal di Lombok juga ada jurusan yang saya minati. Semuanya karena kondisi dimana teman-teman SMA maupun teman seumuran kebanyakan kuliah keluar pulau, jadi saya juga gak mau kalah. Jadinya sayapun diterima di salah satu jurusan yang saya inginkan dari dulu dan jurusan itu ada di Yogya. Syukurlaaahhhh... Itulah sedikit cerita diawal hidup saya di Yogyakarte ( ngomong gaul dikit ) yang penuh dengan perjuangan baik itu perjuangan fisik dan perjuangan C.I.N.T.A .
Yogya beda sekali dengan daerah saya di Lombok sana. Iyalah beda, dari namanya aj beda, tata kotanya juga beda, budayanya beda, andongnya beda dan yang paling mencolok bedanya disini yaitu di Yogya hampir semua masjid yang saya kunjungi arah kiblat sholatnya miring 30 derajat dari bentuk bangunan masjidnya. Saya juga bingung,kok miring ya padahal di daerah asal saya arah kiblat masjidnya gak miring. Saking penasaran saya buka Atlas Peta Dunia, khususnya peta Yogya. Ternyata bener, posisi bangunan masjid di Yogya dengan Mekkah sana kalo saya liat hampir 30 derajat miringnya. Saya juga pernah nonton film yang judulnya "Sang Pencerah" di film itu juga diceritakan tentang arah kiblat shalat di Masjid Gede di Kauman,Yogya. Keunikan itulah yang membuat saya mulai suka sama kota ini. Yang lebih saya sukai lagi yaitu makanannya yang manis-manis dan penjualnya yang manis-manis pula #Lhoooo. Di kota ini juga ramenya bisa ampe menjelang subuh, hampir gak pernah sepi kecuali di desa-desa baru sepi. Dari suasana kotanya yang nyaman, orangnya bersahabat dari anak kecil ampe si mbah-mbah kalo berpapasan dengan orang walaupun orang itu gak dikenal, pasti ngasi senyuman dan kadang-kadang menyapa pake basanya Alm.Mbah Marijan. Di Kota ini juga menyajikan pergelaran budaya Jawa yang saya sendiri pribadi sangat menyukainya, suka sama penarinya juga ( manis-manis) ckckck.
Yogya beda sekali dengan daerah saya di Lombok sana. Iyalah beda, dari namanya aj beda, tata kotanya juga beda, budayanya beda, andongnya beda dan yang paling mencolok bedanya disini yaitu di Yogya hampir semua masjid yang saya kunjungi arah kiblat sholatnya miring 30 derajat dari bentuk bangunan masjidnya. Saya juga bingung,kok miring ya padahal di daerah asal saya arah kiblat masjidnya gak miring. Saking penasaran saya buka Atlas Peta Dunia, khususnya peta Yogya. Ternyata bener, posisi bangunan masjid di Yogya dengan Mekkah sana kalo saya liat hampir 30 derajat miringnya. Saya juga pernah nonton film yang judulnya "Sang Pencerah" di film itu juga diceritakan tentang arah kiblat shalat di Masjid Gede di Kauman,Yogya. Keunikan itulah yang membuat saya mulai suka sama kota ini. Yang lebih saya sukai lagi yaitu makanannya yang manis-manis dan penjualnya yang manis-manis pula #Lhoooo. Di kota ini juga ramenya bisa ampe menjelang subuh, hampir gak pernah sepi kecuali di desa-desa baru sepi. Dari suasana kotanya yang nyaman, orangnya bersahabat dari anak kecil ampe si mbah-mbah kalo berpapasan dengan orang walaupun orang itu gak dikenal, pasti ngasi senyuman dan kadang-kadang menyapa pake basanya Alm.Mbah Marijan. Di Kota ini juga menyajikan pergelaran budaya Jawa yang saya sendiri pribadi sangat menyukainya, suka sama penarinya juga ( manis-manis) ckckck.
Menurut sumber yang terpercaya, Yogya merupakan tempat wisata nomor 2 di Indonesia yang dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar negeri setelah Bali. Bisa dibuktikan kalo di Yogya selalu rame dengan para tourist bule-bule yang berbagai macam rupa dari yang berpakaian rapi sampai hanya memakai pakaian pantai karena konon ada yang bilang kalo bule belum item mutlak maka dia gak berhasil berjemur makanya mereka selalu pakai pakaian tipis dan sederhana biar kulit mereka selalu terkena sinar matahari. Beda halnya dengan kita-kita yang orang asli pribumi, kalo ikutin gaya bule pakai pakaian mereka serta pakai acara berjemur pula, maka gak tau udah apa yang terjadi. Bukannya indah diliat tapi semakin gosong dan gak laku buat cari jodoh. #Eehhh.
