Namaku Aldi,mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Aku baru mengenal rasanya jatuh cinta pada saat duduk di bangku SMA kelas X pada seorang siswi yang rambutnya ditutupi oleh jilbab putih dan wajahnya yang sangat manis bagi diriku, Rani namanya. Ada satu hal yang aku sukai dari dirinya yaitu kesolehannya yang buat aku kagum akan dirinya. Sempat aku bertanya-tanya pada diriku sendiri,"Apa yang terjadi pada diriku kepada dirinya ?". Aku terus bertanya-tanya kepada diriku sendiri,sampai akhirnya aku menemukan jawabannya bahwa aku telah jatuh cinta kepadanya. Jujur saja aku belum terlalu paham soal cinta,sampai akhirnya aku mencoba untuk bersikap cuek akan perasaanku kepadanya,tapi aku tidak bisa. Semakin aku cuekin semakin besar rasa cinta itu.
Aku ingin sekali menjadi teman dekatnya,tapi aku orangnya tidak pede. Ya,jadinya cuma dari jauh saja aku melihat dirinya. Sudah setahun aku memendam perasaan ini,hingga akhirnya pada saat aku dan dia naik ke kelas XI IPA. Tidak disangka-sangka aku dan dia satu kelas di IPA 2. Aku bersyukur kepada Allah SWT karena aku dipersatukan bersama dia walaupun di dalam satu kelas dan itu sudah cukup bagiku. Pertama-tamanya aku yang minta kenalan terlebih dahulu secara aku belum berkenalan dengan dia. Dia anaknya ramah dan murah senyum. Anaknya pintar dan selalu mendapatkan nilai yang memuaskan.
Pada suatu ketika pada saat jam istirahat pertama,diam-diam dia menghampiri diriku dan bertanya " Hai Di,boleh minta nomor hpmu gak ?"
Wah,aku terdiam sejenak sambil memandangi wajahnya yang sangat putih dan bersih.
Dia bertanya lagi, " Kok bengong ditanya?" " Gak boleh ya minta nomor hpmu?"
Aku langsung menjawab,"Oh maaf-maaf,kaget soalnya dihampiri sama cewek semanis dirimu" sambil aku becandain dirinya.
"Boleh kok,ney no hpku,aku tulis dikertas ya soalnya hpku lagi mati"
Rani menjawab," Ohya,tidak apa-apa"
Setelah aku beri nomor hpku dia mengucapkan terimakasih," Makasi ya Di sudah beri nmor hpmu"
Dia bertanya lagi," Nanti sehabis pulang sekolah,kamu pulang sama siapa?"
" Aku pulang sendirian,kenapa Ran?" tanya diriku.
"Bisa minta tolong antarin aku pulang,bisa gak Di?"
"Hmmm,bisa-bisa kok" sambil aku tersenyum kepadanya.
"Mimpi apa aku semalam ya,kok bisa ada cewek manis yang minta diantarin pulang sekolah sama diriku?"
"Ini mah namanya rezeki dari Gusti Allah" kata-kataku di dalam hati.
Jam pelajaran terakhir pada hari itu telah selesai dan bel sekolah pun sudah berbunyi. Saatnya kami semua dibolehkan pulang sekolah. Aku langsung menghampiri Rani yang masih membereskan buku-buku catatan dan peralatan sekolahnya. Dia tersenyum kepadaku tanpa berkata-kata kepadaku. Aku bertanya kepadanya," Jadi pulang baremg gak?"
Dia menjawab,"Jadi tapi diam-diam ya jangan sampai teman-teman liat kita pulang bareng"
"Lho,kenapa emangnya?" aku bertanya.
"Gak ada sih, malu aj kalau kita diliat pulang bareng,nanti dikiranya kita pacaran lagi"
Aku langsung tertawa" Hahahaha,kamu lucu Ran,gak lah masak baru cuma dilihat pulang bareng aj dikira pacaran sih?" tanya diriku.
