Saturday, 15 March 2025

Buka Puasa Bersama (Bukber) di Karambia Resto Sambil Menikmati Suasana Persawahan


Di minggu kedua Bulan Ramadhan, biasanya sudah banyak undangan bukber alias buka bersama dari keluarga, sahabat maupun teman kantor. Awalnya saya sama istri sudah berniat di tahun ini gak mengagendakan buat bukber di luar. Tapi hal itu gak bisa dihindari. Mau gak mau, suka gak suka, pastinya akan bertemu dengan bukber di luar (godaan besar). 

Kali ini saya menerima ajakan teman-teman kantor yang isinya semuanya bapak-bapak. Mereka menyebut dengan sebutan Bapak-Bapak Soleh (BBS). Saya disini adalah bintang tamu yang tumben banget ngumpul bareng mereka. 

Katanya sih susah masuk geng mereka. Ada persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya ada bekas cambukan istri di punggung, hahaha. Ada-ada saja syaratnya. Tapi terlepas itu, mereka semuanya asyik dan saya pun bisa berbaur dengan mereka meskipun obrolannya kesana kemari. 

Begitu diajakin bukber di luar. Sinyal blogger saya pun kembali kencang. Kalau diajakin bukber di tempat makan yang belum pernah didatangi sebelumnya, gak mikir dua kali untuk mengiyakan.




Kebetulan juga tempat bukbernya cukup menarik buat direview. Pilihan bukber kali ini yaitu di salah satu lesehan yang cukup asri bernama Karambia Resto. Lokasinya di Jalan Ahmad Yani, Sayang-Sayang, Kota Mataram. Tepatnya berada di sebelah timurnya Green Asri Resto dan Ayam Taliwang Nada. Lebih jelasnya bisa kalian lihat di google maps. 

Dulunya lesehan ini bernama Lesehan Warisan. Sudah sempat saya tulis pengalaman makan disini di blog pribadi. Sekitar pertengahan tahun 2024, lesehan ini berganti nama menjadi Karambia Resto dengan suasana baru dari sebelumnya. 

Baca juga disini : rekomendasi travel di lombok

H-4 kami sudah booking tempat dan menu agar gak kehabisan tempat. Maklum saja, fenomena bukber di luar saat ini sedang menjamur. So, dimana-mana semua tempat bakalan ramai oleh para pemburu bukber. Bahkan baru minggu pertama Bulan Ramadhan saja, sudah ada resto atau lesehan yang sold out. Luar biasa bukan !.

Btw, syukurnya kami dapat tempat duduk. Apalagi tempat duduknya cukup instagrammable yaitu di pondokan/lesehan putih. Pondokannya bisa memuat untuk sepuluh sampai lima belas orang dewasa. Jadi gak sabaran pengen cepat-cepat datang. 




Sore itu, saya berangkat dari kantor. Kebetulan sudah ijin sama istri pulang kerja langsung ke lokasi bukber karena mempertimbangkan jarak dari rumah ke lokasi yang jauh dibandingkan jarak dari kantor ke lokasi yang cukup dekat. 

Kurang lebih sepuluh menitan, saya sudah tiba di area parkir lesehannya. Parkirannya gak begitu luas. Posisi lesehan gak di pinggiran jalan besar, tapi agak masuk sedikit di jalan pedesaan yang di kiri-kanannya area persawahan. 

Beberapa pengunjung lainnya sudah terlebih dahulu tiba di lokasi. Teman-teman sudah ada beberapa yang datang termasuk bendahara sekaligus koordinator bukber dadakan. hehehe. 

Ada bang Ozil, bang Nas, Ust.Mahpudz, Pak Toni yang terlebih dahulu tiba. Selain itu masih dalam proses ijin sama istri di rumah, hehehe. 

Waktu masih menunjukkan jam setengah enam sore. Masih ada waktu satu jam menunggu adzan magrib. Saya berkeliling area lesehan sambil mengambil beberapa foto dan video. Videonya sudah terlebih dahulu saya share di ig story (@lazwardy_perdana).





Posisi lesehan ini terbilang cukup kece. Berada di pinggiran sungai kecil dengan air yang mengalir cukup deras dan persawahan yang sejuk dilihat mata. 

Penampakan Karambia Resto ini terbilang cukup unik. Resto atau lesehan yang berada di Lombok ini, terasa seperti berada di lesehan di Jawa Barat. Nuansa Sundanya cukup terasa. Terdiri dari ruang makan outdoor dan indoor. Ada saung dimana ada air yang mengalir di bawahnya. 

Bangunan yang cukup sederhana dengan meja kursi yang terbuat dari kayu. Area taman dengan playground ramah anak. 

Untuk ruang indoornya berada di sebelah utara, dimana atap bangunannya berbentuk joglo khas Jawa. Benar-benar berada di alam yang asri penuh dengan kesejukan. 

Lampu-lampu penerang sekitar area taman menambah nuansa syahdu. Terasa seperti healing di area persawahan sambil menikmati suara air mengalir dan suara katak yang saling bersahutan. 

Waktu berbuka hampir tiba. Satu per satu makanan yang kami pesan sudah datang. Di Karambia Resto ini menyajikan masakan tradisional khususnya masakan khas Lombok. Ada juga beberapa menu nusantara.


Kami mengambil menu paketan yaitu Paket Begibung untuk empat orang dimana terdiri dari Nasi Putih satu bakul, Ayam Beberuk, Terong Beberok, Beberok Teri, Urap Timun, Telur Gulung,  Pelecing Kangkung, Ikan Nila Bakar, Tahun Tempe Goreng, Beberok Teri dan Kelak Manis. Untuk minuman kami pesan Es Kelapa Gula Merah. 