Berbicara soal wisata Yogya yang cukup diakui di mata dunia, bahwa Yogya memiliki banyak pantai-pantai yang cukup indah di bagian selatan sana, kemudian wisata gunungnya yang sangat menarik buat dikunjungi, wisata keraton dan bangunan peninggalan zaman dulu serta makanannya yg khas buat selalu dicicipi. Disini saya gak akan membahas tentang tempat wisata-wisatanya secara detail, nanti di postingan selanjutnya saya akan membahasanya, Mohon sabar ya :).
Menceritakan tentang pengalaman saya di Yogya dari masuk kuliah ampe lulus dengan mendapatkan gelar Apoteker sungguh banyak sekali dan gak mungkin saya menceritakan semuanya dalam satu postingan ini. Nanti satu per satu saya akan membahas di postingan yang akan datang. Dulu sih pas masih zamannya kuliah saya sempat membuat tulisan beberapa tentang pengalaman saya di Yogya di blog ini, tapi karena banyak tugas kuliah dan sibuk sama kegiatan di luar kampus jadinya saya jarang menulis lagi ampe lulus pun saya jarang menulis tentang Yogya, kebanyakan yang saya tulis tentang daerah asal saya sendiri " Pulau Lombok " karena bantuin promosiin wisatanya gitu dehh. Oleh sebab itu, karena saya kangen sekali dengan Yogya, saya ingin menulis lagi tentang saya dan Yogya,Asyiiiikkk...
Kembali ke Laptop.....!!!!!
Menceritakan tentang suasana Yogya udah, alasan saya ke kuliah di sana udah, arah kiblat shalatnya yang miring gak sesuai arah bangunan masjidnya juga udah, membahas wisata-wisatanya udah tapi belum dibahas secara detail. Apa lagi ya ? Bingung saking kangennya he..he..he..
Daripada bingungnya ngalor ngidul gak jelas gene, saya ingin memberikan alasan kenapa saya kangen banget sama Yogya secara jelas dan aktual. Banyak sekali hal-hal yang menimbulkan rasa kangen itu, dan rata-rata para mantan mahasiswa yang mengaku kuliah di Yogya juga akan mengalami hal serupa. Ini beberapa point kenapa bisa kangen ;
1. Kangen sama burjonya
Kalian yang dari luar Yogya ato luar Pulau Jawa yang bukan alumni mahasiswa sini, pasti bingung apa itu burjo. Kalo yang udah pernah merasakan jadi anak rantau di kota seribu candi ini sih pada tau semua. Burjo itu adalah bubur kacang ijo pake tambahan ketan item. Itu merupakan makanan khas orang Kuningan sih sebenarnya, tapi karena orang Kuningan yang pergi merantau berjualan di Yogya,jadinya terkenalnya ya burjo asalnya dari kota ini. Saya gak tau sejarah datangnya orang Kuningan ke Yogya untuk berjualan burjo dan saya udah menanyakan kepada Aa nya ( sebutan kakak buat orang Sunda ),tapi jawabannya banyak versi,jadinya ya jadi bingung juga. Hampir tiap hari mahasiswa utamanya laki-laki mampir makan ato sekedar ngopi di warung burjo. Begitu juga dengan saya, hampir tiap hari juga datang ke warung itu buat makan. Kalo dibilang rame sih, selalu rame tiap harinya bahkan klo menjelang tanggal tua, tempat duduk di tiap warung burjo penuh semua sama mahasiswa.he..he..he.. ( berhemat sambil nunggu kiriman dari ortu ) ......
bersambung
2. Kangen sama angkirangnya
Udah bercerita dikit soal burjo yang memiliki kesan tersendiri buat saya pribadi, karang bahas soal angkringannya. Nah kalo warung burjo itu asalnya dari orang-orang Kuningan ( Jawa Barat ), beda halnya dengan angkringan yang asli dari Yogya. Angkringan itu bukan nama makanan tapi nama warung, Warung Angkringan. Banyak sekali yang kita temui di angkringan, dari penjualnya yang super duper ramah ampe jajanan yang ada di sana juga super duper enak. Yang paling saya suka di angkringan adalah tahu dan tempe bacemnya serta nasi kucingnya, Sedaaaap..... Kesan-kesan saya tentang akringan sih gak terlalu banyak cuma itu saja bagian yang saya ingat dan berkesan, jadi ceritanya agak pendek dikit. he...he...he...