Dia pun membalas tertawaku " Hahaha,iya-iya cuma perasaan aku aj kali,Aku kan orangnya pemalu Di"
Pada saat itu waktu sudah sore dan cuacanya mendung. Aku cepat-cepat mengambil motor di parkiran sebelah sekolah,sedangkan dia menungguku di depan sekolah.
" Ran,ayo cepat nanti keburu hujan"
" Iya-iya tunggu sebentar" dia bergegas-gegas naik di atas motorku.
"Sudah belum Ran?" tanya diriku
"Sudah-sudah,tapi jangan ngebut-ngebut ya soalnya aku belum nikah" jawab dirinya
" Hahahaha,bisa ngelucu juga ya dirimu,gak nyangka saja ternyata kamu tuh lucu". Ternyata Rani bisa becanda juga. "Sudah pintar,soleha,manis dan lucu"." Tipe cewek aku sekali tuh".kataku dalam hati.
Akhirnya kami pun pulang bareng. Kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumahku. Di tengah jalan,tiba-tiba hujan pun turun. " Di,bernaung dulu yuk hujan ney"
"Oke,kita cari tempat yang enak"jawab ku.
Bagiku saat itu adalah saat-saat yang paling romantis selama hidupku. Baru kali ney boncengin cewek manis dan dibarengi hujan lagi.
Hujannya cukup lama,jadinya kita bernaungnya lama sekali. Akhirnya aku ajak dia ngobrol-ngobrol di depan toko makanan dan minuman sambil duduk di kursi depan toko. Asyik juga ngobrol sama dia,ternyata dia bukan orang yang pendiam yang selama ini aku kira. Dia supel sekali sama aku.
"Ayo pulang sudah terlalu sore lagian tinggal gerimis,Gak apa-apa kan basah sedikit?" tanyaku
"Gak apa-apa sih,tapi kalau aku sakit tanggung jawab ya?hehehe"
"Iya-iya,cowok mana sih yang gak mau tanggung jawab kalau ada cewek semanis dirimu sakit gara-gara cowok itu?"jawab ku.
"Gombal abis" balas dirinya.
Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Sesampainya dirumahnya,aku bertemu dengan ibunya. Ibunya sangat baik dan ramah. Aku dipersilahkan masuk,tapi aku buru-buru pulang soalnya mau menjemput adikku yang lagi kursus.
"Maaf bu,lain kali aj mampirnya soalnya mau jemput adik juga" kataku kepada ibunya.
"Ohya,gak apa-apa,Ibu tunggu lho,Makasi ya sudah antar Rani pulang" balas ibunya kepadaku.
"Iya bu sama-sama,Assalamualaikum "jawabku
Akhirnya aku pamit pulang sambil senyum kepada Rani dan ibunya. Sungguh hari yang terindah bagi diriku. Harapku setiap hari kayak begini.
Semenjak saat itu aku dekat sama Rani sampai kami berdua lulus SMA. Akhirnya kami saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius lagi. Kami akhirnya pacaran sebelum kami memutuskan untuk menjalin hubungan jarak jauh. Aku memilih untuk melanjutkan sekolah ke Kota Yogya,sedangkan dia memilih untuk melanjutkan sekolah ke Jakarta. Memang sangat berat ketika kami berdua berpisah,tapi kami mempunyai komitmen untuk saling menjaga perasaan masing-masing dan selalu setia. Orang tua kita berdua juga sudah merestui hubungan kita. Inilah yang namanya cinta,cinta tidak mengenal namanya fisik,materi dan asal-usul. Kalau sudah namanya cinta,pasti menerima apa adanya apapun keadaan pasangan kita. Cinta itu memang buta. Gara-gara hujan pada saat pulang sekolah,aku menemukan cinta pertamaku yang selama ini aku cari. ( bersambung )........
0 comments:
Post a Comment