Untuk harga paket begibungnya yaitu 225K. Ada juga paket mesaq (sendiri), paket berayan (2 orang) dan masih ada lainnya. 

Sayangnya ada dua menu yang kami pesan tapi berhubung kondisi saat itu ramai. Jadinya kami cancel yaitu Ayam Bakar Suranadi dan Ayam Bakar Tanaq Maik masing2 dua porsi. Alasan dari karyawan resto kalau menu tersebut masih lama proses masaknya. Daripada lama nunggu, akhirnya kami batalkan. 

Gak lama berselang, waktu berbuka pun tiba. Kami yang jumlahnya empat belas orang segera berbuka. Segelas es kelapa muda gula merah yang sangat segar di tenggorokan puna terasa nikmat. 

Makan kurma beberapa biji dan es kelapa muda gula merah. Setelah itu baru kami makan besar. 


Ayam Beberok

Menu satu ini menjadi perhatian saya saat melihat di paketannya ada menu ayam beberok. Sudah lama gak bertemu dengan menu satu ini. 

Daging ayamnya lembut dan gurih. Disini ayam yang dipakai yaitu ayam kampung. Terasa ayam bakar yang dibumbui dengan sambal terong aceh. 

Penyajiannya dengan daging ayam disuir-suir kemudian di taruh di atas piring dengan bumbu rahasia. Apalagi ada perasan jeruk nipis menambah sambalnya terasa segar. 

Menurut saya ini menu rekommended buat dicoba. Bagi yang gak doyan makan terlalu pedas, menu ini cocok sekali. Gak begitu pedas di lidah. Tapi maknyus buat dicoba. 


Pelecing Kangkung 

Masakan khas Lombok ini sudah sangat terkenal baik di lidah orang Lombok sendiri maupun lidah orang luar. 

Ini menu favorit saya banget di Bulan Ramadhan. Terdiri dari sayur kangkung yang direbus terlebih dahulu. Kemudian disajikan dengan ulekan sambel tomat dan terasi. Ditambah toge sebagai pelengkap. Ibarat kangkung dan toge gak bisa terpisahkan dalam seporsi pelecing kangkung. 

Buat yang hobi makan pedas, menu ini sangat cocok buat kalian. Tapi bagi yang gak suka makan pedas, tingkat kepedasan dari pelecing kangkungnya bisa diatur. 

Terong Beberok

Nah menu satu ini juga saya suka. Terong yang dibakar terlebih dahulu kemudian disuir-suir dan disajikan bersama sambal tomat dan terasi. Ditambah perasan jeruk nipis membuat pesaing dari pelecing kangkung ini enak dimakan bersama menu lainnya. 

Terong bakar yang digunakan yaitu terong hijau. Ukurannya juga cukup besar. Sangat lembut di mulut. Apalagi sambel tomatnya yang buat nafsu makan bertambah. 


Ikan Nila Bakar Tanaq Maik

Salam satu paket menunya terdiri dari dua ekor ikan nila bakar. Dibakar menggunakan tusukan bambu kemudian dilumuri bumbu rahasia di permukaan ikannya. 

Daging ikannya enak banget. Lembut dan terasa asin garamnya enak di mulut. Ditambah bumbu pilihan membuat menu satu ini sangat cocok dinikmati bersama dengan pelecing kangkung dan ayam beberok. 


Es Kelapa Muda Gula Merah

Habis makan besar, gak lengkap rasanya kalau gak minum yang segar-segar. Apalagi di bulan puasa ini, yang namanya kelapa muda menjadi pilihan minuman banyak orang untuk melepas dahaga. 

Ditambah lagi air kelapa memiliki banyak manfaat antara lain mencegah terjadinya dehidrasi atau mengganti cairan tubuh yang hilang, sebagai penawar racun dan lain-lain. 

Tapi kalau diminum secara berlebihan juga gak baik bagi kesehatan. Salah satu gak baiknya, buat kita mabuk air kelapa, hehehe. 

Air kelapa ditambah dengan gula merah memberikan rasa manis di air kelapanya. Pas banget diminum saat berbuka. Pada umumnya air kelapa banyak dijual pada bulan puasa karena harganya terjangkau dan aman bagi semua umur. 

Mungkin itu dia beberapa review yang bisa saya bagikan kepada teman-teman pembaca setia blog ini. 




Semakin malam suasana di lesehan ini semakin syahdu. Udara semakin sejuk. Angin malam yang sepoi-sepoi sangat terasa. So, kami masih betah ngobrol disini sambil menikmati secangkir Kopi Sasak. 

Ada beberapa noted yang perlu saya share. Untuk pelayanannya saya rasa agak kurang. Alasannya karena kami sudah booking tempat bersama menunya empat hari sebelumnya. Pas di hari H, pesanan kami agak lama datang. Bahkan ada yang kami cancel karena terlalu lama menunggu. Harusnya menu yang kami pesan sudah siap pas hari H kami berbuka puasa disana. 

Padahal saya penasaran dengan rasa Ayam Bakar Suranadi dan Ayam Bakar Tanaq Maiq disini. Kami juga datangnya dua jam sebelum waktu berbuka. Harusnya bisa disiapkan sebelumnya agar pelanggan gak kecewa. 

Es kelapa mudanya juga terlalu lama datang. Padahal waktu sudah mendekati waktu berbuka. Pas kami yang menanyakan minumannya, baru pelayannya cepat menyiapkan. 