3.Kangen kampus tercinta
Bagi siapa aja yang menuntut ilmu di Yogya khususnya mahasiswa, kalo gak kangen ma kampusnya berarti boong. Banyak sekali kenangan yang ada mulai dari yang terngenes ampe termanis pun lengkap ada. Dari lari-larian menuju kelas karena telat ampe ngejar-ngejar dosen buat minta acc skripsi juga pernah saya alami. Hal yang paling unik di kampus saya sendiri yaitu pada saat mau beralih ke semester berikutnya. Bank kampus pasti diramekan oleh mahasiswa yang akan membayar SPP ampe ngantri dari pagi ampe siang hari. Biasanya banyak juga yang nebeng buat dibayarin,kadang-kadang gantian ngantri biar gak capek, kayak ngantri beli tiket pertandingan bola di Senayan aj. he..he..he. Kisah ini nanti saya lanjutkan di postingan selanjutnya ...... bersambung
4. Kangen naik TransJogya
Di Jakarta ada busway TransJakarta kalo di Yogya ada TransJogya. Kalo gak salah di awal tahun 2008 baru pertama kali ada busway di kota ini, jalurnya pun ada 3 jalur ( jalur 1A,1B,2A,2B,3A,3B ) kalo karang udah ada jalur 4A dan 4B. Jalur 1 jurusan Yogya-Bandara-Prambanan, jalur 2 ke arah Jombor-Bandara-Yogya, jalur 3 ke arah UGM-Bandara-Yogya. Nah kalo yang 4A san 4B saya sih gak paham betul jalurnya, yang pastinya buswaynya lewat daerah Glagahsari dan Umbulharjo. Dulu awalnya sempet ngerasa lucu aj rasanya naik bus trans sendirian cuma niatnya jalan-jalan aj keliling kota pindah dari satu jalur ke jalur lain ampe pramugaranya nanyain ;
" Mas mau turun dimana?? "
Saya jawab ; " Belum tau mas soalnya pengen ngadem dulu sambilan pengen ngafalin jalur buswaynya soalnya Yogya panas banget "
Pramugaranya bingung tapi gak cuma saya doang yang punya alasan begitu, ada mbak-mbak berkacamata mirip orang mandarin, pake topi dan berpakaian santai sambil bawa tas rasel. Saya masih inget pas saat itu, semenjak mbaknya naik, mata saya sering banget ngeliat cewek itu "Manis Banget" #SalahFokus. Setelah pramugaranya nanyain ke dia mau turun dimana, jawabannya sama kayak jawaban saya. Pramugaranya semakin tambah bingung sambil tersenyum kecut. Mungkin di dalam hatinya berkata ;
"Untung bukan angkutan di Bandung yang kalian naikin, bisa berapa duit tuh bayarnya ?"
Apapun yang dipikirkan oleh pramugara itu, saya gak pikirin yang penting saya nyaman dan santai di dalam bus sambil menikmati pemandangan Kota Yogyakarte ( ngomong gaul lagi ).
Asyik juga ya naik busway TransJogya, maklum di daerah asal saya sendiri gak ada transportasi kayak beginian jadinya mumpung masih di Yogya, saya puas-puasin memakai fasilitas armada kebanggaan orang-orang Yogya termasuk Pak Sultan Hamengkubuwono ini.
5. Kangen buka puasa bareng si doi dan " in the genk "
Udah 6 kali saya merasakan berpuasa di Bulan Ramadhan di Yogya, banyak hal yang saya dapatkan selama menjalankan ibadah puasa di kota gudeg ini, dari berbuka puasa cuma pake air putih dan nasi bungkus ( ngenes banget ), pergi ke masjid-masjid untuk mencari buka puasa gratis ( tiap hari ), digodain sama orang bencong pas lagi nyuapin es buah ke si doi pada saat buka puasa ampe dicolekin ma bencong juga pernah.
" Mas cakep, pengen dooong disuapin es buah kayak nona manis itu !!! wer eweeer eweer "
"Ohya, ntar ya saya kasi sisa mangkuknya sajaa"
"Idiiiiihhhh.... mas cakep peliit amat deeeehhh "
Spontan langsung saya kasi duit 5 ribu biar dia pergi, Alhamdulilllah akhirnya pergi juga. Si doi langsung ketawa mules, ketawa mules kayak gimana ya?? ( mikir.... ). Itulah pengalaman pertama saya digodain bencong, pas buka puasa pula. " Mang eke apaan digodain ? Sebeeel deeeh "
6. Kangen ngontrak rumah bareng
Siapa yang gak setuju kalo ngontrak rumah bareng di Yogya itu gak menyenangkan ?, pasti jawabannya ada yang pro dan kontra. Kalo saya pribadi sih setuju soalnya ngontrak bareng temen-temen itu ada manfaatnya lhoo.. Pertama; kalo bosen ma kamar sendiri,bisa tukeran kamar sama temen lain asalkan jangan tukeran pacar aj. Kedua; kalo udah tanggal tua dan kiriman dari ortu belum datang, bisa pinjem duit sama temen yang udah dikirimin tanpa ada pake bunga. Ketiga; kalo datang keluarga ato saudara bisa nitip tidur di kamar temen soalnya kamar sendiri dipake tidur oleh keluarga. Keempat; bisa patungan bayar iuran listrik dan air,jadi lebih murah jatuhnya. Kelima; kalo ada temen yang habis mudik, kita dapat oleh-oleh makanan dan jenis masakan khas daerah sana. Keenam; ini yang paling punya kesan tersendiri, saling curhatin tentang si doi masing-masing pada saat kerja kelompok dan belajar menjelang ujian semester.ha..ha..ha.. Yang pastinya saya kangen sekali ama suasana rumah kontrakan di Yogya, jadi sedih kalo diinget-inget.