Saya kurang tau kenapa demikian. Mungkin kalau di musim bukber kali ini, saya agak maklum. Tapi dari beberapa teman yang sudah makan disini di luar bulan puasa, punya komentar yang sama dengan saya. 

Saya harap bisa diperbaiki oleh pihak management dari Karimbia Resto untuk lebih baik lagi kedepannya. Sayang sekali tempat sebagus dan semenarik Karimbia Resto tapi pelayanannya yang kurang. 

Over all, untuk kenyamanan tempat dari penilaian saya sangat bersih, banyak spot fotonya, tempatnya sangat menarik karena berada di pinggiran sawah dan sungai kecil. Untuk proses bookingnya juga gak ribet. Cepat respon saat bertanya di akun instagramnya.

Untuk rasa masakannya menurut saya enak sekali. Kalau kata alm.Pak Bondan "Maknyus".  Saya suka dengan ayam beberok dan pelecing kangkungnya. 

Semoga bisa kesini lagi untuk nyobain Ayam Bakar Suranadi dan Ayam Bakar Tanaq Maiq nya. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra

Friday, 7 March 2025

Cemilan Berbuka Puasa Enak di Mataram : Tukumie Lombok


Gak terasa kita sudah berjumpa lagi dengan Bulan Ramadhan dalam keadaan sehat semua. Semoga rezeki kita juga ikutan lancar dan saldo rekening juga ikutan sehat. Amin. 


Kalau sudah ngebahas soal Bulan Puasa, pastinya namanya menu untuk berbuka menjadi pembahasan nomor satu di media sosial. Kalian buka aja instagram, facebook atau blog kuliner. Pasti para netizen sudah pada war takjil dan menu berbuka puasa.

 

Di Kota Mataram, saya dan istri menemukan salah satu tempat alternatif buat teman-teman berbuka puasa di luar, berhubung pastinya hampir semua tempat makan dari warung, angkringan, cafe, lesehan sampai resto pun sudah sold out booking tempat satu sampai dua hari kedepan. 


Iklan solusi perjalanan andarekomendasi travel di lombok


Bisa dibilang tempatnya gak begitu wah dibandingkan tempat ternama lainnya. Tapi setelah saya dan istri bareng anak-anak kesana buat mencoba menunya, kesan kami berdua cukup nyaman dan makanannya enak. Anak-anak pun sangat senang.


Sebut saja namanya Tukumie Lombok. Ini rekomendasi istri yang terlebih dulu lihat tempat makannya di akun ig-nya (@tukumie_). 


Saya sebut saja namanya Kedai Tukumie. Dari namanya saja kita sudah bisa menebak menu-menu yang ada disini. Ya benar sekali, Tukumie Lombok menyajikan beberapa menu mie, antara lain bakmie, bihun dan dimsum. 


Tren beberapa tahun sekarang ini namanya bakmie dan dimsum menjadi makanan cemilan primadona di kalangan anak-anak muda. Buat yang mengurangi makan nasi, mereka beralih mengkonsumsi mie sebagai makanan berat sekaligus cemilan. Asumsi saya saja sih ini, hehehe. Yang punya pendapat lain, boleh komentar di bawah !. 




Kedai Tukumie sekarang ini sudah memiliki dua cabang. Dimana cabang pertama di Taman Sangkareang dan cabang kedua di Jalan Bung Karno, Pagutan, Kota Mataram.


Kami berempat datang ke cabang kedua di Pagutan yang lokasinya tepat di depan Rumah Sakit Biomedika. Dari pinggir jalan, kedai ini terbilang agak kedalam sedikit alias tertutup dengan bangunan kedai makanan di sebelahnya. 


Jadi patokannya ya tepat di depan RS Biomedika bila kalian bingung. Kedainya dominan warna merah identik dengan konsep industrial. Ada banner juga sebagai pertanda bertuliskan Tukumie dengan foto beberapa menu bakmie andalannya. 


Kami datangnya sore hari setelah hujan reda. Pas banget suasana hujan gene makan yang hangat-hangat. Sampai di lokasi, suasana kedainya masih sepi. 





Jadinya masih bebas memilih tempat duduk. Kami memilih duduk di kursi yang terbuat dari bekas drum yang dimodifikasi menjadi sebuah kursi panjang dan bulat. Di tengahnya ada meja yang dibuat dari bekas drum juga. Cat dominan warna kuning. Keren sekali kalau punya tempat duduk seperti ini di rumah. Btw harga buatnya berapaan yaak ? Hehehe. 


Ruangannya semi outdoor gitu seperti kedai-kedai pada umumnya. Terpenting kita masih aman dari hujan dan panas. Atapnya juga terbuat dari spandek. Jadinya gak terlalu panas juga. 


Selain meja kursi industrial tadi. Ada juga meja dan kursi biasa dari kayu dan besi pada umumnya. Sebagai penghias, disini juga ada akuarium mini dengan ikannya yang berwarna-warni. Anak-anak sangat senang melihat ikan seperti ini. 


Ada beberapa pengunjung lainnya yang duduk sore itu. Jadinya gak terlalu bising oleh suara orang-orang. Apalagi mendengar beberapa lagu-lagu hits tahun ini, jadi buat betah. Sudah lama rasanya gak nongkrong sambil mendengar musik.


Next.... 


Kami memesan beberapa menu. Saya memesan bakmie pedas manis level dua. Sedangkan anak-anak kami pesankan bakmie pedas manis level nol saja. Istri pesan bakmie ayam ori. Untuk minumnya kami pesan es jeruk peras. 



Bakmie Pedas Manis 13K


Menu satu ini menjadi salah satu best seller di kedai ini. Bisa dibilang saya pecinta makan mie goreng. Sejak kecil sukanya makan mie goreng.


Masakan mie asal Jepang ini sudah menjamur di Indonesia, khususnya Lombok. Sudah banyak kedai-kedai yang menjual menu mie satu ini. 


Di Tukumie, bakmie pedas manisnya enak banget. Salah satu mie favorit saya selain di beberapa tempat ternama yang sudah pernah saya coba. 


Mienya gurih dan lembut. Porsinya juga cukup banyak. Bumbunya juga gak lebay di lidah. Namanya mie pedas manis pastinya ada dikasi kecap biar manis, dicampur oleh minyak wijen dan diberi cabai menambah sensasi pedasnya. 


Topingnya ada sayuran, potongan daun bawang, potongan ayam, sosis goreng dan pangsit.


Kebetulan saya pesan mie pedas yang level dua. Rasanya pedasnya sudah cukup di mulut. Gak terlalu pedas dan gak terlalu hambar.


Harganya pun sangat menggoda untuk nambah lagi. Seporsi bakmie pedas manis seharga 13 ribu. Lebih murah dibandingkan makan mie ayam atau bakso, hehehe. 



Bakmie Kuah Ayam Ori 14K


Menu mie satu ini pesanan istri. Selain mienya yang lembut dan gak kenyal. Yang saya suka dari mie ini yaitu kuahnya yang gurih. Kuahnya yang berasal dari kuah ayam sangat berasa di lidah. 


Topingnya juga hampir sama dengan bakmie pedas manis. Ada sayuran, potongan daun bawah, potongan ayam, bawang goreng dan sosis. 


Porsinya juga cukup banyak. Buat seukuran istri saya, porsinya sudah sangat pas.  Dimakan selagi hangat, apalagi dengan suasana hujan gini, rasanya enak pool. 


Harganya juga cukup murah yaitu 14 ribu saja kita sudah bisa menikmati menu Bakmie Kuah Ayam Ori. 



Dimsum Mentai 17K


Sebagai cemilan menikmati bakmie, kami memesan salah satu cemilan best seller juga disini yaitu Dimsum Mentai. 


Dari beberapa info yang saya pernah baca. Cemilan yang berasal dari Jepang ini sangat populer di negaranya. Di Indonesia pun cukup terkenal. 


Olahan makanan yang terbuat dari campuran ayam dan udang. Kemudian diberi toping saus mentai yang creamy dan gurih. Biasanya diberi taburan rumput laut di atasnya juga. 


Perlu diketahui saus mentai merupakan saus khas Jepang yang dibuat dari campuran telur ikan cod dengan diberi tambahan mayonaise. Terlihat seperti mozarella dari jauh. 


Ketika dimakan, dimsumnya sangat padat dan ukurannya besar. Saus mentainya sangat lumer di mulut. Menurut saya ini rekommended buat kalian pesan ketika datang ke Tukumie.


Harganya pun cukup terjangkau yaitu 17 ribu kita sudah dapat empat buah dimsum mentai di satu porsinya. 



Es Jeruk Peras 


Habis makan yang pedas-pedas. Enaknya minum yang segar-segar. Pesan Es Jeruk Peras menjadi pilihan yang tepat. 


Ini es jeruknya mengingatkan saya dengan es jeruk yang pernah saya minum disaat masih kecil. Dulu belinya air jeruknya dituang ke dalam plastik transparan dan sedotan dengan harga 500 rupiah. 


Rasanya pun hampir sama. Ada sensasi kecut dan manis. Benar-benar segar sekali. Amannya lagi es jeruk ini gak buat batuk karena gak mengandung pemanis tambahan atau biasa kita sebut "sari manis". 


Jadi aman buat diminum sama anak-anak. Harganya saya lupa-lupa ingat karena gak saya catat. Di akun ig-nya juga belum saya temui menu minumannya. Hahahaha. 



Over all, menurut saya dan istri, makan bakmie di Tukumie gak rugi. Rasanya bakmie dan dimsum mentainya enak banget. Jadi nagih buat dibawa pulang ke rumah juga, heheh. 


Buat kalian yang ingin berbuka puasa dengan bakmie dan dimsum. Boleh dicoba buka bareng (bukber) bareng teman dan keluarga disini. Tempat boleh kecil tapi suasana nongkrong gak perlu diragukan. 


Untuk waktu bukanya bisa kalian update info di akun ig-nya (@tukumie_). Kalau gak salah di cabang Pagutan ini tutupnya hanya Hari Senin saja (dikoreksi bila keliru).


Penulis : Lazwardy Perdana Putra


Saturday, 22 February 2025

Kembali Berliterasi : Jalan-Jalan ke Perpustakaan Kota Mataram


Mengajak anak-anak ke pantai, kolam renang atau ke mall mungkin sudah hal biasa. Tapi mengajak mereka ke perpustakaan merupakan pengalaman baru yang sangat bermanfaat.

Kota Mataram sudah memiliki gedung perpustakaan yang baru selesai dibangun. Lokasinya berada di Jalan Lingkar Selatan, tepat di depan Tugu Metro Mataram. 

Bagi kalian yang sering bersepeda atau joging ke Tebolak dan Tugu Metro Mataram, pastinya sering melihat gedung ini dari kejauhan. 