7. Kangen Travelingnya
Walaupun saya bukan anak dugem, bukan berarti saya gak punya hobi jalan-jalan. Saya itu merupakan salah satu backpaker terkenal di keluarga saya sendiri dan di temen-temen kampus.ha..ha..ha..*MujiDiriSendiri. Punya hobi traveling itu merupakan suatu hal yang paling indah dalam hidup saya. Banyak orang yang strees karena berbagai macam masalah yang dihadapi, tapi bingung cara menghibur dirinya itu gimana. Kalo saya ada masalah, saya menenangkan diri dengan cara traveling kemana saja saya mau di luar jam sibuk kuliah dan tugas-tugas di luar kampus. Banyak sekali tempat-tempat yang bagus yang wajib kalian kunjungi dari deretan pantai-pantai yang indah-indah, suasana desa dengan alamnya yang sejuk, wisata Gunung Merapi yang indah tapi sayang saya belum sempat kesana, candi-candinya yang punya nilai seni yang tinggi, bangunan tempoe doeloe nya yang ampe karang masih terjaga keasliannya, makanan dan minumannya yang enak walaupun rata-rata semuanya itu manis ampe orang aslinya pun saya suka. Gak ada salahnya bila kita menyempatkan diri untuk mengisi waktu luang buat berjalan-jalan di seputaran Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Pokoknya traveling di Yogya mantaaappp...
8. Kangen mudiknya
Menjadi mahasiswa dari luar Yogya dan Pulau Jawa, pasti punya tradisi yang namanya mudik entah itu mudik lebaran maupun mudik liburan semester. Banyak melihat di tipi-tipi kalo pas mudik lebaran rasanya itu melelahkan sekali ampe jadi males buat mudik, itu Jakarte coooyy bukan Yogya. Kalo Jakarte mang begitu, kalo Yogya agak beda dikit. Di Yogya sebagian besar dihuni oleh para mahasiswa dari Sabang ampe Merauke,jadi yang rame mudik itu mahasiswa yang dari luar Yogya. Aman terkendali sih, tapi jangan coba-coba beli tiket pada saat hari H keberangkatan, dimungkinkan gak kebagian tiket mudik. Lagian harga tiket pesawat juga lagi mahal-mahalnya jadi sebagian besar mahasiswa yang daerahnya gak jauh-jauh amat jadi ogaah pake pesawat kecuali dapet gratisan. Beda halnya dengan mahasiswa yang rumahnya jauh banget dari Pulau Jawa, mau gak mau harus pake pesawat biar cepet nyampe tempat tujuan. Di postingan saya selanjutjnya akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman mudik saya pribadi, jadinya ditunggu aj..."Comming Soon".
Apalagi ya ? Rasanya cukup itu saja dulu yang saya ceritakan. Yang pastinya ini awal saya akan bercerita ke temen-temen tentang kenangan bersama Yogyakarta, walaupun sebelumnya saya udah menceritakan sebagian pengalaman saya di kota ini di postingan yang udah-udah tapi saya ingin menceritakan secara detail semuanya,kalo bisa jadi satu buku. Dari kalimat saya sebelumnya, ditunggu aj cerita-cerita dari saya selanjutnya... Yogya gak akan rame kalo gak ada kita-kita yang meramaikannya. "Ngomong Apaan Siiih ?" Tapi ada benernya juga siih..
Jadi apa pengalaman temen-temen sebagai alumni mahasiswa Yogya ato yang masih menjadi mahasiswa Yogya??, monggo di share di postingan ini !!! Terimakasi
"Yogyakarta gak akan istimewa jika gak ada orang yang istimewa sebagai penghuninya, Jadi berbanggalah jadi bagian dari Yogyakarta " Lazwardy Perdana Putra
Salam buat Yogyakarta, Dari Didik yang lagi Kangeeen.
Penulis : Lazwardy Perdana Putra
Kalo kangen jogja., silahkan mampir ke blog saya ada website yg selalu update bahas tentang jogja.
ReplyDeletewww.duniasitusweb.blogspot.com