Meskipun belum ada acara peresmian, tapi Perpustakaan Kota Mataram sudah bisa dikunjungi oleh warga sekitar. Baik dari TK,SD,SMP sampai mahasiswa sudah ramai datang kesini untuk berliterasi. 

Begitu juga dengan warga umum seperti saya dan istri. Mengajak anak-anak yang masih berumur tiga dan lima tahun merupakan hal menyenangkan bagi mereka. 

Beruntung juga anak-anak suka membaca dan menulis di rumah. Jadinya gak ada salahnya mengajak mereka belajar sambil bermain disini. 

Termasuk saya dan istri yang suka dengan dunia literasi, meskipun akhir-akhir ini saya sudah jarang baca buku. Seringnya baca media sosial yang isinya campur-campur.

Di era yang sudah serba digital ini, gak ada salahnya kita masih mempertahankan cinta baca buku. Buku adalah jendela dunia. Tanpa membaca buku saya dulunya gak tau apa-apa. Kita bisa membaca sejak kecil karena ada buku dan ibu guru. 

Hampir semua jenis buku saya pernah baca, termasuk buku tabungan dan buku cicilan utang. 

Dari beberapa sumber terpercaya, saat ini kurang lebih ada 75 ribu buku yang tersedia di perpustakaan ini. Waw, cukup banyak juga ya. Bahkan jumlahnya bisa lebih banyak lagi dari waktu ke waktu.




Penasaran sama apa saja yang ada di dalam gedung perpustakaan ini, kami datang kesini di Hari Sabtu disaat saya lagi libur kerja. 

Perpustakaan Kota Mataram buka setiap Hari Senin sampai Sabtu. Khusus di Hari Sabtu, tutup kunjungan jam dua belas siang. 

Berangkat jam sembilan pagi. Kurang lebih sekitar sepuluh menit perjalanan dari rumah, kami sudah tiba di area parkiran yang sudah memiliki atap agar gak terkena sinar matahari dan hujan. 

Suasana pagi ini cukup lengang. Meskipun pengerjaan seluruh area sekitar gedung utama bisa dibilang belum rampung semua, tapi gedung perpustakaannya sudah seratus persen bisa digunakan. 

Seperti area parkir, pintu gerbang, tembok pembatas dan papinblok belum selesai pengerjaannya. Dari infonya di tahun 2025 sudah disiapkan anggaran untuk melanjutkan pengerjaan yang belum selesai. Semoga saja gak kena efisiensi anggaran saja, hehe. 

Setelah memarkirkan kendaraan, kami berempat berjalan menuju pintu masuk. Dari bentuk gedungnya saja terlihat sangat kokoh dengan dominasi cat warna krem. Dinding kaca transparan yang terlihat sangat elegan. 




Memasuki area lobi, kami diharuskan untuk mengisi daftar pengunjung secara online melalui layar yang tersedia. Setelah mengisi biodata dan sebagainya, kami berjalan menuju ruang baca anak. 

Sebelumnya barang bawaan seperti tas harus dimasukkan ke dalam loker. Setiap loker sudah dilengkapi dengan kunci yang bisa kita simpan selama berada di ruang baca agar barang kita tetap aman. 

Segala aturan harus diikuti. Secara garis besar aturan umum yang harus kita patuhi selama berada di perpustakaan itu salah satunya gak boleh berisik. Kemudian gak boleh merusak buku. Rusak buku saja dilarang apalagi merusak fasilitas yang ada disini. 

Untuk pinjam meminjam buku, kita diharuskan menjadi anggota perpustakaan terlebih dahulu dengan syarat-syarat yang ada. 

Anak-anak sudah gak sabar ingin segera bertemu dengan ratusan buku cerita yang biasa mereka baca di rumah. Mereka sangat senang membaca buku cerita bergambar. Disamping menarik, jalan ceritanya juga sangat mendidik anak-anak. 

Berjalan melalui ruang lobi. Suasana cukup tenang. Sudah lama sekali saya gak ke perpustakaan. Terakhir kali pada saat nyelesaikan skripsi belasan tahun yang lalu, hehehe. 

Btw, ruang lobinya cukup luas dan nyaman. Beberapa foto sejarah Kota Mataram dan sekitarnya terpajang disini lengkap dengan keterangan di setiap fotonya. 

Masih di lobi, terdapat fasilitas kursi sofa yang empuk. Kita bisa duduk disini sambil memandang ke luar dari balik jendela. Kita juga bisa membaca buku sambil duduk disini. 




Kami mencari ruang baca anak-anak yang berada di bagian belakang bangunan. Kami melewati sebuah taman mini yang dimana atapnya berbentuk lingkaran dan transparan. Sinar matahari masuk dari sini. 

Setelah bertemu ruang baca anak-anak, kami memasuki ruang baca yang cukup luas. Dinding dicat dengan warna cerah. Karpet-karpet tertata rapi. Meja-meja kecil  juga disediakan. Fasilitas di ruang baca anak menurut saya cukup lengkap. Terpenting ruangnya sangat adem dan nyaman. 

Hanya saja penataan buku-bukunya kurang baik ya. Mungkin saja anak-anak selesai membaca, gak ditaruh di tempat awalnya. Kerapian juga masih kurang di ruang baca ini.

Saya pun ikut bersantai sambil mengawasi anak-anak membaca. Memilihkan buku-buku yang menarik buat mereka. Bundanya anak-anak pun sangat bersemangat mencarikan buku yang belum pernah mereka baca di rumah. Pilihan bukunya juga sangat banyak. Jadi bisa sepuasnya baca disini. 

Karena baru pertama kali datang kesini, saya ijin ke istri untuk berkeliling di dalam gedung perpustakaan ini. Saya belum melihat ruang baca orang dewasa dimana. 




Lirik sana lirik sini, saya melihat ada tangga menuju lantai dua. Di bawah tangga ada toilet laki-laki dan perempuan yang cukup bersih dan wangi. 

Saya pun berjalan menaiki tangga. Di dinding tangga terdapat beberapa foto sejarah Kota Mataram dan sekitarnya. Yang saya sempat lihat yaitu foto Jembatan Ampenan tempo dulu. Ada juga bangunan tua di Kota Tua Ampenan tempo dulu yang sampai saat ini bangunannya masih kokoh meskipun sudah dimakan usia. Sambil belajar sejarah kita disini. 

Setelah menaiki anak tangga, saya bertemu dengan ruang baca dewasa yang sangat luas. Disini ruangannya semi outdoor. Jadinya ruangannya cukup panas karena gak ada pendingin ruangan. 

Suasana di ruang baca dewasa cukup sepi. Terlihat ada satu mahasiswi saja yang berjalan dari satu lemari buku ke lemari buku satunya. 

Fasilitas di ruang baca dewasa ini ada beberapa meja dan kursi untuk membaca. Ada juga ruangan khusus bagi yang ingin membaca tanpa ada gangguan orang lain. Biasanya yang introvert paling cocok duduk disini. 




Ribuan buku ada disini. Gak sabar rasanya mencari buku yang menarik untuk dibaca. Berkeliling di setiap lemari buku, saya menemukan satu buku yang cukup tebal berkisah tentang pewayangan. Saya lumayan suka membaca kisah pewayangan seperti Pandawa, Arjuna, Bima, Nakula Sadewa dan lain sebagainya. 

Berhubung dibatasi dengan waktu, saya gak lama berada di ruang baca dewasa. Setelah berkeliling sebentar melihat suasana dalam gedung perpustakaan ini, saya balik ke ruang baca anak-anak. 

Waktu sudah menunjukkan jam sebelas siang, anak-anak belum mau pulang. Saya dan istri bersantai sejenak sambil membaca beberapa lembar buku. Melihat beberapa anak-anak yang datang bersama orang tua mereka. Ada yang asyik mendengar cerita ibunya. Ada juga asyik mewarnai karena salah satu anak membawa crayon dari rumah. Jadinya mereka asyik mewarnai beberapa buku gambar. 




Gak terasa sudah hampir jam dua belas siang, kami pun beranjak dari tempat ternyaman kami. Namanya tempat seperti ini buat saya sangat nyaman  menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis. 

Buat yang sedang suntuk di rumah tanpa mengeluarkan duit sepeserpun. Kalian bisa datang ke perpustakaan di tempat tinggal kalian masing-masing. Pasti di kota tempat tinggal kalian, ada namanya fasilitas umum seperti perpustakaan dan museum yang bisa kalian kunjungi kapan saja. 

Gak rugi datang kesini. Selain kalian mendapatkan ilmu. Kalian juga bisa sharing dan berkenalan dengan orang lain. 

Budayakan selalu cinta buku dan membaca. Dengan membaca, kalian bisa menjadi orang yang cerdas dan bijak. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra



Friday, 7 February 2025

Jangan Lupa Mampir di Sate Bulayak Mak Aton : Desa Wisata Sesaot


Lombok memiliki ribuan tempat menarik yang bisa kalian kunjungi bila berlibur atau merantau ke pulau yang terkenal dengan sebutan "Pulau Seribu Masjid". Dari waktu ke waktu tempat-tempat baru selalu bermunculan. Terutama wisata kulinernya. 

Pastinya buat kita yang akan ke Lombok, sudah merencanakan mau wisata kuliner kemana dan mau makan apa. 

Banyak sekali jenis kuliner yang ada di Lombok. Dari jajanan hingga masakan khas yang terkenal dengan pedasnya. Sebut saja, Pelecing Kangkung, Sate Bulayak, Sate Rembige, Jaje Tujak Poteng dan masih banyak lainnya.

Kali ini saya menulis cerita tentang jalan-jalan saya dan keluarga ke salah satu tempat makan paket lengkap. Kenapa paket lengkap ?. Karena selain menikmati kulinernya, kita juga bisa menikmati keindahan alamnya. 

Bisa baca ini juga : rekomendasi travel di lombok

Sate Bulayak Mak Aton. Mungkin kalian sudah sering mendengar atau melihat tempat ini di media sosial. Apalagi beberapa waktu yang lalu, program makan-makan di salah satu televisi nasional datang kesini dan sudah tayang juga di tv. Pastinya tambah terkenal dong !. 

Warung Mak Aton ini sudah ada sejak tahun 1991. Dulunya berjualan sate bulayak pertama kali di Wisata Alam Sesaot. Seiring berjalannya waktu, warung ini sudah pindah ke tempat baru alias sudah punya tempat sendiri sejak 25 Desember 2022 sampai sekarang yang kita kenal dengan sebutan Sate Bulayak Mak Aton. 

Saya sudah dua kali datang kesini. Pertama bersama teman kantor pas hujan lebat. Dan kali kedua, bareng anak istri motoran pas long weekends. 




Berangkat agak pagian yaitu sekitar jam delapan agar gak ngantri. Berhubung lagi long weekends, biasanya ramai. Jika datang kesiangan, siap-siap gak dapat tempat. 

Lokasi Warung Mak Aton berada di Desa Sesaot. Gak jauh dari destinasi wisata Aiq Nyet dan pemandian Bunut Ngengkang Sesaot. Daerah Sesaot terkenal dengan wisata airnya dan udara sejuk pegunungan. Jadi gak heran tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. 

Jika kita mau ke Warung Mak Aton, setelah pertigaan menuju Aiq Nyet dan Bunut Ngengkang, kita bisa ambil jalan lurus. Gak jauh dari pertigaan, di sebelah kiri jalan ada plank bertuliskan Mak Aton. Kita belok kiri melewati jalanan kecil dan berpaping blok. Untuk mobil bisa melewati jalanan ini tapi gak bisa berpapasan dengan mobil lainnya. 

Sedangkan motor, bisa bebas lalu lalang. Ikuti saja jalanan kecil tersebut sampai mentok dan bertemu dengan area parkir yang gak terlalu luas. 

Tempatnya gak mewah, tapi view-nya yang sangat mewah. Berada di area Hutan Sesaot dengan ribuan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi. Dan kecenya lagi, disini ada sungainya yang jernih. 

Meskipun lokasinya melalui jalanan sempit dan cukup dalam dari jalan raya. Tapi warung ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dari luar Pulau Lombok. Dari Jakarta, Yogya, Kalimantan bahkan dari luar negeri sudah banyak datang kesini untuk mencicipi menu Sate Bulayak dan Lupis Mak Aton yang katanya enak sekali. 

Warung Mak Aton buka dari Hari Selasa sampai Minggu. Libur di hari Senin saja. Buka mulai jam delapan pagi hingga enam sore (jam tutup bisa berubah-ubah).

Saat kami tiba di lokasi, baru ada beberapa pengunjung saja. Terlihat tempat pemesanan juga masih sepi. Parkirkan motor dan anak-anak sudah turun dari motor. Saya dan anak-anak turun duluan ke bawah melewati anak tangga dari batu dan semen. Sedangkan istri sibuk pesan menu. Menunya apa saja ?. Sabar, nanti saya spill.





Berjalan menuruni anak tangga, sudah terdengar suara aliran sungai. Menghirup udara pagi yang sejuk. Melihat rimbunan pepohonan yang hijau membuat hati dan perasaan kembali baik. Anak-anak pun sangat senang diajak kesini. 

Saya dan anak-anak mencari tempat bersantai. Syukurnya masih ada satu tempat tersisa yang kami pengen yaitu berugaq (gazebo) tanpa atap yang berada di pinggiran sungai. Meskipun berugaqnya berada di pinggiran tebing gitu. Jangan khawatir, semua tiang atau pondasinya dibuat dari beton. Gak takut roboh atau jatuh. 

Selain itu ada juga berugaq pada umumnya yang bertiang enak dan sembilan. Tapi menurut saya biasa saja. 

Warung Mak Aton ini terbagi menjadi dua tempat bersantai. Ada di bagian atas dimana ada dua rumah panggung yang bisa dipakai untuk bersantai. Biasanya disini untuk satu keluarga besar. Menurut info sih rumah panggung ini bisa disewa untuk menginap juga lhoo. 

Sedangkan di bagian bawah ada beberapa berugaq pakai atap dan gak beratap. Lebih banyak pengunjung yang memilih berugaq yang gak beratap karena lebih asyik kalau mengambil foto. Ada juga kolam ikan tapi belum ada airnyaa. Ada mushola dan kamar mandi yang cukup terawat. 

Nilai plus dari warung ini yaitu kita bisa main air di sungainya. Airnya sangat jernih dan dingin. Ada juga Air terjun mininya. Sungainya ramah anak-anak karena gak dalam. Jadinya sangat aman buat anak-anak mandi dan bermain air. 





Kakak Ken dan Adeq Nala pun sudah gak sabar ingin turun ke sungai. Mereka sudah memakai pakaian renang masing-masing. Berhubung bundanya lagi pengen duduk menikmati suasana, saya dan anak-anak terlebih dahulu turun ke sungai. 

Di samping tempat duduk kami, ada anak tangga menuju ke sungai. Tepat di bawah tempat duduk kami, saya dan anak-anak berendam. Bebatuannya cukup banyak. Aliran sungainya juga cukup kencang tapi masih tergolong aman. 

Gak lama kemudian, istri ikutan turun ke sungai. Kami berempat akhirnya menikmati berendam di sungai yang masih bersih dan jernih. Suara kicauan burung-burung pun ikut terdengar mengiringi suara aliran sungai. Jadi betah berlama-lama disini. 

Kami gak hanya diam di satu tempat saja. Saya mengajak lainnya untuk berjalan mendekati air terjun. Disini bebatuannya gak licin. Jadinya anak-anak masih aman berjalan disini. Tepat di depan air terjun, terdapat sebuah tanah berpasir yang cukup dangkal. 

Disini anak-anak sangat nyaman buat bermain air. Apalagi mereka nambah teman baru disini. Setelah berkenalan, mereka bertiga asyik ngobrol yang gak tau ngobrolin apaan di sebuah batu besar. hehehe. 

Semakin siang, banyak pengunjung juga ikutan turun ke sungai membawa anak-anak mereka. Saya dan istri mengajak anak-anak untuk naik buat makan. 

Menu yang dipesan sudah datang. Waktu tunggu makanan datang disini relatif gak lama. Pelayanannya sejauh ini memuaskan. 


Sate Bulayak Campur Mak Aton 25K

Menu wajib dipesan bila datang ke Warung Mak Aton. Sate Bulayak merupakan masakan khas Lombok. Dagingnya bermacam-macam. Ada daging sapi, ayam dan usus. Dinikmati dengan bulayak yaitu semacam ketupat atau lontong yang dibungkus dari daun lontar. Bentuknya pun unik yaitu memanjang. 

Kami memesan Sate Bulayak campur saja yang terdiri dari daging sapi,ayam dan usus. Lengkap dengan bulayaknya. Bumbunya pun sangat kental dan aroma rempah-rempahnya kuat banget. 

Jadi bumbu dari sate bulayak ini terbuat dari kacang tanah yang ditumbuk lalu dicampur dengan santan dan rempah-rempah pilihan. Rasanya pun mirip seperti kari. Dicocol bersama bulayak dan sate sapi atau ayamnya enak banget.  

Untuk porsi seperti pada umumnya. Tapi disini bumbunya enak banget. Apalagi satenya juga lumer dimulut dan gurih. Harganya pun cukup murah yaitu 25 ribu seporsi. 


Jaje Lupis 10K

Jajanan pasar khas Lombok ini favorit saya banget. Berbahan dasar ketan putih yang diolah kemudian ditambahkan parutan kelapa dan cairan gula merah di atasnya membuat perpaduan antara ketan dan gula merah menjadi sangat gurih. 

Kami memesan satu porsi Jaje Lupis untuk dinikmati sebagai cemilan selepas mandi di sungai. Cocok banget dimakan disaat perut kita sudah laper.

Satu porsi Jaje Lupis seharga 10 ribu. Untuk porsinya saya rasa sih agak kurang ya dibandingkan kalau beli di pasar tradisional yang lebih banyak, hehehe. 


Tahu Karinot 10K

Ini tahu goreng pada umumnya yang diberikan saus kecap, gula merah dan potongan cabe. 

Tahunya gurih dan empuk. Isian tahunya juga banyak. Dicocol bersama saus kecap membuat cita rasa dari tahunya sedap bener. 

Untuk harga diberi 10 ribu saja. Itu sudah sesuai dengan porsinya. Kami pesan tahu buat anak-anak karena mereka suka makan tahu goreng dan telur dadar. 


Telur Dadar 13K dan Nasi Putih 7K

Buat menu makan anak-anak, istri memesan nasi putih dan telur dadar. Karena mereka sangat suka dengan telur dadar kalau makan nasi.

Saya juga sangat suka makan telur dadar pakai nasi dan kecap. Dulu kalau tanggal tua pas kuliah, makannya ya telur dadar dan kecap (malah curhat). 

Soal rasa, telur dadarnya enak dan gak pedas. Sengaja dipesan yang gak pedas karena anak-anak belum bisa makan pedas. Untuk nasi putihnya, cukup pulen dan porsinya banyak. Jadi gak rugi lah ya bayar segitu untuk nasi putih dan telur dadar.


Kopi Hitam Sasak 10K

Di tempat seperti ini apalagi habis berendam di sungai yang jernih, paling cocok minum yang hangat-hangat. 

Kopi Hitam Sasak menemani bersantai sambil menikmati view di tengah hutan gini. Dihidangkan menggunakan gelas besi jaman dulu yang bercorak hijau putih menambah suasana menjadi syahdu. 

Kopi Hitamnya saya pesan yang manis pakai gula biar tambah manis melihatmu memandangku, asyikk. 


Es Fresh Queen 15K dan Es Jeruk Peras 13K

Untuk kedua minuman segar ini adalah pilihan anak-anak. Mereka berdua paling suka kalau pas habis berenang atau mandi di sungai, minumnya yang dingin-dingin. 

Untuk Fresh Queennya ini bisa dibilang es blueberry kali ya. Warnanya ungu gitu. Rasanya juga asem manis dan seger. Ditambah dengan soda menambah seger di tenggorokan. 

Kalau Es Jeruk Perasnya rasanya sangat unik. Mengingatkan saya semasa kecil kalau beli es jeruk. Rasa jeruknya persis seperti es jeruk jaman dulu. Ada kesan rasa manis asem yang khas.

Pemanisnya juga gak pake sari manis. Disini pakainya gula pasir dan manis dari sirupnya. Jadi cukup aman buat anak-anak. Terpenting minumnya jangan kebanyakan ya. Akhirnya yang habiskan ayah bundanya, hehehe. 

Selain menu yang kami pesan, masih banyak menu lainnya yang belum sempat kami cicipi, seperti Pelecing Kangkung, Pisang Goreng dan masih banyak lainnya. Next time.... !. 

Over all, datang ke Warung Sate Bulayak Mak Aton gak ada ruginya. Pelayanannya juga sangat ramah. Pesanan juga datangnya cepat. Untuk urusan tempat makannya cukup oke. 

View-nya disini buat saya sangat rekommended. Kalian bisa datang kesini gak hanya kumpul bareng keluarga sambil makan sate bulayak dan lainnya. Tapi kalian juga bisa bermain air dan mandi di bawah air terjun. Sungainya ramah anak karena gak dalam. Lokasinya sungainya juga persis di bawah tempat duduknya. 

Lebih jelasnya bila kalian ingin bertanya-tanya lebih banyak, bisa hubungi akun (ig : satebulayakmakaton). Dijamin operator akunnya fast respon. 

Ditunggu cerita kalian di Sate Bulayak Mak Aton ya !. 

Penulis : Lazwardy Perdana Putra